Ya.. sudah pasti, Michinaga mencatat semua yang ia dengar dari Hito.
" Apa ada jaminan-nya...?., aku mau membebaskanmu jika kau memberiku sesuatu sebagai jaminan/pegangan. Tak mudah mempercayai Ninja pelarian sepertimu....".
Michinaga membungkus kertas yang berisi catatan tentang Hito dan langsung ia sampaikan kepada Gosaimu dengan menggunakan Ren (Pedang yang bisa berubah menjadi suatu hewan), kali ini REN berubah menjadi kijang yang mempunyai kecepatan tingkat tinggi namun mematikan.

" Raikage saat ini...??. jadi, kau cukup lama ya meninggalkan desamu sendiri..... Kage yang memimpin Kumogakure saat ini adalah Raikage Takiya, aku memang tak terlalu mengenalnya.".Ucap Michinaga sembari membuka matanya secara perlahan-lahan.

---

Scene Gosaimu.

---

sementara di sisi lain,Gosaimu hanya mencatat banyaknya dan ciri fisik anggota akatsuki yang sedang bersama Raikage Takiya.
"Apa ?!!!. ternyata kau ren, ada apa gerangan kau ke sini....?.".
tanpa menjawab apapun, Ren langsung memberikan kertas Catatan Michinaga kepada Gosaimu, begitu pula sebaliknya, Gosaimu juga memberikan catatannya kepada Ren.
" Berikanlah kertas ini kepada Michinaga...".
Ren masih tak menjawab, namun kali ini ren langsung kembali berlari menuju Michinaga untuk mengantarkan catatan Gosaimu.

OOT : Bangrud, ane minta Visu-nya Hidate donkkk.....

Ren datang untuk mengantarkan titipan dari Gosaimu, dan diikuti berubahnya Ren kembali menjadi pedang. tanpa basa-basi lagi, Michinaga langsung menyimpan Ren sepeti biasa.
Lalu Michinaga berbalik badan ketika mendengar tawaran dari Hito.
" genrou maou Ken...???. sepertinya ini bukan jutsu biasa, terbukti dengan tahap latihan jutsu ini yang memakan beberapa tahun. lihat saja, Dia meninggalkan desa hanya untuk mengendalikan satu buah jutsu. Hmmmm........".
Gumam Michinaga dalam hati, ia pun mulai berdiri...

" baiklah, Aku sudah memutuskan ini......... Buka. sepertinya aku tak perlu mengikatmu atau apalah itu, karenaku butuh bantuanmu sebagai Ninja legendaris."
Seketika kekkai itu hilang dari altar bundar yang tadi digunakan untuk mengurung Hito. dan tentunya, 2X beban milik Michinaga juga hilang.

" kabarnya ada 4 orang akatsuki yang bersama dengan Raikage, aku akan memberikan ciri fisik mereka kepadamu. kupikir kau bisa menyebutkan nama2 dari ke 4 anggota akasuki tsb.

Akatsuki 1 => ia memiliki rambut yang cukup modis, dan ia berada di deretan paling depan, sepertinya dia adalah ketua akatsuki.
Akatsuki 2 => lalu, ada juga akatsuki yang memiliki rambut panjang dan tak ada pupil yang tersarang pada bola matanya. kalo aku tak salah, dia adalah anggota klan Hyuuga..
Akatsuki 3 => dia memiliki rambut merah panjang, ia mengikat rambutnya tepat di bagian bawah, dia satu2-nya anggota akatsuki yang tidak memakai hitai ate.
Akatsuki 4 => memiliki badan berwarna hitam putih, terkesan seperti belang - belang 2 warna. ada benda menyerupai hhhhmmmm apalah itu yang melekat pada kepalanya.

itu dia 4 akatsuki yang sedang bersama Raikage di suatu tempat, aku tau semua ini dari temanku yang sedang menyelidiki mereka.".
Ucap Michinaga sembari bersiap berlari menuju tempat Raikage.

" baiklah, kau mau bertemu Raikage bukan....?. mari ikut aku.... setidaknya di perjalanan nanti kau bisa menjelaskan data penting tentang 4 akatsuki itu.".
Michinaga pun berlari ala shinobi ke 5 negara besar.[/i]

Quote :

sementara di sisi lain,Gosaimu hanya mencatat banyaknya dan ciri fisik anggota akatsuki yang sedang bersama Raikage Takiya.
"Apa ?!!!. ternyata kau ren, ada apa gerangan kau ke sini....?.".
tanpa menjawab apapun, Ren langsung memberikan kertas Catatan Michinaga kepada Gosaimu, begitu pula sebaliknya, Gosaimu juga memberikan catatannya kepada Ren.
" Berikanlah kertas ini kepada Michinaga...".
Ren masih tak menjawab, namun kali ini ren langsung kembali berlari menuju Michinaga untuk mengantarkan catatan Gosaimu.

"Ketua, ada orang, ia sedang mencatat." Bisik Zetsu putih kepada Andri.
"Hm..." Andri melirik orang yang dimaksud Zetsu, ternyata orang itu bersama dengan seekor hewan, tidak lama kemudian, setelah orang tersebut tukar-menukar sebuah catatan dengan hewan tersebut, hewan aneh itu kemudian berlari ke suatu tempat. Dan dengan sigap, Andri langsung mengejarnya. Kecepatan Andri dan hewan kijang itu tidaklah jauh berbeda, sehingga Andri dapat mengikutinya dengan baik sampai ke tempat tujuan.

