Saya akan mempost hasil karya saya di sini, seperti fanfict, hasil manipulasi gambar melalui adobe photoshop dsb... Namun saya akan lebih memperbanyak fanfict....
semua hasil karya saya akan saya post di sini......

jadi mohon untuk para senpai smua ikut berpartisipasi dengan membaca dan memberikan komentar buat hasil karya yang akan saya buat....
kalau bagus harap diberi REP, tapi kalau tidak yah tidak apa-apa yang penting kita semua terhibur...
akhir kata......

HAPPY READING......

NB : Cerita ini hanya cerita fiksi, hanya untuk hiburan semata….

Banyak dari kita memiliki mimpi, mimpi yang kita cita-citakan dan idamkan sejak lama. Dokter, pengusaha, pengacara adalah sebagian dari mimpi yang sering kita ucapkan dalam hati. Bahkan kita tidak segan mengatakannya dengan lantang kala ada orang yang bertanya pada kita.
“Apa cita-citamu nak?”
“Aku ingin menjadi dokter, aku ingin menjadi pengacara…”


Mimpi sangat penting, bahkan banyak dari kita menganggap mimpi itu adalah tujuan akhir hidup kita. Itu membuktikan kalau mimpi itu sangatlah penting bagi kita, tapi apakah kau yakin akan mempertahankan mimpimu??, apa kau yakin kau tidak akan merubah mimpimu hanya karena kenyataan?, memang terkadang kita menyerah pada keadaan dan membuang semua mimpi yang pernah kita cita-citakan. Tidak ada permasalahan mengenai hal tersebut….

Bagi yang memiliki mimpi, cita-cita dan harapan mungkin cerita ini bisa menginspirasi kita semua….
Akhir kata : Happy reading…
Uchiha Sato…


Chapter 1 : Kau Bagai Penjaraku.
Petir muncul sesekali dari balik awan yang mendung. Malam itu hujan turun dengan lebatnya.
Sasuke menatap keluar jendela apartemenya yang menjulang tinggi yang berada di salah satu persimpangan jalan di kota konoha.
Dari sudut pandangnya itu, sasuke bisa melihat orang-orang yang lalu lalang di persimpangan jalan itu, ada yang menggunakan jas hujan, ada yang memakai payung.

“Sasuke tidurlah, sekarang sudah larut malam.” Kata Itachi yang tiba-tiba ada di belakang Sasuke.
“Iya, sebentar lagi.” Jawab Sasuke
“Sasuke, jangan membantah.” Kata Itachi lagi.
“Kau, selalu seperti itu.”Jawab Sasuke sambil menoleh dan menatap sinis kehadapan kakaknya itu.
“Sasuke ini perintah ayah.” Jawab Itachi
“Ayah…ayah….itu saja alasanmu, apa tidak ada alasan yang lain hah!!!”jawab sasuke dengan nada membentak.
“Kau seharusnya tidak bersikap seperti ini, ayah pasti sedih kalau mendengar kata-katamu itu.” Jawab Itachi dengan tenangnya.

Sasuke terdiam, ia mengepalkan tangannya. Ia lalu membuka kancing jas berwarna hitam yang ia gunakan, kemudian ia menghempaskan tersebut ke atas meja. Buah-buahan dan vas bunga yang ada dimeja pun ikut terjatuh karena hempasan jas sasuke itu.
“Prankk………Blukk………………….”
Sasuke lalu pergi meninggalkan Itachi.

Brukk………
Sasuke merebahkan dirinya di tempat tidurnya. Ia kemudian memejamkan matanya, ia membuka matanya lagi. Ia kemudian bangun dan duduk di tepi tempat duduknya. Sasuke tampak gelisah, tubuhnya berkeringat. Ia mengambil remot AC dan mengecilkan temperaturnya, tapi tetap saja ia masih merasa panas di kamarnya itu.

“Akhhhh………….”Pekik sasuke sambil memegang keningnya dengan tangan kirinya.
“Aku bosan……..aku bosan…………” Kata sasuke lagi

Sasuke kemudian menatap tajam foto yang tergantung di dinding kamarnya itu. Foto itu adalah foto keluarga. Ayah, Ibu, Itachi dan sasuke yang ada di foto itu bersama-sama. Sasuke ingat foto itu diambil saat ia dan keluarganya berlibur ke Negara pasir dan sebelum kejadian “itu” terjadi. Seketika itu sasuke menitikkan air matanya, sepertinya sasuke ingat sesuatu……..
……………………………………………………….
apa yang diingat sasuke???.....
Update selanjutnya akan menceritakan apa sebenarnya yang terjadi pada keluarga sasuke......

............................................
Sasuke teringat saat-saat bahagianya berkumpul bersama keluarga, sasuke sangat sayang pada ayahnya. Sasuke juga sayang pada ibunya, begitu juga dengan kakaknya. Mereka adalah keluarga yang bahagia. Sebagai keluarga dari garis keturunan Uchiha, mereka sangat kaya. Lengkap sudah kebahagiaan mereka, kaya dan bahagia. Tiap hari mereka lalui dengan tawa dan senyuman. Ayah sasuke bernama Uchiha Fugaku, Fugaku adalah laki-laki yang baik dan pekerja keras. Walaupun ia sangat suka bekerja, tapi ia tetap ingat pada keluarganya. Ibu sasuke bernama Uchiha Mikoto, ia adalah ibu yang baik. Ia sering menemani kedua anaknya bermain dan belajar, Mikoto adalah ibu rumah tangga yang baik. Begitu juga dengan itachi, ia adalh kakak yang baik, ia sangat sayang pada sasuke. Saat Ayah dan ibunya sedang tidak ada di rumah, Itachilah yang mengurus sasuke.

Namun suatu hari kebahagiaan itu sirna, saat itachi dan sasuke mendapat kabar bahwa kedua orang tua mereka mendapat kecelakaan. Ibu mereka meninggal karena kecelakaan itu, ayah mereka selamat namun terluka sangat parah, dan saat itu ayahnya sedang dirawat di UGD rumah sakit……
Tanpa membuang waktu setelah mendapat kabar itu , itachi dan sasuke langsung pergi kerumah sakit tempat ayah mereka dirawat.

Sesampainya di sana, mereka langsung menuju ruang UGD namun dengan cepat dicegah oleh seorang dokter yang berjaga di sana. Sasuke dan itachi meluapkan emosi mereka di sana, mereka marah karena tidak diizinkan untuk masuk ke ruangan UGD. Tidak beberapa lama, seorang dokter keluar dari ruangan UGD dan memanggil Itachi dan sasuke untuk masuk ke dalam ruangan UGD….

Di ruangan tersebut mereka melihat ayah mereka terbaring lemah di tempat tidur. Di tangan kanan ayah mereka dipasangai infus, hidung ayah mereka dipasangi alat bantu pernafasan, dan di sebelah tempat tidurnya ada mesin pendeteksi detak jantung yang berbunyi lemah.


