disebuah kedai makanan,nampak pria berjubah hitam.. aura hitamnya menghiasi suasana suram dikedai tersebut

"ini nak,minumnya dan dorayakinya selamat menik-mati nenek pe..pergi dulu"berbicara sambil melangkah ke dapurnya

"makasih nek,ini bayarannya saya taruh dimeja,kembaliannya ambil saja buat keperluanmu nek"ucapnya sembari membungkus makanan itu dan meminum teh hangat yang habis dibelinya "guk.."

"ahh.. segarnya.." menaruh cangkir teh tersebut dan keluar dari kedai tersebut.

"Hachiko,target kita berubah.. suna dalam kondisi yang tidak bagus sebaiknya nanti saja kita meminta bantuan"ucapnya kepada hewan peliharaan tersebut sambil mengelus bulu bulu halusnya

"iwa.. kita balik lagi ke i-iwa,tempat yang tadi kau pasti tahu"

hachiko lalu berlari menuju iwa ditunggangi oleh pria berjubah hitam yang merupakan majikannya.

---

OOT : 4 post menuju iwa

Burung dengan bulu hitam yang legam pun mengarungi langit biru, jika dilihat hanya mirip burung gagak biasa, namun... itu adalah Shinigami, ya Shinigami.

"Sudah lama tidak merasakan udara luar ya? dengan Time Alter mu itu, aku sangat merasa aneh, sangat aneh."

"Merasa janggal ya?"

"Iya... kenapa kau tahu?!"

"Karena aku Dewa hoho" sayap hitam sang burung pun menutupi paruhnya yang tertawa kecil, "Kau.. merencanakan sesuatu kan?" lanjut sang pemuda sambil menghentakan kakinya ke badan sang burung.

"Hohoho tidak sakit~" jawabnya dengan nada memancing amarah, "Berisik!" balas pemuda cepat.

Sang burung hitam itu tersenyum di balik paruhnya dengan senang, "apa kau ingin jalan-jalan?" tanya sang burung, tapi malah dibalas dengan tatapan tajam.

"Sudah cepat ke Konoha" suruhnya lugas, hingga ia menyadari sesuatu.... itu bukan kawasan langit Selatan, "ini... kita menuju Utara kan?!?!?!?!? Berani-beraninya kau...." amarah pun sudah meluap-luap dari sang pemuda , "Dasar B*NG***!!!!"

"Hehehe kau akan melihat sesuatu yang menarik Hosh" jawab Shinigami terkikih.

---

*4 Post menujuh Iwa :v:mo ngikut ah~
kir ane nyamper ente dong

lewat jalur udara ane bro~~~

"BWUSH" seekor katak nampak dengan lincah meluncur melewati gersang dan panasnya padang pasir di sekitara negara pasir. yup gamakichi dan obi sudah meluncur menuju iwa.

" dengan kecepatan seperti ini, mungkin aku bisa sampai dalam beberapa jam saja. " batin obi penuh harap.

[4 post menuju iwa]

"Terserah kau lah Shin.... yang penting cepat sampai!!!" tariak Hoshi kencang ke makhluk hitam, "jika tidak... kita kembali ke kiri" dengan cepat Hoshi meunundukan badannya hingga dekat dengan sang makhluk.

"Kau gila atau apa?! kalo muter-muter aku yang capek bodooh"

"Itu salahmu BR*NG***!!!"

Tiba-tiba saja tuuh sang makhluk hitam melemah, dan... kembali kebentuk semula, Shinigami.
Mereka berdua pun terjun bebas, Hoshi dan Shinigami hanya berteriak kencang, "Baj*ngan, selubungi aku dan berubah menjadi bola karet besar yang memantul" ucap Hoshi panik sambil erteriak ke arah Shinigami.