Quote :

Ren datang untuk mengantarkan titipan dari Gosaimu, dan diikuti berubahnya Ren kembali menjadi pedang. tanpa basa-basi lagi, Michinaga langsung menyimpan Ren sepeti biasa.

'Berubah menjadi pedang? Begitu ya...'

Quote :

" baiklah, kau mau bertemu Raikage bukan....?. mari ikut aku.... setidaknya di perjalanan nanti kau bisa menjelaskan data penting tentang 4 akatsuki itu.".
Michinaga pun berlari ala shinobi ke 5 negara besar.

Orang yang memiliki pedang yang dapat berubah menjadi hewan itu berlari entah kemana, tetapi seperti akan ke tempatnya Raikage. Tentu saja Andri mengikutinya dari belakang sambil melempari orang tersebut (Michinaga) dengan tiga buah shuriken.

Uchiha Andri wrote:

Tentu saja Andri mengikutinya dari belakang sambil melempari orang tersebut (Michinaga) dengan tiga buah shuriken.

Tiba2 ia mendengar angin yang menyepoi dan berbunyi dari arah blakang/punggung Michinaga sendiri, seperti ada manusia yang melempari dirinya. sontak saja, Michinaga berbalik arah 180 drajat (menghadap Andri) lalu langsung mengambil 2 buah kunai dan diikuti dengan menangkis 3 buah benda yang mengarah tepat ke Michinaga sendiri.

" Dari arah sana...... dimana orang yang melempariku dengan 3 buah shuriken ini.".
Ucap Michinaga sembari clingak-clinguk seperti mencari suatu benda/makhluk hidup.

" Eghhhh..... dia seperti anggota akatsuki yang dideskripsikan gosaimu melalui kertas putih tadi. jadi dia anggota akatsuki, ya...?. ya...ya....ya...".
Gumam Michinaga dalam hati dan diikuti dengan kuda-kuda yang sangat amat ketat...

Quote :

" Dari arah sana...... dimana orang yang melempariku dengan 3 buah shuriken ini.".
Ucap Michinaga sembari clingak-clinguk seperti mencari suatu benda/makhluk hidup.

Berjalan beberapa langkah menuju orang itu. "Maaf, tapi aku sedikit tidak suka identitasku diketahui orang, jadi bagaimana kalau kamu menyerahkan kertas yang diberikan hewan kijang itu tadi?"
"Yah, walau bagaimanapun juga kedatangan ku ke sini bukanlah untuk bertarung, tapi jika kamu tidak memberikan kertas tersebut, um, mungkin akan terjadi acara pemakaman di Kumo." Berjalan menuju orang itu.
.
.

---

pnf >_>

Michinaga terdiam sejenak akibat perkataan orang di depannya (andri).
" Lihat dia.... kakek-kakek berambut putih itu.".
Ucap Michinaga sembari menunjuk Hito.... XD

" Ya...., mungkin kau tak membayangkan orang sepertiku ini berjalan bersama kakek itu bukan....?.".Michinaga mencoba menipu andri dengan objek Hito. ya, penampilan Hito kali ini sudah sangat jauh berbeda dari sebelumnya, banyak keriput yang tumbuh di kulitnya, dan memiliki rambut berwarna putih. semua itu terjadi karena Hito berlatih jutsu yang membahyakan bagi dirinya sendiri, sehingga penampilan Hito saat ini terkesan seperti kakek-kakek tua berumur 60 - 70 tahun.

" kakek itu hanya menginginkan kertas putih ini untuk membersihkan ingusnya yang hampir menetes ke tanah, apa kau tak tega melihatnya seperti itu. Menurutku kau adalah penjahat yang baik....".
Lanjut Michinaga mencoba mengulur waktu...

" Baiklah, aku akan memberikan kertas putih ini kepada kakek itu..... ingusnya sudah stadium akhir. XD. dia harus membersihkan ingusnya dengan kertas ini....".
Michinaga berjalan menuju kakek itu (Hito) sembari berharap andri tertipu akan ocehannya barusan.

Negara petir, ia sudah melepaskan segel hengenya sejak jarak dirinya dengan penjaga sudah memungkinkan untuk membuka penyamarannya, kini ia melompati jalanan gersang daerah negara petir, rawa, dan tebing, adalah ciri geografis khas negara ini. Sepanjang jalan ia melesat maju namun tetap waspada pada apa yang akan terjadi didepan,tak ada yang menjamin keselamatannya dinegara ini, meski ia tak bisa mati, ia akan tetap menderita dengan rasa sakit yang ia dera jika terluka.

"tengai hoojin" Kekkai khusus penyensor chakra ia sebar sejauh mungkin untuk mendeteksi keberadaan siapapun yang berjarak tiga kilometer darinya. Ningu, genseiga, dan beberapa gulungan sudah berada dalam kantung kantungnya, dengan senyap ia menyusuri jalanan di negara petir.

