Tiba - tiba Muncul debu lebat di depan Michinaga yg baru saja sampai di desa Kumogakure....
" Eghhh........ Kau sudah selesai Rex...?. .".
Tanya Michinaga kepada Rex.

" Ya.., aku sudah selesai berlatih elemen Raiton di desa Iwa barusan.".
Jawab Rex dengan lugasnya.

" Baiklah......, cepat kau berubah kembali menjadi pedang dan masuklah ke tabung kyun. sementara aku akan meminta maaf Kepada raikage karena telah lancang meninggalkan dea tanpa seizin-nya.".
Lanjut Michinaga sembar berjalan ke arah gedung Raikage dan diikuti dengan masuknya Rex ke tbung kyun yg sebelumnya sudah menjadi pedang wujud asli-nya.

Sore hari di Desa Kumogakure...

tepat-nya di atas sebuah gedung tak jaug dari gedung biru tempat Raikage bekerja.

"hm... kemana dia?" tanya Takiya.

"entah-lah, mungkin dalam perjalanan" jawab Koza.

nampak rambut Takiya tertiup angin... "grr.. aku lupa bawa ikat rambut" batin-nya sedikit mengatur rambutnya.

berbalik "aku tahu kau selalu siap, kau akan melakukan shinobi nukite dengan seseorang yang jauh lebih tua darimu.." menatap kearah Shin.

"heeeh.. masih saja meragukan kemampuanku? aku menghabis-kan seharian untuk latihan jutsu yang kau ajar-kan" bersandar pada sebuah pagar.

tersenyum "maaf aku tidak bisa menemanimu latihan" mengusap-usap rambut perak pucat Shin.

"yah, setidak-nya kau hanya menunjukan beberapa jutsu dan harus kupelajari sendiri" :ppf:

"hahaha.." hanya bisa tertawa melihat Shin.

Koza pun ikut tersenyum.

" Eghhh........ Masih setengah jalan lagi, lebih baik aku istirahat di pohon itu terlebih dahulu.".
Michinaga pun menuju Pohon yg ditunjuk-nya dengan napas terengah-engah.

" Baiklahhh......... Selamat tidur.".
Lanjut Michinaga terkesan bicara sendiri dan diikuti dengan matanya yg tertutup.

HITO wrote:

perbatasan kumogakure

dari kejauhan, terlihat bayang-bayang seorang anak manusia memasuki wilayah kumogakure. saat ini, mungkin penduduk desa hampir tak mengenalinya lagi, karena penampilannya berubah drastis. Rambut yang kini berwarna putih dan eyepatch yang sudah ia tanggalkan juga sebuah senjata tepatnya sebilah pedang yang baru beberapa bulan ini ia miliki cukup untuk membuat shinobi kumo di gerbang desa berfikir kalau dia adalah seorang yang berniat buruk di desa mereka.

"!?" salah satu shinobi yang berjaga di post penjagaan di atas bukit di desa Kumo, melihat kearah depan tepat-nya sudah mulai mendekati desa.

"ada apa?" tanya salah seorang shinobi.

"coba lihat ini" shinobi yang melihat, memberikan teropong kecil tersebut.

"s-siapa itu, nampak-nya bukan warga sini?" terus mencoba melihat pergerakan seseorang yang nampak asing (HITO).

"apa yang harus kita lakukan?" tanya salah seorang shinobi.

"dia sendirian, jadi cukup tambah beberapa orang di pos penjagaan gerbang." terus melihat pergerakan HITO.

"siap" menghilang dari pos bagian pengintai.

"booft!" . "ada seseorang yang mendekat, tetap siagakan walaupun Ia hanya sendirian, namun dari penampilan-nya orang itu bukan orang biasa saja" jelas shinobi pengintai kepada 2 shinobi penjaga gerbang.

"m-mana?" kedua shinobi itu keluar dari posnya.

"itu" menunjuk kearah luar. dan nampak hanya kelihatan samar-samar saja.