Shinigami hanya menurut dan mulai menyelubungi Hoshi, dan sekejap bola bulat hitam menutupi Hoshi, darat pun mendekat dan akhirnya mereka memantul, memantul seperti bola karet menuju ke Iwa

---

*karena kembali ke jalur darat, perjalan ke iwa butuh 3 post lagi~
: puyeng ye

Ucap pemuda bersurai coklat itu sambil menarik tangan shoukou (ijin godmood) lalu membawanya naik ke atas kuchiyose katak tsb. dengan perlahan, katak raksasa bernama gamagami itu mulai berjalan menggunakan kecepatan maksimum. sangat amat cepat, bahkan sulit sekali menyeimbangkan badan jika berdiri di atas katak ini.

"cotto !!??, mandi dijalan bagaimana ?". ucap Shouko cemberut.
"kenapa sih pria itu selalu bertindak kasar terhadap wanita, main seret aja, tanganku bisa lecet tau, pria selalu gak mengerti perasaan wanita, padahal mandi itu penting untuk menjaga kecantikan tubuh seorang wanita". Ujar Shouko yang ngomel-ngomel sendiri.

"untung itu kamu Yaa-chin, kalau kamu itu adalah pria lain, udah aku jadikan sarapan untuk serangga-seranggaku". ucap Shouko dalam hati sambil berbalik badan tak memalingkan pandangannya dari Yagami ke arah sebaliknya.

(1 post go to Sunagakure)

"cotto !!??, mandi dijalan bagaimana ?". ucap Shouko cemberut.
"kenapa sih pria itu selalu bertindak kasar terhadap wanita, main seret aja, tanganku bisa lecet tau, pria selalu gak mengerti perasaan wanita, padahal mandi itu penting untuk menjaga kecantikan tubuh seorang wanita".

" Yaa tinggal lepas baju aja gitu... lagian ngga ada yang bisa ngeliat ko, soalnya ni kuchiyose kan jalannya cepet..... tapi kalo aku mungkin bisa liat. " ucapnya dengan nada serius, yaa benar serius, aku ngga salah ketik. namun nadanya direndahkan pada bagian akhir kalimat, entah shoukou bisa mendengarnya atau tidak.

" perlu aku lepasin ?. " ok, disini dia mulai cengar-cengir sendiri.

"untung itu kamu Yaa-chin, kalau kamu itu adalah pria lain, udah aku jadikan sarapan untuk serangga-seranggaku"

" hahh.. menakutkan. "

ucapnya dengan nada yang kurang jelas dan matanya juga disipitkan.

(2 post to konohagakure. rubah haluan.) *perjalannya cuma 4 post, karena menggunakan kuchiyose katak (dikurangi 1/2).

" Yaa tinggal lepas baju aja gitu... lagian ngga ada yang bisa ngeliat ko, soalnya ni kuchiyose kan jalannya cepet..... tapi kalo aku mungkin bisa liat. " ucapnya dengan nada serius, yaa benar serius, aku ngga salah ketik. namun nadanya direndahkan pada bagian akhir kalimat, entah shoukou bisa mendengarnya atau tidak.
"enak saja, aku wanita juga masih punya harga diri tau". ucap Shouko sambil menutupi badannya dengan tanggannya seperti memeluk diri sendiri

" perlu aku lepasin ?. " ok, disini dia mulai cengar-cengir sendiri.

"dasar hent*i !!!!". teriak Shouko sambil melemparinya sebuah sendal.

"sudahlah, lupakan tentang mandi, mandi nanti saja setelah sampai di desa tujuan, sekarang mana makanannya, perutku udah lapar banget".

(3 post go to konohagakure, putar haluan dari suna ke konoha)

Pantulan bola karet *sensor* berwarna hitam pun akhirnya memasuki kawasan Negara Tanah, "Su-Sudah Cukup... aku mual..." ucap Hoshi dalam bola karet yang terus memantul dan berputar, "Kau kira aku tidak?" lsahut Shinigami.

Shinigami akhirnya membentuk tubuh semula, mereka pun terpental ke tanah beberapa kali, setidaknya mereka sampai di Negara Tanah, "tinggal sedikit lagi ke Iwa.... ada apa memangnya???" ucap Hoshi terkapar,Shinigami mencoba untuk menyestabilkan dirinya, namun ia malah menabrak Hoshi.