Andri wrote:

"Mungkin saat ini aku tidak bisa memberikan pegangan yang bagus, tapi, bagaimana untuk panjarnya, aku akan berikan 5% sel mokuton asli? Yah, aku bisa pahami itu, bahkan aku sulit mempercayai orang terdekatku apalagi orang asing, tapi, percayalah, aku penjahat yang baik."

"sel mokuton? menarik.." ucap Takiya seraya mengelus-elus dagu-nya, "penjahat baik katamu? haha.. kau lucu" tambah-nya seraya tertawa.

Andri wrote:

Berjalan beberapa langkah menuju topi Akatsukinya, lalu diambilnya dan dipakai kembali.
"Yang memerintahku? Aku sedikit tidak suka diperintah, oleh karena itu akulah ketuanya." Tersenyum. Lalu kembali berhadapan dengan Raikage.

"ah?! jarang-jarang ketua sebuah orgaanisasi turun langsung, apalagi organisasi sekelas teroris seperti Akatsuki" memasukan kedua tangan-nya kedalam saku celana.

Andri wrote:

"Pekerjaan rumahku sangat mudah, namun bertumpuk..."
"...merebut Kyuubi, Yonbi dan Hachibi. Mudah kan? Tenang saja, anda tidak akan turun tangan langsung dalam pekerjaan rumahku, cukup memberi perintah kepada bawahan sehingga anda tidak akan di cap penjahat oleh Konoha dan Suna."

"begitu ya..? aku sendiri memang tak ingin terlibat langsung... semua ini demi desa dan semua penduduk di sini..."

Andri wrote:

Berbalik 120 derajat, memperhatikan Kumo dari atas.
"Jadi bagaimana? Masih tidak percaya padaku? Ah iya, namaku Uchiha Andri, ketua klan Uchiha sekaligus ketua Akatsuki. Namamu Takiya, kan?" Tertawa kecil, ia mengetahui nama Raikage tentu saja dari Alluka.

"aku sih percaya, tapi sama semen tiga roda"
"maksudku.. bisa saja aku percaya.." menoleh kearah Andri "..tapi rela bagi-bagi hasil kan?" dengan wajah konyol mencoba menggoda Andri.
"Uchiha Andri..." menangguk-angguk, "ya, itu memang namaku.. ternyata aku cukup terkenal di kalangan penjahat" tersenyum kecil.

Andri wrote:

Beberapa saat kemudian, tibalah tiga Akatsuki yang lain, mereka mendarat di tempat dimana Andri dan Raikage sedang berbincang. Sementara itu, bersamaan dengan tibanya Hidate, Zetsu putih dan Light, dua kuchiyose itu, Hiseka dan Ryoto pun lenyap.
"Kalian sedikit terlambat." Gumam Andri pada Light, Hidate dan Zetsu putih.

"tidak sendiri ya..?" menatap satu-persatu wajah anggota Akatsuki yang baru datang. Terhenti pada wajah anak muda dengan pupil putih keabu-abuan (Hidate) "kau!?" baru teringat bahwa ada salah satu ninja pelarian yang berasal dari Kumogakure.
Berpikir apa yang akan dilakukan-nya, Takiya mulai kebingungan "Hidate... nekat juga kau kembali kemari setelah cukup lama kau pergi dari desa.." tersenyum dan memejam-kan mata, kembali membuka mata-nya perlahan "untuk saat ini aku tak mungkin menangkapmu...".

Andri wrote:

Dan dengan sigap, Andri langsung mengejarnya. Kecepatan Andri dan hewan kijang itu tidaklah jauh berbeda, sehingga Andri dapat mengikutinya dengan baik sampai ke tempat tujuan.

"hei! mau kemana kau?" mengalih-kan perhatian kepada ketua Akatsuki yang tiba-tiba berlari, mengejar sesuatu.

Setelah sampai di Hito, Michinaga langsung mengeluarkan pedang ren miliknya..... dan seketika pula Ren berubah menjadi hewan tercepat sepanjang sejarah, yaitu "Cheetah".
" Hito... maav aku harus meninggalkamu, lagipula kau punya shunshin kan...?. Ikuti aku saja dengan shunshinmu itu. cheetah ini hanya mampu menampung 1 orang saja. Tentang rencana kita, itu nanti bisa diurus.".
Michinaga pun bergegas naik ke atas cheetah perubahan ren untuk pergi ke tempat Raikage. Cheetah langsung berlari secepat mungkin.

---

Tempat Raikage Berada.

---

" Akhirnya sampai juga....".
Ren pun berhenti tepat di samping Raikage, sementara Michinaga mulai celingak-celinguk mencari anggota akatsuki tadi (andri) karena ia tau bahwa andri pasti tak jauh darinya.

" Huftt..... Huftt... Raikage.... Barusan aku dikejar salah satu anggota akatsuki yang memiliki rambut modis. Huftt... Huftt.... Jyaaaaaaaaaaa........, ternyata di sini malah lebih buruk, ada 3 anggota akatsuki. -_-".
Michinaga terkaget-kaget ketika ia melihat 3 anggota akatsuki di depannya.

Michinaga wrote:

" Huftt..... Huftt... Raikage.... Barusan aku dikejar salah satu anggota akatsuki yang memiliki rambut modis. Huftt... Huftt.... Jyaaaaaaaaaaa........, ternyata di sini malah lebih buruk, ada 3 anggota akatsuki. -_-".
Michinaga terkaget-kaget ketika ia melihat 3 anggota akatsuki di depannya.