“Itachi, Sasuke sepertinya waktu ayah sudah tinggal sedikit.” Kata Fugaku dengan lemah.
“Ayah jangan berkata seperti itu, ayah pasti selamat aku akan melakukan sebaik mungkin untuk mengembalikan kesehatan ayah.” Kata Sasuke tegang.
“Tidak perlu sasuke.” Jawab Fugaku lemah.
“Ayah aku tidak perduli seberapa besar biaya pengobatanmu, akan aku bayar, akan aku bayar berapapun besar biayanya.” Kata sasuke lagi.
Itachi hanya terdiam mendengar kata-kata sasuke itu.
“Sasuke, seperti yang kalian tahu ibu kalian telah meninggal karena kecelakaan tersebut. Begitu juga ayah akan menyusul ibu kalian, ayah ada kata-kata terakhir, jadi dengarkan baik-baik.” Kata fugaku dengan lemah.
“Ayah apa yang kau katakan, kau akan hidup, aku akan menyelamatkanmu!!!” Teriak sasuke.
“Diam Sasuke!!!” Bentak Itachi.
“Kenapa kau??, apa kau tidak mau menyelamatkan ayah hah!!!” Balas Sasuke
“Sasuke, aku ingin tapi aku tidak bisa, kita juga tidak akan bisa, kau tahu itu!!!!” Bentak itachi.
“Buka matamu, buka matamu , kita tidak bisa menyelamatkan ayah!!” Bentak itachi sambil mengguncang-guncangkan tubuh sasuke.
“Tidak aku tidak mau, aku tidak mau membuka mataku, aku tidak mau melihat kenyataan ini.” Kata sasuke sambil menutup matanya.
“Sasuke buka matamu, dan lihat ayah. Ayah tidak punya waktu lagi, ayo kita dengarkan kata-kata terakhir ayah.” Kata itachi

Srreett……Sasuke membuka matanya, Ia melihat kondisi ayahnya dengan mata saringhannya yang menyala terang dan berwarna merah. Akhirnya sasuke sadar , bahwa ia tidak akan bisa menyelamatkan ayahnya itu, melalui saringhan ia bisa melihat kondisi ayahnya, organ dalam dan tulang ayahnya telah rusak dan remuk, dengan kondisi seperti itu tidak akan ada manusia yang bisa menyelamatkan ayahnya.
Sasuke menundukkan kepalanya, ia menitikkan air matanya…..

“Sasuke, dengarkan kata ayah baik-baik.” Kata Fugaku.
“Iya ayah.” Kata sasuke dengan nada terbata-bata.
“Itachi, ayah tahu kau sangat menyayangi adikmu. Dan ayah percaya kau bisa menjaga sasuke, jagalah sasuke kau urus dia, buat dia bahagia. Ia adalah milikmu satu-satunya sekarang, dan Kau adalah milik sasuke satu-satunya. Ayah ingin kalian saling mengerti, dan saling menjaga satu-sama lain, Itachi kau yang lebih tua jadi kau yang memberi keputusan. Sasuke kau percayakan semuanya pada kakakmu ya nak……….Selamat tinggal………………..

Tit……………………………Mesin pendeteksi jantung berbunyi Flat, hanya garis lurus yang terlihat di mesin tersebut.
“Dokter apa arti suara mesin itu, cepat jawab dokter!!!” Kata sasuke sambil mengunjang-gunjangkan tubuh dokter tersebut.
Dokter tersebut hanya terdiam, sesekali ia membenarkan kacamata yang ia gunakan. Itachi juga terdiam…………..
…………………..

Semenjak kejadian itu, itachi menjadi keras dan desiplin pada sasuke. Ia mengatur sasuke, segala hal yang akan dilakukan sasuke harus dalam pengawasan dan sepengetahuan itachi.
Sasuke pernah mengungkapkan ketidaksenangannya pada sikap itachi tersebut, tapi itachi tidak mau tahu, ia tetap bersikap seperti itu pada sasuke. Sasuke hanya diam di rumah, sedang itachi bekerja di perusahaan keluarganya. Walaupun sasuke sangat kaya, namun ia tidak bahagia, Dunia ini bagai penjara baginya…….


Next Chapter : Pertemuan Dengan Naruto.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?, sasuke akan bertemu dengan kawan lama……
Siapa temannya tersebut…………………..

OH itu ya galeri uchiha fans

Seperti biasa. . . .
Cerita sato sama
emang kerenz. . . .

Mmg kerena ya sato sama hahahahah Galeri nya hebat

Pertamax ngepost di galeri naruto fans arts...

Rep+ buat US Sama...
cerita ny emang keren, pdhl baru 2 chapter.... Pokoknya TOP dech...
:thumbs: :thumbs:

Trims untuk komentnya, saya akan update ceritanya...
Happy reading senpai2....

di bawah ini adalah updater ceritanya :
happy reading..

---

Chapter 2 : Pertemuan Dengan Naruto
Tanpa terasa, malam itupun berlalu.
Sasuke bangun dari tidurnya, ia keluar dari kamarnya dan turun ke lantai 3 rumahnya. Ia duduk di meja makan dan meminum jus jeruk yang biasa disiapkan untuknya setiap pagi.


“Maaf tuan, tadi pagi ada surat yang datang untuk tuan.” Kata seorang pelayan di rumah sasuke.
“Hem, mana suratnya?” Tanya sasuke
“Maaf tuan, tapi sebelum saya mengantar surat tersebut ke kamar tuan, tuan Itachi mengambil surat tersebut. Mungkin surat tersebut ada di ruangan tuan itachi.” Jawab pelayan itu.
“Oh begitu, apa kau tahu siapa yang mengantarkannya?” Tanya sasuke.
“Tidak saya tidak kenal dengan orang yang mengantar surat tersebut, tapi ia berciri-ciri rambutnya berwarna orange kekuningan, perawakannya tidak terlalu tinggi, dan ada kumis kucing di pipinya. Ia datang bersama 2 orang temannya.” Jawab pelayan tersebut.
“Apa??, kumis kucing??”
“Iya tuan, apa tuan mengenal dia?”
“Iya, namanya Naruto. Ia temanku sewaktu SMA, ia orangnya keras kepala.”
“Oh, kalau begitu saya akan kembali ke dapur. Seandainya tuan butuh saya, silahkan panggil saya.” Kata pelayan itu sambil berlalu dari hadapan sasuke.
“Iya.” Jawab Sasuke singkat.

Sasuke diam sejenak, ia sepertinya tengah memikirkan sesuatu. Ia menggoyang-goyangkan gelas jus jeruknya itu.Kemudian Sasuke bangkit dari tempat duduknya, ia langsung naik ke lantai 4 apartementnya . Ia bermaksud mengambil surat tersebut dari ruangan kakaknya
Tap…tap…….
Sasuke melangkah pelan ke ruangan kakaknya di lantai 4 apartement tersebut. Sasuke membuka ruangan kakaknya dengan pelan. Tanpa membuang waktu sasuke langsung menuju meja yang terletak di tengah2 ruangan tersebut. Sasuke menggeledah meja tersebut, buku-buku yang tadi tertata rapi menjadi berantakan karena ulah sasuke itu, namun ia belum bisa menemukan di mana surat tersebut. Kemudian mata sasuke tertuju pada sebuah kotak sampah berwarna putih.

Sasuke langsung menggeledah tempat sampah tersebut, ia mengeluarkan semua isi tempat sampah itu dan………….akhirnya…………..

Sasuke menemukan surat tersebut. Sasuke membaca isi surat tersebut, ternyata benar surat tersebut ditulis oleh naruto.

Hem...surat dari naruto ya...kira-kira apa isinya??...
nantikan jawabannya di update cerita selanjutnya...

Ayo donk sato sama
kluarkan chapter
berikutnya?

waduh keren di lanjutin donk crita nya

saya akan update cerita, maaf telat....

---

Isi surat tersebut :
…” Hai Sasuke, sudah lama kita tak bertemu ya. Selepas tamat SMA kita tidak pernah bertemu lagi, Sakura terus menanyakan kabar tentangmu, begitu juga dengan guru Kakashi. Oh ya, aku, Shikamaru dan Rock Lee akan mengunjungi rumahmu. Besok ya??, tolong balas suratku ini.
Oh ya aku sempat meneleponmu, dan mengirimkan sms padamu tapi tidak terkirim. Sepertinya kau sudah mengganti nomor HPmu ya. Heheehehhe…..
Kau bisa menghubungiku di No 081………5
Dan satu lagi, kau bisa menghubungi sakura di no 081….7, heheheheheheh..
***Naruto, Shikamaru dan Rock lee****


Sasuke tersenyum setelah membaca surat tersebut. Sasuke lalu pergi dan meninggalkan ruangan kakaknya yang berantakan itu. Secepat kilat sasuke pergi kamarnya, ia mengambil HPnya dan langsung mengirim sms tanda persetujuannya kepada nomor hp yang tertera di surat naruto tadi.

