tiba tiba makhluk besar itu memanggil nama ryuki, ryuki meningkatkan kewaspadaannya dengan mengaktifkan sharingan. kemudian ia mendekati makhluk itu dengan hati hati.

" zabimaru? siapa kau sebenarnya? apa kau adalah ibu dari makhluk putih menjijikkan ditubuhku ini?" ujarnya sambil mengarahkan tunjuknya ke arah zetsu spiral yang menempeli tubuhnya

ryuki mencoba memastikan lagi kalau makhluk besar ini tidak berbahaya dengan menyentuhnya, mengelus tubuh makhluk tersebut.

" sensasi ini, sepertinya aku mengenal makhluk ini, hanya saja aku tidak mengenali dari bentuk nya." lanjutnya

" dan kenapa kau bisa tahu namaku ? " sepertinya ryuki makin penasaran dengan makhluk besar ini.

" aah? jadi kau adalah revolusi dari zetsu no moku? tidak kusangka wujudmu sangatlah berbeda dari yang kukenal, jadi apa yang akan kau lakukan, zabimaru? " Ryuki tampaknya terkejut mendengar pernyataan zabimaru

" A-apa!? wed... maksudmu, weda san masih hidup!? " ryuki kembali dibuat terkejut mendengar pernyataan zabimaru, kemudian zabimaru pergi begitu saja meninggalkan ryuki dengan maksud untuk mencari weda.

" apa aku harus menemuinya? dia adalah leluhur konoha, sekaligus pencipta raigo senjusatsu, yah, aku harus menemuinya " ujar ryuki sambil berlari mengikuti zabimaru.

" maksudmu, dia sedang bertarung? " tanya ryuki pada zabimaru

" Ryu san, sepertinya ada pertempuran yang terjadi di daerah suna. aku mendapatkan telepati dari salah satu klon ku di kaze no kuni " ujar zetsu

" sepertinya kau benar, zabimaru. jadi. bantuan apa yang kau minta dariku? " tanya ryuki lagi

makhluk besar itu tampak mengeluarkan gulungan dari tubuhnya, kemudian melemparkannya kearah ryuki, ryuki kemudian menangkapnya.

" gulungan apa ini? " tanya ryuki, kemudian ia membuka gulungan tersebut, mantra yang tertulis didalamnya jelas menunjukkan bahwa gulungan tersebut adalah gulungan kontrak.


" dia berada di desa suna, disana terjadi pertempuran hebat, dan weda san juga terlibat disana " ujar zetsu spiral

"tolonglah Ryuki sama" Zabimaru ingin Ryuki memberikan gulungan ini kepada weda melalui Spiral zetsu di Sunagakure, apakah ini akan berhasil ? mengingat Zabimaru telah mencapai sebuah area dimana ia bisa menangkap sinyal kehidupan dari Weda , dengan begitu ketika kuchi/pemanggilan pertama ini ia akan bisa muncul dimanapun weda berada.

" jadi aku hanya perlu memberikan gulungan ini pada weda? bukan masalah, aku akan pergi ke suna membawa gulungan ini" ujar ryuki, ia pun pergi meninggalkan zabimaru, menuju ke konoha, dan berakhir disuna.

*BOFT*

[out]

Sebelumnya Sachiko menuju konoha untuk melakukan sebuah misi penting, namun saat ketika telah sampai di Konoha beberapa permasalahan membuat misinya sedikt tertunda.

"aaggghh, kenyangnya , aku belum pernah merasakan ramen seenak ini". ujar Sachiko sembari jalan-jalan ditengah keramaian desa tersebut.

"oohh iya, ini negara api kan ?, mumpung ada disini, bagaimana jika aku sempatkan saja mencari sebuah informasi mengenai keberadaannya". gadis itu kemudian pergi dari keramaian menuju kuil Uzumaki.