"jadi dia mengejarmu ya? tenang-lah... dan sekarang dia dimana?" menoleh ke arah Michinaga.

Quote :

" kakek itu hanya menginginkan kertas putih ini untuk membersihkan ingusnya yang hampir menetes ke tanah, apa kau tak tega melihatnya seperti itu. Menurutku kau adalah penjahat yang baik....".
Lanjut Michinaga mencoba mengulur waktu...

" Baiklah, aku akan memberikan kertas putih ini kepada kakek itu..... ingusnya sudah stadium akhir. XD. dia harus membersihkan ingusnya dengan kertas ini....".
Michinaga berjalan menuju kakek itu (Hito) sembari berharap andri tertipu akan ocehannya barusan.

"I-itu menjijikkan..."
Yah, walaupun ia tahu ada sesuatu yang aneh dengan kertas itu, tapi nafsunya untuk mengetahui lebih lanjut hilang karena perkataan bocah tersebut.
Detik berikutnya, ia memutuskan kembali ke tempat Raikage dengan God step.

Quote :

"kau!?" baru teringat bahwa ada salah satu ninja pelarian yang berasal dari Kumogakure.
Berpikir apa yang akan dilakukan-nya, Takiya mulai kebingungan "Hidate... nekat juga kau kembali kemari setelah cukup lama kau pergi dari desa.." tersenyum dan memejam-kan mata, kembali membuka mata-nya perlahan "untuk saat ini aku tak mungkin menangkapmu...".

"Wahaha, aku hanya bersenang-senang..." Hidate tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Satu detik kemudian, seberkas cahaya putih muncul di samping Light. Ternyata Andri.
"Sampai dimana tadi, Raikage?"
"Jika menyetujuinya, mungkin aku akan membeberkan rencana utama dan rencana B."
Sementara itu, Zetsu dan Light hanya diam saja sambil memperhatikan keadaan sekitar.

Quote :

"huh, jika kau bersungguh-sungguh.. mungkin selesai ujian chunnin aku akan mengajar-kanmu beberapa hal" Ucap Takiya.
"percuma berguru pada orang yang hebat, jika kau tak punya kesungguhan untuk melampaui-nya... sama saja dengan memasak tanpa bumbu..." lanjut Takiya lalu berbalik ke arah jendela.

"Baiklah, untuk kali ini aku akan mencoba untuk bersabar ... Tenang saja kau tidak perlu mengkhawatirkan kemampuanku dalam hal ini, suatu saat nanti aku yang akan menjadi sainganmu disini ..." Dengan senyuman Khasnya Jackpun menjawab pernyataan Raikage-Sama

Quote :

"pembantaian? j-jadi kau hisup sebatang kara dan menjadi shinobi pengembara?" tanya Koza.

Takiya hanya menoleh kearah belakang.

"Sebenarnya ... waktu itu setelah kepergian guruku dan pergi entah kemana, aku diberikan sebuah Peta untuk menuju ke desa ini ... dan tempatku lumayan cukup jauh dengan desa ini ... jadi mau tidak mau aku harus melewati gunung dan sungai ..."
"guru aku masih ingin melihatmu, jika kau masih hidup aku akan terus mencarimu setelah menyelesaikan keinginanmu terhadapku" Gumam Jack didalam hatinya

Quote :

"oh, iya ayo Jack aku akan membawamu ketempat dimana kau bisa tinggal, pakaian khas desa.. karena pakaianmu terlalu terlihat mencolok" ajak Koza.

"SIAP LAKSANAKAN ... !!!" dengan nada semangat Jackpun menurutinya sambil tersenyum dan memberikannya gerakan hormat untuk mengakrabkan diri ...



[offtopic]Scene dimana Raikage sama berada[/offtopic]
"Tap ... Tap ..." dengan mulus Jackpun mendarat di antara orang" yang sedang berkumpul dan merencanakan sesuatu tersebut
"hei Raikage, jangan percaya kepada mereka ... mereka mungkin merencanakan sesuatu yang lebih jahat yang mungkin akan merugikanmu sendiri dan orang-orang di desa ini ... tetaplah percaya pada dirimu sendiri karna di tanganmu lah Nasib desa ini ... aku tau aku tidak sekuat kalian semua, tapi jika kau menyetujuinya *Melirik kearah Raikage* ... dan walaupun aku tau resikonya adalah kematian, aku sendiri yang akan menghadapimu ... RAIKAGE SAMA" dengan wajah dinginnya Jackpun berkata sesuatu dan menyela perbincangan yang sedang berlangsung tersebut

Seketika munculah kilatan putih yang terlihat dari samping Light dan sangat menguntungkan Bagi Michinaga untuk melihatnya secara jelas karena kliatan putih itu berada tepat di depan dirinya. Ternyata Andri....

Raikage Takiya wrote:

"jadi dia mengejarmu ya? tenang-lah... dan sekarang dia dimana?" menoleh ke arah Michinaga.

" Eghhh..... Mungkin sebelum aku menjawabnya kau sudah tau jawabannya.".
Gumam  dirinya sembari Menatap ketua akatsuki (Andri) yang berada tepat di depan Michinaga dan tak jauh dari Raikage.