Sekitar 2 jam kemudian………….
Tok-Tok………………
Cklekk………….Sasuke membuka pintu dan dilihatnya tiga temannya ternyata sudah ada di balik pintu.

“Hai Sasuke lama tidak jumpa!!!”
“Iya sasuke bagaimana kabarmu??”
“Ayo persilahkan kami masuk.”
“Hai Naruto, Shikamaru dan Rock Lee senang berjumpa kalian lagi, ayo masuk. Kita ngobrol-ngobrol di kamarku saja ya.” Kata Sasuke datar.

Sasuke kemudian mempersilahkan ketiga teman-temannya itu untuk memasuki apartementnya tersebut. Mereka langsung menuju kamar Sasuke yang terletak di lantai 4.


“Wah sasuke, apartementmu mewah sekali ya.” Kata Rock Lee sambil tiduran di kasur sasuke yang empuk.
“Sasuke kau pasti bahagia sekali ya, kau kaya.” Kata Naruto pada sasuke yang saat itu sedang duduk di atas lantai keramik yang berwarna putih terang .

Sasuke hanya diam menanggapi perkataan Naruto dan Rock Lee tadi. Sedang Shikamaru asyik membaca novel milik Sasuke yang tadi tergeletak di atas tempat tidur.


“Sasuke, novel ini dikarang oleh ayahmu kan?” Tanya Shikamaru.
“Mana coba aku lihat” kata Naruto sambil merampas novel dari tangan Shikamaru.
“Eh iya, novel ini yang dikarang oleh ayahnya Sasuke.” Kata Naruto sambil memperhatikan novel tersebut.
“Iya itu karangan ayahku.” Kata Sasuke dengan nada datar.
“Selain menjadi pengusaha, ayahku juga sukses menjadi pengarang buku.” Tambah sasuke lagi.
“Sasuke apa tidak apa-apa, kau membaca novel ini, ayahmu kan sudah…..” Kata Rock Lee

Sasuke hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya….. Sasuke terlihat sedih.
Melihat sasuke yang menundukkan kepalanya itu, naruto langsung membisiki rock lee.
“Lee kau jangan bilang seperti itu, Sasuke kan jadi sedih.” Bisik Naruto.
“Eh maaf.” Balas Rock Lee.
“Sasuke mari kita jalan-jalan saja.” Kata Shikamaru pada Sasuke.
“Tidak, aku tidak bisa. Duniaku hanya sebatas apartement ini. Aku tidak boleh keluar dari sini.” Jawab sasuke.
“Apa?”
“Iya, semenjak kematian kedua orang tuaku, kakakku selalu mengaturku semua kehidupanku diatur olehnya.” Kata Sasuke lagi.
“Aku mengerti tapi……………” Belum selesai naruto menuntaskan kata-katanya sudah dipotong oleh sasuke.
“Tidak, kau tidak mengerti.” Jawab Sasuke ketus.

Seketika itu Suasana menjadi dingin, tidak ada seorangpun yang berani berkata lagi. Hanya detak jarum jam saja yang terdengar, hingga akhirnya naruto pun berkata
“Sasuke apa kau masih ingat apa yang pernah kau katakan padaku, pada Sakura dan pada guru Kakashi?” Tanya naruto
“Apa maksudmu, aku tidak mengerti. Apa kau menyuruhku untuk mengingat kembali apa saja yang pernah aku katakan kepada mereka hah?” kata sasuke pada Naruto dengan nada yang sedikit meninggi.

“Ya….tentang itu.”
“Tentang apa!?”
“Tentang mimpimu, tentang cita-citamu yang pernah kau katakan pada kami.” Kata Naruto
Sasuke terdiam , ia tidak berkata apa-apa. Ia memalingkan wajahnya, dan menatap tajam ke arah jendela yang terbuka.
“Sasuke kenapa kau diam?” Tanya Naruto lagi.
“Mimpi….mimpi itu sudah hilang, sudah hilang. Aku tidak punya mimpi lagi.” Jawab sasuke datar dengan mengeyintkan dahinya.
“Kenapa, bukankah kau yang selalu mengatakan kalau kau tidak akan pernah menyerah demi mimpimu, aku masih ingat bagaimana kau mengatakan bahwa kau ingin menjadi penerbang.” Kata Naruto.
“Naruto kau belum dewasa, kau tidak memperhitungkan kemungkinan bahwa semua orang bisa berubah setiap saat.” Kata Sasuke.
“Tidak, aku tahu kalau semua orang bisa saja berubah. Tapi Aku yakin Sasuke yang aku kenal tidak mungkin melupakan mimpinya itu.” Kata Naruto dengan ngotot.
“Naruto, kau masih seperti dulu. Kau berisik, kau keras kepala. Kalau aku bilang tidak ya tidak.”
“Sasuke kau pernah berjanji padaku, pada sakura dan guru kakashi bahwa kau akan membawa kami semua untuk terbang.”
Sasuke terdiam, ia menatap jam yang terus berjalan.
“Naruto, Rock Lee, Shikamaru sebaiknya kalian pulang sekarang. Karena sebentar lagi kakakku akan pulang dari kantornya. “ Kata Sasuke.
“Baiklah kalau begitu kami pulang.” Kata Lee
“Sasuke sebelum aku pergi aku ingin kau menyimpan ini.” Kata Naruto sambil menyelipkan replika pesawat di balik bantal sasuke.
……………….

Apa yang terjadi setelah itu…..
Apakah sasuke akan mewujudkan impiannya, atau berhenti di tengah jalan seperti ini…dan apa yang akan dilakukan Itachi..?

next chapter : Karena ini adalah mimpiku

Update

---

Chapter 3 : Karena ini adalah mimpiku

Naruto, Shikamaru dan Lee pun beranjak dari apartement Sasuke.
“Sasuke, kalau ada yang ingin kau bicarakan padaku tinggal kau hubungi saja aku ya.” Kata Naruto
“Iya, kami akan selalu ada untuk teman kami kok.”
“Iya, heheheh.” Tawa Shikamaru
Sasuke terdiam, ia mengenyitkan dahinya.
“Pulanglah kalian nanti kakakku keburuan datang.” Sahut Sasuke

………………………………. 10 menit kemudian……………………………..
Itachi pulang kerja, Ia langsung menuju kamarnya dan betapa kagetnya ia melihat kamarnya telah berantakan. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke arah tempat sampah yang juga tidak kalah berantakannya. Dengan langkah pelan itachi melangkah ke arah tempat sampah tersebut, Itachi kemudian melihat tajam sampah yang berserakan di sekitar tempat sampah tersebut.
“Sasuke?” Gumam Itachi

Itachi kemudian melepas jas berwarna abu-abu yang tadi ia gunakan, melempar jas tersebut ke arah tempat tidurnya dan kemudian berjalan dengan langkah yang agak cepat ke kamar sasuke. Itachi kemudian membuka kamar Sasuke dengan pelan. Sasuke ternyata sedang berada di dalam kamar tersebut, ia sedang tidur-tiduran di tempat tidurnya.


“Sasuke apa yang kau lakukan?” Tanya Itachi dengan nada pelan
“Tidak ada, kau lihat sendiri kan aku sedang tidur-tiduran.” Jawab Sasuke
“Apa yang kau lakukan di kamarku, membuat kamarku berantakan, kau melanggar etika sopan santun yang diajarkan ayah.” Kata itachi dengan nada bicara yang agak meninggi.
“Oh itu.” Kata sasuke sambil bangkit dari tidurnya itu.
“Lalu kenapa?” Kata Sasuke lagi.
Sreeet………………
Itachi memegang kerah baju Sasuke.