"sebentar lagi, akan ada 5 shinobi yang akan datang untuk ikut berjaga disini.. aku harus kembali dulu, tetap waspada, jangan lengah!" pergi menghilang.

tak lama kemudian 5 shinobi yang telah di perintah-kan datang dan telah berjaga di gerbang masuk utama.

" Heyyy......... Sudah pagi ternyata. baik, rencanaku dimulai..."
Ucap Michinaga sembari melakukan handseal.

"Kage bunshin no jutsu, Eghhh...."
Michinaga pun menciptakan 1 kage bunshin untuk menggantikannya selama dirinya tertidur dan tugas lainnya.

" biar bagaimanapun...... aku akan memback-up mu, kali ini aku hanya perlu istirahat sejenak. hehehe..... Baiklah pergi sekarang.".
lanjut Michinaga kepada kage bunshin miliknya. diikuti dengan pergi-nya Michinaga KW (Bunshin), ke suatu tempat.



" akhirnya terisi juga perutku ini....".
Ucap Gosaimu sembari mengangkatkan ke 2 tangannya sampai diatas kepala.

"Ehhh.....?!!.". Gosaimu sedikit terkujut." kau bukannya Michinaga, ya...?.".
Lanjut Gosaimu masih terkejut.
."
"Berikan telingamu...." Ucap Michinaga KW dan diikuti dengan mendekatnya telinga Gosaimu." aku adalah bunshin Michinaga....... Baiklah, ikut aku.". bisik Michinaga (KW) sembari menarik tangan gosaimu dan di bawa ke suatu tempat.

"Ehhh....??. mau kemana kita...?.".
Tanya Gosaimu, namun Michinaga hanya terdiam.

20 Menit kemudian, Scene semak-semak dekat gerbang Kumogakure & Perbatasan Kumogakure.

" aku mengajakmu ke sini, untuk melaksanakan tugas yg diberikan Michinaga....".
Ujar Bunshin Michinaga dan merunduk sehingga badannya disembunyikan oleh semak-semak itu, Gosaimu pun mengikutinya.

" Ohhh...., Jadi Begitu ya. ehhhh....., siapa dia, orang berambut putih panjang itu. Terlihat menyeramkan.".
Tanya Gosaimu sambil menunjuk orang yg belum diketahui namanya.

" sudahlah itu tak penting, ibukan dia target kita. yg terpenting kau harus mengikutiku dan menerima tugasku.".
jawab Michinaga (KW) dan iikuti dengan anggukan gosaimua yg bertanda ia mengerti apa yg dikatakan orang disebelahnya barusan.

Sementara itu Michinaga asli sedang duduk di suatu pohon yg tak jauh dari Bunshinnya (Kita sebut saja X Michinaga) dan Gosaimu.
" Bagus, bunshinku......... bersembunnyi lah terus. tak kusangka ternyata Gosaimu ikut juga.... hahaha.".
Ucap Michinaga dalam hati sembari mema ndangi daerah sekitar.

" aku tahu....... sekarang Michinaga sedang mengawasi kita. jadi, teruslah melihat ke arah gerbang kumogakure.".
Ucap XMichinaga Kepada Gosaimu.

