Baiklah gua teleport ke gedung mizu lagi aja
Sringgggg..........
Flap....
Langsung sampai di gedung mizu..

Kemunculan "Akanami" Uzumaki Suinamu

Dari Kejauhan tampak dataran kirgakure kirigakure yang tertutupi oleh kabut Abadi,memang inilah khas dari negara mizu yang selalu dingin berkabut tertutup butiran air yang menguap.

Tatapannya yang tajam,rambut panjang berwarna merahnya yang basah oleh kabut,tubuhnya tinggi semampai,dengan kulit putih bercahaya,berpadu dengan langkahnya yang tegap dan pasti tanpa mengurangi sisi keanggunanya sebagai seorang wanita.


Tubuhnya sedikit kotor dan lusuh menandakan dirinya telah selesai dari perjalanan yang panjang


siapakah dia?Darimana asalnya?

Kini wanita itu berada tepat di depang gerbang besar desa kiri.di lihatnya seorang shinobi konoha tengah tawar-menawar dengan Penjaga gerbang__namun da berusaha untuk tidak peduli__keinginannya sekarang hanya satu, yakin "pulang"

"Penjaga!! bukakanlah Kekkai ini,aku ingin masuk" Perintah suinamu

Fubuki tampak terkejut, menjadi pilar ke-4? ini saatnya bagi Fubuki untuk bilang WOW!
"Suatu kehormatan bagiku, untuk menerima ini, Daimyou-sama." Ucap Fubuki sambil tersenyum dan dengan mata berair karena bahagia.

Siapa yang tidak bahagia kalau diberikan hal seperti ini.
Fubuki mengambil mutiara hitam itu dan

Glek—!
Fubuki tersedak! Mutiara itu dengan aman masuk kedalam tubuh Fubuki.
Tubuhnya merasakan kekuatan.. Kekuatan yang sangat besar!

"Etto.. Daimyou-sama, apa yang bisa kulakukan untuk membalas jasa Anda?" Tanya Fubuki yang masih dalam keadaan berlutut.

tak ada yang menanggapi makenshi, hanya semilir angin yang menanggapinya.

" aku mulai merasa diriku terasingkan di dunia ini setelah aku mati " ujarnya dalam hati, ia tertunduk, dan berbalik, ia melangkahkan kakinya perlahan.

" dunia ini sudah lama kutinggalkan ternyata " akhirnya ia tersadar akan keberadaannya yang hampir dilupakan.

" ternyata... aku benar benar sudah mati saat itu " lanjutnya sambil melangkah tak tentu arah.

" sekarang aku seperti ronnin tanpa desa, dan seperti nya ada sesuatu yang melarangku kembali ke desa.... ukh!!! rasanya ingin sekali membunuh orang orang konoha.... " gumam nya pilu

" padahal aku dari sana ! " pekiknya sambil meremas remas kepalanya.

" perasaan ku mengatakan tidak, tapi pikiran ku mengatakan iya ! " BUAGH!! ia menghantamkan kepalanya ke batang pohon yang dekat dengannya.

" gaiki... dimana kau... " rintih makenshi seperti anak yang kehilangan orang tua nya.
nasib seorang mantan komandan serbu konoha yang berakhir seperti gelandangan diantara lima negara besar shinobi.


siapa yang tahu didalam orang yang kebingungan ini terdapat monster yang amat mengerikan yang dipanggil oleh daimiyo kirigakure, orang yang sama yang membangkitkan makenshi dari kehidupan lama nya.


" lalu kenapa aku dihidupkan lagi... KENAPAAAAAAAAAAA!!!! " makenshi berteriak dengan kening yang memar dan menghempaskan seluruh chakra nya keluar hingga terdengar suara begemuruh dan tanah nya sedikit terguncang.

dengan perasaan kesal terhadap takdirnya sendiri makenshi terus meningkatkan intensitas chakra yang ia lepaskan.

" SHINKAI !!!!!!!! " teriaknya lagi sembari mengepalkan kedua lengannya.