“Apa kau tidak tahu akan kesalahanmu hah!?” Kata Itachi dengan nada membentak.
“Kesalahan, apa ini yang kau sebut benar?” Kata sasuke sambil menunjukkan surat yang dikirim naruto kepadanya.
“Itu bukan urusanmu.” Kata Itachi sambil menilik ke arah surat itu.
“Huh, surat ini ditujukan kepadaku bagaimana bisa kau bilang kalau ini bukan urusanku.” Kata sasuke.
“Dengar kali ini kau kumaafkan, tapi tidak lain kali.” Kata itachi sambil melepaskan genggamannya pada kerah baju sasuke.
Itachi lalu berlalu meninggalkan sasuke. Namun belum sampai ia meninggalkan ruangan itu, sasuke berkata :
“Itachi, aku ingat apa yang pernah ayah katakan padaku.”
“Apa itu?” Tanya Itachi yang berbicara dengan membelakagi sasuke.
“Mimpi, aku punya mimpi yang tidak akan aku lupakan.” Kata sasuke
“Sasuke, aku punya kata-kata untukmu.” Kata itachi sambil menghela nafas panjang.
“Apa?”
“Sebaiknya kau lupakan mimpimu itu.” Kata Itachi sambil berlalu dari hadapan sasuke.

Sasuke terus menatap sosok kakaknya yang terus berlalu menjauhi dirinya dengan tatapan yang tajam. Ia terus menatap sosok kakaknya hingga sosok itu hilang dari hadapannya.

Sasuke lalu menutup pintu kamarnya dengan keras, ia lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Matanya menerawang melihat foto-foto yang tergantung di dinding kamar itu. Sasuke kemudian mengambil replika pesawat yang tadi ditaruh naruto dibalik bantal.
Sasuke menatap replika pesawat itu dengan tajam. Ia kemudian beranjak dari tempat tidurnya dan duduk di meja yang terletak di sudut ruangan kamarnya. Sambil duduk ia masih terus memperhatikan replika pesawat tersebut, tidak terasa lama-kelamaan matanya menjadi mengantuk. Dan akhirnya Sasuke tertidur.

……………………Keesokan paginya……………………………..
Tepat pukul 07.00 pagi sasuke bangun dari tidurnya, ia menuruni tangga dan langsung menuju ruang makan di lantai tiga. Dari atas tangga ia melihat sesosok laki-laki dengan perawakan tingga dan menggunakan jas berwarna hitam sedang duduk di meja makan dan sedang makan roti. Sasuke keheranan, ia bertanya dalam hati siapa gerangankah orang itu.
Tap………
Kini sasuke telah sampai di lantai tiga, ia tepat berdiri di belakang laki-laki itu. Sasuke masih terdiam dan terus memperhatikan tingkah laki-laki misterius itu.

Hem...siapa gerangan laki-laki misterius itu ya...?
nantikan update cerita selanjutnya.

Udpate : jati diri orang misterius itu

---

“Hem, namamu Uchiha Sasuke kan?” Tanya orang itu dengan mulut masih penuh dengan roti.
“Iya, siapa kau.” Tanya balik sasuke.
“Duduklah dulu di sini, setelah itu baru aku perkenalkan diriku.” Jawab laki-laki misterius itu.

Sasuke lalu duduk tepat di hadapan orang itu, dengan begitu Sasuke bisa dengan jelas melihat wajah laki-laki misterius itu. Dan Alangkah kagetnya Sasuke melihat wajah laki-laki itu.

“Kau masih ingat aku kan?” Kata laki-laki itu.
“Kau….?”
“Iya, namaku Hoshigaki Kisame.” Kata laki-laki itu.

Sasuke menggigit bibir bawahnya, ia masih keheranan dengan sosok laki-laki yang ada di hadapannya. Orang yang ternyata bernama kisame itu perawakannya sangat tinggi, tidak terlalu gemuk, rambutnya berwarna biru, gaya spike lagi, dan yang anehnya lagi pipinya itu ada semacam sirip ikan.

“Hem kau memang mirip dengan itachi ya.” Kata Kisame
“Jangan samakan aku dengan dia, ada urusan apa kau di sini. Dan kenapa kau memakan roti milikku hah?” Kata sasuke dengan nada bicara yang sedikit meninggi.
“Hem, baiklah aku adalah teman baik itachi semasih kuliah dulu. Ia memintaku untuk mengawasimu selagi ia bekerja, dan masalah roti ini maaf aku tidak tahu yang jelas Itachi mempersilahkanku untuk menganggap rumah ini adalah seperti rumahku sendiri, jadi aku makan saja roti ini, hehehhe.” Kata Kisame dengan nada rendah yang seram.
“Cih, jadi kakakku menyuruhmu untuk mengawasiku ya, tampaknya ia takut denganku.” Kata Sasuke tersenyum sinis.
“Jangan banyak bicara bocah, cepat makan dan segeralah mandi.” Kata Kisame.
“Aku tidak mau, siapa kau hah.” Kata Sasuke.
“Ow, jadi kau tidak mau mengunjungi makam ayahmu ya.” Kata Kisame.
“Apa, jadi hari ini kita akan pergi ke makam ayah?”
“Iya, jadi cepat makan.”

Sasuke dengan cepat langsung sarapan di pagi itu, setelah itu ia langsung menuju kamarnya dan mandi. Tidak beberapa lama ia sudah selesai mandi dan langsung memakai pakaiannya, bercelana kain hitam dan baju kemeja berwarna puith, tidak lupa ia juga mengenakan jas berwarna hitam. Setelah itu ia langsung menuju arah Lift, ia kemudian turun ke lantai ground tempat biasa yang digunakan untuk parkir kendaraan.
Di tempat parkir ia bertemu dengan Kisame yang dari tadi sudah berdiri di samping mobil limo berwarna putih.
“Ayo kita pergi.” Kata sasuke.

Singkat kata, sasuke dan kisamepun pergi ke tempat ayah dan ibu Sasuke dimakamkan yang jarakanya sekitar 1,5 kilometer.
Kurang lebih 1 jam merekapun sampai di tempat pemakaman tersebut. Sasuke keluar dari mobilnya, ia mengenakan kacamata hitam dan membawa seikat bunga yang tadi ia beli di toko bunga Yamanaka.
Sasuke melangkah pelan menuju makan ayah dan ibunya, Ia merunduk dan bersimpuh di hadapan makam ayah dan ibunya. Ia menitikkan air matanya.

“Sasuke tampaknya kau masih tidak bisa melupakan ayah dan ibu ya?” Kata Itachi yang tiba-tiba ada di belakangnya.
“Kau, kenapa bisa ada di sni?” Kata sasuke sambil mengusap air matanya.
Deg…….
Itachi memegang bahu sasuke yang sedang bersimpuh itu. Itachi kemudian menoleh ke arah bunga yang dibawa sasuke, Itachi melihat bungkus bunga itu bertuliskan “Yamanaka Flower”, Itachi mengenyitkan dahinya.

“Hem, aku lupa bilang pada kisame bahwa kau tidak boleh lagi berhubungan dengan teman-teman lamamu.” Kata itachi
“Memangnya kenapa hah?”
“Karena teman-temanmu hanya memberi pengaruh yang buruk padamu.”
“Memang apa buktinya hah!?” Bentak sasuke.
“Buktinya, adalah sekarang kau menjadi anak yang pembandel mulai berani padaku.” Kata itachi.
“Kau apa yang kau katakan!!!” Kata sasuke sambil mengempaskan tangan itachi yang tadi memegang bahunya.
Sasuke kemudian berdiri dan menghadapkan wajahnya ke hadapan wajah itachi.

“Tampaknya kau masih marah akan kejadian kemaren ya, heh?” Kata Sasuke dengan senyum sinisnya.
“Aku tidak, kau yang ingat akan kejadian kemaren.” Jawab itachi dengan nada datar.
“Hah, masih tidak mau mengaku ya, lalu apa tujuanmu menyuruh temanmu yang aneh itu mengawasiku kalau kau tidak mau kejadian seperti kemarin terulang lagi.” Kata Sasuke
“Kalau aku bilang tidak ya tidak, kau yang masih mengingat kejadia kemaren, buktinya kau yang duluan mengungkit masalah kemarin lagi kan.”
“Diam kau!!” Bentak sasuke.
“Beraninya kau membentaku disini, ayah pasti sedih kalau melihatnya.” Kata itachi datar.
Deg……………
Sasuke terdiam, jantungnya terasa berhenti berdetak, dadanya terasa sesak, ia seolah kesulitan bernafas, wajahnya memerah, hatinya panas dan marah. Ia memejamkan matanya dan mengepalkan tangannya.