Seberkas cahaya putih tampak melewati gerbang Kumogakure dengan sangat cepat, bak kilat, tidak-tidak, lebih cepat dari kilat.
Cahaya putih tersebut pun tiba-tiba berhenti di Gedung Biru. Ternyata cahaya putih tadi adalah Andri yang menggunakan God Step.
Tap... Ia mendarat mulus dengan posisi tertunduk.
Pertama, ia merapikan rambutnya, lalu mulai bangkit.
"Hm..." ia mulai memperhatikan seluruh isi desa, tampak mencari satu objek.
"..." Masih mencari objek yang ia cari.
'Itu dia,' pandangan matanya mengarah ke satu sosok yang tidak jauh darinya. Ia kemudian melompat ke sana dengan beberapa lompatan, ya, melompat ke gedung yang tidak jauh dari gedung biru.
"Hm... Salam kenal, Raikage-sama. Kuharap anda menerima tamu kehormatan saat ini." Ucapnya pada sosok Raikage yang berada tepat di hadapannya sambil tersenyum kecil.
Sedetik berikutnya, ia membuka topi Akatsuki.
"Hm..."
"...kedatangan ku kesini bukanlah untuk bertempur, tapi, apakah kita tidak boleh berteman? Ya aku tau, latar belakang kita jauh berbeda, 180 derajat, kan?" Ia mengambil nafas untuk melanjutkan pembicaraannya.
"Jadi, maukah anda berteman dengan ketua Akatsuki? Aku tidak meminta banyak dari pertemanan kita, hanya membantu-bantu pekerjaan rumah ku yang sedikit menumpuk saja..." Ia melipat kedua tangannya di depan dada, sementara itu topi Akatsukinya diletakkan di sebelah kakinya.
"...dan sebagai balasannya, aku bersedia melakukan apa yang anda minta, termasuk merebut kembali pusaka Kumogakure yang di curi Konoha," ucapnya sambil tersenyum.

" Gosaimu, sepertinya orang yang berambut putih tadi cukup mencurigakan.... terlihat dari mukanya.".Ucap XMichinaga sembari berdiri dan keluar dari semak2 tempat persembunyian-nya.

" Gosaimu, ayo kejar dia....!!!".
Lanjut XMichinaga dan diikuti dengan berlari ala Shinobi Dunia Ninja.

" Kau ini, sungguh tak konsisten....".
jawab gosaimu dengan nada malas.



" itu dia orangnya...."
XMichinaga menghampiri orang yang sedang memegangi perutnya sendiri dengan rambut putih panjang (Hito).

" Yasudah.... langsung kita hajar saja."
Tanpa basa - basi lagi Gosaimu langsung berlari menuju orang itu dengan mengepal seperti hendak memukul sesuatu.

"Ceroboh.....".
Pungkas XMichinaga sembari menekan 8 buah jarum menggunakan ke 8 sela2 Jari tangannnya.Lalu, Michinaga mengepakan telapak tangan dalamnya (tentunya beserta sela2 jari tangannya) ke tanah.

"sampai kapan aku harus menunggu" gerutu Shin.

tiba-tiba datang seseorang...

"dia kah Jack, itu?" tanya Shin.

"bukan... Shin, Koza! menjauh!" pintah Takiya.

"t-tapi.." Shin hanya diam . "ayo!" Koza menarik belakang kerak Shin dan menjauh beberapa meter dari lokasi semula.

Andri wrote:

"Hm... Salam kenal, Raikage-sama. Kuharap anda menerima tamu kehormatan saat ini." Ucapnya pada sosok Raikage yang berada tepat di hadapannya sambil tersenyum kecil.
Sedetik berikutnya, ia membuka topi Akatsuki.

"apa maksud kedatanganmu kemari?" mengubah posisi-nya sambil memegang gagang Katana-nya, siap keluar dari sarung-nya dan siap menebas apapun.

Andri wrote:

"Hm..."
"...kedatangan ku kesini bukanlah untuk bertempur, tapi, apakah kita tidak boleh berteman? Ya aku tau, latar belakang kita jauh berbeda, 180 derajat, kan?" Ia mengambil nafas untuk melanjutkan pembicaraannya.

"jadi... itu ya maksudmu?" seketika tubuh-nya di aliri chakra kemerahan nampak seperti api yang keluar langsung dari pori-pori tubuh-nya, tak salah lagi, "hiji kasai".

Andri wrote:

"Jadi, maukah anda berteman dengan ketua Akatsuki? Aku tidak meminta banyak dari pertemanan kita, hanya membantu-bantu pekerjaan rumah ku yang sedikit menumpuk saja..." Ia melipat kedua tangannya di depan dada, sementara itu topi Akatsukinya diletakkan di sebelah kakinya.
"...dan sebagai balasannya, aku bersedia melakukan apa yang anda minta, termasuk merebut kembali pusaka Kumogakure yang di curi Konoha," ucapnya sambil tersenyum.

