Setelah berjalan sekitar 8 menit, akhirnya Light pun sampai didepan gedung Kazekage yang berada dipusat desa Sunagakure. Ia menatap gedung itu sebentar dan kemudian melanjutkan lagi langkah kakinya menuju pintu masuk gedung. Ia penasaran siapa Kazekage yang menggantikan Siryu. Seperti dirinya ketahui, Siryu tewas pada perang yang terjadi 10 tahun lalu. Perang yang menyebabkan kerugian besar pada Sunagakure. Setelah melewati pintu masuk ia pun menyusuri tangga yang menuju keatas. Tetapi sebelum berjalan menuju tangga ia melihat sesosok wanita yang cantik sedang memasak didapur (Yui, istri Shun xD). Dapur digedung Kazekage memang berada dilantai bawah, sengaja dibuat begitu, ntah apa tujuannya. ''Eh? Siapa perempuan itu? aku baru pertama kali melihatnya. Cantik sekali dia..'' Ujar Light yang mulai lupa akan tujuan datang ke gedung. Dari jarak yang bisa dibilang tidak begitu jauh Light memperhatikan wanita itu. ''Aku ingin menghampirinya dan menanyakan siapa dia, ah tapi aku masih punya tujuan yang harus kutuntaskan.'' Tuturnya yang mulai ingat akan tujuannya datang kegedung Kazekage. 'Baiklah, setelah aku selesai dengan urusanku disini aku akan menemui wanita itu.' Batinnya. Ia pun kembali melanjutkan langkahnya menuju tangga, pandangannya juga sudah ia alihkan kedepan, bukan lagi ke kanan.
Anak tangga demi anak ia susuri, hingga sampailah ia pada lantai teratas digedung itu. Ia berjalan menuju ruangan Kazekage. Sesampainya didepan pintu ruangan Kazekage ia tak langsung membuka pintunya. Ia sudah menggengam gagang pintu ruangan Kazekage tapi belum membukanya. Ia bingung harus berbicara apa pada Kazekage yang belum pernah ia temui itu.

Masih tetap berjalan di Jalan Utama Kirigakure. Secara tiba-tiba, seorang bocah lelaki berlari melintasi Andri, sepertinya kelelahan. Tanpa pikir panjang, Andri mengejar orang itu, mungkin ia pikir bocah lelaki itu adalah pembrontak. Jarang-jarang ada orang yang berlari di jalan utama ini.
Masih mengejar, terus mengejar, menambah kecepatan, semakin dekat, dan... HAP !!
Andri berhasil menarik lengan kiri orang itu dengan kuat. Tentu saja ia takkan bisa kabur dari Andri karena genggaman tangan Andri sungguh erat.
"Hei, apa kau orang baru?" tanya Andri.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa!" Teriak Fubuki kaget. "hantu! HAntu!" Paniknya. Seketika Fubuki melihat ke belakang. "Eng.... MI-mizukage-sama?" Tanyanya dengan polos.

"I-iya, mizukage-sama." Ucap Fubuki gugup.
"Dan, aku sedang buru-buru sekarang, se-selamat tinggal!" Ucapnya lagi sambil berlari.

OOT: Gimana nih peraturan nya?
maaf kalau salah mohon di bimbing xD

3 tahun telah berlalu.. dark sannin telah meninggalkan negara api .
dia belum juga pulang kembali untuk menengok keadaan di sana apa lagi keadaan desa konoha yang dulu menjadi tempat tinggal nya.
dia terus berjalan mengarungi semua nya di saat itu... keluar masuk kota dan negara terus menerus....
akhirnya sampai lah dia di negara air .... dark sannin telah memasuki negara itu lekas dia menuju ke desa air tersembunyi (Kirigakure) terpampanglah gerbang besar di hadapan nya dia sedikit gugup menghadapi ini karena mengetahui kekuatan militer kirigakure sangatlah besar... dia ingin masuk ke desa itu tetapi dia takut di cap sebagai penjahat... yang ingin membuat onar di semua desa..
10 menit telah berlalu akhirnya dia pun lebih memilih untuk masuk ke desa itu dengan langkah yang santai
"apakah aku akan di serang" gumamnya dalam hati

OOT :
ente udah regis belum Jo? Kalau belum, daftar dulu di thread sebelah.