“Sasuke buka matamu, aku yang bertanggung jawab kepadamu, Jadi buatlah tugas yang dimandatkan ayah kepadaku menjadi mudah dengn tidak bersikap seperti ini.” Kata Itachi lagi.
“Aku….aku tidak bisa….”
“Kenapa, apa karena mimpimu itu?” Tanya Itachi.

Sasuke terdiam…….susana menjadi hening sejenak, kemudian Itachi mengaktifkan mangekyou saringhannya dan menatap sasuke dengan matanya itu.

“Sasuke, akan aku tunjukkan apa yang akan terjadi bila kau masih menyimpan mimpimu itu.” Kata itachi setelah sebelumnya melihat replika pesawat yang ditaruh sasuke di saku kemejanya.

Apa yang akan dilakukan itachi pada Sasuke….?
Next chapter : whispering Above The Sky

Pasti itachi takut kalau sampai sasuke menjadi pilot.
Dan terjadi kecelakaan pada sasuke.
Karena itu itachi mengekang sasuke.
Karena itachi sayang pada adiknya itu.
Dan tak mau kehilangannya.
Hanya prediksi
hehehe

Yupz, andrey-sama memang hebat, sepertinya andrey-sama cocok jadi peramal, heheh. Itachi takut kalau adiknya akan terluka, karena menjaga sasuke adalah tugas yang diamanatkan oleh ayahnya kepadanya...
Banyak cara yang akan dilakukan itachi untuk menggagalkan mimpi sasuke, bagaimana cara sasuke untuk menghadapinya??,.....
update

---

Chapter 4 : whispering Above The Sky.
Srussshhh……..
Mata Mangekyou Saringhan Itachi terbuka dan menatap sasuke dingin sedingin angin dingin yang berhembus di siang hari yang agak mendung itu.

“Sasuke akan aku tunjukkan mengapa kau harus mengubur mimpimu dalam-dalam.” Kata itachi sambil menatap Sasuke tajam.

Sreet…..
Seketika itu sasuke merasa kepalanya sakit, ia memegang kepalanya dengan kedua tangannya. Ia kembali bersimpuh, tampaknya sasuke terkena genjutsu Itachi.
Di Dalam genjutsu itu, diperlihatkan kalau sasuke telah berhasil meraih mimpinya. Ia berhasil menjadi seorang penerbang/pilot yang sukses. Ia melihat semua teman-temanya menyalami dirinya, mereka semua tertawa. Ia mendengar ucapan selamat dari Kakashi, pelukan dari Sakura dan senyuman dari bibir naruto. Ia melihat bahwa pada akhirnya ia akan menepati janjinya untuk membawa kakashi, naruto dan sakura terbang bersamanya dengan menggunakan pesawat jenis cesna. Semua terasa indah, bahkan dalam genjutsu itu sasuke merasa senang, hatinya gembira sekali, bahkan ia tersenyum dalam genjutsu itu. Namun mendadak suasana berubah, langit yang tadi cerah berubah gelap, petir menyambar dengan liarnya, sasuke tidak bisa mengendalikan pesawatnya dan akhirnya pesawat tersebut jatuh menghantam bumi dengan keras……
Sasuke melihat dirinya terbaring di rumah sakit dengan luka yang sangat parah. Ia menyadari kalau hanya ia yang selamat dari kecelakaan itu, naruto, sakura dan Kakashi meninggal dalam kecelakaan itu. Semua orang datang menjenguk sasuke di rumah sakit, ia melihat Shikamaru mengguncang-guncangkan tubuhnya yang terbaring lemah di rumah sakit.
“Kembalikan Naruto, kembalikan!!” Kata Shikamaru dengan masih menguncang-guncangkan tubuh sasuke.
“Kami percaya padamu, tapi apa yang kau berikan pada kami?” Kata Roc Lee dengan sinis
“Kau bukan lagi sahabat kami.” Kata Ino.
Sasuke sangat sedih, sekali lagi ia merasa kehilangan dan hampa dalam hidupnya. Tidak ada gunanya lagi ia hidup, mungkin memang ia seharusnya mengubur mimpinya itu dalam-dalam.


Sresssh………………..
Sasuke kemudian sadar dari genjutsu itachi tersebut, ia mencoba untuk bangkit dan berdiri namun ia tidak sanggup, badannya terasa berat.

“Sasuke, apa itu yang ingin kau raih?”
“Untuk itulah kau harus mengubur mimpimu itu.” Kata Itachi lagi.
“A…..aku……” Kata Sasuke lemah.
“Kisame, bawa dia pulang.” Perintah Itachi pada Kisame yang sudah berdiri di sampingnya.
“Baiklah, kau menggunakan saringhan pada adikmu sendiri ya.” Kata Kisame.
“Tidak ada pilihan lain.” Jawab Itachi sambil berlalu dari hadapan mereka.
“Untunglah kau kurus, jadi aku tidak kesulitan membawamu.” Kata Kisame sambil menggendong sasuke di bahunya.

Sasuke hanya terdiam, ia sepertinya tertidur……..

Hem…. itachi beranggapan bahwa sasuke sudah mulai ingat kembali pada mimpinya terdahulu, hal itu tentu saja membuat itachi tidak suka. Jelas ayahnya memberikan mandat sbelum kematiannya untuk menjaga sasuke, Itachi terlalu takut bila sasuke terluka bila meraih mimpinya itu, Itachi takut bahwa ia tidak becus menjaga mandat ayahnya…
………….Gluduk…………..
Petir sesekali menyeruak dari mendungnya awan malam itu. Sasuke sudah terbangun dari tidurnya, di atas tempat tidur ia duduk dan menatap hujan dengan tatapn mata yang kosong. Ia melamun, ia memikirkan sesuatu. Ia sadar kalau ia harus mengubur mimpinya itu dalam-dalam, ia terjebak dalam keadaan dan rasa sayangnya pada ayahnya, di satu sisi ia ingin meraih mimpinya tapi di satu sisi ia tidak bisa memungkiri rasa sayangnya pada ayahnya, ia tidak mau melanggar kata-kata terakhir ayahnya bahwa kini ada Itachi yang harus menjaganya, Sasuke berpikir kalau sebaiknya ia mengubur mimpi itu dalam-dalam dan mulai menurut pada Itachi. Ia sangat ingin menjadi penerbang namun ia dihadapkan pada tembok tebal yang bernama keadaan.
Sasuke menghela nafasnya,mata menerawang ke segala arah di kamarnya itu. Matanya kemudian tertuju pada surat yang diberikan Naruto kemarin. Lama ia menatap surat tersebut, sampai akhirnya ia beranjak dengan langkah pelan dan mengambil surat tersebut di atas mejanya.

“Naruto…” Kata sasuke lemah.
Ia lalu mengambil mengirimkan Sms ke Nomor Hp naruto yang tertera di surat tersebut. Ia berharap dapat bertemu dengan naruto lagi, ia ingin curhat pada naruto, sekaligus mengatakan bahwa ia sudah mengubur mimpinya.
…Tit………..Smsnya terkirim , tidak beberapa lama hp sasuke berbunyi tanda sms masuk. Ia kemudian membuka inbox di hpnya, ternyata naruto yang membalas SMSnya. Di Dalam Sms itu naruto berkata pada sasuke bahwa ia bersedia bertemu dengan sasuke tapi kapan dan di mana??
Sasuke lalu menjawab SMS naruto, “Besok pagi pukul 09.00 aku akan menemuimu di taman konoha.”
“Iya.” Jawab Naruto melalui balasan SMSnya.
Brukkk……………….
Sasuke merebahkan dirinya di tempat tidur, ia tertidur………………….