"Kita lihat saja..."

---

ane berada di sebuah persimpangan trit nyohohoho
*pir owl, klo ke Konoha tolong bawa NPC ane Gen ke ane dong~

"sudahlah, lupakan tentang mandi, mandi nanti saja setelah sampai di desa tujuan, sekarang mana makanannya, perutku udah lapar banget".

" Hahh... baiklah ini. sekalian kuberikan 2 pil chakra. kau bisa memakan dua pil itu saat chakramu dalam kondisi kritis. "

Yagami pun segera memberikan sebungkus snack dan 2 buah pil chakra untuk jaga-jaga barangkali chakra milik shoukou hampir habis. sepersekian detik kemudian, pemuda bersurai coklat itu mulai mengkonsentrasikan semua panca inderanya. tentu dan sudah pasti, ini proses pengaktifan suatu jutsu.

sepertinya teknik Tegura Shikondan....

(go to Konohagakure Done)

[offtopic]Proses pengaktifan tegura shikodan : Done (cuma 1 post)[/offtopic]

---

OOT :

Abis ini kita pindah ke konoha. tapi ane dulu yang ngepost.

*BWUSH* melompaat meluncur dan melesat terbang sesekali karena efek kecepatan dan jangkauan lompatan gamakichi membuat obi merasa dirinya seperti menunggangi burung

" ini sudah masuk ke area kusagakure, tinggal 3 jam lagi mungkin aku akan sampai." batin obi

[3 post to iwa. target lock : iwa and tsuchikage]

"Adududuh" Hoshi yang sudah babak belur perlahan bangun dengan banyak lebam di tubuhnya, "itukan Iwa? ayok kesana.." ucap Hoshi sambil menunjuk Iwagakure.

"Yasudah ayo..." jawab Shinigami

---

[OUT] Iwa... akhirnya sampe

" obi san, aku akan menambahk kecepatan agar semakin cepat sampai di iwa. ayo kita ngebut." ucap kichi pada obi dan obi pun hanya tersenyum mendengarnya.

" tariklah seseorang untuk dimintai informasi sebanyak yang ia tahu "  iya, maunya seperti itu, keduanya, kagami menginginkannya.

" tapi sayang disini hanya ada gemuruh air terjun... " ryuutaro bergumam pelan ketika ia tiba di sana. Sebuah situs dimana tak ada seorang pun sepertinya yang berlalu lalang disana.

Hanya ada gemuruh air terjun dimana ia memutuskan untuk sementara waktu mencari sesuatu yang dapat ia kembangkan dahulu, teknik.

shinobi tidak diukur dari apa yang ia kuasai, tapi apa yang telah ia perbuat, memang benar kata - kata tersebut benar adanya, tapi tanpa kemampuan, shinobi bukan lah shinobi. Bagaimanapun semuanya saling menunjang.

Kenyataannya keduanya masih bingung mau kemana, tujuan pun tak ada, dan ke utara pun semakin cari mati bagi mereka yang berasal dari blok selatan.

walhasil dia hanya berdiam diri ditengah desa minor yang notabene tak dikuasai lima negara besar, meski kenyataannya nasib desa kecil seperti ini tak pernah bisa diketahui.

Contohnya ame yang hancur hanya gara - gara kebodohan seorang bandit.


Beberapa jam berada disana, kagami dengan dua kepribadiannya silih berganti berlatih secara fisik, push up, sit up, dan hal hal yang berbau pelatihan fisik lainnya.

" mumpung masih siang "
" ya... mumpung masih siang " keduanya sepakat dengan kata kata seperti itu karena memang mentari masih berada diatas mereka. Waktu adalah uang, dan harus mereka manfaatkan untuk berada dilingkungan yang serba tak pasti ini.