"menawar-kan aliansi ya? apa-kah tidak ada balasan yang lain? karena pusaka itu sudah kurebut sejak dulu!" mengganti posisi dan merapal sebuah jutsu "Doton~Yomi Numa!" seketika pijakan Andri yang tak lain terbuat dari tanah dan batu, berubah menjadi rawa yang lengket dan siap menghisap apa saja yang berada di atas-nya.

" Aha... Kena kau.".
Mengeluarkan pedang kuro, Gosaimu menangkis serangan pedang dari Hito menggunakan pedangnya sendiri dengan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya memegangi siku tangan Hito (yang lagi pegang pedang) guna menghentikan ayunan pedang sang musuh 100%. dan serangan terakhir, tanpa ba-bi-bu lagi gosaimu langsung mendaratkan kaki kanannya tepat di kepala hito dengan cepat...

sementara itu XMichinaga hanya terdiam di tempat...

oot : raiton no yoroi ini bertahan sampai 1 post sendiri berikutnya, jika lewat dari itu hito akan langsung pingsan mengingat chakra yang tersisa tak cukup untuk menopang kesadaran hito jika mengaktifkan lagi raiton no yoroi.

[quote="Portgas D. Takiya"]

Takiya wrote:

apa maksud kedatanganmu kemari?" mengubah posisi-nya sambil memegang gagang Katana-nya, siap keluar dari sarung-nya dan siap menebas apapun.

Ia tetap dalam posisi santai.

Takiya wrote:

"jadi... itu ya maksudmu?" seketika tubuh-nya di aliri chakra kemerahan nampak seperti api yang keluar langsung dari pori-pori tubuh-nya, tak salah lagi, "hiji kasai".

"Hn?" Ia sedikit mengubah posisinya, dari santai, ke siaga satu.

Takiya wrote:

"menawar-kan aliansi ya? apa-kah tidak ada balasan yang lain? karena pusaka itu sudah kurebut sejak dulu!" mengganti posisi dan merapal sebuah jutsu "Doton~Yomi Numa!" seketika pijakan Andri yang tak lain terbuat dari tanah dan batu, berubah menjadi rawa yang lengket dan siap menghisap apa saja yang berada di atas-nya.

'Dia menolak?'
Raikage menyerang, ia mengubah pijakan Andri menjadi rawa yang lengket. "Um..." ia merapal segel.
"God step," hyush, seketika ia lenyap dan sudah berada tepat dibelakang Raikage.
"Aku tidak tahu bahwa pusaka itu telah direbut, tapi, aku akan menawarkan yang lain..."
"...aku mungkin akan membagi setengah hasil pertemanan kita untukmu." Tersenyum.
"Jangan salah, setengah bagian itu adalah lahan yang luas untuk memperbesar Kumogakure, dan cakra Bijuu yang melimpah. Atau jika kurang, mungkin aku bisa membuat Kumogakure menjadi Desa yang tidak dapat dipandang sebelah mata oleh desa-desa lain, seperti Konoha." Masih berada di belakang Raikage.
"Jadi, bagaimana? Apa aku bisa memberitahu pekerjaan rumah ku yang menumpuk?" Ia akhiri dengan kalimat tanya. Mungkin Raikage tidak dapat menolak ajakan Andri, atau jika ia menolak? Hm, kita lihat saja nanti.

*Handseal*
"APA?!!!. katon Dooryuuheki.".
Gosaimu terkaget, dengan cepatnya Gosaimu sontak menciptakan 5 lapis pertahanan api setelah ia melihat Chakra petir menyelubungi Hito, lalu ia berlari mundur sekencang mungkin guna menghindari serangan Hito yg sangat berbahaya itu.

"Boftt..." (Batas Bunshin Michinaga berakhir, yg selama ini disebut dgn XMichinaga, sementara itu Michinaga sedang membackup mereka berdua.)

