Wah .. Kayak nya bda nih crita nya
lanjut!

Chapter 2 : Pendakian Dimulai
Pagi telah menjelang, sasuke terbangun dari tidurnya dan dilihatnya jam yang tergantung di dinding yang terbuat dari kayu, waktu itu telah menunjukkan pukul 6 pagi.
Dengan tergesa-gesa sasuke lalu menghampiri jendela untuk melihat suasana di luar apakah masih hujan salju atau tidak. Ajaib hujan salju telah reda, sasuke tersenyum simpul dan dengan segera keluar kamarnya .
“Sasuke hujan telah reda ayo kita berangkat.” Kata shikamaru yang ternyata sudah ada di ruang tamu penginapan.
“Yup…..” Jawab sasuke dengan mantap.

Sasuke dan kawan-kawanpun berangkat ke gunung tersebut, jaraknya tidak jauh dari penginapan hanya sekitar 8 Km. Gunung itu terletak di tengah hutan bersalju.
Sekitar 25 menit merekapun sampai di kaki gunung tersebut.
“Akhirnya kita sampai juga di areal pendakian.” Kata naruto senang
“Hugh,…..di sini dingin sekali, aku sampai kesulitan bernafas.” Tambah naruto .
“Iya nih, di sini dingin sekali.” Kata neji sambil meniup-niup kedua telapak tangannya.
“Ayo kita mulai naik.” Ajak sasuke.

Mereka ber-4 pun mulai menaiki kaki gunung tersebut. Pada awalnya tidak ada masalah berarti, semua rintangan bisa mereka hadapi. Namun tiba-tiba hujan salju turun lagi.
“Apa hujan lagi?” Gumam sasuke.
“Sasuke hujan salju datang lagi jadi bagaimana?” Tanya shikamaru dengan suara yang agak keras.
“Iya nih hembusan angin juga semakin kencang.” Teriak neji.
“Aku sih terserah kalian, kita teruskan atau kita berhenti.” Kata Sasuke
“Terus…”Jawab naruto
“Iya kalau begitu kita teruskan saja.” Kata Shikamaru.
Sasuke dan neji hanya mengangguk…..


Tidak terasa sudah lebih ribuan meter mereka mendaki gunung tersebut, hembusan angin semakin kencang saja, begitu juga dengan hujan salju turun dengan lebih lebat dari sebelumnya, dataran menjadi licin karena salju.
Srett,……bluk………
Shikmaru terpeleset jatuh dan langsung ditolong oleh neji yang saat itu sedang berada tepat dibelakangnya.
“Lihat itu.” Kata sasuke sambil menunjuk ke suatu arah.
“Itu……?”
“Itu jembatan ya?”
“Ya sepertinya jembatan itu adalah jalan satu-satunya menuju puncak gunung ini.” Kata shikamaru.

Merekapun langsung menyebrangi jembatan yang menghubungkan 1 tebing dengan tebing lainnya. Jembatan itu terlihat sudah tua dan terbuat dari kayu. Sasuke tidak berani menoleh ke arah bawah karena ia takut akan ketinggian.
Seharusnya dalam keadaan normal jembatan itu mudah untuk dilewati tetapi tidak kali ini, hujan salju yang semakin lebat dan hembusan angin dingin yang sangat kencang membuat penyebrangan mereka menjadi sulit. Jembatan tua itu bergoyang tak tentu arah, namun untung setelah melalui perjuangan yang keras akhirnya sasuke dan kawan-kawan dapat menyebrangi jembatan itu, kini mereka berada di tebing seberang.
Udara menjadi semakin dingin, sasuke bernafas terengah-engah sepertinya ia sudah kehabisan tenaga. Bukan hanya sasuke, neji pun seperti itu bahkan naruto lebih parah ia bersimpuh karena kelelahan. Naruto kemudian rebahan di tanah dan langsung melepas mantelnya.
“Naruto apa yang kau lakukan kenapa kau melepas mantelmu?” Tanya sasuke dengan khawatir.
“Sa….sasuke aku tidak bisa bernafas.” Kata naruto terbata-bata.
“Ayo bangun, cepat pakai mantelmu lagi.” Kata shikamaru seraya membangunkan naruto.
“Kita istrahat dulu.” Kata sasuke
“Tapi dimana, aku tidak melihat ada tempat peristirahatan di sini.” Kata neji sambil melirik kesegala arah.
“Tapi kita harus segera berteduh, udara semakin dingin dan salju turun dengan lebatnya.” Kata shikamaru sambil membopoh naruto.
“Di sana, di sana kita akan beristirahat.” Kata sasuke sambil menunjuk sebuah gua.