---

IT

---

A wrote:

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa!" Teriak Fubuki kaget. "hantu! HAntu!" Paniknya. Seketika Fubuki melihat ke belakang. "Eng.... MI-mizukage-sama?" Tanyanya dengan polos.

"I-iya, mizukage-sama." Ucap Fubuki gugup.
"Dan, aku sedang buru-buru sekarang, se-selamat tinggal!" Ucapnya lagi sambil berlari.

Hanya bisa diam melihat bocah lelaki itu meninggalkan dirinya disini, di jalan utama Kiri.
'Dia bilang dia baru, tapi mengetahui aku ini Mizukage. Hmm...' gumam Andri dalam hatinya sembari melanjutkan perjalanan menuju kantor mizukage yang sempat terhenti gara-gara bocah lelaki itu.
Tak terasa Matahari sudah berada tepat diatas kepala setiap manusia di Kiri, ya, sudah pukul 12 waktu setempat. Itu artinya, Andri harus makan siang, tak disini, tapi di Istana Mizukage atau Kantor Mizukage mungkin. Berjalan tak kalah cepat dari irama nafas-nya dan akhirnya tiba di kantornya.
Dibukanya pintu ruangan lalu ditutupnya kembali setelah ia masuk. Berjalan beberapa langkah, lalu duduk di 'singgasana'-nya itu. Memperhatikan berkas-berkas yang ada lalu datanglah dua orang wanita berpakaian serba putih dengan membawa makanan.
"Silakan makan, tuan." gumam salah seorang dari mereka. Setelah kedua orang itu pergi, Andri mulai menyantap makanan yang berada di meja dihadapannya dengan perlahan.

Suatu kekonyolan, semua berjalan perlahan, tak ada yang istimewa dalam benaknya kini. Hal-hal penting mengenai Kirigakure telah ia selesaikan, sebelum hal tersebut mendesaknya, dan sebelum hal tersebut menumpuk menjadi bukit, atau bahkan gunung. Dikepalkannya kedua tangan pucat miliknya, saat mengingat masa lalu, masa dimana ia dan teman-temannya berlatih, senang, sedih, canda gurau, kerja sama dan banyak lagi mengisi masa-masa itu, rindu? Mungkin, ah bukan, iya, L rindu hal tersebut.

"tok tok tok." ketukan pintu membuyarkan lamunannya, menarik jiwanya yang dingin ke permukaan. "masuk..." tanpa basa-basi lagi, L mempersilahkan orang yang mengetuk pintu tadi masuk.

"ceklek.." pintu berangsur-angsur terbuka dan menampakkan sesosok pria paru baya dengan mata yang sipit, berbaju rapi sepertinya. "apa yang membawa penasehat Kirigakure seperti anda ke tempatku?"

"ada hal penting yang ingin kusampaikan pada tuan."

"aku mendengarkan."

Orang tadi terbatuk-batuk kecil lalu melanjutkan perkataannya. "jadi seperti ini tuan, tuan masih ingat dengan perang 10 tahun lalu bukan?"

"...."

"aku anggap tuan masih ingat, perang tersebut, sepertinya akan kembali meletus."

"apa kau bilang!!!! Kembali terjadi? Apa maksudmu?"

"gerak-gerik Mizukage, akhir-akhir ini mencurigakan, salah satunya, sering bepergian dan tentunya entah kemana tujuannya, dan saya pikir, tuan tahu maksud saya."

Berbalik arah dan menatap lurus orang dihadapannya, benar juga, Andri terlalu sering keluar-masuk gedung Mizukage akhir-akhir ini, dan hal tersebut telah menjadi acuan bagi orang lain untuk mencurigainya. "kau boleh pergi, terima kasih." ujarnya, sang penasehat partnernya tadi hanya menunduk dan meninggalkan L sendiri di ruangannya, membiarkannya berselimut sepi dan hening.

"dasar, Mizukage macam apa itu? Patutkah ia dicontoh? Oh, bepergian? Kemana? Laut Kirigakure?" pertanyaan tersebut membuatnya semakin bingung, untung saja kepentingan negara sudah ia rampungkan, jika tidak, L takkan bisa membayangkan apa yang akan membebani otaknya itu.