Page 16:

"Awuouwouwo........ aku datang.".
Michinaga asli pun datang dengan meloncat dari atas pohon  dan langsung berpijak tepat di depan gosaimu."Baiklah, akan aku tambah. Suiton doryuuheki." kembali menciptakan jutsu pertahanan 5 lapis, namun kali ini air. dan jumlahnya adalah 10 Lapis doryuuheki air dan Api dengan rank D. bila dijadikan satu mungkin ini bisa menahan jutsu Rank A, namun hanya bisa memperlambat jutsu Rank S.

" kita tak punya waktu, itu sangat cepat........ lompatlah ke atas pohon. apakah dia akan mengenai jarum itu ?.".
Ucap Michinaga sembari melompat ke arah pohon guna menghindari serangan Hito, dan diikuti oleh Gosaimu.

" Sialan, sepertinya aku kehabisan cakra...... karena baru saja aku datang dari Iwa dan otogakure, namun sekarang aku harus membuat 5 lapis doryuuheki yg sangat menguras cakra ini.. huftt... Huftt... sepertinya aku perlu istirahat beberapa hari.".
Ucap Michinaga yang masih bertahan di atas pohon bersama Gosaimu, namun entah bagaimana keadaan Hito saat ini.

*Oot : setelah 10 post , hito akan bangun dari pingsan.. hide, silahkan hito dibawa ke penjara atau ke manapun :v

" Heyyy......... Jangan berpikir seperti itu!!. aku takan membawamu ke penjara...... aku akan membawamu ke kedai ramen terdekat walaupun kau terkapar.".
Ucap Michinaga seperti orang gila, karena dia sudah menyadari bahwa Hito sudah terkapar lemah. dan diikuti dengan menggendong Hito menuju kedai ramen. Namun Michinaga menggendongnya bersama gosaimu karena chakranya telah terkuras habis...

" jadi namamu Hito, ya...?.".
Lanjut Michinaga sambil tersenyum kecil...



" ohayo...... bisakah chef membuatkan 3 ramen untuk kami.".
Ucap Michinaga kepada chef kedai itu, dan hanya dijawab dgn anggukan kepala." dia berkata kalaw dia ingin dimasukan ke dalam penjara, aku tak tau apa yang dipikirkannya.... yg terpenting, aku harus memberitahukan ini kepada Raikage.". lanjut Michinaga dalam hati...

" Gosaimu, cepat pergi ke Raikage untuk memberitahukan kabar ini kepadanya.... Pasti kau tau apa yang harus lakukan."Perintah Michinaga kepada gosaimu dan diikuti dengan sampainya 3 ramen di meja Michinaga. di lain sisi, Gosaimu hanya menganggukan kepala bertanda setuju sembari berlari ke mana saja untuk mencari Raikage.

" ini anehh....... apa aku harus menyuapi musuhku sendiri ?. tak apalah, lagi pula barusan aku yang menyerang terlebih dahulu.".
Michinaga meluncurkan 1 suap mie ramen ke arah mulut Hito, dan diikuti dengan menutup mulut Hito agar ramen tak kluar dari mulutnya. begitu seterusnya sampai 1 mangkok ramen habis....



" Eghhh..... siapa itu yang sedang bersama Raikage.".
ucap gosaimu sambil bersembunyi di semak2 dan mengamati pergerakan shinobi yang bersama Raikage ."APA?!!!, topi itu.....". Gosaimu terkaget setelah ia melihat topi akatsuki yg dipegang shinobi itu." Jadi....., Dia Akatsuki. sebaiknya aku harus memanggil Michinaga, karena tak mungkin aku mengabari raikage dengan kondisi seperti ini.". Akhiri Gosaimu sembari berlari cepat menuju kedai ramen lagi....

OOT : Hito mungkin akan sadar pada 3-4 Post. karena 3/4 Faktor dari pingsannya Hito dipengaruhi oleh lapar yang teramat sangat. :)

Andri wrote:

Dia menolak?'
Raikage menyerang, ia mengubah pijakan Andri menjadi rawa yang lengket. "Um..." ia merapal segel.