……Grekk…….ARRrrrghhhhhhhhhhh………………..
Tiba-tiba tangan sasuke langsung diterjang dan digigit oleh seekor srigala abu-abu, darah segar mengucur deras dari lengan kanan sasuke. Ransel sasuke jatuh ke bawah tebing yang curam.
“Sasuke……!!!” Teriak neji.
“Arghhh………!” Pekik sasuke.
Sasuke dengan berupaya keras memukul-mukul kepala srigala yang masih menerkam lengannya.
“Rasakan ini srigala!!” Teriak neji sambil memukul ranting pohon cemara ke kepala srigala itu.
Srigala itu kemudian pergi dengan meninggalkan sasuke terbaring tak berdaya sambil memegang lengannya yang terluka. Salju yang berwarna putih pun berubah menjadi merah karena darah sasuke.

“Sasuke kau tidak apa-apa?” Tanya neji sambil langsung membalut lengan sasuke yang terluka.
“A…aku tidak apa-apa tapi ranselku terjatuh.” Kata sasuke.
“Sudahlah yang penting kita berteduh dulu di gua di sana.” Kata neji sambil memapah sasuke.

Tanpa basa-basi lagi mereka berempat pun langsung memasuki gua. Neji langsung merebahkan sasuke .
“Sasuke aku akan mencari ranting pohon untuk kita jadikan api unggun.” Kata Neji.
“Iya cepatlah, aku kedinginan sekali.” Kata sasuke lemah.

Neji dan shikamaru langsung mencari ranting pepohonan yang berserakan di mulut gua. Mereka lalu membawa ranting itu ke dalam gua dan menyalakan api unggun.
…Clek…….byur……. Api membumbung tinggi.
Neji kemudian melihat arlojinya, ternyata saat itu sudah pukul 5 sore.
“Sasuke sudah jam 5 sore, sebaiknya kita makan dulu.” Kata neji sambil mengambil sebatang coklat dari dalam ranselnya.
“A…aku makananku ada di ransel itu, aku tidak punya makanan lagi.” Kata sasuke lemah.
“Tenang saja aku membawa cukup roti untuk kita makan berdua, nih.” Kata shikamaru sambil menyerahkan sepotong roti kepada sasuke yang saat itu sedang terbaring lemah.
“Iya aku juga membawa roti lebih, nih kau ambil juga punyaku ya.” Kata naruto.
“Iya, kau ambil juga sebagian coklatku ya.” Kata neji.
“Wah kalian memang temanku yang setia, terima kasih ya.” Kata sasuke.
“Yup, kita akan berhasil mencapai puncak gunung ini dan menancapkan bendera konoha bersama-sama.” Kata naruto sambil tersenyum.
“Naruto, kan sasuke lagi terluka apa kita masih bisa melanjutkan perjalanan ini?” Tanya shikamaru sambil sesekali melirik ke arah sasuke.
“Tenang, kita akan lanjut ke puncak. Aku tidak apa-apa, aku punya teman-teman seperti kalian jadi aku tidak perlu khawatir.” Kata sasuke.
“Baiklah kalau itu keputusanmu, kita akan lanjut.” Kata neji

Apa yang akan terjadi selanjutnya??....
Sasuke dan kawan-kawan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ini walapun sasuke sedang terluka, apakah itu ide yang bagus???………….
Next chapter : Pergi dari tempat persembunyian

™cerita baru nih...lanjut...n rep+ untuk sato-sama...™

wah..........menjalani perjalanan di cuaca dingin ketika sasuke terluka.......

hati-hati.........sasuke bisa mengalami penggumpalan darah......(darah yg membeku dan mengalir di dalam pembulu darah) ini sgt bahaya,.,,,,,,,,,,sasuke bisa lumph atau bhkan mati.....

mei akan menolongnyaa...............(lari ke gunung pake baju susterc sambil bawa tas dokter)

@uchiha andri : Trims senpai, saya akan update ceritanya jadi mohon disimak dan moohon maaf kalau lama soalnya ada kesibukan.....
@Mei terumi : Oh begitu ya, wah info yang bagus tadinya saya bingung sasukenya mau saya apain setelah terluka, ternyata sudah diberitahu kalau dia bisa lumpuh atau mati...thx atas infonya ya dokter mei yang cuantikk....(ngrayu mode on).....
saya akan update cerita jadi mohon disimak

---

Chapter 3 : Pergi dari tempat persembunyian.
Chapter ini terinspirasi dari lagu berjudul “Burn-Paparoach”

“Sasuke sekarang sudah jam setengah 7, hari sudah menjelang malam sebaiknya malam ini kita menginap dulu di sini.” Kata shikamaru.
“Iya, naruto kau jaga api unggun itu jangan sampai mati ya.” Kata sasuke.
“Oke sasuke.”
“Begini saja kita lakukan piket jaga, selagi aku dan sasuke beristirahat kalian yang kebagian waktu jaga.” Kata neji
“Wah bagus, memang kita harus berjaga nanti kalau sewaktu-waktu para srigala itu mengganggu kita lagi.” Kata shikamaru sambil mengambil senter dari dalam ransel berwarna biru gelap miliknya.
“Nanti gantian aku yang akan jaga dan kalian yang tidur, sasuke kau tidak usah jaga biar aku saja yang berjaga ya.” Kata neji.
“Kenapa neji, apa karena aku terluka?” Tanya sasuke
“Sasuke kau sedang terluka, kau mengeluarkan banyak darah tadi sebaiknya kau istirahat saja.” Kata Neji.
“Sudahlah neji aku tidak apa-apa, kau tidak usah khawatirkan aku.”
“Hem…..baiklah kau memang keras kepala.” Kata neji.