. . . .


Ditengah kabut Kirigakure yang mulai menebal, disisi kanan jembatan, terjongkok seseorang, sambil menggenggam lolipop mint di tangan kirinya. Melihat dua orang berlarian membuatnya harus menghentikan ritual makan permennya, demi mengungkap siapa kedua orang tersebut.

"tak ada siapa-siapa disini.." ujarnya pelan.

. . . .

Kembali ke gedung Mizukage, dengan trademark miliknya, yaitu muncul tiba-tiba, L memecah keheningan yang ada ditempat Andri berada. "anda ingin menjadi pelancong Mizukage-kun? Terlalu sering keluar gedung tidak baik untuk anda." ucapnya, masih dengan lolipop yang dijilatinya.

---

interaksi dengan Andri '3')/

Setelah kenyang karena makan nasi goreng ikat cuwe,Syahdan pun membayar dan langsung meninggalkan tempat makan itu."Saatnya latihan seperti biasa"teriak Syahdan.Syahdan pun berlari sangat cepat menuju hutan Kirigakre.

Beberapa saat kemudian syahdan pun sampai di tempat biasanya syahdan berlatih.
Syahdan mengeluarkan sharingan tomoe 3.Syahdan bersiap siap melempar kunai ke tempat yang sudah di siapkan Syahdan tadi."Sekarang!!!"teriak Syahdan sambil melompat dan melempari kunai kunainya.Semua kunai tepat berada di tempat yang sudah syahdan sediakan.Syahdan membuka matanya pelan pelan.Mata Syahdan terlihat sangat mengerikan kalau menggunakan sharingan.Akhirnya mata syahdan kembali normal."Pengen ke gedung Mizukage dulu ah,coba coba nanya sama Mizukage yang baru"ujar syahdan.Syahdan pun akhirnya pergi menuju gedung Mizukage.

"Untung aku bisa menyelamatkan diri darinya." Ucap Fubuki yang terngah-engah. "Saatnya pergi ke lapangan itu." Sambungnya seraya berjalan santai, berjalan ke lapangan.

SAMPAI:
10 menit berlalu., Fubuki telah sampai di lapangan itu. Dengan segera, Fubuki membuka gulungan itu. "Cukup sulit. Pertama, ambil sebilah pedang, Munculkanlah 'Keshin'mu, Kuatkan otot kakimu, begitu pula genggamanmu, usahakan pedang itu tidak lepas. Lalu, berlari sekencang mungkin, lompat putar dan seranglah dengan membabi buta, Tutup juga matamu, rasakan udara, dan manfaatkan pendengaran." Kata Fubuki sambil beranjak berdiri. "Kalau begitu, aku targetkan pohon itu. Aku akan mulai," Ucap Fubuki mengambil sebilah pedang, "1, 2, 3!" Teriak Fubuki sambil melakukan hal itu.

Slap-slap-slap! Pohon itu memang tumbang, tapi apa itu keshin? itulah pertanyaan di benak Fubuki. "Lupakan saja! Teknik ini sudah lebih dari cukup!!" Samungnya lagi., seraya meninggalkan tempat itu. Tampak Fubuki berjalan pelan ke pusat desa, melihat-lihat santai/

''Ceklek...'' Pintu ruangan Kazekage mulai terbuka sedikit demi sedikit. Tanpa ada sopan-santun Light memasuki ruangan Kazekage seenaknya, mungkin ia masih menganggap itu adalah ruangannya xDb. Light mulai berjalan memasuki ruangan. Setelah sampai didalam ruangan Kazekage matanya mulai menatap meja kerja Kazekage dan lama-kelamaan menatap wajah sang Kazekage. ''Eh?'' Pekiknya pelan. ''Kau...?! Siryu? Kau masih hidup?!'' Sambungnya dengan terkejut karena wajah sang Kazekage sangat mirip dengan Siryu. Bagaimana mungkin, Siryu yang saat itu sudah dipastikan tewas oleh Light kini hidup kembali, sungguh tidak masuk akal. Siapa Kazekage itu sebenarnya, kenapa wajahnya mirip sekali dengan Siryu, bahkan chakranya pun tak beda jauh. Apa mungkin Siryu mempunyai kembaran? Light masih bingung dengan semua itu.
Ia menunggu penjelasan dari sang Kazekage mengenai hal itu.