Takiya berdiri setelah sebelum-nya menggunakan jutsu yang mengharus-kannya, menyentuh tanah.

Andri wrote:

"God step," hyush, seketika ia lenyap dan sudah berada tepat dibelakang Raikage.
"Aku tidak tahu bahwa pusaka itu telah direbut, tapi, aku akan menawarkan yang lain..."
"...aku mungkin akan membagi setengah hasil pertemanan kita untukmu." Tersenyum.

"sial! jutsu itu" gumam Takiya.
"huh!" melepas katana-nya dari sarung di pinggang-nya, maju satu langkah lalu berbalik seraya menghujam sosok Akatsuki di belakang-nya dengan katana.

Andri wrote:

"Jangan salah, setengah bagian itu adalah lahan yang luas untuk memperbesar Kumogakure, dan cakra Bijuu yang melimpah. Atau jika kurang, mungkin aku bisa membuat Kumogakure menjadi Desa yang tidak dapat dipandang sebelah mata oleh desa-desa lain, seperti Konoha." Masih berada di belakang Raikage.
"Jadi, bagaimana? Apa aku bisa memberitahu pekerjaan rumah ku yang menumpuk?" Ia akhiri dengan kalimat tanya.

"hm?" menghentikan hujaman katana-nya yang hampir menebas leher anggota Akatsuki itu.
mengubah posisi-nya kembali seperti semula dan menyarung-kan katana-nya kembali "jika itu benar, apa kau punya jaminan untuk semua janjimu itu? kau Akatsuki, aku tak suka mempercayai orang asing sekalipun mereka orang penting dalam sebuah desa.." seketika chakra yang seperti api merah hilang dari tubuh Takiya.

"..semua iming-imingmu memang menggiur-kan, tapi aku butuh sebuah pegangan, agar semua janjimu itu bukan sekedar omong kosong saja. Untuk pekerjaanmu... mungkin bisa kudengar satu-satu, lalu siapa yang memerintahmu kemari? apa-kah ada ketuamu disini?" melihat kearah sekeliling.

Scene Kedai Ramen.

" Gosaimu, mari kita pergi ke bukit kumo untuk mengurung Hito di Altar rahasia milikku....".Ucap Michinaga sembari pergi ke bukit kumogakure...

" Baik...".
Gosaimu hanya menganggukan kepala dan mengikuti Michinaga dari belakang..

20 Menit Kemudian, Scene Bukti Kumogakure : Altar Rahasia Michinaga.

" Ini dia, mari kita masukan Hito yang sedang pingsan di altar lingkaran itu....".
Michinaga pun memasukan Hito kedalam altar tsb dan cepat berlari kembali, sehingga jarak antara Michinaga dan altar kekkai itu skitar 3 M.

" Tutup....".
Seketika altar itu tertutup dengan kekkai petir yang menyelimutinya, sehingga sekarang altar itu berbentuk tabung.

Deskripsi Altar Kekkai petir:

" Gosaimu..... cepatlah pergi ke tempat Raikage untuk mengabarinya tentang masalah ini. sementara itu aku akan beristirahat di sini saja. bila masih ada anggota akatsuki di sana, kau harus menunggu sampai akatsuki itu pergi. kau mengerti ?!!.".
Ucap Michinaga yang diiringi dengan masuknya beban 2X lipat kedalam tubuhnya, tentunya beban itu berasal dari kekkai yang barusan ia aktifkan untuk mengurung Hito.

" Baik..... kali ini aku mengerti.".
Jawab Gosaimu, lalu ia pun pergi ke arah Raikage berada untuk melaksanakan perintah Michinaga.

Quote :

"huh!" melepas katana-nya dari sarung di pinggang-nya, maju satu langkah lalu berbalik seraya menghujam sosok Akatsuki di belakang-nya dengan katana.

"..." Ia bersiap mengeluarkan Kusanagi dari balik jubahnya.