Bagaimana sasuke akan menemui naruto sedang ia sendiri dalam pengawasan Kisame??, hem membingunkan…….
Next chapter : Sosok yang kukenal

hebat deh cerita nya sato keren rep+ buat anda

wah memang hebat sato saya rep+ buat u..
itachi sayang pada sasuke tapi itu kelewatan..
w percaya naruto akan membuat sasuke semangat kembali..

Bnr Hehe Cerita uchiha sato seperti naruto tp dah modern

yupz,,,,terima kasih untuk para senpai atas perhatiannya....
memang karakter itachi adalah seperti itu, ia terlalu over protect pada sasuke, karena sasuke adalah harta paling berharga dan terakhir yang ia miliki...
hem, kalau menurut saya cerita ini akan tambah menarik nantinya, apalagi akan ada pertempuran antara 2 kubu, kubu siapa saja??,,....nantikan chapter selanjutnya ya..heheh....

---

Chapter 5 : Sosok yang kukenal

Tepat pukul 07.00 pagi sasuke terbangun dari tidurnya. Ia teringat bahwa hari ini ia ada janji pertemuan dengan Naruto.
Ia kemudian beranjak dari tempat tidurnya, ia langsung menuju kamar kakaknya yang letaknya bersebelahan dengan kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya dengan perlahan, ia melihat kamar tersebut sepi, semua lampu di kamar tersebut dimatikan, itu tandanya bahwa Itachi tidak ada di rumah dan ia sudah berangkat kerja. Sasuke tersenyum, ia kemudian turun ke lantai tiga ia bermaksud untuk bertanya pada pelayan perihal kepergian Itachi.
SIngkat cerita ia sampai di lantai 3, ia melihat ada pelayan yang sedang menyiapkan jus jeruk dan roti untuknya.

“Pelayan, apa kakakku sudahberangkat kerja?” Tanya sasuke.
“Sudah tuan muda.” Jawabnya singkat.
“OH baguslah.” Kata Sasuke lagi sambil tersenyum.
“Oh ya, aku hampir lupa. Di mana Kisame itu?”
“Oh orang yang tinggi itu ya, tadi pagi ia pergi bersama tuan muda Itachi.” Kata Pelayan itu lagi.
“Yes, yuhuu.” Teriak Sasuke dengan senangnya.
“Maaf tuan muda ada apa ya, mengapa tuan terlihat senang sekali.
“Gawat aku keceplosan.” Pikir Sasuke.
“Um, tidak ada apa-apa. Aku akan kembali ke kamarku .” Kata sasuke dengan cool.
“Baik tuan, anda mau agar saya mengantar sarapan pagi anda ke kamar anda.” Tanya Pelayan tadi.
“Tidak usah, aku akan memakannya sekarang.” Kata sasuke seraya melahap beberapa potong roti dan meminum jus jeruknya.

Setelah sarapan pagi, ia langsung berlari cepat ke kamarnya. Ia langsung mengganti baju piyamanya dengan baju setelan jas berwarna hitam. Ia langsung menaiki lift untuk turun ke basement. Setelah itu ia langsung menaiki mobil mewah berwarna merah. Ia kemudian pergi ke taman Konoha untuk bertemu dengan naruto….
Setelah beberapa saat ia sampai di taman Konoha, Di sana banyak sekali ada orang-orang, dari sekian banyak orang matanya tertuju pada seorang anak laki yang sedang bermain-main dengan ayahnya, anak itu terlihat senang sekali bermain bersama ayahnya, tidak berapa lama ibu dari anak tersebut datang dengan membawa bungkusan makanan. Mereka terlihat seperti keluarga yang bahagia.
“Cih, aku benci dengan semua ini.” Pikir sasuke sambil mengepalkan tangannya.

“Kau pasti merasa hidup ini tidak adil kan?” Kata Seseorang yang berbicara kepadanya dari arah belakang.
“Naruto, kau terlambat.” Kata sasuke sambil menoleh ke arah naruto.
“Tidak, aku tidak telat , kan janjinya jan 9 pagi, ini masih jam 08.45 . Jadi aku tidak telat.” Kata Naruto.
“Tapi aku datang lebih dulu, itu tandanya tetap saja kau telat.” Kata Sasuke.
“Tidak, aku tidak telat. Kau saja yang datang terlalu pagi.” Kata Naruto dengan sebalnya.
“Hem, kau telat.” Kata Sasuke sambil menatapi naruto dengan tatapan tajam.
“Tidak!!!!”
“Kau telat untuk datang terlalu pagi.” Kata Sasuke sambil tersenyum.
“Hahahahah.” Tawa naruto dengan kerasnya.
“Hehehe, naruto sudahlah ada yang ingin aku bicarakan kepadamu.” Kata Sasuke.
“Sasuke kau tertawa juga kan?”
“Tidak, kapan?”
“Ah jangan bohong, tadi kau ketawa kan.”
“Tidak!!!” Jawab Sasuke sewot.
“Kau memang keras kepala naruto.” Kata sasuke lagi.
“Hem, mengapa kau ingin bertemu denganku ada apa?” Tanya naruto.
“Aku ingin kau menyimpan ini.” Kata sasuke sambil menyelipkan replika pesawat di tangan naruto.
“Loh, kan replika ini yang aku berikan untukmu.” Kata Naruto dengan mimik muka kaget.
“Iya, aku tidak butuh itu lagi.”
“Jadi maksudmu, kau sudah tidak mau lagi……”
“Benar, keputusanku sudah bulat. Jangan ganggu aku lagi aku punya kehidupan sendiri.” Kata Sasuke.
“Tidak bisa, kau tidak boleh menyerah seperti itu.”
“Kau tidak mengerti Naruto, aku terpaksa.”
“Terpaksa, itu artinya kau masih berharap kan?”Tanya Naruto.
“Tidak, pergilah naruto.” Kata Sasuke.

“Hem, tidak kusangka aku bisa bertemu kalian lagi.” Kata seseorang yang tiba-tiba telah berdiri di samping Naruto.

siapa kira-kira orang itu ya??, yang jelas sasuke sangat mengenal orang tersebut...
nantikan update selanjutnya.

rep deh for u.orang itu pasti kakashi,hanya prediksi,hehe

terima kasih andri-senpai,....
ya orang itu memang kakashi, andri-senpa memang hebat meramal ya...heheh

---

Sasuke dan Naruto kaget akan kedatangan orang itu yang tiba-tiba. Naruto dengan cepat menoleh ke arah sampingnya, Naruto kemudian tersenyum simpul. Ternyata orang itu adalah Guru Kakashi.

“Kakashi?”
“Guru Kakashi, sudah lama kita tidak jumpa ya.” Kata Naruto.
“Hem iya, sebenarnya aku sudah melihat kalian dari tadi.” Kata Kakashi.
“Tapi mengapa guru baru menghampiri kami?” Tanya Naruto.
“Karena tiba-tiba saja aku teringat sesuatu, ada yang berjanji padaku kalau dia akan mengajakku terbang, tapi siapa ya…?” Kata Kakashi sambil sesekali melirik ke arah Sasuke.
Sasuke hanya terdiam, ia memang pernah berjanji pada Naruto, sakura dan guru kakashi kalau suatu saat ia akan mewujudkan mimpinya dan membawa mereka terbang bersama.
“Naruto aku pergi dulu.” Kata Sasuke sambil membuka pintu mobilnya dan bersiap untuk masuk ke dalam mobilnya.
“Eits, tunggu sasuke. Tanpa sengaja aku juga mendengar apa yang kalian bicarakan tadi.” Kata Kakashi sambil memegang tangan Sasuke.
“Lalu?”
“Sepertinya kau tidak bisa menepati janjimu padaku, pada naruto dan pada sakura. Jadi aku ingin kau menyimpan ini, dan berjanjilah kau akan menjaga ini setidaknya hingga 1 minggu kemudian, dan temui aku 1 minggu kemudian di tempat in lagi. Mudah bukan?” Kata Kakashi.
“Baik, tapi apa ini?” Tanya sasuke
Kakashi memberikan sebuah benih, benih kacang hijau yang ia tanamkan di sebuah pot yang penuh dengan tanah yang basah oleh air.
“Ini adalah benih kacang hijau yang aku tanam, mungkin kira-kira 1 minggu lagi benih ini akan tumbuh. Taruhlah pot ini di samping jendela rumahmu, dan ingat jauhkan dari sinar matahari. Jangan sampai benih ini terkena sinar matahari, dengan kata lain taruhlah pot ini di dekat jendela kamarmu tapi jauhkan dari sinar matahari.” Kata Kakashi.
“Mudah, baik.” Kata Sasuke sambil memasuki mobilnya dan berlalu meninggalkan mereka.