Setelah sesampainya di rumah, Takiya langsung ke dapur dan melihat isi kulkas yang ternyata kosong. "hadeh, malas aku masak udah lapar juga" gumamnya sambil mengelus-elus perutnya.
Tiba-tiba "Ting-ting ramen, ramen!!" teriak seseorang di jalanan, ternyata dia adalah Fujimaro.
"Ah...ada si Fujimaro" ucap Takiya terburu-buru.
Dan Takiya menggunakan jutsu Impulse dan muncul di samping Fujimaro
"Mas!!! Ramennya dong!" teriak Takiya. Dan jelas saja Fujimaro tidak keget karena sudah terbiasa "oh, iya Takiya_san"ucap Fujimaro sembari menghentikan langkahnya dan tentunya gerobaknya. "Mau yang pedas atau nggak pedas?" tanya Fujimaro.
"Eh, yang nggak pedas aja Mas!" pinta Takiya.
"Sluurp!!" Takiya dengan lahap memakan ramen tersebut.
Setelah selesai, Takiya pun membayar dan kembali ke dalam rumah untuk mandi.
"Haah segar!" ucap Takiya sambil mengganti pakaiannya.
"Entah, kenapa hari ini aku tak bisa tidur" ucap Takiya sembari mengidupkan komputernya untuk mengerjakan tugas.
Tiba-tiba "Tok-tok" seseorang mengetuk pintu rumah Takiya. "Siapa ya malam-malam begini?"gumam Takiya dalam Hati.
kembali "tok-tok" . "Iya!! sebentar" Takiya pun berdiri dan mebuka pintu "Kreek" Ternyata seorang wanita berparas cantik.
"Eh, siapa ya?" tanya Takiya bingung. "Oh, aku mau mengantar-kan kue ini" ucap wanita itu "Eh, namaku Kinuye Nakayama.. salam kenal ya?! aku ini baru pindah ke komplek ini" ucap Kinuye sambil memberikan salam.
"EH.. terima kasih ya nona Kinuye" Takiya mengambil kue dan tersenyum.
"Sama-sama, eh kamu kan Dewan Penasehat yang terkenal itu-kan??" tanya Kinuye.
"I-iya, ada a-apa denganku?" Takiya malah balik nanya.
"Tidak, aku pergi dulu ya?" ucap Kinuye.
"Iya" ucap Takiya sambil tersenyum.
"creek", "ckecK" Takiya menutup pintu rumahnya, dan membawa kue tersebut kedalam.

"Ehem...ehem...jadi Siryu meninggalkan sebuah senjata ya, menarik" gumaman pelan terdengar dari mulut pria tersebut. Di tangannya terdapat sebuah buku tipis dengan kalimat yang terangkai dari huruf yang tidak jelas.

Buku itu adalah dokumen rahasia milik Siryu, saudara kembarnya. Karena itu rahasia, tentunya tak dapat dibaca dengan sembarangan. Perlu keahlian khusus, itulah sebabnya huruf-huruf di buku tersebut terlihat tak jelas. Awalnya yang dapat membaca buku tersebut hanyalah Siryu dan Eragon. Namun setelah Siryu tewas dan diketahui Shun kembarannya Siryu, Eragon mengajarkan Shun tentang arti dari huruf-huruf tersebut.

Saat sedang asyik-asyiknya membaca, kegiatannya terhenti karena kehadiran seseorang secara tiba-tiba. Tersenyum tipis dan menutup bukunya dengan perlahan. Iris orangenya kini menatap datar pada sosok pria berambut merah di hadapannya yang terlihat bingung saat melihat dirinya.

"Tidak perlu terkejut, Light, atau lebih tepat kupanggil Hachidaime-sama. Aku memang bukan Siryu, aku Shun" mencoba menyapa pria yang ia ketahui bernama Light--dari dokumen Suna dan beberapa Jounin yang berperan penting bersama Light dan Siryu saat pperang 10 tahun lalu--tersebut dengan seramah mungkin yang ia bisa.