Waktu berganti detik demi detik, menitpun berlalu dengan tanpa terasa. Udara menjadi semakin dingin saja, hujan salju pun tidak mau berhenti, suara desingan hembusan angin yang mengirispun semakin membuat suasana malam itu menjadi semakin mencekam, sesekali suara gonggongan gerombolan srigala terdengar oleh mereka.
Tidak terasa 3 jam telah berlalu, sekarang saatnya neji dan sasuke yang bertugas berjaga.
“ Shikamaru, naruto kalian tidurlah sekarang giliran kami yang berjaga.” Kata neji pelan.
“Baiklah.” Jawab naruto dengan segera merebahkan tubuhnya di samping dinding gua.”
“Neji, bisa kau antar aku ke belakang gua ini, aku mau buang air kecil nih.” Pinta sasuke.
“Tentu, aku akan mengantarmu.” Kata neji.
“Baiklah kami akan tetap terjaga sebelum kalian kembali.” Kata shikamaru.

Nejipun mengantarkan sasuke kebelakang gua. Sementara naruto dan shikamaru tetap berjaga di dalam gua. Naruto mendekatkan tubuhnya di api unggun yang menyala.
“Di sini dingin sekali ya.” Kata naruto.
“Iya nih, aku tidak yakin aku bisa tidur malam ini.” Kata shikamaru sambil merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya.
“Heh shikamaru kau tertidur ya?” Tanya naruto
“Tidak….” Jawab shikamaru ketus.

Naruto kemudian bangkit dari tempat duduknya, ia kemudian menerawang di sekitar gua. Ia melirik ke arah dinding gua yang sangat kotor dan ditumbuhi lumut hijau. Naruto terus memperhatikan diding itu, ia melihat ada tulisan yang terukir di dinding gua itu.
Dinding itu bertuliskan :
“Kin dan gin pernah di sini.”
……..”A dan B pernah di sini”…………
………”Huh oonoki juga pernah di sini dan akatsuchi yang membuat gua ini”……..

“Kin dan gin,A,B…. siapa mereka?” Gumam naruto.
“Naruto tidurlah, nanti juga mereka akan kembali.” Kata shikamaru.
“Baiklah.” Jawab naruto sambil duduk di samping shikamaru.

Kresek……..grek…………tiba-tiba ada suara di mulut gua.
“Itu pasti mereka.” Gumam naruto sambil merebahkan tubuhnya.

Naruto kemudian melirik ke arah mulut gua, dilihatnya sepasang mata yang berwarna merah menyala. Mata itu begitu seram dan sadis, sampai-sampai naruto berkeringat karena melihat mata itu.
“Itu jangan-jangan.” Gumam Naruto sambil berkeringat dingin.
Ternyata ketakutan naruto benar, yang berada di mulut gua bukanlah sasuke ataupun neji, melainkan seekor srigala abu-abu yang menatap naruto dengan garang.
Naruto kemudian melirik ke arah shikamaru yang saat itu sedang tertidur dengan posisi membelakangi dirinya.
“Shikamaru bangun.” Bisik naruto sambil memegang kaki shikamaru.
“Kenapa naruto.” Kata shikamaru perlahan.
“Ada srigala.” Kata naruto dengan nada khawatir.
“Apa.” Kata shikamaru dengan cepat ia membalikan badannya.

Shikamaru dan naruto pun berdiri perlahan dengan tetap mereka menatap srigala itu, mereka bersikap waspada akan setiap tingkah laku srigala itu.
“Tenang saja kita berdua sedang srigala itu sendiri.” Kata shikamaru pelan kepada naruto.
“Iya kita pasti bisa membuat srigala itu pergi aku akan mengambil ranting itu dan melemparnya.” Kata naruto sambil menunjuk sebatang ranting yang berada di sekitar api unggun.

Dengan perlahan naruto melangkahkan kakinya dan mengambil ranting pohon tersebut.
“Naruto, itu jangan-jangan…” Kata shikamaru khawatir sambil menunjuk ke arah mulut gua.
“Sial srigala itu datang bersama gerombolannya.” Kata Naruto dengan nada yang tidak kalah khawatirnya.