Sasuke pergi meninggalkan Kakashi dan Naruto di taman Konoha, setelah beberapa saat akhirnya ia sampai di apartementnya, tepat pukul 13.00.
Ia kemudian menaiki lift ke lantai 4 apartementnya. Setelah sampai, ia langsung pergi ke kamarnya, ia kemudian mengidupkan lampu di kamar tersebut.
Tapi alangkah kagetnya, ternyata kakaknya Itachi sedang tidur di tempat tidurnya.

“Sasuke kau sudah pulang.” Kata itachi dengan mata masih terpejam.
Sasuke hanya terdiam, tampaknya ia masih shock melihat kakakknya yang tiba-tiba ada di kamarnya. Mengapa itachi sudah pulang, biasanya jam segini Itachi belum pulang.

“Aku perhatikan semakin lama kau menjadi anak yang bandel, kemana kau tadi?” Kata Itachi yang lagi-lagi matanya masih terpejam.
“A…….aku hanya pergi ke taman konoha.” Jawab sasuke dengan terbata-bata.
“Menemui Naruto?” Tanya Itachi lagi.
“Iya aku bertemu Naruto, aku hanya ingin berbicara dengannya.” Jawab sasuke setelah sebelumnya menghela nafas panjang dan dengan pelan ia menyembunyikan pot yang diberikan kakashi di bawah mejanya.
“Oh jadi kau kesepian ya?” Tanya Itachi dengan beranjak dari tidurnya dan berjalan menghampiri sasuke.
“Apa kau pernah peduli bagaimana perasaanku hah?”
“Kalau begitu aku akan cari teman untukmu, tentu saja yang lebih baik dari Kisame.” Kata Itachi.
“Aku tidak butuh.” Jawab sasuke ketus.
“Tenang saja, aku jamin mereka adalah orang yang baik. Kau pasti suka pada mereka.” Kata Itachi lagi.
“Aku bilang tidak ya tidak.” Kata Sasuke.
“Aku sudah menelepon mereka mungkin 2 minggu lagi mereka akan datang kemari, jadi kau bersabar ya Sasuke.” Kata Itachi sambil berlalu dari hadapan sasuke.
“Hah diam kau!!” Teriak sasuke sambil menutup pintu dengan keras.

Sasuke melepas jas hitamnya dan melempar jas tersebut ke atas tempat tidurnya. Ia kemudian memegang keningnya dengan tangan kanannya, setelah beberapa saat ia kemudian merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Apa kira-kira maksud Kakashi memberikan biji kacang hijau pada sasuke..?, dan siapa teman Itachi itu…..
Next chapter : Petuah Sang Guru.

Wah senpai bisa saja menebaknya, tapi diantara mereka siapa saja kah.......hehe..

update

---

Chapter
6 : Petuah Sang Guru.


Singkat cerita 5 hari telah berlalu sejak kakashi menitipkan biji kacang hijaunya
pada sasuke. Itu artinya tinggal 2 hari lagi, maka sasuke harus menemui Kakashi
di taman konoha. Selama 5 hari itu sasuke tetap menjalankan hari-harinya
seperti biasanya, tetap membosankan. Hanya diam di rumah sepanjang hari, hidup
terkekang bagai burung dalam sangkar emas. Tepat kemarin yaitu hari sabtu
itachi mengajak sasuke untuk mengunjungi makam orang tuanya, memang hari sabtu
adalah jadwal wajib bagi mereka untuk pergi ke makam orang tua mereka.


Kemarin juga Itachi mengajak sasuke untuk
berjalan-jalan di sekitar konoha dengan mengendarai mobil mewahnya. Sasuke
sangat senang, rasanya sudah lama sekali ia tidak melihat dunia luar. Sesekali
matanya berkedip silau saat diterpa sinar matahari, Itachi hanya tersenyum
melihat tingkah sasuke itu.


Itachi berpikir, mungkin selama ini ini sikapnya
terlalu keras pada sasuke, oleh karena itu hari itu Ia agak melunak pada sasuke
untuk mengajaknya berjalan-jalan di sekitar konoha. Ia juga terus menceramahi
sasuke berkaitan dengan amanat terakhir ayahnya, bahwa Itachi harus menjaga
Sasuke. Itachi berharap sasuke mau mengerti, dan mau mengikuti apa yang ia
perintahkan kepadanya, karena itu juga demi kebaikan sasuke sendiri. Tetapi
Itachi salah, Sasuke telah bosan dengan semua ini, ia bosan menjadi orang yang
terkekang, malah Sasuke menjadi lebih bersemangat untuk menjelajahi dunia luar,
bersemangat untuk menjadi bebas, seperti burung elang yang terbang bebas
diangkasa, Sasuke hanya mengiyakan apa yang dikatakan oleh Itachi tapi dalam
hatinya ia sangat berharap untuk menjadi seorang penerbang sesuai cita-citanya
terdahulu.


…………………..


Hari ini adalah hari ketujuh, itu artinya pagi ini
Sasuke harus menemui kakashi di taman konoha. Seperti terdahulu, ia keluar
kamar dan langsung menanyakan perihal keberangkatan itachi pada pelayan di
lantai 3 apartementnya, setelah mengetahui bahwa kakakknya telah berangkat
kerja, Sasuke langsung pergi ke taman konoha untuk menemui kakashi, tidak lupa
ia juga membawa biji kacang hijau yang telah tumbuh tinggi namun arah tumbuh
batangnya tidak lurus melainkan membengkok.


Setelah beberapa menit, Sasuke sampai di Taman
Konoha. Ia memarkir mobilnya di salah satu sudut di taman itu dan mulai
menunggu Kakashi di dalam mobilnya. Tidak beberapa lama Kakashi datang sendiri,
ia terlihat sedang membaca novel yang baru saja ia beli dari toko buku
“jiraiyapedia”.





“Oh Sasuke kau sudah datang ya.” Sapa Kakashi


“Iya, aku kesini sesuai janjiku, lalu ?” Jawab Sasuke.


“Apa kau membawa biji kacang hijau yang aku titipkan padamu 1 minggu yang
lalu?” Tanya Kakashi sambil menaruh novel tadi di saku celananya.


“Tentu.” Jawab sasuke sambil mengambil pot yang berisi kacang hijau yang
tumbuh membengkok.


“Hem, tampaknya kau sudah merawatnya dengan baik ya.” Kata Kakashi sambil
tertawa kecil.


“Tidak juga, sepertinya aku gagal. Biji ini tumbuh membengkok, seharusnya
ia tumbuh lurus kan.” Kata Sasuke


“Tidak, kau tidak gagal. Aku sangat berterima kasih padamu.” Kata Kakashi
sambil mengambil pot yang berisi kacang hijau itu dari tangan sasuke, dan
setelah itu ia berlalu dengan langkah pelan.


”Apa, jadi kau hanya menyuruhku untuk menumbuhkan kacang hijau milikmu,
guru kau kurang kerjaan.” Kata sasuke dengan nada yang sedikit sewot.


“Apa kau mengerti mengapa biji ini bisa tumbuh membengkok?” Tanya
Kakashi.


Sasuke hanya terdiam.