OOT:
@Law : Mari bermain sejenak xD

---

IT :

---

Quote :

"anda ingin menjadi pelancong Mizukage-kun? Terlalu sering keluar gedung tidak baik untuk anda." ucapnya, masih dengan lolipop yang dijilatinya.

"HAHAHAHAHA !!!" suaranya memenuhi ruang kantornya ini.
"Berbicaralah yang sopan padaku !!" tawa-nya berhenti dan ia menunjukkan wajah setengah marah.
"Baru kali ini ada ninja kiri yang memanggilku dengan embel-embel 'Kun' !" lanjutnya. Sementara itu, Andri sudah selesai makan tadinya dan perlengkapan makannya pun juga sudah dibawa oleh kedua pelayan tadi.
"Hm... Tidak baik katamu?" Andri berusaha mengembalikan topik pembicaraan.
"Apanya yang tidak baik?" tanya-nya lagi sembari bersandar di 'singgasana'-nya.
"Yang tidak baik adalah terlalu sering di ruangan ini," kembali ke nada bicaranya yang datar.

Oka berhenti disebuah kedai.
"I......C.....H.....I....R....A...K...U Ichiraku! R....A......M.....E....N Ramen! Ramen Ichisida!." kata Oka terbata-bata karena terlalu lapar.
Dia lalu berjalan terseok-seok ke dalam kedai itu.
"Halo bang Ichisida, ramen jumbo 1." katanya.
"Ichisida?saya Ichiraku." kata pemilik kedai itu sambil mengernyitkan dahi.
"Eh, jadi ini bukan ramen Ichisida? tadi aku baca di depan ramen Ichisida... paman siapa?."
"Ichiraku nak... bukan Ichisida." kata pemilik kedai itu sambil swt.
"Hm...ya sudahlah mau Ichiraku, Ichisida, Ichinori terserah, yang penting berikan aku.... makan." kata Oka sambil memegangi perutnya.
"Duduk dulu nak, bapak akan siapkan dalam 5 menit." kata pemilik kedai sambil tersenyum.
Oka pun duduk dan menunggu.
6 menit kemudian.
"Ini..." gumam pemilik kedai itu sambil menaruh mangkuk jumbo berisi ramen itu di hadapan Oka.
"Paman terlambat 1 menit ." omel Oka sambil mengambil sumpit "Itadakimashu!." kata Oka lalu "Menghajar" ramen itu.
beberapa menit kemudian
Oka sudah selesai dengan makanannya, dan sedang memegangi perutnya.
"Baik terima kasih ya paman!." kata Oka sambil berjalan keluar.
"Hoi bayar!." kata pemilik kedai sambil berlari keluar.
Tapi sosok yang dicarinya hilang entah kemana.

Syahdan pun sampai di gedung Mizukage dan segera menuju ke ruangan Mizukage.Syahdan sampai di depan ruang mizukage."Aku harus siap"gumam syahdan dalam hati.Perlahan-lahan Syahdan membuka pintu ruangan Mizukage.Setelah pintu terbuka lebar,Syahdan melihat dua orang pelayan,seorang Jounin,dan Mizukage.Syahdan terkejut "maaf Mizukage sama,aku ingin bicara dengan anda"ujar syahdan gugup

Quote :

"maaf Mizukage sama,aku ingin bicara dengan anda"ujar syahdan gugup

Belum lagi pertanyaannya dijawab oleh dewan penasehat kiri, seseorang muncul dan langsung berbicara dengan gugup.
"Nah, tiru dia." gumam Andri kepada L, sang penasehat kiri yang sangat dibencinya, mungkin karena 10 tahun yang lalu.
Berdiri lalu berbalik hadap dan memandangi lukisan para mizukage terdahulu termasuk dirinya, dan lalu melipat kedua tangan didepan dada.
"Ya, silakan berbicara."
"Eits, yang ku persilakan bicara adalah kau, syahdan."
"Kau tunggu dulu, L." lanjut Andri panjang lebar.