Ternyata benar, srigala itu datang bersama 3 ekor temannya. Kini 4 srigala melawan 2 orang manusia, mereka saling berhdapan , mereka saling bertatapan. Naruto dan shikamaru merasakan ketakutan yang sangat, kaki mereka bergetar pelan, jantung mereka terpompa dengan kencang, seakan naruto bisa mendengar suara detakan jantungnya sendiri……
………Graugg,……arghh……….Gerombolan srigala itu memasuki gua dan langsung menerjang naruto dan shikamaru.
Dengan cepat naruto mengambil ranting pohon api unggun yang masih menyala, ia mengibas-ngibaskan ranting yang terbakar itu untuk menghalau para gerombolan srigala itu. Srigala itu terlihat mundur perlahan tapi bukan berarti mereka menyerah, mereka tetap mendekat dengan perlahan namun mundur lagi karena naruto mengibaskan ranting apinya.
Shikamaru terdiam melihat adegan itu sepertinya ia shock, ia tetap terdiam.
“Shikamaru kenapa kau diam, ayo cepat bantu aku!!!” Teriak naruto kepada shikamaru.
“I…i…iya maaf.” Jawab shikamaru yang telah tersadar dari lamunannya dan segera mengambil kayu yang terbakar.

Dengan segera shikamaru melempar kayu tersebut ke arah seekor srigala yang mendekat, untung bagi mereka karena lemparan shikamaru tepat mengenai seekor srigala. Srigala itu terjatuh karena lemparan batang kayu itu tepat mengenai kepalanya, tidak itu saja tubuh srigala itu juga terbakar, srigala itu meronta-ronta kesakitan, tidak beberapa lama para gerombolan srigala itu lalu pergi meninggalkan gua itu.
“Fiefh untunglah mereka sudah pergi.” Kata naruto lega.
“Iya untung saja.” Kata shikamaru sambil mengusap keringat yang menetes dari dahinya.

Tidak beberapa lama neji dan sasuke datang.
“Naruto apa yang terjadi?” Tanya neji heran.
“Tadi ada gerombolan srigala yang masuk kesini, tapi kami sudah berhasil membuat mereka pergi.” Kata naruto.
“Sebaiknya kita cepat pergi dari gua ini, mereka pasti kembali.” Kata sasuke yang saat itu berdiri di samping neji.
“Iya mereka pasti mau balas dendam karena salah satu temannya berhasil kami bunuh.” Kata shikamaru.
“Kalau begitu ayo cepat kita siap-siapkan barang kita., kita pergi dari sini.” Kata sasuke.


Mereka pun pergi meninggalkan gua tempat perteduhan mereka, karena menganggap tempat itu sudah tidak aman lagi.
Sasuke dan kawan-kawanpun kembali memulai perjalanan mereka, saat itu masih pagi. Hujan salju masih turun namun tidak selebat kemarin.
Sasuke memegang lengannya yang terluka, ia merasa sakit yang luar biasa.
“Sasuke, kau tidak apa?” Tanya neji
“Tidak, aku tidak apa-apa kok.” Jawab sasuke mencoba menyembunyikan rasa sakitnya.
“Kalau begitu ayo kita lanjutkan perjalanan kita.” Kata naruto.

…gr..ghh…..gr…gh…..gr…g..h……..
Tiba-tiba terdengar auman rendah gerombolan srigala yang semakin mendekat, sangat dekat hingga mengepung mereka.
“Bagaimana mereka menemukan kita?” Tanya Naruto panik
“Sial, mereka pasti mencium bau darahku.” Kata sasuke.
“Kita harus menghalau mereka, tenang saja kita berempat.” Kata shikamaru.

Sasuke melihat wajah teman-temannya, sasuke merasa kasihan kepada mereka. Ini semua adalah kesalahan sasuke, gerombolan srigala itu datang karena mencium aroma darah sasuke. Sasuke memantapkan hatinya, ia akan bertanggung jawab atas semua ini.
Sreet….sasuke melangkahkan kakinya perlahan hingga sekarang ia yang memimpin barisan manusia yang sedang panik itu.
“Apa yang kau lakukan sasuke, cepat mundur.” Teriak neji kepada sasuke.
“mereka datang karena aku, aku yang akan bertanggung jawab, cepat kalian pergi. Aku akan menghadapi mereka.” Jawab sasuke.
“Sasuke kau tidak perlu seperti itu, kita bisa menghadapi mereka bersama-sama.” Teriak shikamaru.
“Jangan bertingkah bodoh sasuke.” Teriak naruto.
“Kalaupun kita menghadapi mereka kita pasti kalah, kita pasti mati di sini. Jumlah mereka ada puluhan kita bisa mati sia-sia di sini, jadi pergilah kalian aku yang akan menghadang mereka.” Kata sasuke dengan mantap.

Grgh……..rg…h..rgh……….
Para gerombolan tersebut merintih garang, sasuke bisa melihat tajamnya gigi para srigala kelaparan itu, tatapan mata srigala yang merah menyala.
…Sreet…….blukkk…………. Tiba-tiba Shikamaru menarik tangan sasuke dan langsung menghempaskan tubuh sasuke ke pelukan naruto.
“Shikamaru apa yang kau lakukan?” Tanya sasuke dengan wajah keheranan.
“Pergilah kalian aku yang akan menghadapi srigala-srigala ini.”Kata shikamaru.
“Shikamaru yang…….” Kata naruto