“Baiklah akan aku berikan jawabannya padamu, ia tumbuh membenkok karena
kau menaruhnya di tempat yang jauh dari sinar matahari, akibatnya batang kacang
hijau ini tumbuh dan mencari letak sinar terdekat, yaitu letak sinar matahari.
Dengan kata lain, biji ini tumbuh tanpa menyerah untuk mencari sinar matahari
walaupun keadaannya tidak mendukung, jadi selama masih ada harapan tanaman ini
akan terus mencoba, tanaman ini sama seperti naruto yang keras kepala, heheh.”
Kata Kakashi sambil tertawa kecil.





Deg……!!!!


Mendengar jawab itu
sasuke langsung terdiam, pandangannya mendadak kosong.





“Kakashi-senshei, terima kasih. Katakan pada naruto kalau besok aku akan
menemuinya di sini, tolong beritahu dia.” Kata sasuke dengan pelan.


“Baiklah, kau sama seperti dulu, kau cepat mengerti ya.” Kata Kakashi.








Esok hari sasuke akan menemui naruto, kira-kira apa yang ingin dikatakan
oleh sasuke pada naruto ya…?


Next chapter : Nama
penerbang itu adalah………….

Chapter 7 : Nama Penerbang itu adalah

Keesokan harinya sesuai perjanjian, sekali lagi sasuke dan naruto akan bertemu di taman konoha. Kali ini mereka bertemu hanya berdua saja.
“Sasuke ada apa kau ingin bertemu denganku?” Tanya naruto sambil melepas jasnya yang berwarna coklat.
“Naruto apa kau masih membawa replika pesawat itu?” Tanya sasuke pada naruto.
“Iya aku masih membawanya.” Jawab naruto pelan sambil mengambil replika itu dari balik kantong celananya.
“Nih.” Kata naruto sambil memberikannya pada Sasuke.
“Aku ambil ini.” Kata Sasuke sambil mengambil replika pesawat itu dari tangan naruto.
“Jadi, kau?” Tanya naruto dengan wajah yang berseri-seri.
“Iya, aku ingin menjadi penerbang. Naruto apa kau tahu dimana ada sekolah penerbangan di konoha?” Tanya sasuke.
“Tentu, shikamaru juga mengambil kelas penerbangan kok.”
“Oh ya, wah sepertinya aku ketinggalan ya. Tapi aku berjanji aku akan lebih hebat dari shikamaru.” Kata Sasuke pelan.
“Wah, janjimu sebelumnya belum kau tepati kan.” Kata Naruto.
“Tenang akan aku tepati.” Kata Sasuke pada Naruto.
“Akhirnya aku bisa membuatmu kembali” Kata naruto dalam hati.

Singkat kata, siang itu naruto langsung mengajak sasuke ke kelas penerbangan yang berjarak sekitar 700 meter dari valley of the dead (monument perbatasan konoha). Kalau dari rumah sasuke perlu 45 menit untuk sampai di sana.
Tempat pelatihan itu sangat luas, banyak pesawat jenis cesna parkir disana. Ada sekitar 5 pesawat di sana, ada berwarna puith polos dengan gambar mulut ikan hiu di sayapnya dan ada juga yang bergambar logo konoha di ekor pesawatnya.
Naruto mengajak sasuke untuk memasuki suatu ruangan di lapangan udara itu.
Tok…..tok……..
Naruto mengetuk pintu, dan tidak beberapa lama ada seseorang yang membuka pintu dari baliknya.

“Selamat siang, aku membawa murid baru.” Kata Naruto sambil tersenyum.
“Hem…siapa itu?” Kata orang yang tadi membukakan pintu.
“Aku……aku Uchiha Sasuke.” Kata Sasuke.
“Hoh, orang uchiha ya. Sudah lama sekali, ayo silahkan masuk. Kelas baru saja dimulai.” Jawab orang itu.

Setelah dipersilahkan Sasukepun masuk ruangan itu, di dalam ruangan itu ia melihat ada 3 orang murid yang sedang duduk rapi di hadapannya. Sasuke menerawang tempat itu, ia kemudian menatap beberapa lukisan yang terpajang di ruangan itu. Setelah beberapa saat sasuke kemudian mlirik kepada beberpa murid yang ada di sana, sasuke mengenali orang-orang itu, mereka adalah Shikamaru, Ten-Ten dan Kiba. Kemudian sasuke memperkenalkan diri di hadapan ke 3 orang itu, yah walaupun sasuke telah mengenal mereka. Setelah itu sasuke lalu melangkah untuk duduk di salah satu kursi yang telah disediakan, Shikamaru terlihat senang ia lalu menawarkan tempat duduk di sebelahnya untuk diduduki sasuke. Tetapi sasuke bersikap acuh, ia malah duduk di kursi di sebelah sudut belakang ruangan itu. Shikamaru hanya terdiam.

Wah sasuke sudah masuk kelas penerbangan, tentu saja tanpa sepengetahuan itachi. Apa yang akan terjadi selanjutnya y??, dan kira-kira siapa yang menjadi instrukturnya di kelas.....
nntikan updater selanjutnya

“Oh ya hari ini kita kedatangan murid baru, namanya Uchiha Sasuke. Aku akan perkenalkan diriku, namaku adalah Yamanaka Inoichi dan aku adalah instruktur di sini.” Kata orang yang tenyata bernama Yamanaka Inoichi.
“ Sasuke aku ingin bertanya padamu, apa alasanmu untuk mengikuti sekolah penerbangan ini?” Tanya Inoichi.
“A…….aku ingin menjadi penerbang yang hebat.” Jawab sasuke dengan pelan.
“Hem…jawaban yang klasik, aku juga seperti itu dulu, begitu juga dengan teman-temanmu juga berkata demikian saat mereka pertama kali datang ke tempat ini.” Kata Inoichi.
“ Oh jawaban klasik ya, baik aku ganti jawabanku , aku ingin terbang bebas seperti elang diangkasa.” Kata sasuke lagi.
“Kau tahu sasuke, jawabanmu sama seperti jawaban Kiba saat ia pertama kali datang ke kelas ini.” Kata Inoichi sambil tertawa kecil.
“Lalu apa!” Kata sasuke dengan sedikit cemberut.
“Shikamaru, ten-ten, Kiba coba kalian jawab dengan bersamaan pertanyaanku tadi.” Perintah Inoichi.
“Kami ingin memasuki kelas penerbang ini karena kami ingin tahu yang mana benar dan yang mana yang salah.” Sahut mereka bersamaan secara kompak dan tegas.
“Uchiha sasuke tidak peduli berapa lama kau belajar, dari anak kecil hingga kau tua yang kau ketahui hanyalah tentang benar dan salah. Tidak ada yang lain dari itu.”Kata Inoichi
Sasuke terdiam……….
“Baiklah hari aku tidak akan memberikan materi kepada kalian, hari ini aku akan bercerita mengenai pengalamanku terbang.”
“Baik shensei.” Kata Kiba.
“Hem….dulu sewaktu terjadi bencana di Negara pasir aku dan seorang temanku ditugasi oleh hokage untuk membawa bantuan logistic ke Negara pasir. Waktu itu aku masih muda, mungkin sekitar 30 tahun. Singkat cerita aku dan seorang temanku pergi ke Negara pasir dengan menggunakan pesawat jenis cesna, kami sangat dekat. Bahkan ia sering mentraktirku makan mi ramen di kedai ichiraku. Temanku itu seorang pekerja keras tidak heran ia termasuk orang yang sukses dan kaya, temanku itu bukan seorang penerbang ia adalah seorang pengusaha, namun karena dorongan sifat sosialnya yang tinggi setelah mendengar bahwa Negara pasir terkena bencana badai pasir, temanku itu mengikuti sekolah penerbangan kilat. Anehnya hanya beberapa hari mengikuti kelas penerbangan temanku itu sudah mahir menaiki pesawat, bahkan kemampuannya bisa disamakan denganku padahal aku sudah sekolah bertahun-tahun…….

Ternyata instruktur mereka adalah inoichi, bagaimana kelanjutan kisah inoichi....?