Uchiha Andri & Hidate wrote:

"Wahaha, aku hanya bersenang-senang..." Hidate tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Satu detik kemudian, seberkas cahaya putih muncul di samping Light. Ternyata Andri.
"Sampai dimana tadi, Raikage?"
"Jika menyetujuinya, mungkin aku akan membeberkan rencana utama dan rencana B."
Sementara itu, Zetsu dan Light hanya diam saja sambil memperhatikan keadaan sekitar

" Sebaiknya aku tak berada di sini pada saat ini.... ya, sudah terlanjur. Baiklah, aku akan bersandar di pohon itu terlebih dahulu."
Lanjut Michinaga sambil menunjuk suatu pohon besar di daerah sekitarnya. Michinaga mulai berjalan ke arah pohon itu...

" O ya, dan kau ketua akatsuki..... sementara ku pinjam data dirimu yang aku tulis di kertas putih ini.... aku takan membeberkan data2 mengenai dirimu kepada shinobi negara lain.".
Michinaga mulai bersandar di suatu batang pohon yang tinggi menjulang.

jack ~ De Lahoya wrote:

"Tap ... Tap ..." dengan mulus Jackpun mendarat di antara orang" yang sedang berkumpul dan merencanakan sesuatu tersebut.

Terdengar suara hentakan kaki dari arah yang tak dimengerti dan tiba2 hentakan kaki itu berhenti tepat di antara Raikage dan beberapa anggota akatsuki tsb.
" Siapa dia...?..
Ucap Miichinaga terheran-heran.

Jack ~ Dee lahoya wrote:

"hei Raikage, jangan percaya kepada mereka ... mereka mungkin merencanakan sesuatu yang lebih jahat yang mungkin akan merugikanmu sendiri dan orang-orang di desa ini ... tetaplah percaya pada dirimu sendiri karna di tanganmu lah Nasib desa ini ... aku tau aku tidak sekuat kalian semua, tapi jika kau menyetujuinya *Melirik kearah Raikage* ... dan walaupun aku tau resikonya adalah kematian, aku sendiri yang akan menghadapimu ... RAIKAGE SAMA" dengan wajah dinginnya Jackpun berkata sesuatu dan menyela perbincangan yang sedang berlangsung tersebut

" ya... ya... ya... walaupun aku tak terlalu mengenal kau secara terperinci, Namun 'aku suka gayamu'."..
Michinaga mulai mendengarkan obrolan mereka semua dari jarak yang cukup jauh.

OOT: Lokasi saat ini di atap gedung, tidak jauh dari gedung biru.

---

Call-Me-Jack wrote:

"Tap ... Tap ..." dengan mulus Jackpun mendarat di antara orang" yang sedang berkumpul dan merencanakan sesuatu tersebut
"hei Raikage, jangan percaya kepada mereka ... mereka mungkin merencanakan sesuatu yang lebih jahat yang mungkin akan merugikanmu sendiri dan orang-orang di desa ini ... tetaplah percaya pada dirimu sendiri karna di tanganmu lah Nasib desa ini ... aku tau aku tidak sekuat kalian semua, tapi jika kau menyetujuinya *Melirik kearah Raikage* ... dan walaupun aku tau resikonya adalah kematian, aku sendiri yang akan menghadapimu ... RAIKAGE SAMA" dengan wajah dinginnya Jackpun berkata sesuatu dan menyela perbincangan yang sedang berlangsung tersebut

Seseorang tidak dikenal muncul.
"Heh..." Andri menatap sinis orang itu.
"Tampaknya kau masih bocah ya..."
"...kelihatan dari perkataanmu barusan. Kau tidak bisa melihat kenyataan? Atau kau tidak percaya lagi pada kenyataan, bocah?"
Sedetik kemudian Andri melipat kedua tangannya di depan dada, menunduk dan menggelengkan kepalanya beberapa kali.
"Aku hanya ingin komunikasi dua arah yang saling menguntungkan, tidak lebih." Ia menengadahkan kepalanya dan tersenyum tipis. Selanjutnya, kedua bola matanya menyorot Raikage.
"Semua kembali padamu, jika menerima, aku akan beberkan rencananya, jika menolak, aku dan ketiga rekanku akan menawarkan ini pada desa lain. Ini kesempatan baik, jangan di buang," tersenyum.

" dia membawa antek antek.... " Pikir makenshi, ia tak melakukan pergerakan sama sekali, yang ia lakukan hanya mengamati dan terus mengamati, tebing itu berada hampir 1 mil dari gedung yang ia awasi, sebisa mungkin ia bersembunyi dari segala yang dapat menemukan keberadaannya disana.

Tak bagus jika ia ketahuan menyelinap masuk ke negara orang tanpa alasan jelas.
" apa alasan mereka disini, firasatku buruk, kenapa aku harus selalu dihadapkan dengan orang ini" gerutunya dalam hati.

ia menyiapkan segel jutsu yang siap dilepaskan jikalau ada sesuatu yang tidak ia inginkan.
" aku tak berharap menggunakan byakurai disini... " ucapnya dalam hati tanpa mengalihkan pandangannya dari gedung raikage.