Quote :

"hm?" menghentikan hujaman katana-nya yang hampir menebas leher anggota Akatsuki itu.
mengubah posisi-nya kembali seperti semula dan menyarung-kan katana-nya kembali "jika itu benar, apa kau punya jaminan untuk semua janjimu itu? kau Akatsuki, aku tak suka mempercayai orang asing sekalipun mereka orang penting dalam sebuah desa.." seketika chakra yang seperti api merah hilang dari tubuh Takiya.

Ia berhenti, tangan kanan Andri yang telah memegang Kusanagi dari balik jubah, dikeluarkan kembali.
"Jadi kau tidak percaya ya?" Tersenyum sedikit.

Quote :

"..semua iming-imingmu memang menggiur-kan, tapi aku butuh sebuah pegangan, agar semua janjimu itu bukan sekedar omong kosong saja. Untuk pekerjaanmu... mungkin bisa kudengar satu-satu, lalu siapa yang memerintahmu kemari? apa-kah ada ketuamu disini?" melihat kearah sekeliling.

"Mungkin saat ini aku tidak bisa memberikan pegangan yang bagus, tapi, bagaimana untuk panjarnya, aku akan berikan 5% sel mokuton asli? Yah, aku bisa pahami itu, bahkan aku sulit mempercayai orang terdekatku apalagi orang asing, tapi, percayalah, aku penjahat yang baik." Berjalan beberapa langkah menuju topi Akatsukinya, lalu diambilnya dan dipakai kembali.
"Yang memerintahku? Aku sedikit tidak suka diperintah, oleh karena itu akulah ketuanya." Tersenyum. Lalu kembali berhadapan dengan Raikage.
"Pekerjaan rumahku sangat mudah, namun bertumpuk..."
"...merebut Kyuubi, Yonbi dan Hachibi. Mudah kan? Tenang saja, anda tidak akan turun tangan langsung dalam pekerjaan rumahku, cukup memberi perintah kepada bawahan sehingga anda tidak akan di cap penjahat oleh Konoha dan Suna."
Berbalik 120 derajat, memperhatikan Kumo dari atas.
"Jadi bagaimana? Masih tidak percaya padaku? Ah iya, namaku Uchiha Andri, ketua klan Uchiha sekaligus ketua Akatsuki. Namamu Takiya, kan?" Tertawa kecil, ia mengetahui nama Raikage tentu saja dari Alluka.
.
.
Beberapa saat kemudian, tibalah tiga Akatsuki yang lain, mereka mendarat di tempat dimana Andri dan Raikage sedang berbincang. Sementara itu, bersamaan dengan tibanya Hidate, Zetsu putih dan Light, dua kuchiyose itu, Hiseka dan Ryoto pun lenyap.
"Kalian sedikit terlambat." Gumam Andri pada Light, Hidate dan Zetsu putih.

" oooo, Dia sedang memberitahu Raikage tentang ini. Itu yang kau mau, bukan....?.".
Secara mendadak michinaga mengubah posisinya menjadi bersila, sambil merem melek tak karuan. XD

" Lalu, sebenarnya siapa kau.....?. aku melihat dari jutsu tadi, itu bukannya Jutsu elemen petir Rank S kan...?. itu berarti, sekitar 90% kau adalah ninja kumogakure. apalagi, kalau tak salah sebelumnya kau juga bilang kepadaku bahwa kau adalah mantan kage desa ini. Lalu, kenapa mantan Raikage sepertimu tak pernah terlihat di desa ini....?. yang terakhir, apa tujuanmua kembali ke sini lagi....?. kumohon, aku butuh jawabanmu....".

Page 17#165:

Michinaga langsung meyiapkan kertas untuk menulis semua hal yang ia dengar dari mulut Hito.

---

---

Gosaimu telah sampai ditujuan, yaitu tempat Raikage berada.
" hadehhh........ Sialan, sekarang ada 3 akatsuki di sini. lebih baik kutunggu dan catat saja setiap perkataan yang aku dengar. seperti kata Michinaga....".
Gosaimu juga menyiapkan kertas untuk mencatat semua perkataan yang ia dengar, dan beberapa pokok/kesimpulan dari percakapan sebelumnya.