Uchiha V. Andri wrote:

Menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali—mengapa tidak? Ia bertanya, 'jutsu hebat apa yang kau miliki?'. Orang Konoha itu seakan-akan membelokkan inti pembicaraan.
Tapi, no problem. Toh dia juga masih bocah—jadi Andri memakluminya.
"Jikuukan Ninjutsu—kau ingin mempelajari jutsu itu? Heh..." tawa yang dipaksakan.
"Terlalu cepat bagimu."
"Sebelum mempelajari jutsu itu, kau harus menguasai teknik pergerakan kilat yang bernama..."
"Furasshu no Jutsu," hanya butuh 1,69 detik bagi Andri untuk berpindah tepat di belakang Oka.
"Bagaimana? Cepat bukan?" Andri kembali menggunakan teknik kilatnya untuk berdiri beberapa meter didepan Oka.
"Tidak secepat Hiraishin atau Shunshin sih. Tapi kau bisa menghindari serangan yang tak kalah cepat." berbalik hadap.
"Ikuti aku!" perintah Andri.
"Mitsu, serahkan padaku. Tugas untukmu adalah istirahat"
Mitsu mengangguk—kemudian berdiri tegak dan membersihkan debu-debu halus yang melekat di bagian bokongnya. Detik berikutnya, ia berjalan menuju istana Mizukage mungkin.

Oka bersemangat sekali sampai tidak mendengar dengan baik pertanyaan Mizukage -,-.
"Jikuukan, teknik ruang dan waktu..." katanya berbisik yang hanya di dengar olehnya sendiri.
Saat masih terheran, Mizukage tiba-tiba berada di belakang Oka, Oka terkejut, di ekspresikan dengan terbelalak.
Tapi saat melihat ke belakang, Mizukage sudah di depannya lagi seperti tadi.
"Tak apa... aku sudah puas kok..." lalu Oka berjalan mengikuti Andri.
Saat dia berjalan mengikuti Andri, sempat dia tersenyum dan sedikit membungkuk kearah wanita yang diajak Mizukage.

Lama-lama mengantuk juga berada disini, tidak ada yang mengajak atau bisa diajak berbicara. Dua orang itu sudah sibuk sendiri dengan urusan mereka masing-masing. Sang Daimyou dan... Entahlah siapa yang satunya. Tetapi sepertinya sih hebat, buktinya sang daimyou tampak mengenal dan mempercayainya untuk beberapa pembicaraan penting.

Ngomong-ngomong tidak apa-apa nih dia mendengar perkataan mereka?

Ia hanya seorang Jounnin biasa yang sekarang sedang duduk bersila di salah satu batu disana. Cukup lama ia menjadi Jounnin, tetapi tetap saja ia tidak memiliki jabatan seperti Kage, Anbu, Sennin, ataupun Daimyou. Rahasia Kirigakure ataupun sang daimyou tidak pantas untuk ia ketahui.

Tetapi, ia penasaran dengan kotak pandora itu...

'Gaki--' suara itu membuatnya menoleh untuk menemukan Shiroryuu yang ternyata ada di pundaknya dan terbawa kemari karena kabut itu.

"Ah, kukira kau tidak ikut berpindah Shiroryuu," memegang dan menaruhnya di pangkuan sambil mengusap bulu putih yang sangat halus menurut Skye jika di pegang.

Atsushi D. Sakazuki wrote:

Atsushi D. Sakazuki wrote:

Dengan Cepat, Kagami terbang ke atas untuk bersiap melakukan Manuver ke Rem. matanya pun telah berubah menjadi Sharingan. Dengan cepat, Kagami menghantamkan dirinya ke Rem.
" Maaf Rem! " Ujar Kagami dengan mata Sharingan
" Apa!? " Ujar Rem
" Duaarr!! " bunyi Ledakan yg dilakukan oleh kagami sampai membuat Rem terbakar api biru
" Hosh.. Hosh... " Suara letih kagami karena banyak menggunakan Chakranya hingga merubahnya menjadi manusia kembali
" Dengan ini kau sudah mati Rem. Aku tidak tahu apa yg kau pikirkan sampai mau membunuhku tapi dengan ini selesailah semua! " Ujar Kagami.
Tanpa Disadari Kagami, Rem menusuk jantung Kagami dengan menggunakan pedangnya.
" Mustahil! Bagaimana bisa!? " Tanya Kagami
" Itu Hanya bunshinku. " Ujar Rem

" Baiklah akan kujelaskan karena sebentar lagi kau akan mati. " Ujar Rem
Sepertinya Kagami mendengarkannya dengan seksama
" Pertama-tama, aku menyembunyikan bunshinku di suatu tempat beserta kunai petir. pada saat kau mulai menyerang dengan Phoenix mode itu, Dengan cepat aku berganti tempat dengan bunshinku. lalu yg kau serang itu hanya bunshinku dan aku hanya berada pada suatu tempat itu. pada saat kau lengah, aku kembali lagi kesini dan melakukan serangan balik. " Jelas Rem
" Sungguh ironi sekali. Kau benar-benar hebat Rem. Syukurlah. " Ujar Kagami
seketika tubuh kagami berubah menjadi api biru dan mulai lenyap. Rem pun kaget dengan peristiwa itu.
" Jadi, itu juga bunshinmu, Guru? " Tanya Rem sambil melihat ke belakang.
" Itu bukan bunshin, melainkan hanya sebagian api biruku. " Jawab Kagami dalam bentuk seperti manusia.