Graghhh………..tiba-tiba 2 ekor srigala langsung menerjang hendak menerkam shikamaru, tapi dengan cepat shikamaru berhasil menghindari terkaman tersebut, malah ia berhasil memukul kepala salah satu srigala. Tidak mau kalah teman srigala yang lain juga ikut menerkam shikamaru, namun sekali lagi shikamaru berhasil menghindar. Mendadak fokus para gerombolan srigala langsung tertuju pada shikamaru seorang, kini shikamaru yang dikerubuti oleh para gerombolan srigala yang marah.
“Cepat kalian pergi, aku akan menghadang mereka!!” Teriak shikamaru.
“Shika, apa yang kau lakukan?” Tanya sasuke yang seperti tidak bisa menerima kenyataan.
“Sasuke, naruto ayo cepat kita pergi.” Kata neji sambil memegang tangan sasuke.
“Tapi shikamaru sedang…………”
“Diam sasuke, ini adalah pilihan terbaik.” Bentak neji.
“Shikamaru adalah temanku, aku tidak mungkin meninggalkannya.” Kata naruto tegang.
“Tenanglah aku akan menyusul kalian nanti.” Teriak shikamaru.

Dengan tergesa-gesa sasuke, neji dan naruto pun meninggalkan tempat itu dan meninggalkan shikamaru sendiri berhadapan dengan gerombolan srigala. Sasuke sempat menoleh kebelakang dan melihat puluhan srigala sedang menerjang shikamaru…..
Sasuke memejamkan matanya, ia menangis dalam hati.
“Shikamaru maafkan aku, berjanjilah kau akan menyusul kami.” Gumam sasuke dalam hati.

Apa yang akan terjadi selanjutnya???
Next chapter : Pengorbanan 1 per satu, semua hanya demi satu tujuan…..konoha.

wahh...om mod sato_sama bagus cerit nya lanjutin ya??
dah lama gx di lanjutin... :clapclap:

keren sato sama..
ayo terus lanjutkan cerita keren kamu..

episod baru nih?
lanjutin ya bagus lho ss shikamaru
kasian dia,,,

maaf saya baru sempat ol nih, saya akan update ceritanya jadi mohon disimak ya...
trims buat para senpai atas perhatiannya......

---

Chapter 4 : Pengorbanan 1 per satu, semua hanya demi satu tujuan…..konoha.
Chapter ini tersinpirasi dari lagu yang berjudul : Falling down - oasis
Salju turun dengan lebatnya, angin berhembus sangat kencang. Pandangan sasuke dan kawan-kawan menjadi terbatas hanya 1 meter, sungguh suasana yang mengerikan.
Sesekali Sasuke mengedipkan matanya karena salju yang memasuki kelopak matanya dengan liar. Naruto lagsung mengeluarkan kacamata hitam dari balik ranselnya dan langsung ia gunakan.
“Lihat di sana ada jembatan!” Teriak neji sambil menunjuk ke arah jembatan tua yang menghubungkan satu tebing dengan tebing lainnya.

Perlahan tapi pasti mereka mulai menyebrangi jembatan tersebut. Sasuke yang pertama, disusul neji dan naruto paling terakhir.
Awalnya berjalan lancar hingga tiba-tiba tali jembatan putus, jembatan tersebut ambrol, untung bagi sasuke dan neji yang berhasil selamat tapi apes bagi naruto ia ikut terjatuh bersama jembatan tersebut.
“Naruto…..” Teriak sasuke dan neji bersamaan.
“Argghhhh……….” Teriak naruto…
Byurr……………untunglah di bawah jembatan tersebut adalah air. Naruto masih hidup bahkan ia tertawa keras…

“Hwahahaha….aku kira aku akan mati.” Teriak naruto dari bawah tebing.
“Fiewhhh….untunglah.” Gumam sasuke.
“Naruto apa kau bisa naik ke sini?” Tanya neji.
“Aku tidak tahu, tapi akan aku coba.” Jawab naruto.
“Airnya dingin sekali aku seperti mau membeku, aku tidak bisa bernafas, kakiku kram.” Kata Naruto.
“Naruto jangan bercanda, ayo cepat cari jalan untuk naik kesini.” Teriak sasuke.
“Ya, kalian duluan saja ke puncak nanti aku susul kalian. Soalnya kalau menunggu aku nanti kan lama, apalagi cuaca sudah tidak bersahabat.” Kata naruto dari dalam air.
“Baiklah kami duluan tapi kau harus susul kami.” Teriak sasuke.
“Yuppz…..” Teriak naruto.