---

bunga! manusia! dedaunan yang rontok di musim semi!, menurutmu apa?— park? no, lebih tepatnya taman desa. jujur, kata "taman desa" lebih enak didengar dan terkesan lebih indah dibandingkan jika kita menggambarkannya sebagai taman bunga semata. seperti biasa, di setiap sekon keadaan taman ini pasti sepi sunyi senyap hanyut bagaikan air mengalir di sungai tak berbatu, hampir jarang ditemukan seorang anak manusia yang berani berteriak sekeras suara ikan paus di taman ini. why? entah— mungkin mereka memasang plakat besi bertuliskan "jangan berisik"

suasana seperti ini sangat cocok untuk dijadikan tempat pelampiasan rasa emosi dan tempat persitirahatan terakhir jika anda mengantuk. termasuk orang yang disana! pemuda dengan surai coklat dan dandanan casual agak awut awutan yang sedang tertidur diatas rumput hijau segar, ia bisa memanfaatkan taman ini dengan sempurna, ya sempurna. tapi lihatlah— dia merusak keasri-an rumput itu dengan suara dengkurannya yang sangat amat keras.

sampai akhirnya ada seorang wanita tua yang membangunkan pria itu, wanita dengan wajah keriput dan baju daster lengan panjang yang diketahui berusia sekitar 60-70 tahunan. ia membangunkan pria bernama Senju Yagami itu secara halus, sangat amat halus, lebih halus dari paha cherrybelle #plakk


pria bersurai coklat itu mulai berdiri, sempat menegakan badannya, lalu membersihkan seluruh kotoran yang melekat di tubuhnya sembari memperbaiki beberapa bagian dari pakaiannya yang terlihat kusut. kedua kornea matanya kembali clingak clinguk tak karuan mencoba mencari tujuan perjalanannya kali ini— pria tanpa tujuan #nggga

mau pulang ke rumah? noo! mau cari makan? ngga punya uang! masalah jadi semakin rumit jika dihadapi oleh pemuda tanpa jati diri seperti dirinya.. ok ok, konsentrasi, sejenak melamun— dan ia mendapatkan satu kesimpulan.

" berjalan jalan di taman? cukup asyikk... "

sesaat hendak ia menuju kuil uzumaki, melewati sebuah taman Sachiko melihat seseorang yang nampak sedikir linglung dari kejauhan.

"siapa dia ? apa dia tersesat ? dan sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana ?". pikirnya.
"hmmm, ah lupakan, bukan pahlawan jika tak bisa menolong orang yang sedang kebingungan"

sesaat kemudia ia menghampiri pria tersebut dan mulai menyapanya.

"anoo, etto, apa ada yang bisa saya bantu tuan ?". tanya Sachiko pada pria tersebut.

di sepanjang perjalan, pria bersurai coklat itu menemukan berbagai macam bunga yang indah nan asri, mawar, anggrek, melati, sampe edelweis, semua berjajar indah di sana. baginya kesucian bunga bunga itu masih bisa dijamin, mungkin sampai sekarang belum ada seorang anak manusia yang berani memegang atau bahkan memetik bunga tersebut. why?— first, yang pasti karena mereka tidak mau merusak keindahan bunga tsb, second, itu tidak patut dilakukan! memetik sebuah object yang digunakan untuk mempercantik alam? yang bener aja! apa ngga malu tuhh ?!

ya.. ngga malu bagi pemuda bernama senju yagami ini, dia memang ngga punya rasa malu. liat aja! dari tadi ni orang masih asyik aja metikin bunga bunga di taman, terus motongin kelopaknya satu satu. kalo kelopak bunganya udah abis, dia kembali memetik bunga yang kelopaknya masih banyak, dan begitu seterusnya. sampai 5 bunga dia habiskan, ditambah satu yang lagi dia pegang, jadi 6 bunga

and— kejaiban terjadi #plakkk yagami mulai berdiri, dan tentu menghentikan kegiatan anehnya itu. perlahan lahan berjalan kedepan— menuju restoran, sambil memetik satu per satu kelopak bunga yang dia pegang


ucapnya dalam hati, tepat di kelopak yang ke delapan (sekaligus kelopak terakhir), pergerakan kakinya terhenti. tampaknya keberuntungan tidak berpihak padanya, yagami yang tadinya mau pergi ke warung makan, sekarang malah berputar arah dan kembali masuk ke taman desa. kenapa?— hanya karena jawaban dari kelopak bunga tadi yang mengatakan tidak saat yagami bertanya: makan?. sekaligus dia juga harus menahan rasa laparnya. dasar orang aneh.

lagipula kalo tadi si kelopak bunga menjawab: iya, yagami bakalan pergi ke warung tanpa sepeser uang pun, beneran, dia ngga punya uang sama sekali. rencananya ni orang mau ngutang di warung makan terdekat, itu pun kalo boleh. yaa kalo udah begini mendingan ngga usah makan aja sihh, daripada makan tapi ngga bayar, kan malu malu in.


haa? ucapnya pelan. mau gimana lagi? perutnya kosong, laper. mau jawab pertanyaan orang lain aj maless, walaupun orang ngga dikenal ya? iyaa. satu satunya yang dibutuhin yagami cuma makanan, semoga aja ada yang mau ngasih dia makan— hanya berharap, karena jujur, penampilan yagami sekarang ini udah kaya fakir miskin.

orang dermawan ucapnya tiba tiba bersemangat, siapa tau ini orang mau ngasih dia makan. yaa kesempatan, kesempatan langka. jangan sampai lepas. dengan memasang muka melas, yagami pun menoleh pada seorang wanita yang bertanya pada dirinya barusan. ehh?!! itu cewe apa bukan sih? #Plakk

---

gomen acak acakan, lagi WB. dipaksain ngetik -_-

"aree, laper". paman ini aneh tapi jika dilihat-lihat kasihan juga.

"apa kau punya uang ? apa kau juga seorang shinobi ? kalau shinobi kenapa tak cari kerja/misi untuk mendapatkan uang". celoteh Sachiko pada paman itu.

"okelah, ambil ini paman". sepersekian detik kemudian Sachiko memberikan sebuah bakpao isi selai coklat pada paman tersebut.

korneanya sudah berada di ujung mata, tubuhnya mulai kaku dan afak lentur untuk digerakan, hal ini menandakan bahwa dirinya hampir mencapai pucuk. bentar lagi mungkin dia semaput gara gara kekurangan makanan, ia mencoba bertahan hidup sekuat mungkin, sebisa mungkin, dan sebisa mungkin untuk mempertahankan kekokohan dirinya sendiri. rasanya seperti ada seorang makhluk hitam yang mencabut nyawanya dari bawah. laper bingitss...


sebagai ninja tingkat atas, yagami tau betul mengenai privasi pribadi dan identitas tersembunyi seorang shinobi yang tidak boleh disebarluaskan kepada hak layak ramai, bukan bermaksud berbohong lohh. dengan masih menahan rasa laparnya yagami memandangi wanita di depannya itu, tampak asing, jelas dia belum pernah melihat penampakan wajah wanita tersebut. bahkan nama, identitas, dan jati dirinya pun belum pernah menaungi memori otaknya

entah kenapa dengan memandangi wanita itu rasanya kelaparan yagami perlahan lahan menghilang, berganti dengan rasa yang sebelumnya belum pernah yagami rasakan—apa ini? jangan jangan wanita didepannya ini adalah obat sakit perut keluaran terbaru? pikiranya ngaco. yagami terus berharap, semoga saja kelaparannya tidak kambuh lagi


dengan penuh rasa sopan santun, yagami mulai mengambil bakpao coklat itu secara perlahan, lalu membuka bungkus bakpao tsb dengan kesabaran luar biasa, kemudian memakannya dengan penuh rasa, nafsu, emosi, dan perasaan #plakk #apa sehh? yagami diuntungkan dengan perutnya yang sekarang sudah bisa diajak kompromi, coba aja kalo ni perut masih kelaparan, dia pasti makan bakpao itu seperti gemebel elite, kalo gitu kan malu diliatin lawan jenis

sambil lihat pria itu makan.

"nee paman, langsung saja, jujur aku seperti pernah melihat paman disuatu tempat tapi aku lupa". ingatan yang hilang itu Sachiko coba mengingatnya kembali dengan sangat keras.

"apa kau menengal Aburame Shouko ?, beliau mungkin seumuran dengan paman". tatap matanya memandang pria itu dengan seksama, dari bentuk wajah serata postur tubuhnya dengan teliti.

Sebuah informasi penting akan didapatkannya jika ia menjawab bahwa ia mengenal wanita bernama Aburame Shouko tersebut. Hal ini sangat dinanti-nanti, jawaban yang akan mengarah pada pertanyaan selanjutnya.

setengah dari seluruh bagian bakpao yang memiliki diameter 15 cm itu telah habis dilahap yagami, keliatannya aja dia makan pake cara yang sangat amat lambat, tapi padahal sekali lahap satu mulut bisa penuh. pemuda bersurai coklat ini masih menikmati lezatnya bakpao rasa coklat yang diberikan oleh wanita muda di depannya itu, walaupun ukuran bakpao ini kecil, tapi setidaknya yagami bisa menghabiskan sang bakpao secara cuma cuma alias gratis tanpa mengeluarkan sepeserpun uang


yagami merespon pertanyaan sang bocah dengan jawaban tidak serius dan menjurus ke bercanda, dia pikir wanita itu hanya bergurau dan sekedar basa basi semata, dia mungkin mencoba menetralkan suasana yang sedaritadi sunyi, sepi, hampa semenjak yagami asyik dengan makanan bundarnya itu

sekitar 3/4 bakpao sudah habis, kini ukurannya hanya sebesar 3 buah bola kelerang yang sekali lahap tidak bisa mengenyangkan perut—Nyamm yagami memasukan seluruh bakpao yang tersisa ke dalam lobang mulutnya, alhasil mulut yagami menjadi penuh tanpa ruang dan full capacity. tentu dia butuh waktu beberapa menit untuk mengunyah bakpao tsb— sampai menjadi butiran butiran kecil


haaa? gumamnya kaget, matanya mulai melotot dan hampai keluar. bakpao yang belum dia kunyah secara sempurna tiba tiba langsung masuk ke dalam rongga tenggorakannya dan mengalir keperut, tentu saja yagami sempat tersedak dan membutuhkan waktu 10 detik untuk memperbaiki tenggorokannya yang sempat penuh gegara bakpao sedakan tadi.

setelah semuanya normal, pria bersurai coklat ini mencoba berpikir lagi tentang apa yang baru saja bocah itu katakan apa tadi dia bilang? shoukou ya? atau siapa sihh— bukan berarti pendengarannya terganggu ya? dia hanya memastikan saja apakah benar anak ini kenal dengan salah satu teman baiknya, aburame shoukou

"mengenal ?". pikirnya keras, "oia paman aku lupa kalau aku ada janji dengan kakakku, kita bicarakan ini nanti, aku akan meninggalkan ini". Sachiko meninggalkan sebuah kertas bertulis segel fuin territory yang memungkinkan dia pindah tempat dengan cepat sesuai dimana segel itu berada.

"sampai jumpa lagi paman". Sachiko kemudian dengan cepat menuju kuil uzumaki. tak butuh waktu lama, memang jarak sudah dekat.

Sesampainya disana Sachiko melambaikan tangannya ke arah pria diatas burung "oni-chan !!". teriaknya riang.
Pria tersebut turun dan menghampiri Sachiko, salam pertemuan, jamuan pelukan mereka lepaskan.

"nah Sachiko, sudah siap berlatih ?". tanya Owl.
"tentu saja"

"ambil ini". Owl memberikan beberapa tanah liat padat dan mengajarinya untuk membuat beberapa bentuk-bentuk hewan dari tanah tersebut. "disini kita akan mengalirkan cakra doton, sehingga lebih mudah memanipulasi bentuk tanah liat dengan cepat, coba kamu lakukan".

Seperti yang diarahkan Sachiko melakukannya dengan teliti, satu persatu bentuk tanah liat mulai terbentuk, paling banyak adalah bentuk burung, meski tak serupa dan masih belepotan.

"aahh ternyata susah juga".
"teruslah berusaha, jikalau melihat keuletanmu, kau akan lebih cepat menguasainya dibanding kakak". jawab Owl memberi semangat.

[training 1/5 post rank C]
[biar ada kegiatan dimari belajar jutsu, mau daptar langsung ntar disini ngapain, jadi bikin trit latihan aja, biar gak stuck ]

sebenarnya pemuda bersurai coklat ini sempat dibuat bingung oleh gadis itu. untuk apa dia menanyakan sachiko? apa dia adiknya? kalau ngga salah sachiko pernah bilang kalo dia ngga punya keluarga, ehh apa dia salah dengar? entahlah. ok, kesampingkan sejenak masalah itu. sekarang yagami ingin sekali menanyakan sesuatu pada gadis itu, tapi nanti setelah dia mendapatkan turn/gilirannya


belum selesai dia berkata, tiba tiba gadis itu memberikan secarik kertas dengan (segel aneh di dalamnya) pada yagami, kemudian tiba tiba menghilang entah kemana. sejenak dia memperhatikan betul kertas tsb, sembari berpikir kesana kesini seolah mencari tahu kegunaan kertas yang diberikan gadis bersurai hitam tadi

yagami terus memperhatikan, sampai akhirnya dia mendapatkan satu kesimpulan "jadi begitu" ucapnya lirih sambil memasukan kertas tsb ke dalam kantung senjatanya. kembali melangkahkan kakinya kedepan sambil menyesali perbuatannya barusan. dipikirannya terus terngiang ngiang suatu hal yang sangat amat penting bagi dirinya