" Hmm, Aku paham! Maksudmu kau mengeluarkan apimu dalam bentuk phoenix dan merubahnya kembali menjadi mirip sepertimu. " Ujar Rem
" Yah, bisa dikatakan begitu. " Ujar Kagami
" Tapi, Bagaimana caranya? " Tanya Rem
" Kau tidak perlu tau karena kau sebentar lagi akan mati! " Tegas kagami seraya maju dengan kecepatan penuh. Rem pun berpindah tempat lagi.
" Bocah ini! Kemana dia? " Tanya Kagami
Tiba-tiba Rem ada di belakang kagami. Kagami pun kaget
" Aku disini. " Ujar Rem
" Raidori! " Teriak Rem.
" Katon: Phoenix no jutsu! " Teriak Kagami dan merubahnya kembali menjadi burung api.
Dengan cepat, kagami terbang ke atas.
" Cih! " Kesal Rem
" Nyaris saja! " Ujar Kagami.
Lalu kagami kembali turun.
" Kau memang cepat, Guru. " Puji Rem terhadap Kagami atas upaya menghindari jutsu Raidori Rem.
" Aku akan bersungguh-sungguh! Katon: Goukakyou no jutsu! " Teriak Kagami
lalu di mulut Kagami keluar api yg besar yg mengarah ke Rem.
Rem pun melempar sebuah kunai yg dialiri listrik dan dilemparkannya ke Kagami. Dengan sigap kagami menghindari kunai tersebut. Tanpa diduga, Rem sudah ada di belakang kagami dengan menggunakan jutsu Yata No kaminari.
" Mati kau Guru. RAIDORI!!! " Ujar Rem
Di tangan Rem muncul petir lalu Rem manghantamkannya ke Kagami. Alhasil, Jutsu Raidori milik Rem berhasil mengenai jantung Kagami.
" Cepat Sekali! " Pikir Kagami.
" Semua sudah selesai, Guru! " Ujar Rem lalu melepaskan tanganya di jantung kagami.
Di punggung kagami terdapat lubang yg besar dan berwarna hitam. Itu adalah luka Kagami setelah menerima serangan Rem secara langsung. (Nih Gambarnya)

(Anggep aja yg Mati itu Kagami trus yg duduk itu Rem)
" Kenapa kau tadi tidak menghindar? seharusnya kau bisa menghindarinya? " Tanya Rem
" Aku tak bisa menghindarinya karenamu Rem. Mungkin inilah kata orang, Guru akan sangat sulit membunuh muridnya. " Jelas Kagami
" Kau lembek sekali guru! " Ujar Rem.
Kagami pun Mati dibunuh oleh Rem ...

OOT:
@Obi: Maaf, ada sedikit kekeliruan dalam RP mu, Bi. Pertama, kau tidak bisa mengidentifikasi identitas asli Yami dengan mudah. Kedua, kami (Yami, Light, dan Yori) berada jauh dari Kedai, tepatnya di depan Gerbang Suna. Ketiga, jangan ganggu kami dulu, ada urusan "penting" xD

IT

---

"Ng.... ng.... bagaimana ya?" kalau saja ia tidak mengenakan topeng, ia pasti sudah menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal—hal yang biasa ia lakukan secara tak sadar saat sedang sweatdrop.

"Bisa kau keluar dari Kekkai itu, Light? Kau tahu, sangat tidak enak berbicara diantara pemisah" mencoba mengalihkan topik pembicaraan, ya itu yang dia lakukan. Ia sama sekali tak terpikirkan mengenai alasan sebuah 'kebangkitan', seperti Edo Tensei, atau ressurect jutsu yang lainnya. Benar-benar bod0h, atau bisa dikatakan agak ceroboh saja.

"Dan satu hal lagi, Light.... kau masih punya benda 'itu'? Punyaku..... hilang entah kemana setelah perjalanan jauhku selama ini" dan kembali berbohong. Tidak masalah kan?