Wusshhh………….hembusan angin berubah, dari yang sebelumnya berhembus kencang kini hanya berhembus sesekali. Saljupun turun tidak begitu lebat, sepertinya cuaca mendukung sasuke dan neji untuk melanjutkan perjalanan.
“Aku tidak menyangka kalau hanya tinggal kita berdua.” Kata neji
“Tenang saja shikamaru dan naruto pasti akan menyusul kita.” Kata sasuke dengan nada pelan.
“Sebenarnya ada yang menganjal di hatiku, kalau mereka tidak akan menyusul kita.” Kata neji
“Apa maksudmu….?” Tanya sasuke.
“Sasuke apapun yang terjadi kau harus berjanji akan menancapkan bendera konoha di puncak gunung itu.” Kata neji.
“Ya, kita akan menancapkan bendera konoha bersama-sama.” Kata sasuke sambil memegang lengannya yang terluka.
“Sasuke jangan bohongi dirimu, kau juga tidak yakinkan kalau mereka akan menyusul kita.”
“Tidak, aku percaya mereka akan menyusul kita.” Kata sasuke tegang.
“Baiklah.” Kata neji sambil menghela nafas panjang.
“Sepertinya kita harus menaiki tebing ini untuk mencapai puncak gunung.” Kata neji sambil menoleh ke atas tebing.
“Iya memang ini jalan satu-satunya.” Kata sasuke.
“Neji, siapkan safety rope kita akan memanjat tebing ini.” Kata sasuke lagi.

Crek……crek……perlahan tapi pasti merekapun mulai memanjat tebing yang tinggi itu. Seluruh tebing diselimuti salju dan air yang telah membeku.
Creshhh,…..landasan panjat yang licin membuat mereka sering tergelincir, tapi untunglah mereka adalah pemanjat yang handal jadi mereka masih bisa mengatasinya.
Namun tiba-tiba salju turun lagi, semakin lama semakin lebat sehingga mengganggu pandangan mereka.
Tidak terasa sudah beberapa sudah jauh mereka mendaki tebing tersebut, bahkan neji tidak berani menoleh kebawah lagi.
“Sasuke kita sudah jauh ke atas, jangan menoleh ke bawah.” Kata neji yang mengetahui kalau sasuke takut ketinggian.

Akhirnya sekitar 30 meter lagi mereka sampai di puncak gunung.
“Neji aku sudah melihat bibir tebing ini, itu artinya kita sudah dekat dengan puncak gunung ini.” Kata sasuke dengan nada senang.
“Ayo sasuke teruskan.”

Tiba-tiba sasuke dan neji mendengar suara gemuruh yang sangat keras, semakin dekat menuju ke arah mereka. Ternyata ada salju yang longsor dari atas tebing, sasuke dan neji langsung berubah panik karena mereka tahu cepat atau lambat mereka pasti terkena imbas longsoran salju tersebut.
Dan ternyata benar mereka terkena longsoran salju tersebut, mereka berteriak secara bersamaan. Mereka tetap bertahan dengan bergelantungan di tebing.
………..Crekk……..
tidak disangka neji terjatuh bersama terjangan longsor salju tersebut. Namun untung sasuke dengan cepat memegang tangan kanan neji sehingga neji tidak jadi jatuh dari ketinggian.
“Neji pegang terus tanganku, jangan pernah kau lepaskan.” Teriak sasuke.
“Iya.” Jawab neji.
“Sepertinya longsoran salju telah berakhir, aku akan menarikmu.” Kata sasuke.
“Sasuke…….suara itu.” Kata neji.
“Suara……?...
Drugkkk…………..suara gemuruh yang sama terdengar lagi, ternyata masih ada badai longsoran susulan.
Wajah sasuke langsung berubah panik, begitu juga dengan neji. Mereka sama-sama tahu jika longsoran itu menerjang mereka maka mereka dipastikan tidak akan selamat, mereka akan terjatuh dari tebing………..
“Sasuke lepaskan tanganku, kalau seperti ini kita bisa jatuh berdua!!” Teriak neji
“Tidak , aku tidak akan melepaskan tangamu.” Balas sasuke dengan teriakan.
“Sasuke berjanjilah padaku, kalau kau akan menancapkan bendera konoha di sana.”
“Apa maksudmu!!!”
“Sasuke aku akan menyusulmu nanti.” Kata neji sambil tersenyum manis.
Neji lalu melepaskan genggamannya pada tangan sasuke, sasuke masih menggenggam tangan neji namun akhirnya terlepas…..
“Tidak…..neji!!!!!” Teriak sasuke kepada neji yang terjatuh dari tebing.

………………Brughhhh…………………….Longsoran salju langsung menerjang tubuh sasuke. Sasuke memejamkan matanya, karena terjangan salju yang deras sasukepun terlepas dari pijakannya, namun untung sasuke dengan cepat menancapkan sebuah belati yang diberikan oleh sakura dan bergelantungan sehingga ia tidak jadi jatuh….
Dengan sekuat tenaga sasuke lalu memanjat tebing, dan akhirnya sasuke berhasil sampai di pinggir tebing.
Di pinggir tebing ia meratapi apa yang tadi tengah terjadi dan neji yang terlepas dari genggamannya sehingga terjatuh dari tebing.
Sasuke langsung memegang kepalanya dan bersimpuh , ia menangis, ia tidak menyangka kalau ia harus kehilangan teman-temannya, ia kini merasa sendiri. Misi menancapkan bendera konoha sudah tidak berarti lagi……
Sasuke merasa putus asa, ia merebahkan tubuhnya di atas dataran salju di dekat bibir tebing. Sasuke bisa merasakan lembutnya salju yang menerpa wajahnya. Sasuke kemudian memejamkan matanya dan berteriak………….