Wajah Syahdan nampak pucat ketika Mizukage memberikan aku untuk bicara.Tapi,karena rasa percaya diri,Syahdan pun akhirnya berbicara kepada Mizukage."Begini tuan Mizukage,aku sebenarnya saat ini sangat bersemangat.Adakah tugas untuk aku tuan Mizukage?"tanya Syahdan kepada Mizukage."Tapi,kalau tidak di kasih tugas juga tidak apa apa kok"Tambah Syahdan

Shun wrote:

"Tidak perlu terkejut, Light, atau lebih tepat kupanggil Hachidaime-sama. Aku memang bukan Siryu, aku Shun"

'Hoo—dia mengetahui nama dan jabatanku dulu..' batinnya. Tentu saja, pria bernama Shun itu adalah Kazekage—dia pasti bisa mengakses dokumen-dokumen penting didesa, dan pastinya dia bisa mengetahui nama beserta jabatannya dari dokumen tsb. ''Kau mengetahui siapa aku.. Ya, baguslah—Jadi aku tak perlu repot-repot memperkenalkan diriku'' Ucapnya sembari berjalan kearah bangku yang ada hadapan Shun. Posisi Light kini sudah duduk berhadapan dengan Shun—dan hanya dibatasi oleh meja kerja Kazekage. ''Ehm— Shun, itu namamu, kan? Aku ingin bertanya,tadi sewaktu aku melewati dapur aku melihat wanita cantik sedang memasak—apa kau tau siapa wanita itu?'' Tanyanya pada Shun. Sembari menunggu Shun menjawab pertanyaannya, ia meletakkan Hyourinmarunya diatas meja kerja Shun. ''Maaf, tanganku pegal membawa pedang ini seharian, jadi tak apa ya aku menaruhnya sebentar diatas meja kerjamu'' Ujar Light yang malah menyilangkan kedua tangannya didada sambil duduk menyandar pada bangku.

Quote :

"Begini tuan Mizukage,aku sebenarnya saat ini sangat bersemangat. Adakah tugas untuk aku tuan Mizukage?"tanya Syahdan kepada Mizukage.

Hanya bisa diam melihat bocah yang diketahui bernama Syahdan itu. Andri pikir—ia ingin memberitahukan suatu hal yang lebih penting daripada saran dari L. Suasana pun hening sejenak.

Quote :

"Tapi,kalau tidak di kasih tugas juga tidak apa apa kok"Tambah Syahdan

Akhirnya—keheningan terpecahkan juga.
"Hmm... Bagaimana ya?" masih dengan posisi memandangi lukisan para Mizukage. Kemudian—Andri berbalik hadap lalu mengambil sebuah buku yang berwarna hijau tua. Dibukanya buku itu, halaman demi halaman ia lewatkan dan—tangannya berhenti membalikkan halaman.
Memperhatikan isi dari halaman itu—kemudian menutupnya dan meletakkannya kembali ke atas meja. Detik berikutnya—Andri berjalan pelan menuju ke arah Syahdan dengan kedua tangan berada di bawah punggung.
"Ada, sebuah misi rank A." langkahnya berhenti tepat dilengan kanan Syahdan.
"Pergi ke Sunagakure—temui Kazekage mereka dan bilang padanya bahwa—Mizukage akan melakukan kunjungan kenegaraan pertama kesana yang akan membahas masalah sektor keamanan dan pembinaan usia dini shinobi." membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju kursi-nya yang empuk itu serta mendudukinya.
"Mengerti?" tanya Andri kepada Syahdan.
"Kuharap iya. Dan—silakan berbicara, L." andri kembali melipat kedua tangannya didepan dada.

-'ditengah hutan dikaki gunung kazemaki'-
muncul sebuah tanda segel pembalik kucheyose,yg dikeluarkan oleh seekor tanuki atau rubah ninja..
Dan..
Boooff..
Dibalik kepulan asap muncul seorang pmuda berambut perak..
..
''sepertinya sudah waktunya y kamatari,hunm??'' pemuda itu yg ternyata adalah uzunami acy brbicara papa rubah tersebut..
''aye..yah bgtulah acy sama,para ninja sudah mulai bergerak,..dan sepertinya qta juga harus ikut andil,bukan begitu..
Aye..'' rubah itu menjawab..
''ah pasti akan merepotkan..krna ninja tak pux desa sepertiku pasti tak di ingnkan siapapun..mw ke konoha,membosankan..suna,aq alergi sama debu huhu..kumo,orang2nya pada maho haha, di iwa,cuma jadi tukang batu..payah,
Mungkin aq harus ke kiri saja,siapa tau bisa ketemu si sexy mei chan,dan si muka suram andri..
Hoho..
Ayo kama chan,qta menuju kiri....
''aye,siap acy sama,,
Qta akan brsenang2 huhu.''kamatari kegirangan,