A wrote:

Fubuki tampak terkejut, menjadi pilar ke-4? ini saatnya bagi Fubuki untuk bilang WOW!
"Suatu kehormatan bagiku, untuk menerima ini, Daimyou-sama." Ucap Fubuki sambil tersenyum dan dengan mata berair karena bahagia.

Siapa yang tidak bahagia kalau diberikan hal seperti ini.
Fubuki mengambil mutiara hitam itu dan

Glek—!
Fubuki tersedak! Mutiara itu dengan aman masuk kedalam tubuh Fubuki.
Tubuhnya merasakan kekuatan.. Kekuatan yang sangat besar!

"Etto.. Daimyou-sama, apa yang bisa kulakukan untuk membalas jasa Anda?" Tanya Fubuki yang masih dalam keadaan berlutut.

===========================================================

Glek~
Sang Jincuuriky Nibi menelan mutiara hitam yang baru saja di berikannya.Boa terus mengamati pemuda itu benar2 di pastikannya mutiara itu tertelan sempurna

namun...........


"Etto.. Daimyou-sama, apa yang bisa kulakukan untuk membalas jasa Anda?" Tanya Fubuki yang masih dalam keadaan berlutut.

sedikit rasa heran di pikir daimyou Boa, kenapa_si pemuda tersebut tidak apa-apa,memang sekilas Boa merasakan adanya peningkatan freakuensi chakra,tapi_Bukan ini reaksi yang sebenarnya.

"apakah pandora tidak bereaksi?? seharusnya kau merasakan sakit yang luar biasa saat mutiara itu mulai memasuki tubuhmu" Pikir boa heran

==========================================================
OOT : A kau kurang cermat membaca postingan-ku (durasi efek-nya 3 postingan-mu)
==========================================================

Hebihime hanya diam menunggu.............
namun tiba-tiba dia teringat akan bocah yang dibawanya kemari sebelumnya_Bocah skye, hampir saja hebihime mupakan keberadaan bocah itu.Boa sedikit menolehkan wajahnya dan berkata

"kemari kau Skye-chan"perintah boa.....
.

Weda_mangekyo Namikaze wrote:

weda: " kalo aku tidak bisa menemuinya
berikan saja, bungkusan ini padanya , ini adalah gulungan dan beberapa kunai
jika dia melihat ini dia pasti akan segera menemui ku"

mengacungkan sebuah bungkusan pada penjaga itu

toru dan mutame saling berpandangan...

weda: 'tolonglah sampaikan ini sekarang juga pada mizu kalo kau tak mengijinkanku masuk ,,"

"Letakkan saja diluar. Nanti akan kuambil. Sampai jumpa!"
Bruakk....
Jounin itu menjatuhkan tubuhnya di kasur yang terdapat di dalam pos penjagaan.

"Chicharito" wrote:

Oka bersemangat sekali sampai tidak mendengar dengan baik pertanyaan Mizukage -,-.
"Jikuukan, teknik ruang dan waktu..." katanya berbisik yang hanya di dengar olehnya sendiri.
Saat masih terheran, Mizukage tiba-tiba berada di belakang Oka, Oka terkejut, di ekspresikan dengan terbelalak.
Tapi saat melihat ke belakang, Mizukage sudah di depannya lagi seperti tadi.
"Tak apa... aku sudah puas kok..." lalu Oka berjalan mengikuti Andri.
Saat dia berjalan mengikuti Andri, sempat dia tersenyum dan sedikit membungkuk kearah wanita yang diajak Mizukage.

Tap...
Tap...
Tap...
"Kau akan melakukan 'diet', nak." sambil menoleh kebelakang. Entah apa maksudnya dengan kata 'diet'. Yang pasti—berhubungan dengan teknik kilat itu.
"Tidak mengerti maksudku?"
"Nanti kau akan mendapat jawabanmu—" memasuki istana Mizukage yang sangat megah, setidaknya istana terbesar kedua di Negara air setelah istana Daimyou.
"Selamat datang di gubukku. Tetap ikuti aku." berbelok ke kanan menuju ruangan kosong—seperti gudang tidak berisi.
Clek...
Andri membuka pintu di gudang itu yang ternyata adalah jalan untuk menuju ruangan bawah tanah. Ditelusurinya anak tangga demi anak tangga untuk sampai ke dasar. Singkat cerita—ia sudah berada di ruangan bawah tanah.
Detik berikutnya—Andri menatap ruangan 20 x 20 meter yang terbuat dari kaca. Kenapa ia bisa mengetahui dimana letak ruang kaca itu? Padahal matanya tertutup. Tentu dengan perasaan. "Masuklah. Kau akan segera diet"