Hidate wrote:

"Wahaha, aku hanya bersenang-senang..." Hidate tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"ngh... bersenang-senang katamu?" nampak wajah Takiya yang mulai geram melihat tingkah Hidate.

Andri wrote:

Satu detik kemudian, seberkas cahaya putih muncul di samping Light. Ternyata Andri.
"Sampai dimana tadi, Raikage?"
"Jika menyetujuinya, mungkin aku akan membeberkan rencana utama dan rencana B."

"nah ini dia... kau seenak-nya pergi, hampir saja aku berubah pikiran.. katakan-lah lalu segera pergi.." ucap Takiya.
"..dan, jangan sekali-kali melakukan tindakan b*doh disini" lanjut-nya seraya menatap tajam kearah Andri.

Jack wrote:

"Tap ... Tap ..." dengan mulus Jackpun mendarat di antara orang" yang sedang berkumpul dan merencanakan sesuatu tersebut
"hei Raikage, jangan percaya kepada mereka ... mereka mungkin merencanakan sesuatu yang lebih jahat yang mungkin akan merugikanmu sendiri dan orang-orang di desa ini ... tetaplah percaya pada dirimu sendiri karna di tanganmu lah Nasib desa ini ... aku tau aku tidak sekuat kalian semua, tapi jika kau menyetujuinya *Melirik kearah Raikage* ... dan walaupun aku tau resikonya adalah kematian, aku sendiri yang akan menghadapimu ... RAIKAGE SAMA" dengan wajah dinginnya Jackpun berkata sesuatu dan menyela perbincangan yang sedang berlangsung tersebut

"... apa maksudmu? aku tahu apa yang kulakukan sekarang" menoleh kearah Jack, "dan jaga ucapanmu!" .

Andri wrote:

"Semua kembali padamu, jika menerima, aku akan beberkan rencananya, jika menolak, aku dan ketiga rekanku akan menawarkan ini pada desa lain. Ini kesempatan baik, jangan di buang," tersenyum.

kembali memusat-kan tatapan pada Andri
"aku... belum bisa mengatakan-nya secara langsung, karena belum ada pegangan yang kuat.. jadi, kita lihat perkembangan situasi, semakin cepat pegangan-nya kau berikan, semakin cepat pula aku akan membantumu" ucap Takiya lalu tersenyum, "bagaimana, Uchiha Andri? bukan suatu pilihan yang berat bukan?" .

Quote :

"nah ini dia... kau seenak-nya pergi, hampir saja aku berubah pikiran.. katakan-lah lalu segera pergi.." ucap Takiya.
"..dan, jangan sekali-kali melakukan tindakan b*doh disini" lanjut-nya seraya menatap tajam kearah Andri.

Membuang sedikit pandangannya pada Raikage. "Aku ini orang cerdas yang takkan melakukan tindakan !!*kata ini disensor Admin*!!," tertawa pelan.
"Aku akan katakan jika kau menyetujui ini."

Quote :

kembali memusat-kan tatapan pada Andri
"aku... belum bisa mengatakan-nya secara langsung, karena belum ada pegangan yang kuat.. jadi, kita lihat perkembangan situasi, semakin cepat pegangan-nya kau berikan, semakin cepat pula aku akan membantumu" ucap Takiya lalu tersenyum, "bagaimana, Uchiha Andri? bukan suatu pilihan yang berat bukan?" .

Balik tersenyum, kali ini kedua bola matanya mengarah ke Raikage. Lalu mengeluarkan sebuah gulungan kecil. Ia jongkok.
Gulungan kecil tadi dibentangkan sedemikian rupa, ia lalu menghentakkan telapak tangan kanan diatas bentangan gulungan tersebut, tepatnya dibagian yang dituliskan kalimat mantra.
Dan... Boftt....
Muncullah sosok makhluk putih bugil yang biasa dikenal Shiro Zetsu. Namun tentu saja kloningan, namun bukan kloningan biasa yang hanya memiliki 0,5 % sel mokuton, ini kloningan pertama dari Shiro Zetsu yang memiliki 5% sel mokuton. Sebagai catatan, Shiro Zetsu asli memiliki 15% sel mokuton.
"Ini, kuserahkan padamu." Kondisi Shiro Zetsu klon gen satu ini sangat bagus, hanya saja belum hidup karena belum diberi sel makhluk hidup.
"Jangan pandang sebelah mata, ini bukan kloningan biasa, ini hasil penelitianku yang istimewa." Cetusnya.
"Namun jika kurang, kurasa aku akan memberimu sel mokuton yang lebih besar," guyonnya sambil melirik Light.
"Sial," bisik Light, seakan perempatan berada di dahinya.
"Lupakan lelucon ini, silakan dilihat-lihat dulu, Raikage." Andri kembali berdiri tegak.

hito melihat sekeliling, tadinya ada dua orang disampingnya tapi sekarang mereka sudah pergi. ia mau mengejar, tapi kemana ? dirinya bukan type sensor yang bisa mudah mencari seseorang lewat chakra. akhirnya ia putuskan untuk berfikir sejenak.
"hm.... baiklah !" seru hito sembari mengaktifkan kembali raiton no yoroi miliknya. ia mengambila ancang ancang berlari, dan tempat yang ia tuju untuk ia jadikan tempat perhentian (dengan cara menabrakkan diri) tentu saja gedung Raikage. hal ini ia lakukan karena.. ia bingung mau kemana lagi ~_~

suara ledakan dari bangunan yang meledak dan berhamburan tiba tiba menggaung diantar tebing2 kumogakure, makenshi membelalakan matanya, gedung raikage meledak seperti terhantam sesuatu.