''hei hei jangan kau pasang wajah mahomu itu, dasar rubah aneh..ayo sini naik kpundakq,qta akan menghilang haha..
.run run sirver arrow..
..
Acy melesat cepat menuju kirigakure...
Zzzzappp..

OOT : bang @light-sensei kata2 yang boleh disingkat apa ja sih ?

IT
Kaagami pun pulang kerumahnya dan menunggu hari esok untuk berlatih jutsu terbaru muridnya. setidaknya ia juga merasa iri dengan muridnya tersebut karena muridnya sangat pintar. bahkan dalam usia 12 tahun ini rem telah bisa menjadi jounin.
" Baiklah, jangan pikirkan itu. Yang terpenting muridku telah menjadi kuat " Pikirnya
Sesampainya dirumah, Kagami mulai merasa kesepihan karena di rumah tersebut hanya dia tinggal seorang. Ia rindu akan kehangatan keluarga yang telah hilang dari hatinya.
" istriku, coba kau ada disini. kalau kau ada makanku gak berantakan begini. " Gumamnya sambil tiduran di kamarnya.
kemudian hari esok pun tiba. Kagami pun menunggu rem di tempat lapangan kemarin. Rem pun akhirnya datang dengan membawa pedang gurunya.
" Kagami-sensei, nih pedangmu. sewaktu misi kau meninggalkannya " ucap rem sambil menyerahkan pedang yg bernama kokuto yoru tersebut.
" Oh terima kasih. kau sudah menjaganya dengan baik " ucap kagami.
" hehe, sama-sama. sensei-kagami, jutsu raidori bisa juga dialiri pedang. " ucap rem.
" Oh ya ..?? baguslah kalau begitu. bisa lebih mudah kugunakan kalau dialiri dengan senjata " ucap kagami yg senang.
" Baiklah, kita mulai langsung saja !!! " ucap rem.
" Yosh " ucap kagami.

Quote :

Detik berikutnya—Andri berjalan pelan menuju ke arah Syahdan dengan kedua tangan berada di bawah punggung.

Wajah Syahdan pucat ketika Mizukage sedang berjalan pelan menuju dirinya.Tapi Syahdan percaya diri,dan akhirnya syahdan pun tidak gugup

Quote :

"Ada, sebuah misi rank A." langkahnya berhenti tepat dilengan kanan Syahdan.
"Pergi ke Sunagakure—temui Kazekage mereka dan bilang padanya bahwa—Mizukage akan melakukan kunjungan kenegaraan pertama kesana yang akan membahas masalah sektor keamanan dan pembinaan usia dini shinobi." membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju kursi-nya yang empuk itu serta mendudukinya.

Setelah Mizukage berbicara tentang sebuah misi rank A,Syahdan terkejut."...Misi rank A"gumam syahdan pelan.Tapi karena Syahdan ingin di berikan misi,maka Syahdan pun menerima misi itu.

Quote :

"Mengerti?" tanya Andri kepada Syahdan.

"baiklah Mizukage sama,aku mengerti,aku akan segera pergi,permisi"ujar Syahdan kepada Mizukage dan langsung pergi keluar gedung Mizukage

Setelah keluar dari gedung Mizukage,Syahdan pun pulang dan mempersiapkan bekal untuk pergi ke Sunagakure.Setelah 15 menit kemudian,Syahdan akhirnya selesai mempersiapkan bekal."Saatnya ke Suna,tapi aku harus melepaskan ikat kepalaku dulu,supaya tidak ketahuan"ujar Syahdan.Syahdan pun melepas dan menyimpan ikat kepalanya didalam tas dan dilangsung pergi ke desa Sunagakure

Fubuki berjalan santai ke kantor Mizukage.
Niat aslinya padahal hanya untuk beristirahat di bawah pohon, tapi, dia melihat seseorang tanpa ikat kepala berjalan keluar (Syahdan).
"Hah? Bukankah ninja disini berikat kepala semua? dan dia.. sepertinya dia dari desa lain." GUmamnya.