Uchiha V. Andri wrote:

Tap...
Tap...
Tap...
"Kau akan melakukan 'diet', nak." sambil menoleh kebelakang. Entah apa maksudnya dengan kata 'diet'. Yang pasti—berhubungan dengan teknik kilat itu.
"Tidak mengerti maksudku?"
"Nanti kau akan mendapat jawabanmu—" memasuki istana Mizukage yang sangat megah, setidaknya istana terbesar kedua di Negara air setelah istana Daimyou.
"Selamat datang di gubukku. Tetap ikuti aku." berbelok ke kanan menuju ruangan kosong—seperti gudang tidak berisi.
Clek...
Andri membuka pintu di gudang itu yang ternyata adalah jalan untuk menuju ruangan bawah tanah. Ditelusurinya anak tangga demi anak tangga untuk sampai ke dasar. Singkat cerita—ia sudah berada di ruangan bawah tanah.
Detik berikutnya—Andri menatap ruangan 20 x 20 meter yang terbuat dari kaca. Kenapa ia bisa mengetahui dimana letak ruang kaca itu? Padahal matanya tertutup. Tentu dengan perasaan. "Masuklah. Kau akan segera diet"

Oka tetap berjalan mengikuti Mizukage, entah kemana...
Makin masuk ke jantung Kota Kirigakure, orang orang meliriknya dengan heran, mungkin mengira Oka tahanan.
'tatapan mereka seperti tak bersahabat...' gumam Oka sambil menatap satu persatu dari mereka.
Tapi tiba-tiba Mizukage berkata tentang diet... sungguh, dia tak mengerti, dia terus memikirkannya sampai dia melihat megahnya istana Mizukage dan Mizukage bilang itu.... gubuk.
Oka sweatdrop mendengarnya.
Berbelok ke kanan dan terus mengikuti Mizukage kearah sebuah gudang.
Setelah membuka pintu gudang itu, ada tangga, dia pun menuruninya dengan perlahan, mungkin dia takut.
Singkat kata, Oka sampai di dasar dan masuk ke sebuah ruangan kaca.
"Wow...." hanya itu yang bisa dikatakannya.

Yami wrote:

"Ng.... ng.... bagaimana ya?"

Hanya itu yang keluar dari mulutnya yang tersembuyi dibalik topeng. Raut wajahku yang semulanya tampak biasa-biasa saja kini mulai berubah menjadi raut wajah yang tampaknya seperti sedang menahan kekesalan. Aku mengharapkan jawaban yang memuaskan darinya, tapi ia justru menjawab pertanyaanku dgn jawaban yang membuatku sangat-sangat tidak puas.

Yami wrote:

"Bisa kau keluar dari Kekkai itu, Light? Kau tahu, sangat tidak enak berbicara diantara pemisah"

''Kenapa tidak kau saja yang kemari?'' Aku menjawab pertanyaannya dengan menimpalinya balik dengan pertanyaan. Anggap saja itu balasan atas pertanyaanku yang sebelumnya, yang dia jawab dengan jawaban yang sangat tidak memuaskan.
Lagipula, aku sengaja tdk bergerak keluar Kekkai karna aku ingin mengetesnya. Tentu saja, jika dia benar-benar ingin menemuiku karna sesuatu hal yang sangat penting. Kekkai seperti ini bukanlah menjadi masalah ataupun halangan untuknya.

Yami wrote:

"Dan satu hal lagi, Light.... kau masih punya benda 'itu'? Punyaku..... hilang entah kemana setelah perjalanan jauhku selama ini"

Aku sedikit bingung dan terkejut saat mendengar ini. Dan tak lama kemudian aku mengerti dengan apa yang Yami maksudkan. ''Benda..? Maksudmu gelang itu? Maaf, punyaku juga sudah lama hilang entah kemana, sama sepertimu.'' Balasku atas pertanyaannya. ''Dan, perjalanan? Memangnya kau selama ini kemana?'' Aku menyambung ucapanku yang sebelumnya dengan nada polos.

"sudah berapa lama ya aku pergi?" yap, gema suara terdengar sayup dari kegelapan ruangan ini, seperti ruang bawah tanah—ah tidak, bukan, semacam—ruang rahasia yang ada di bawah tanah. Sosok tersebut berjalan dengan santainya hingga kaki dan lutunya terkena terpaan cahaya mentari, tidak terlalu jelas memang, intensitas cahaya di Kirigakure selalu seperti ini, sarat akan kelembaban dan keredupan.