Setelah pelatihan fisik pada umumnya, hal selanjutnya yang dilatih tentunya peningkatan dan pengendalian pengeluaran chakra. Biasanya para shinobi melakukan meditasi, jadi menu selanjutnya meditasi.

kagami sering melepas bajunya dan memilih menjemurnya ketika keringat kerap membuat kaos yang ia pakai sebau tong sampah. Untungnya terik mentari membuat kaos basah itu cepat kering, sementara itu tubuh yang lumayan kekar itu duduk bersila diatas sebuah batu melepas chakra secara bertahap seiring dengan hembusan dan tarikan nafasnya.

Bentuknya yang teratur dan konsisten menunjukan bahwa ia kerap melakukan hal seperti ini, aura transparan yang menyelimuti tubuhnya dapat dilihat, hampir seperti asap.

Beberapa detik ia sempat meningkatkan konsentrasi chakranya, hal seperti itu bisa membuat seekor rusa atau hewan buas lainnya menjauh karena tekanan chakra sama seperti sebuah gertakan melalui penekanan mental dan mempengaruhi sistem saraf manusia. Ada yang bilang rasanya seperti dicekik, atau seperti dihantam oleh benda tak terlihat hanya dengan mengeluarkan tekanan chakra.

Dari tekanan chakra juga ada beberapa orang yan dapat melihat seberapa hebat seorang shinobi mengatur output chakra dan ninjutsunya meski sekilas.

Ada beberapa hewan disana yang tak begitu nyaman dengan keberadaan kagami, chakranya yang mengalir keluar dari tubuhnya tidak sepenuhnya positif, beberapa hewan yang peka memilih untuk menghindar, bahkan seekor beruang seolah lari darinya yang tak bergeming hampir dua jam .

Konsistensi chakranya ia pertahankan selama itu, layaknya otot, jika chakra tak dilatih, elastisistas dan massa nya kian berkurang.

" ketika kita siap kita bisa melanjutkan perjalan "  tekad mereka diaplikasikan kedalam sebuah konsistensi meditasi chakra.

meski sejauh ini tak ada yang perlu mereka lakukan seperti terlibat hal hal besar diluar sana, tapi siapa yang tahu.

" mungkin kita harus kembali ke blok selatan, paling tidak ke desa lain yang punya informasi lebih... dan aman untuk kita " ucap ryuutaro dalam hati

" setuju " sahut ryuusuke tanpa mengganggu konsentrasi mereka ketika bermeditasi. meski peluh tubuh tersebut sudah sangat banyak namun mereka masih belum bergeming dari batu tersebut, chakra mereka masih dikeluarkan secara besar dan konsisten.

" Berpeganganlah, kita akan semakin cepat. sebentar lagi kita akan sampai. " ucap gamakichi pada obi

" kita sudah masuk negara batu, bersiap2lah obi san ". ucap gamakichi.

" aku mengerti, aku mengumpulkan chakraku sekarang " obi lalu menutup matanya sambil bersemdi.

[out to iwa]

Enam jam, total enam jam mereka bermeditasi keadaannya statis sejak saat mereka duduk disana, mentari juga sudah mulai bergeser ke arah barat seiring dengan turunnya intensistas chakra yang ia 'seruak' kan kelopak matanya pun terangkat dan menatap sekeliling untuk beberapa saat kemudian menghembuskan nafas perlahan.


" kurasa cukup... " ucap nya sembari menopang tubuhnya menggunakan lengan untuk bangkit.

" jadi kemana... " pria itu berbisik pada dirinya sendiri.


" kirigakure, mungkin... " Jawab dirinya sendiri, meski sebenarnya mereka kepribadian yang berbeda.

Ryuutaro kini hampir menerima keberadaan ryuusuke dalam dirinya, meski sebenarnya ryuusuke ada sejak ryuutaro ada. Membingungkan jika mereka berdua tahu kenyataan masing - masing, hanya menerima satu sama lain yang bisa mereka lakukan saat ini.

tubuhnya condong dan cenderung bungkuk, menyambar kaus yang telah ia jemur ketika tadi bermeditasi.

Anak muda tersebut menyusuri tebing salah satu air terjun tersebut untuk turun kebawah, menuju jalan setapak menuju ke arah tenggara.

" kau tahu sebelum ke kiri kita akan masuk ke daerah negara api, kau tahu artinya, kiri dan konoha seperti ranjau darat dan medan pertempuran hampir selama enam dekade... dan sampai saat ini sama saja...." tutur ryuutaro .


" kau tahu fakta lucu lainnya ryuutaro ? blok utara sama saja, tak ada bedanya... sekarang dunia sedang sakit... " ujar ryuusuke dengan nada ketus.

" pfft... ryuusuke, kau tahu fungsi meditasi apa ? " tanya ryuutaro. Dirinya mengepalkan lengan dan melepaskan chakra kemudian mengonsentrasikan chakranya pada lengannya sehingga terbentuk sebuah padatan chakra hampir diseluruh lengan kanannya.


" chakra polos yang kerap kita atur kini mulai terbiasa untuk kita alirkan kemanapun, manipulasi... itukah yang kita inginkan ? " ryuutaro menatap kepalan lengannya yang kini diselimuti chakra padat yang bergumul dalam kepalannya. Mereka tahu tinjunya kini bisa meruntuhkan sebongkah batu besar menjadi kerikil.

" ini jauh dari kata siap... kita bisa mengembangkan hal lainnya... tak perlu jutsu , mempersingkat waktu, dan bahkan bisa jadi senjata mematikan karena tak terlihat menggunakan segel... " Fungsi dari melepas dan mengatur output chakra membuat mereka terbiasa menggunakan chakra yang belum dikonversi menjadi ninjutsu menjadi bentuk bentuk  yang shinobi lain hampir tak bisa melakukannya.

Beberapa orang memang dapat melakukan dan mengubah chakra polos menjadi sesuatu, semacam teknik yang tak memerlukan sebuah segel, kagami saat ini hampir menguasai itu, bukan sekali dua kali mereka melakukan meditasi seperti itu, semakin lama mereka bermeditasi dan mengatur chakra, semakin paham cara mereka untuk mengeluarkan teknik tanpa segel ini, hampir mirip taijutsu yang dilengkapi chakra.

Saat itu langkahnya sedikit dipercepat, menuju perbatasan hi no kuni, yang tampaknya seperti medan tempur, bahkan orang biasa juga sudah tahu jika negara itu sedang porak poranda dengan segala macam masalah yang menimpa blok selatan.


" kita seperti negara jajahan saja " Dengus ryuusuke.

" hmm... kurasa meski kita chunnin kita harus semakin hebat untuk menghabisi orang orang barbar dari utara itu... " balas ryuutaro ketika menapaki dahan - dahan pohon.

" suna sekarang sudah seperti neraka... aku tak betah di desa ku sendiri karena segala sesuatunya kini menjadi sulit sejak negara negara membentuk dua blok sialan ini... aku tak ingin menyatukannya, terlalu muluk - muluk " tambahnya ketika bergegas, seakan sedang mengobrol dengan teman seperjalanannya, terbesit dalam hati nya, terkadang keberadaan ryuusuke menguntungkan untuk menurunkan tingkat kejenuhannya.

" cih... melenyapkan mereka .... jika aku diberikan kekuatan sebesar kazekage, atau orang diatasnya sudah ku buru mereka satu persatu... " Ryuusuke kerap berkata kasar dan sarkastik ketika menyangkut hal - hal seperti ini.

" maa... perbatasan negara api didepan... " ucap ryuutaro ketika keluar dari hutan perbatasan.


" sebaiknya kita menyelinap melalui jalan - jalan kecil... jauhi musuh, mereka kerap berkeliaran disini, tetap waspada, tujuan kita bukan disini, hindari pertempuran tak perlu" Ryuutaro mengucap kan kalimat itu berkali - kali, lebih kepada untuk dirinya, dan ryuusuke, agar mereka tetap fokus pada tujuan mereka, bukan konoha, atau negara api, tujuan mereka hanya kirigakure, saat ini mereka butuh sangat - sangat banyak informasi mengenai apapun tentang musuh dan kondisi blok selatan.