Tanpa basa-basi, Fubuki memanjat pohon dan memata-matai setiap gerakannya.

OOT
@kagami
singkatan yg sewajarnya, yg penting masih bisa di mengerti org lain (singkatan umum)
Misal: yang => yg , dan => & ,dalam => dlm, dll

IT:
Neivf melanjutkan perjalanan menuju ke tempat tetua katak, hingga akhirnya mereka sampai,"cklek!" suara pintu terbuka, Zero mengubah tubuhnya menjadi kecil, perlahan mereka melangkahkan kakinya masuk kedalam,
"gero!
Tetua, Neivf datang mengunjungimu,! " ucap zero

"uhk, ada apa bunta,! Siapa pemuda yg ada di dekatmu? " tanya odama sennin

"kyaa??
gero! Kan udah saya bilang Ini Neivf, anak si Namikaze, dan satu lagi, bunta itu kakekku? Aku zero! Dasar pikun?!!" gerutu zero.

" hallo apa kabar master? " ucap Neivf.

"oh kau si Kuning imut itu!!? Hahaha, sudah besar kau rupanya, gerangan apa yg membuatmu mampir kesini?"

" hMm.. Yah saya hanya kagen saja dengan suasana myo, lagian udah lebih dari 3 tahun aku tak mengunjungimu master!, dan ada satu lagi, apakah ada ramalan untukku? " tanya Neivf ingin memastikan.

"Ramalan ya? Kemarin aku bermimpi, kelak suatu saat akan terjadi perpecahan?! Setiap negara akan saling menyerang, dan kau harus berhati-hati dengan musuh bebuyutan ayahmu,!? "
"Hmm.. Jadi itu benar ya?!, musuh ayah? Siapa dia? " tanya Neivf.

"seorang bermarga uchiha,! gero" terang Zero.

"hMm.. Jadi dulu ayah memiliki musuh bebuyutan, dan dia bermarga uchiha! Hm. Uchiha! Ya, si ahli genjutsu! " gumam Neivf.

"aku tak ingin berlama-lama disini, untuk itu, aku akan pergi sekarang! " ucap Neivf.

"berhati-hatilah Nak!, gunakan otakmu utk mengalahkannya, jika kau bertemu dengannya! " ucap Tetua.

"yups, selamat tinggal! " ucap Neivf , sesaat kemudian ia menghilang.

Syahdan terus berlari menuju desa Sunagakure.Tapi,di tengah jalan,Syahdan kelelahan.Akhirnya Syahdan ber istirahat di sebuah pohon yang rindang di dekat sungai."enaknya istirahat dulu ah bentar,sambil minum mirinda"ujar Syahdan sambil membuka tas nya untuk mengambil minuman.Setelah mengambil minuman,Syahdan pun meminumnya sampai habis."huh,enak,kembung"ucap Syahdan."aku harus berjalan lagi ke desa Suna,tapi aku masih lelah.Oh iya,panggil argo aja,kali aja dia mau bantu"ujar Syahdan.
Syahdan merapal jurus,Kuchiyose no Jutsu,boof...muncul burung elang bernama Argo."halo argo,bolehkah aku menumpang di punggungmu untuk ke desa Suna?"tanya Syahdan kepada Argo."dengan senang hati Syahdan,akan aku antar engkau menuju desa Suna"ujar Argo sambil Tersenyum."okelah,tolong bantu ya"ucap Syahdan kepada Argo."Siap"balas Argo.Akhirnya Syahdan pun naik ke punggung Argo dan bersiap untuk pergi ke desa Suna.

Hup..
Fubuki melompat dari 1 pohon ke pohon lain.
"Kayaknya aku harus turun." Gumamnya.

"Hyat!" Teriak Fubuki mendarat mulus di depan argo tersebut.
"Berhenti!" Teriak Fubuki