"hm?" mata merahnya tampak jelas sekarang, Sharingan, ya Sharingan, mata yang paling dicai di 10 tahun kebelakang, dan ia berhasil menjadi salah satu "pemenang" di kompetisi saat itu. "jadi... sekarang kau menjadi Yaoi ya? terlepas dari ke-tidak harmonis-an-mu dengan si galak itu? tak kusangka—Mizukage terhormat sepertimu melaukan hal seperti ini, memalukan." ucapnya dengan wajah innocent.

Setelah Oka memasuki ruangan yang terbuat dari kaca tersebut—Andri menutup dan mengunci pintunya, lalu berjalan menuju suatu tempat. Seperti ruang kendali dimana banyak sekali tombol-tombol.
Tak berapa lama—Andri menekan beberapa tombol.
"Selamat bergerak dengan beratmu yang mencapai tiga ratus kilogram" dengan senyuman nakal. Yap, ia baru saja menaikkan gravitasi di ruangan kaca itu.
"Putari ruangannya dengan cepat!" tentu saja tujuannya adalah membuat Oka dapat bergerak cepat dengan gravitasi normal—itupun jika ia berhasil bergerak cepat dengan gravitasi tinggi.

Furuya Chihiro wrote:

"jadi... sekarang kau menjadi Yaoi ya? terlepas dari ke-tidak harmonis-an-mu dengan si galak itu? tak kusangka—Mizukage terhormat sepertimu melaukan hal seperti ini, memalukan." ucapnya dengan wajah innocent.

"Eh?" menoleh kebelakang.
"Suara ini? Lawliet?" berusaha memastikan.
"Apa maksud dari perkataanmu?!" sedikit teriakan agar mental bocah, ehm, pria yang bernama L itu jatuh.

Sungguh.... ini mulai menyebalkan—berkelut dengan bawahannya, setidaknya saat ia berperan sebagai Yami "Kekkai ini terlalu kuat, aku sama sekali tak dapat menembusnya—" berujar dengan santainya. Sebenarnya jika ia mau, Kekkai itu dapat dimasuki olehnya dengan sangat mudah, sialnya ia sekarang adalah Yami, bukan Shun "—lagipula.... kau ingat kan, aku ini atasanmu" menyambung kalimat sebelumnya seraya merekahkan senyum tipis dibalik topeng hitamnya.

Dan jawaban yang terlontar dari mulut Light selanjutnya soal gelang Ryu dulu.... benar-benar membuatnya ingin menimpuk wajah mesum pria itu dengan sepatu. Tapi niat itu masih dapat ditahan olehnya. Alasannya? Karena sepatunya terlalu bagus untuk mendarat di wajah mesum seperti itu xD

Menghirup nafas dalam-dalam, dan mengeluarkannya lewat hidung. Tapi sama saja, udara di dalam topeng itu sangat pengap, hingga tetap ia sulit untuk bernafas "Yah.... tak apalah. Tapi, apa kau masih punya cara lain untuk kembali ke markas?" kembali bertanya, dan mengindahkan pertanyaan Light yang terakhir—karena ia tak punya jawaban yang cocok untuk pertanyaan itu. Problem?

Karena terlalu bosyan...
Ane (Uchiha Hikaru) Buat kerjaan gaje..
Seperti
- mengacak acak ruang mizukage..
- Mencoret coret ruangan mizukage..
- lalu pintu pintunya gw lem pake kuchiyose no jutsu jurus freezing trap Biar susah dibuka
- Lantai lantainya gua isi lava biar yang injak kakinya meleleh..
- Dinding dinding yang masih bersih dari coretan gw retakin pake elemen tanahku..
- Toilet di ruangan mizukage tempat duduknya buat buang air besar gw belah jadi 2
- Kursi dan bangku nya gw buang ke luar..
- Kacanya gw pecahin..

Alhasil Ruangan mizu menjadi hancur lebur.. Tanpa diketahui siapapun

Okelah Balik ke rumah kira.. karena menunggu sudah terlalu mainstream

Clinkk..

Hikaru sampai ke rumah kira dengan hiraishin no jutsu..

setelah mengurus segala tetek bengek akibat dampak serangan kirigakure ke suna dan berisitirahat serta makan minum memulihkan cakra, obi mulai berpikir tuk melakukan serangan balasan ke kirigakure.