“MENGAPA….!!!!” Teriak sasuke.
Teriakan sasuke itu menggema keras, teriakan sasuke itu sebagai ungkapan kemarahannya, teriakan yang menggema dengan seram bahkan lebih seram dari auman singa jantan……
Sasuke lalu melirik ke arah lengannya yang terluka, ia merasa tubuhnya tidak bisa digerakan lagi, bahkan bibirnya sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, lidahnya serasa beku. Sasuke kemudian memejamkan matanya.

Apakah sasuke akan menyerah??,,….apakah sasuke masih punya tenaga untuk menancapkan bendera konoha………………??
Next chapter : Tidak perlu merasa sendiri, karena kami telah datang, kami telah menyusulmu..

wah semua pada apes.. tapi yg paling khawatir adalah shikamaru dan neji..
naruto untung tapi.. tetap dia bisa membeku.. hehehe benar" terbawa cerita om sato nih.. heheh

keren cerita PAKCIK sato ini..
bahkan mngkn ceritany setara dgn Om masashi kishimoto

bagus...sato sama ceritanya lanjutin ya...
heheh aku menunggu :naruramen:

wah terima kasih atas perhatiannya senpai-senpai, saya akan update ceritanya....
chapter ini yang paling berkesan menurut saya, mohon disimak ya...
happy reading...

---

Chapter 5 : Tidak perlu merasa sendiri, karena kami telah datang, kami telah menyusulmu..
Chapter ini terinspirasi oleh lagu : Youre not alone – saosin (piano version)…..
…….Dug………dug…………….dug……jantung sasuke berdetak pelan. Sasuke merasa ia sudah tidak kuat lagi, sekarang tidak ada lagi teman-temannya yang biasa menyemangatinya. Semua terasa hampa, sasuke merasa semua sudah tidak ada gunanya lagi…
“Sasuke ayo bangun.”
“Sasuke…………”
“Sasuke……………”
Tiba-tiba sasuke mendengar suara, suara yang sangat lembut. Suara yang sudah lama tidak ia dengar, suara lembut ibunya.
Sasuke lalu membuka matanya dengan pelan, dan dilihatnyalah wajah ibunya ada di hadapannya.
“Ibu…..” Kata sasuke pelan.
“Sasuke , ibu sudah melihat apa yang terjadi.”
“Ibu….teman-temanku…..” Kata sasuke dengan terbata-bata.
“Ayo nak, kau tidak boleh menyerah. Kau sudah ada di puncak gunung ayo bangun dan tancapkan bendera konoha di sini.” Kata ibu sasuke dengan lembut.
“Bukankah sudah kubilang kalau aku akan menyusulmu.” Kata seseorang sambil memegang tangan sasuke dan berusaha membangunkan sasuke.
“Kau………….?”
“Kau sudah lupa wajahku ya.” Kata orang itu.
“Shikamaru………” Kata sasuke.
“Di sini juga ada aku lo……..” Kata naruto sambil tersenyum
“Yup,, aku juga ada di sini.” Kata neji dengan pelan.
“Naruto, neji….” Kata sasuke dengan wajah senang.
Ternyata benar mereka semua menyusul sasuke, sasuke merasa bersemangat kembali.
Sasuke lalu berdiri dengan mantap.
Naruto, neji dan shikamaru langsung memeluk sasuke. Sasuke merasa terharu….
“A…..aku….senang bisa melihat kalian lagi.” Kata sasuke.
“Kami juga senang bertemu denganmu lagi dan menyaksikan kau menancapkan bendera konoha.” Kata neji.
“Baik….akan aku tancapkan bendera konoha di sini.” Kata sasuke

Crebb…….Sasuke lalu menancapkan bendera konoha di puncak gunung tertinggi.
Seketika itu sasuke terjatuh bersimpuh, ia merasa sesak dan tidak bisa bernafas. Ia tidak bisa menggerakan lengannya yang terluka, lidahnya terasa kaku lagi, bibirnya berubah menjadi sangat kering, sasuke heran bagaimana bisa ia mendapat kekuatan untuk berdiri seperti tadi.
“Naruto, shikamaru, neji kalau tidak ada kalian aku pasti sudah mati tadi, terima kasih untuk kalian karena aku berhasil menancapkan bendera konoha.” Kata sasuke..

…….. ......................................................
“Ohya shikamaru bagaimana caranya kau bisa mengalahkan gerombolan srigala itu?, dan naruto bagaimana bisa kau kesini, dan yang lebih aneh lagi adalah kau neji kok bisa kau selamat dari terjatuh??” Tanya sasuke sambil menundukan kepalanya..
…………............................................
………................................................
“Kenapa kalian tidak menjawab pertanyaanku?” Tanya sasuke…..
…………...............................................
“Kenapa kalian tidak……………” Kata sasuke sambil melihat ke arah sekelilingnya, namun saat itu sepi hanya ada sasuke sendiri, tidak ada siapa-siapa selain sasuke.
Wajah sasuke berubah panik, ia terlihat sangat gelisah , ia terus melihat ke segala arah berharap menemukan sosok temannya lagi….
Namun sayang, sasuke tidak melihat sosok mereka lagi…………
“Apakah ini hanya ilusi, tidak itu terlihat nyata.” Gumam sasuke.