Dan Kuro sudah mencapai luar desa,sekarang dia hanya dapat melakukan satu hal untuk mencapai tempat tertentu...

Dan sekarang,Segunda Etapa,Kuro pun langsung berubah lagi dan akhirnya,jutsu Suiton teleportation pun sudah terjadi dan mungkin sekarang Kuro sudah sampai ke suatu tempat,tempat apa itu? hmm,tidak tahu tapi yang diketahui sekarang bahwa dia sudah ke sebuah tempat yang tidak diketahui tapi dilihat-lihat mungkin tempat ini dekat dengan kirigakure dan kumogakure...

Dan Kuro pun tak punya cara lain selain pergi ke sebuah rumah yang tidak diketahui,Segunda Etapa pun dinonaktifkan dan chakra sudah habis,dia pun hanya bisa pergi ke rumah itu...

"Kau siapa?" Tanya 1 wanita yang masih muda

"Aku adalah..." Dan tanpa diketahui,Kuro pingsan

Dan terpaksa,dalam kurun waktu tertentu dia harus turun dari jabatan tsuchikage,meninggalkan iwa dan menetap di rumah itu dengan kondisi tanpa 1 tangan...

Dan dia dirawat baik oleh wanita tersebut....

[OUT]

---

OOT:Me mau ijin keluar dari RPG,tapi dengan catatan chara ini masih ada dan tetap hidup karena akan digunakan sewaktu-waktu mungkin.....

#CMIIW

" mencurigakan... " sebuah kesan pertama yang didapati kagami ketika mendekati perbatasan.


" ada yang tak beres... sebodoh apa penjaga perbatasan negara api membiarkan penjagaan selonggar ini " kali ini ryuusuke berujar dalam hati ketika mereka berdua mulai mendekati perbatasan negara.

Ada yang tak asing disini, ada beberapa hal yang janggal juga disini, terkesan terlalu sepi untuk sebuah area perbatasan yang harusnya ramai penjagaaan.

" tunggu, itu ? " ryuutaro berbisik.


" pertarungan... dan lihat... " gumam ryuusuke.


" sebaiknya kita bergegas.... tetap sembunyikan keberadaan kita... " pikir ryuutaro sembari menyelinap diantara pepohonan.


" sialan, kita terjebak lagi dalam situasi pelik seperti ini, siapa mereka....? sepertinya orang orang utara masih ada disini... seperti dugaan kita " ia kini bersandar di sebuah pohon kemudian merangkak diantara semak - semak melewati perbatasan secara perlahan berusaha tidak terdeteksi siapapun.

[Out]

"Jadi kita akan kembali jalan kaki Shin?"

"Eh? mungkin, kan kita pengelana hohoho" sambil menutupi mulutnya yang sedang tertawa Shinigami melirik ke arah Hoshi, memancingnya untuk marah dan... pancingannya berhasil. "Kau..." tangan Hoshi pun menunjuk Shinigami tepat di depan mukanya.

"Tapi omong-omong aku bosan dengan dunia ini." pancingan Shinigami tak termakan rupanya.

"E-eh kenapa?"

"Tidak tahu, hanya mulai membosankan saja" Hoshi pun menaruh tangannya di kantung celana, Shinigami tentu mengikutinya. "Jadi apa yang ingin kau lakukan?" tanya Shinigami tiba-tiba.

"Bagaimana kalo kita berkontrak kepada iblis di neraka dan malaikat di surga untuk menghancurkan dunia ini?"

"Heh.. ku kira kau mempunyai ide bagus"

"Hahaha becanda-becanda, bagaimana kalau kita memberi setiap desa besar dengan 'Great Kuchiyose'?"

"Hah?!"