"kazekage n senior light hilang kemana mereka sebenarnya, di saat2 rusuh seperti ini mereka justru tak ada di desa. aku harus melakukan serangan balasan ke kirigakure sblm mereka menyusun kekuatan yg lbh dahsyat tuk mengobarkan perang dunia ninja lagi. aku akan mengajak beberapa jounin n anbu terbaik desa turut serta ke kiri. tp mereka harus bersembunyi dlm menyerang agar musuh tidak waspada" batin obi.

"Pak tolong bonku yg dulu dan tagihanku hari ini, 3 porsi nasi uduk dan susu coklat" obi lalu membyar semua tagihan makannya di kedai tsb. ia lalu berjalan menuju markas anbu serta jounin suna dan mengumpulkan beberapa yg terbaik di antara mereka disana lalu menjelaskan rencana penyerangan mereka.

"nama kalian dimulai dari kiri ke kanan adl V, W, X, Y dan Z. itu adl kode nama kalian dalam misi ini. aku akan membuat proposal misi ini ke kazekage, sementara kalian berangkatlah lbh dulu. kita bertemu 100 meter dari herbang Kirigakure dekatsbuah pphon besar. saat kalian sampai, aku pasti sudah ada disana. masing2 dari kalian jabatlah tanganku, aku akan menggubakan segel petir agar bs berpindah dgn cepat ke lokasi kalian berada seperti hiraishin" ucap obi menerangkan rencananya. mereka lali berangkat lbh dulu ke kiri. kemudian obi meletakkan proposal penyerangannya ke kiri. namun ia tetap di suna menjaga kekkai n desa. obi asli lah yg akan meluncur ke kirigakure dgn kekuatan penuh.

"aku berharap kazekage akan menyusul dan membantu menyerang kiri setelah membaca proposalku ini, mereka harus dihentikan sekarang" ucap obi

---

Di Myobokuzan
"bagus 3 bunshin sudah siap, begitupun jg aku telah membawa kacang ajaib pemulih stamina ini. sekarang saatnya berangkat" ucap obi.

singkat cerita...
"kita sampai, tapi dimana obi_san?" tanya salah satu jounin kepada kawan2nya.. *SRIIINNGGGZZZ*
"yosh, aku disini. kalian sudah siap? mari kita hancurkan kirigakure" ucap obi penuh semangat kepada pasukannya

Tiada jawaban dari Boa-sama.
Tiba-tiba, terasa.. Terasa sekali!
Sakit! Sakit luar biasa!

"Guaaaaaaaaa!" Teriak Fubuki keras.
Sakit! Sangat Sakit!

Fubuki menggeliat di tanah, sakit luar biasa!
"Kau tak apa?" Tanya Nibi...
"Sakit!" Ucap Fubuki, mencoba berdiri dan terjatuh.

"Daimyou-sama! Kenapa... Argh! Sakit sekali!" Ucap Fubuki yang tengah merasakan sakit luar biasa.

Fubuki keluar dari Goa dan melambai tangan pada daimyou-sama.
Fubuki keluar dari desa dan..
Terselimuti Cakra lagi.

Nibi mode..
Berlari secepat mungkin kerah desa Kirigakure.
Cepat, sangat cepat!

Segala yang menghalanginya akan habis oleh api.

Syuuuuuuuuuuut.
Nibi rem mendadak di Depan gerbang Kirigakure dan kembali ke mode Fubuki.

"Ara ara, Anda bukan warga kiri, kenapa datang kesini?" Tanya Fubuki pada orang di luar kekkai itu (Obi).

Hoammmmm..
Bosan dirumah kira.. baiklah aku akan mencari udara yang dingin..
dan tanpa basa basi lagi
Clinkk..

Uchiha Hikaru langsung sampai di gerbang kirigakure.. dengan jurus hiraishin no jutsu..

Syukurlah, sakitnya mulai berkurang.
Sekarang Fubuki sudah bisa berdiri..
"Argh—Sakitnya mulai berkurang." Ucap Fubuki sembari mencoba berdiri.

Dengan keringatan bercucuran, Fubuki berdiri..
Walau belum tegak, yang penting sudah bisa berdiri.

"Eh, aku?" menunjuk pada dirinya sendiri saat ia sedang asik bermain dengan Shiroryuu yang ada di pangkuannya. Menyadari kalau gadis itu memanggilnya, Shiroryuu tampak sedikit waspada walaupun pada akhirnya ia memutuskan untuk terbang dan berada didekat Skye yang sedikit ragu.