" apa itu !? " pikirnya sambil mengamati apa yang terjadi didepan matanya.
" serangan kah ? " ia mencoba memastikan lagi.

" aku harus mendekat untuk mengetahuinya, tapi bagaimana... " ucapnya dalam hati sambil menahan diri untuk melompat dan menghampiri gedung raikage yang meledak itu.

" mereka bukan disana, tapi apa yang terjadi? " ia kembali bertanya tanya dalam hati.

" aku harus mendekat" kali ini ia berbisik pada dirinya sendiri sambil mengaktifkan segel , ia merubah dirinya menjadi air dan mengalir mendekati gedung raikage, ia makin merasakan jelas chakra orang orang disekitar sana, ternyata mereka tidak berada di gedung raikage, hanya ada satu orang, dan orang tersebut yang membuat gedung tadi meledak.

masih dalam wujud cairnya ia berusaha tidak mencolok, ia menyamar menjadi sebuah genangan air, berusaha menerapkan pelatihan dasarnya sebagai shinobi, bersembunyi dan menghilangkan keberadaan demi memperoleh informasi berharga di garis depan.

" belum saatnya aku bergerak" pikirnya kembali sambil tetap mengamati sekitar.

Andri wrote:

Membuang sedikit pandangannya pada Raikage. "Aku ini orang cerdas yang takkan melakukan tindakan bo-d0h," tertawa pelan.
"Aku akan katakan jika kau menyetujui ini."

"tak usah banyak omong... kita coba terlebih dahulu" ucap Takiya

Andri wrote:

Balik tersenyum, kali ini kedua bola matanya mengarah ke Raikage. Lalu mengeluarkan sebuah gulungan kecil. Ia jongkok.
Gulungan kecil tadi dibentangkan sedemikian rupa, ia lalu menghentakkan telapak tangan kanan diatas bentangan gulungan tersebut, tepatnya dibagian yang dituliskan kalimat mantra.
Dan... Boftt....
Muncullah sosok makhluk putih bugil yang biasa dikenal Shiro Zetsu. Namun tentu saja kloningan, namun bukan kloningan biasa yang hanya memiliki 0,5 % sel mokuton, ini kloningan pertama dari Shiro Zetsu yang memiliki 5% sel mokuton.

"hmm... menarik" sambil berjalan mendekat kearah Shiro Zetsu, "apa ini bisa ku ambil sekarang?" tanya Takiya seraya melihat seluruh anggota tubuh Shiro Zetsu.

Andri wrote:

"Ini, kuserahkan padamu." Kondisi Shiro Zetsu klon gen satu ini sangat bagus, hanya saja belum hidup karena belum diberi sel makhluk hidup.
"Jangan pandang sebelah mata, ini bukan kloningan biasa, ini hasil penelitianku yang istimewa." Cetusnya.

"jadi ini belum hidup ya..?" masih memperhatikan tubuh Shiro Zetsu.

Andri wrote:

"Namun jika kurang, kurasa aku akan memberimu sel mokuton yang lebih besar," guyonnya sambil melirik Light.
"Lupakan lelucon ini, silakan dilihat-lihat dulu, Raikage." Andri kembali berdiri tegak.

"ok... tapi aku akan mencoba terlebih dahulu makhluk yang kau sebut Zetsu ini nanti.." kembali tatapan-nya kepada Andri, "apakah yang hidup bisa jadi seperti salah satu dari anggotamu ini?" menunjuk kearah Zetsu.



Mendengar Suara ledakan dari arah gedung, sontak Takiya kaget dan bertanya kepada Andri "apakah maksud dari semua ini? sebenar-nya kau akan menyerang desa ini, iya?!" telah memegang kembali katananya, "kau masih mempunyai anggota yang lain yang bersembunyi, hah?!" tambah Takiya nampak mulai geram atas kesalah pahaman yang tak Ia sadari ini.

"Hei kau! cepat kau cek apa yang terjadi disana!" pintah Takiya kepada Michinaga.

Tak disadari ternyata Michinaga sudah tertidur lelap, namun hanya dalam waktu 10 menit ia sudah terbangun gara2 ledakan itu. XD

Raikage wrote:

"Hei kau! cepat kau cek apa yang terjadi disana!" pintah Takiya kepada Michinaga.

" Ya.... ya... ya... sebelum kau menyuruhku, aku sudah beniat untuk mengcek ledakan itu.".
Michinaga mulai berjalan ke arah tempat ledakan itu....

tak lama kemudian...
" Eghhhh........, jadi dia Hito..?!!!. apa yang sedang kau lakukan, Hito....?. Ini Super anehh, menabrakan diri ke gedung Raikage..???. Hahahaha....".
Michinaga terheran-heran akan tingkah Hito, namun Ia malah tertawa dengan suara yang menggema di akhir perkataannya... XD

" Kondisi disini baik2 saja, Raikage........ Ada orang yang menabrakan dirinya ke gedung Raikage. Tapi kupikir dia tidak membahayakan..."
Michinaga teriak sekencang-kencangnya agar Raikage mendengar apa yang ia katakan.