Sasuke sudah kehabisan tenaga, ia kemudian tertidur di sana……..
……………………….

“Sasuke ayo bangun.”
“Ibu….”
“Iya ini ibu, ayo bangun.”
“Aku ada di mana.”
“Kau ada di rumah nak.”
“Rumah….”
“Kau sudah bangun sasuke….”
“Kau…naruto…..”
“Ada neji dan shikamaru juga di sini…..”
“Kau sudah siap….?”
“Siap….apa maksudmu neji……….”
“Ke sana…..”
“Ke pintu itu??”
“Iya…….”
“Kita akan pergi bersama kan?”
“Tentu kita kan selalu bersama….”
“Baiklah kalau begitu aku akan membuka pintu ini.”
………CLekkk…………….
“Terang sekali, cahaya apa ini?”
“Ayo kita masuk.”
“Baiklah yang penting kita selalu bersama.”……………..



…………………………………………..
Sekitar 2 hari kemudian, pasukan gabungan konoha dan kirigakure pun diterjunkan untuk mencari keberadaan sasuke, neji, naruto dan shikamaru….
……………………………………………
Setelah 1 minggu pencarian, pasukan gabungan tidak menemukan satupun dari sasuke, naruto, shikamaru ataupun neji…..
pasukan gabungan hanya menemukan bendera konoha yang berdiri tegak di atas puncak gunung tertinggi di sana.
…………………………………………….
Karena cuaca yang tidak mendukung, pencarianpun dihentikan
……………………………….
The end….

woa?? apa mereka mati semua!!!...... :choc:
kasihan mereka..heheh bagus ceritanya trimalah
rep+ dari saya :kissnaruto:

semuanya demi konoha ..
mmng mntp ceritanya terimalah rep+ saya sato sama

Mod Sato-sama,lanjutin donk.
Rep+ untuk sato-sama

waduh,glek(menelan ludah)
hiks hiks bagus crita'a om sato sama.sayang gaq happy end.mereka mati semua.tapi om sato kan cuman cape bikin cerita.nih sebungkus ramen + untuk anda

good story.1 mangkok rame tuk sato-sama


itu sudah tamat ato masih terus??tamat ya??

sayang sekali donk..apa mereka mati??

ayoo bikin cerita baru lagi donk

@Kikachu : iya nih, mereka pada mati semua ceritanya...
trims repnya dan perhatiannya..
saya mau buat cerita lagi mohon doanya biar cepet selesai dan bisa post di sini
:narutook:

@Uchiha senju, the god of sage :
trims repnya senpai.....

@Uchiha andri :
iya senpai, saya mau buat cerita lagi...
maaf kelamaan, soalnya lagi sepi ide. Saya sudah smpt buat cerita yang baru tapi baru setengah, mohon doa restu senpai biar ceritanya ceptan jadi...
:narutohappy:

@Gaara :
Iya senpai mereka pada mati semua, tapi semua yang mereka lakukan adalah demi konoha..heheheh
trims perhatiannya senpai

@Ryuga :
iya senpai ceritanya cuma sampai segitu saja, heehehe
trims mi ramennya senpai.
trims atas perhatiannya

saya akan post cerita yang baru lagi, dijamin mudah2an seru...
ceritanya tentang perang dunia, teman dan pengkhianatan.
:narutosmile:

wah..............mengharukan!!! T-T
kisah yg berakhir dgn sedih
namun di penuhi kebanggaan,,,,,,,,,kesetiaaan dan pengorbanan

Ku tunggu kisah selanjutnya Sato-chan ^^

Miss_Mei Terumi wrote:

wah..............mengharukan!!! T-T
kisah yg berakhir dgn sedih
namun di penuhi kebanggaan,,,,,,,,,kesetiaaan dan pengorbanan

Ku tunggu kisah selanjutnya Sato-chan ^^

wah miss mei terumi, kemana saja nona??...
lama gak jumpa....
saya kangen sama mizukage :narutosmile:

saya akan buat cerita lagi, mohon disimak yahh

nga kemana-mana kok sato-chan
masih selalu disini, mengawasi dari balik kabut.......... :langue:

Iyap!! ditunggu................^^

Wah mana nih senpai sato-sama lanjutannya?
saya selalu menunggu2 cerita hebat dari anda :)
rep+ dlo deh biar semangat nulis ceritanya

rep+ buat sato sama

aduh saya sampai nangis baca endingnya....terharu :crynaruto:
paling asik baca cerita sato sama sambil makan :naruramen:
cerita sato sama ada tegangnya,ada sedihnya dan ada serunya juga
kapan saya bisa kayak sato sama ya??
jd nge fans :kissnaruto: