"Ada beberapa kedai yang cukup lengkap makanannya di jalur menuju gerbang utama konoha..." Tuturnya sembari kembali melangkah, isyarat jemarinya mengarahkan taora untuk mengikutinya.

"Bagaimana jika kita makan dulu disana?" tanya nya kembali pada sang surai biru.

"Lagipula, akan ada banyak aktivitas diluar kekkai konoha, keuntungan untuk kita para investigator, kau tahu kekkai konoha ? nanti kuceritakan..." Lanjutnya mengoceh sambil menyusuri jalan setapak yang di kelilingi oleh pepohonan rindang tersebut.

"Oh ayolah...apa tidak ada yang lebih menarik dari kedai?" Protes Taora yang tetap saja mengikuti Kagami melangkah.
Walau sedikit sebal tapi tak dpt dipungkiri bahwa dia juga lapar.
"Kau yang traktir!" Ucapnya pada Kagami.
"Eh, kekkai ya? Kekkai Konoha? bukankan didesa kita juga ada kekkai?" Ingatnya sedikit menerawang.
"Apa ada yang istimewa dengan kekkai konoha? Ayo ceritakan sekarang..." Pinta gadis berusia 16 tahun itu tidak sabaran, dan terus berjalan disamping Kagami yg terlihat begitu hafal dengan tempat sejuk itu.

"Kecuali kau mau ke taman bermain..., di negara api ada...." Jawabnya gusar, habis tak ada tempat yang lebih aneh di konoha, sebenarnya juga dia tidak bisa berfikir harus kemana membawa wanita ini dalam misi.

"Kekkai konoha itu berlapis lapis" Gumamnya sembari menggulirkan bola mata hijaunya pada gadis belia tersebut.

"Lapisan pemantul, pembakar, dan penahan chakra" ketiganya merupakan penangkal yang ampuh agar konoha tidak di bombardir lagi oleh pihak manapun, terakhir mereka kecolongan saat blok utara menghancur leburkan konoha, lagi.

"Sebenarnya kirigakure juga mempunyai Kekkai nijiton, dan desa itu dilindungi pembias cahaya juga, semua kekkai punya kelemahhan termasuk kiri dan konoha, itu rahasia tingkat tinggi, tapi sedikitnya aku sudah mengerti kelemahan itu" Sebuah senyuman tipis tersinggung dari bibir ranumnya.


"Sebenarnya kau mau jadi shinobi yang seperti apa...?" Tanya kagami tiba - tiba.

"Taman bermain?, Kau pikir aku anak2?"
Decaknya kesal mempercepat langkahnya dengan serampangan mendahului Kagami.
Seakan tak peduli pria itu terus berbicara soal kekkai, yah walau wanita berkepala biru mendengar penjelasanya, tapi peduli apa dia sudah kesal.
Menghentikan langkahnya saat Kagami tiba2 bertanya hal yg membuat otak bebalnya sedikit berfikir.
"Eh...?" Tidak pernah menyangka akan ada orang yang bertanya hal itu.
"Shinobi seperti apa? Aku tidak punya keluarga, hanya sensei dan kak Ran. Aku hanya ingin berguna bagi mereka, ingin seperti sensei dan melindungi desa, yah walau aku tak sehebat itu. Tapi aku akan berusaha." Jawabnya yakin
Berbalik menghadap Kagami, "Ayo kita makan, aku lapar." Ajaknya pada Kagami.

"Aku merasakan sesuatu.... " ucap shou merinding

"Ada apa nee-san ? Jangan - jangan... hantu !" Jawab nago merinding.

"Baka ! Ini lebih kuat dari hantu... aku merasa seperti sebuah senjata...ayo kita selidiki !" Sembari ia dan Nago bergegas.

45 menit berlalu shou dan nago masih belum menemukan benda yang mereka cari.

"Nee-san dimana sebenarnya benda itu ? Aku mulai lelah.." ucap nago ngos - ngosan.

"Sebentar lagi... bersabarlah."

Kemudian ia menemukan pedang itu di bagian tersempit kuil itu. Ngomong - ngomong, shou menemukan 2 pedang.

"Misketa ! Hm hm..." tawa shou.

"Kita harus kembali nee-san.. kita bersihkan pedang ini dulu.. desain nya unik... aku menginginkan nya.." sahut nago.

Kemudian mereka berdua kembali ke tempat semula.

"kedainya tepat di depan sana.."Telunjuknya tertuju langsung pada sebuah bangunan lumayan besar dengan arsitektur klasik, bantalan kayu tampak menghias disana sini, dicat merah marun dan putih, tampak begitu cerah.

Meja persegi tertata rapi membentuk koridor - koridor sempit dengan empat kursi di setiap sisi meja nya, begitu nyaman, dan sejuk, mengingat lokasinya yang ditengah rimbunnya hutan konoha.

Beberapa pelayan mondar - mandir mengurus pesanan.

"Aku tahu apa yang ada dibenakmu, haha! ini restoran, tapi lihat papannya" memang benar apa yang dikatakan kagami, ini restoran, namun, papan namanya ditulisi "KEDAI".

Jangan tanya darimana ia dapatkan uang banyak, gaji shinobi lapangan jelas lebih besar dari yang mereka bayangkan. Sekali menyelesaikan misi, ratusan ribu ryo mungkin bisa ia kantongi, apalagi misi jangka panjang seperti ini, tunjangan negara angin sangat menggiurkan.

"Jadi, tak ada kata tidak menarik lagi kan jika kubawa kau ke tempat wah seperti ini ?" sebuah cekikikan kecil terhatur dari mulutnya.

"Kau mulai cari perhatian nak..." Sebuah suara, siapa lagi jika bukan Ryuusuke.

"diam kau, aku sedang bekerja" Timpal Ryuutaro.

"bekerja hidungmu, kau buang - buang waktu..." balas Ryuusuke kembali dengan sengit.

"Semoga kau salah, tukang komentar..." Lalu suara suara itu hilang kembali, entah dia marah atau merasa tak ada yang harus diucapkan lagi, yang jelas kini dia bisa sejenak tenang tanpa Ryuusuke.

"jadi ini kah konoha yang sekarang ?, masih lebih bagus sini sih, hehe". ucap Sachiko yang memandangi desa Konoha dari garis perbatasan (luar kekkai)

"aku dengar tak mudah untuk memasuki desa ini karena terdapat beberpa lapis kekkai yang melindunginya, tapi mengapa dari informasi yang aku terima, desa ini pernah berulang kali hancur oleh 2-3 orang saja ?". pikirnya dengan mulutnya yang masih penuh dengan bakpao.

"eee ??". Sachiko kemudian diam sejenak.
"weww !, tak kusangka bakpao ini enak sekali, terbuat dari apa yah, ini berbeda dari bakpao-bakpao yang pernah kumakan selama ini, kalau dari tekstur dan rasanya aku rasa ini terbuat dari ubi, oohhh, pantas saja tadi penjual bakpao ini menyebutnya bakpao telo, ada banyak varian rasa dan warna teksturnya menarik, besok-besok beli lagi ahh". Ucapnya sambil menikmati bakpao tersebut.

Entahlah, pemikiran Sachiko mudah sekali berubah derajat, sesaat sebelumnya ia memikirkan tentang kekkai, tak lama kemudian memikirkan makanan.

Beberapa saat kemudian.

Makan sudah selesai, Sachiko nampak merapikan rambut yang sebelumnya terurai panjang menjadi dua ponytail kanan kiri, agar lebih leluasa dalam bergerak.

"rambut ku sebaiknya diwarnai apa yah ?, tapi pesan bibi dulu tak boleh diwarnai, karena rambutku ini sudah bagus, lembut dan lebat, jadi buat apa diwarnai". celotehnya sambil merapikan rambutnya.

"yoshh". sudah siap, ia pun menghampiri salah satu penjaga disana.

---

Memutar kepalanya sebentar hanya untuk melihat tempat yang ditunjuk Kagami."Disana?" Mengangkat sebelah alisnya tak yakin, "Kau yakin kita makan ditempat itu?" Tanyanya meyakinkan bahwa ia tidak salah, baginya tempat itu terlalu formal. Tapi gadis itu sudah terlalu lapar.
"Baiklah, aku harap uang kita cukup." Jawabnya melanjutkan langkahnya.
Lalu tiba2 datang seorang pria memanggil manggil nama seseorang,lalu menoleh kearah pria itu.
"Eh?" Melihat wajah pria itu penuh tanya.
"Te-tensai??"
Sepertinya pria itu salah orang.

" Gadis kecil, mungkinkah aku pernah denganmu sebelumnya disuatu tempat?"

" ?? ". Sachiko nampak bingung sambil memandangi orang yang tiba-tiba mengajaknya berbincang.

"Kazekage katanya ?, jadi ini Kazekage". gumamnya dalam hati, mungkin ia sedikit sebal, mulutnya hendak berbicara kepada sang penjaga gerbang, ehh tiba-tiba diserobot dan membuat Sachiko menelan kembali kata-kata yang hendak di ucapnya.

"kurasa tidak tuan". jawabnya pada pria di hadapannya itu.

"ohh, iya, aku, aku, Uzumaki Sachiko, aku diperintahkan sang Mizukage untuk bertemu dengan Hokage juga, hehe". ujarnya sambil sedikit tertawa pada sang penjaga kekkai.

sepersekian detik kemudian, ia kembali menatap Kazekage,

"apa surat yang diberikan oleh tuan Mizukage sudah sampai kepada anda Kazekage-sama ?". tanya Sachiko yang mulai bermimik serius.

---

OOT : Itu char utama ane Si Uzumaki Sachiko, kalau Owl itu npc ane ada di suna .

" kau diperintahkan mizukage? memangnya dia sedang sibuk apa hingga perlu diwakili untuk bertemu kage lainnya? seorang uzumaki? menyenangkan bertemu dengan kerabat dari klan ku juga, aku uzumaki Obi. " ucap sambil menjulurkan tangannya kepada gadis kecil untuk bersalaman.

" hei penjaga, cepat ijinkan kami masuk. kau lamban sekali" ucap Obi pada penjaga gerbang disana.

oot : ini yg jaga gerbang siapa? kalo kagenya gak ada, player Konoha lain yg bukain dong.

"yepp, negara kami baru saja mengalami serangan dari opnum tidak dikenal dan sebagaian besar wilayah kami hancur, maka dari itu, tuan Mizukage ada disana untuk membenahi sekaligus melindungi pabila ada serangan lagi". Balas Sachiko, lalu kemudian ia menerima jabatan tangan dari Kazekage, kakinya sedikit jijit dan mengendus-endus aroma tubuh dari kazekage layaknya seekor hewan, itu sudah menjadi kebiasaan Sachiko saat bertemu dengan orang yang pertama kali ia temui.

"hehe, maaf, senang berkenalan dengan anda Kazekage-sama, panggil saja aku Sachiko, atau Chiko juga boleh". ujarnya riang seperti biasanya.

"aahhh, iya ini, lama ahh". sambung Sachiko pada sang penjaga.

---

Player Konoha, tolong dong bukain, Om Wed bukain

OOT :

oke ane buka gerbang di buka oleh Y2J

BTT :

shou dan nago yang sangat senang mendapat pedang baru yang mistik nan indah itu, lalu menyarungkan pedang masing - masing.

"aku berfirasat... ada banyak orang di gerbang..." ucap shou pada nago

"Ya... kita buka saja gerbang nya..." Ucap nago

mereka kemudian pergi untuk membuka gerbang..

benar saja.. mereka melihat banyak shinobi disana... tanpa basa - basi mereka langsung membuka gerbang konoha.

"se...no... ugh !" mereka membuka gerbang itu dan melihat banyak shinobi di sana..

"selamat datang di konoha wahai orang asing.." ucap shou dengan muka manis nan ramah.

----------------------------------------------------------

"wahh, gerbangnya terbuka !?". ucap sachiko senang. Seketika gerbang itu terbuka, terdengar suara sambutan dari salah satu shinobi konoha yang membukakan gerbang tersebut.

"aahhh, sankyu nii-chan". balas Sachiko pada Shou.
"Watashiwa Sachiko desu, yoroshiku". lancut Sachiko yang kemudian memperkenalkan dirinya, sembari badannya membungkuk sejenak.

"nee nii-chan, bisa antarkan kami untuk bertemu sang Hokage, aku dan paman ini (tunjuk obi) ingin bertemu dengan beliau". pinta Sachiko dengan muka memelas, senjata pamungkas untuk menghasut orang.

"eh???"
"Tungu dulu, istri ? istri siapa ?"

Pemuda bersurai gelap itu hanya celingukan sendiri ketika mendapati dirinya dianggap suami dari wanita ini.

"Oh, hahahahaha!!!" Menepuk - nepuk pundak taora dengan nada bicara yang lepas seperti itu justru tak memperlihatkan bahwa dia seorang shinobi.

"Dia rekan kerjaku, hahahahaha!" tawanya begitu enteng dengan ekspresi wajah yang solah tergelitik.


"umm" Jelas suara keroncongan itu membuatnya menghentikan tawa nya.

" mau bergabung ? " sambutnya sembari mempersilahkan pemuda itu untuk duduk satu meja bersama mereka.

"Tak apa kan? taora san ?" Irisnya beralih pada rekan kerjanya.

oot : karakater ente cewe apa cowo dinda? gimana penampakkannya?

---

setelah menunggu beberapa lama akhirnya ada penjaga yg membuka gerbang Konoha diselingi sambutan dari penjaga tersebut.

" nah akhirnya terbuka juga, terimakasih ya. dan seperti yg gadis kecil ini katakan, kami ingin bertemu Hokage. ada dimana dia sekarang? bisakah kau mengantar kami bertemu dengannya? " tanya Obi pada shou.

"Eh,,,i-iya benar kami rekan kerja." Jawabnya masih sedikit cengo dengan kejadian barusan.
"Bergabung dengan kita?" Menanggapi Kagami yang tiba2 mengajak orang asing bersama mereka.
"T-tidak apa,kenapa tidak." Jawabnya sedikit ragu. Bukan apa2,dirinya memang agak sulit menerima orang asing.
Tapi kali ini apa salahnya belajar bergaul dengan orang lain.

"aahhh, sankyu nii-chan". balas Sachiko pada Shou.
"Watashiwa Sachiko desu, yoroshiku". lancut Sachiko yang kemudian memperkenalkan dirinya, sembari badannya membungkuk sejenak.

"Yoroshiku nee... sachiko-san" Ucap shou dan nago bebarengan.

setelah menunggu beberapa lama akhirnya ada penjaga yg membuka gerbang Konoha diselingi sambutan dari penjaga tersebut.

" nah akhirnya terbuka juga, terimakasih ya. dan seperti yg gadis kecil ini katakan, kami ingin bertemu Hokage. ada dimana dia sekarang? bisakah kau mengantar kami bertemu dengannya? " tanya Obi pada shou.

"kalian mencari hokage ka... etto.. sono.. aku yang kalian cari." ucap shou gugup

=======================================================

untuk lebih lengkap nya silahkan ke sini http://www.indofanster.com/t8083-database-player#257198

" Naniii??!!... Kau hokage baru? lalu bagaimana dengan ryuki, bukankah dia masih hidup atau ada sesuatu terjadi dengannya? " Tanya Obi pada shou.

" Oh iya, siapa namamu hokage baru? " Tanya Obi kembali.

" Dan sebenarnya aku datang kemari atas undangan mizukage, jadi apa yg ingin mizukage bicarakan sachiko chan?" Tanya Obi selanjutnya pada sachiko.

"aaahh, onee-chan, hokage ??". seketika Sachiko nampak sedikit terkejut mendengar jika wanita yang didepannya itu adalah sang hokage.

"lalu ryuki ? siapa lagi itu ?" ucap Sachiko dalam hati.

"jadi apa yg ingin mizukage bicarakan sachiko chan?"
"ini mengenai serangan dari akatsuki, sekalian juga, aku ingin membicarakan hal ini kepada hokage, beserta kage lainya, semestinya, aku juga ingin mengundang 2 kage lainnya dari Kumogakure dan Iwagakure, namun dari informasi yang aku dapat, kedua negara itu belum memiliki kage baru untuk memimpin desanya masing-masing". Jelas Sachiko kepada mereka berdua.

"lalu .... ??, hehehe, bolehkah kita membicarakan didalam atau tempat yang lebih enak untuk mengobrol ??, hehehe, maaf Hokage-sama bila tidak sopan, hehe". ucapnya sambil tertawa garing.

" Oh iya, siapa namamu hokage baru? " Tanya Obi kembali.

"s-shou, uchiha shou desu... yag ini nago.. uchiha nago desu..." jawabnya sembari menunjuk nago

"hai.." balas nya

"ini mengenai serangan dari akatsuki, sekalian juga, aku ingin membicarakan hal ini kepada hokage, beserta kage lainya, semestinya, aku juga ingin mengundang 2 kage lainnya dari Kumogakure dan Iwagakure, namun dari informasi yang aku dapat, kedua negara itu belum memiliki kage baru untuk memimpin desanya masing-masing". Jelas Sachiko kepada mereka berdua.

"Akatsuki ka.. sono.. baiklah mari - mari kita ke bicarakan di dalam saja." Ucap shou bertambah gugup.

"Mari... " sahut nago sembari memandu jalan ke gedung hokage