Quote :

"hmm... menarik" sambil berjalan mendekat kearah Shiro Zetsu, "apa ini bisa ku ambil sekarang?" tanya Takiya seraya melihat seluruh anggota tubuh Shiro Zetsu.

"Andri mempersilakan Raikage untuk mengambil klon Shiro Zetsu dengan isyarat tangan.

Quote :

"jadi ini belum hidup ya..?" masih memperhatikan tubuh Shiro Zetsu.

"Begitulah..."

Quote :

"ok... tapi aku akan mencoba terlebih dahulu makhluk yang kau sebut Zetsu ini nanti.." kembali tatapan-nya kepada Andri, "apakah yang hidup bisa jadi seperti salah satu dari anggotamu ini?" menunjuk kearah Zetsu.

"...bisa, tapi dapat dipastikan kemampuannya tidak lebih baik dari Shiro Zetsu yang asli," sambil menatap Shiro Zetsu asli yang sedang memperhatikan keadaan sekitar bersama Hidate.

Quote :

Mendengar Suara ledakan dari arah gedung, sontak Takiya kaget dan bertanya kepada Andri "apakah maksud dari semua ini? sebenar-nya kau akan menyerang desa ini, iya?!" telah memegang kembali katananya, "kau masih mempunyai anggota yang lain yang bersembunyi, hah?!" tambah Takiya nampak mulai geram atas kesalah pahaman yang tak Ia sadari ini.

"Maaf, jika aku berniat menyerang, sudah kulakukan sedari tadi." Balasnya santai. Kemudian berjalan beberapa langkah untuk mengambil gulungan kecil tadi yang digunakan untuk memunculkan kloning Shiro Zetsu. Ia lalu melipat gulungan tersebut dan kembali dimasukkan ke kantong di balik jubah.
Sedetik setelahnya, ia kembali kesebelah Light.
"Cakranya sangat luar biasa," gumam Shiro Zetsu saat melacak cakra orang yang mengakibatkan ledakan di gedung Raikage.

" aku harus mendekat dan mengetahui apa yang mereka lakukan, tapi bagaimana, cih ! " otaknya berputar, jika terlalu dekat dengan mereka justru ia akan ketahuan sedang menyelinap, dan itu buruk.

Melawan raikage dan nanadaime mizukage bukan suatu hal yang mudah dalam kondisi tubuh makenshi yang sekarang, meski ia tak bisa mati.

" baiklah, runtutkan logikanya, ini waktu yang cukup lama untuk sebuah penyergapan, artinya ini bukan penyergapan, dan tentunya ini bukan penyerangan akatsuki, jika ini penyerangan, mungkin sudah terjadi sesuatu dari tadi, lalu sebenarnya apa, apa mereka bernegoisiasi ? " tubuh makenshi yang mencair perlahan muncul dan membentuk tubuh aslinya, kini ia merogoh kantungnya dan mengeluarkan sebuah gulungan, ia melepaskan segel gulungan itu dan muncul lah setumpuk kertas peledak.

" ini buruk, tak seharusnya mereka bernegoisiasi dengan teroris, akan ku abaikan prasangka baik, ini sudah terlalu lama " pikirnya sambil meraih setumpuk kertas peledak tersebut.

Ia menghilangkan semua atribut yang dapat membuatnya dikenali, ia menarik sebuah kain dan menutupkan kepada wajahnya, kemudian ia menutup rambut peraknya dengan sebuah bandana berwarna hitam, kini ia berpakaian serbah hitam dengan rompi yang memiliki banyak kantung. satu lagi, ia mengambil sebuah kacamata untuk semakin menyamarkan wajahnya.

pertama tama ia melompat ke tebing yang menopang gedung raikage, ia menempelkan puluhan kertas peledak di titik rawan longsor tebing tersebut, ia mencoba merobohkan penopang gedung raikage dengan harapan musuh akan teralihkan karena gedung raikage rubuh, ia membuat satu kagebunshin yang ia umpankan untuk menarik perhatian lawan juga, kagebunshin itu berlari ke tempat terbuka yang dapat dilihat oleh orang orang dari gedung yang dipijaki raikage dan nanadaime, sedangkan tubuh aslinya bersembunyi di sebelah tebing dari gedung yang digunakan diskusi oleh raikage.


"misi sabotase" gumam nya sambil mengaktifkan segel untuk meledakan bom yang ia tanam tadi. Ledakan kini terjadi bertubi tubi menghancurkan tebing yang menopang gedung raikage, bongkahan batu dan kerikil yang terlontar ke segala arah menyebabkan tebing kian keropos dan semakin rapuh untuk menopang gedung raikage, hanya tinggal menunggu waktu saja tebing itu rontok.


Sementara itu makenshi yang asli mencoba menyelinap dari sisi tebing lain yang dekat dengan gedung tersebut untuk  melihat apa yang dilakukan raikage dan para akatsuki tersebut, ternyata ia benar, raikage dan nanadaime disana.

" sialan... itu ! mahluk apa itu !? " gumam nya ketika mencoba menyelidiki apa yang ia lihat.