Kakinya menapak, ia benar-benar tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Tetapi tidak mungkin ia bisa membantah seorang Daimyou saat dirinya hanyalah seorang Jounnin biasa. Menghela nafas dan menutup matanya sebelum berjalan dan berhenti di dekat sang Daimyou Kirigakure itu.

"Ada apa Boa-sama...?" membungkuk sambil memberikan hormat pada gadis berambut hitam itu.

"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrggggghhhhhhh" Suara teriakan Fubuki memekakan telinga dan menggema di dalam gua

di tengah erangan Fubuki Habihime boa seolah merasakan seuatu,matanya terpejam seolah desang menerima sesuatu di pikirannya.

setelah matanya terbuka
Tiba-tiba tanpa pikir panjang Boa segera berlari ke arah Fubuki dan......

Haoshouku Haki : Shindadoushouku.....
'Jrebb' sebuah tusukan lima jari tangan Hebihime menancap ke perut Fubuki namun tidak sampai melukai.Haki di alirkan ke raga Fubuki

Wajah Fubuki yang terlihat menahan rasa sakit beransur-ansur melega..kini dia mulai tenang namun keringat peluh masih bercucuran.

"Aku mengalirkan Haki-ku padamu, hingga kau merasa lega,tapi ingat ini hanya menipu tubuhmu,rasa sakitmu tidak benar2 hilang
baru saja aku mendapat penglihatan akan ada penyerangan ke negara mizu dan desa kiri,dia shinobi yang cukup berbahaya

Bekerjasamalah dengan Mizukage, gunakanlah Chakra Bijuu yang disimpan dalam kotak pandora" tegas Boa dengan nada sedikit memerintah


..................beberapa saat kemudian

sang bocah Skye datang menghampiri Daimyou Boa setelah mendengar perintah dari Hebihime

"Kau pergilah ke gerbang kiri_ bantulah seorang shinobi berambut merah yang ada di sana,setelah itu kembalilah kemari,ini misi level A yang kuberikan padamu" tukas Boa

"kalian tunggulah disini, aku akan melihat keadaan kiri dulu dari gebangnya. sebisa mungkin netral kan cakra kalian" ucap obi smbil. berlalu menuju gerbang kiri.

" hei penjaga, blhkah aq masuk. ada proposal penting dar kazzekage untuk mizukagemu" ucap obi kepada penjaga gerbang kiri tsb betharap ia di ijinkan masuk

OOT : dah 50 page ayo buat episode 3 nya yg berwenang. yg g ngerti cara buat topikmya jgn jd TS ya

Tusukan 5 jari!
Whoa!
Tidak, bahkan tak ada Luka.
Fubuki merasakan...
Ah... Rasa sakitnya.. Berangsur-angsur pulih.

"Sakitnya.. Hilang?" Tanya Fubuki tak percaya.
Sebenarnya anak yang 'tak terlalu pandai' ini tak terlalu mengerti kata-kata rumit milik Daimyou-sama.

Haki? What is Haki?
Hanya dengan dialiri benda itu Fubuki bisa tenang?
"Ah, terima kasih.. Sudah menyembuhkanku."Ucap Fubuki dengan senyumnya yang biasa. Tidak, senyumnya yang luar biasa!

Fubuki membungkuk lagi dan memberi hormat.

Fubuki keluar dan diselimuti Cakra Nibi.
Groar!

Berlari secepat mungkin kerah desanya, semua yang di hadapannya hangus oleh api.

Shieeeeeeeeeeet!
Nibi rem mendadak didepan gerbang desa dan berubah menjadi Fubuki.

"Ara, bukankah kau dari Suna? Ada urusan apa kau disini?" Tanya Fubuki di belakang orang itu (Obi)

Akanami Suinamu..........

Baru saja suinamu mau memasuki gerbang desa kiri tiba-tiba datanglah utusan dari suna yang tidak lain adalah mantan Kazekage itu sendiri, "Mau apa seorang kazekage datang tanpa pengawalan" pikir suinamu.

tanpa pikir panjang lagi suinamu segera berbalik arah dan berkata

"Jangan Biarkan dia masuk!!!" teriak suinamu sambil membuka katananya. "Jelas sekali terlihat seorang mantan kazekage datang tanpa pengawalan adalah sebuah gerak-gerik yang mencurigakan" lanjutnya


Kini Suinamu dan Fubuki berdiri menghadang di gerbang besat kirigakure