Yoichi wrote:

Dan Untukmu Taora-chan, Kutunggu 10 tahun lagi. " Ujar Yoichi kepada mereka semua.

" Oh ya Obi, Bisakah kau bilang kepada penjaga gerbang Sunagakure kalau aku ingin pulang, nanti mereka menanggapku musuh dari kumogakure. Nah Sampai Jumpa! " Ujar Yoichi.

" 10 tahun lagi? itu juga jika kau tak mati lebih dulu & mungkin saat itu Taora-chan sudah menjadi istriku, huahahaha..." ucap Obi tertawa tanpa sadar kalo itu membuat Ran cemburu.

" Ma-maaf, aku hanya bercanda." ucap Obi kemudian di selingi Yoichi yg berpamitan.

" Baiklah, karena kau sudah disini, bagaiman kalo sekarang kita berlatih Taora-chan? Aku ingin menunjukkan hasil penemuan ku yg baru. Sebuah mesin gravitasi yg mampu meningkatkan daya gravitasi di dalam mesin tsb hingga 10x lipat. Jika kita terbiasa dengan gaya gravitasi yg lebih tinggi dari pada di bumi, maka kita akan semakin cepat & jauh lebih kuat dari pada sekarang. apa kau tertarik ikut latihan bersama Taora-chan?" ucap Obi kemudian melahap habis semangkuk nasi daging terakhirnya.

Taora tidak mengerti apa yang dikatakan Yoichi dan senseinya, istri? ah apalagi itu.
Memang Taora sudah tampak dewasa,tapi umurnya masihlah belia.
Dia tidak berfikir kearah sana, dia masih sangat polos.
Menurutnya bermain dan mengasah kemampuanya itu lebih penting.
Lalu beberapa saat kemudian Yoichi berpamitan pergi, dan saat itulah ia merasa sedikit lega. setidaknya tidak ada lagi seseorang yang tiba2 mengagetkan Taora dengan tindakan2 diluar dugaanya.
Dan setelah kepergian Yoichi, Obi mengajak Taora berlatih.
"Berlatih?? hahahah...." Taora tertawa, seingatnya dulu ia berlatih jutsu bersama Obi, dan ia menyebutnya berlatih sulap.
Masa itu sudah lama berlalu.
"Maksud sensei berlatih sulap??" Canda Taora, mengingatkan gurunya.
"Baiklah....aku bersedia!" Ucapnya tersenyum senang.

" Nah, Sekarang aku ada dimana? " Ujar Yoichi sedang kebingungan.
Ia melihat sekeliling. banyak penduduk dan warga kesana kemari. Yoichi pun mendekat ke salah satu warga.
" Permisi, dimana yah gerbang pintu keluar Sunagakure? " Tanya Yoichi.
" Kau siapa? aku belum pernah melihatmu. " Ujar warga itu.
" Hehe. Kau tidak perlu tahu siapa aku. bisakah kau memberitahuku? " Ujar Yoichi.
" Baiklah. Lurus saja di jalan ini. " Ujar warga itu.
" Terima kasih. " Ujar Yoichi.
Lalu ia mulai berlari lagi menuju gerbang Sunagakure.

Shinobi wrote:

"Tunggu..." tiba2 Obi menghentikan langkahnya sebelum memasuki mesin gravitasi.

"Ada sesuatu yg ingin ku lakukan, latihannya kita tunda sebentar ya Taora-chan. kau mengobrol-ngobrol dulu saja dengan Ran." Obi lalu membuat sebuah menyiapkan sebuah kunai di tangan kirinya dan kemudian membuat Rasengan di tangan kanannya. *SLAPSH* Ia lalu menghilang dari rumahnya.

*CLAK* Obi muncul dari segel flash yg ia tandai di leher Yoichi dan langsung menancapkan kunai ke leher Yoichi.

"Rasengan"*BOOM* Ia kemudian menghantam Rasengan ke arah kunai yg menancap di leher Yoichi tersebut. Asap mengepul akibat serangan tersebut yg pastinya menghantam dengan telak pada Yoichi. Apa yg terjadi pada Yoichi? mungkin dia sudah mati atau setidaknya sekarat dan tak berdaya dihantam serangan seperti itu. Obi masih berdiri disana, tetap siaga dengan Sharingan dimatanya hingga memastikan musuh sudah tidak berdaya.

Akibat serangan tiba-tibadar Obi, tubuh Yoichi terluka berat.

" Sial, apa yang kau lakukan padaku!? " Ujar Yoichi sambil memandang Obi.
" Sebaiknya aku mulai kabur dari sekarang. Shunshin No Jutsu! " Gumam Yoichi.
Lalu yoichi menghilang 100 M dari Obi.

Setelah menghindar dari Obi, ia mulai merapal jutsu. Meskipun dalam keadaan sekarat, ia tidak ingin langsung mati tanpa melawan.
" Bunshin! " Ujar Yoichi. Booft! Muncul satu bunshin.
" Kau, bersembunyilah dari sini. " Ujar yoichi ke bayangannya. lalu bunshin itu bersembunyi di suatu tempat.
" Semoga strategi ini mengecohnya. " Ujar Yoichi

OOT : Ane masih punya chakra kan ...??

" Ghhhh.. keras kepala. selama kau ada disuna. kau tak akan bisa kabur. terlebih, aku sudah memasangkan segel flashku di lehermu. bersiaplah untuk mati." *Cipcipcip* Gemericik suara chidori terdengar dari sumbernya ditangan kanan Obi.*SLAPH* Obi kembali menghilang & muncul dari tanda flash di leher yoichi. kali ini dia memegang leher belakang yoichi dengan tangan kiri sambil mencengkramnya & kemudian*JLEB*

" Maafkan aku, tapi aku tak bisa membiarkanmu hidup lagi." ucap obi pada yoichi dengan chidori menembus punggung yoichi. Obi memegang jantungnya kemudian langsung meremukkannya dengan chidori tsb.

" Entah kenapa, perasaanku tidak nyaman saat kau akan kembali ke kumo. Jadi aku memilih untuk membunuhmu." lanjut Obi kembali sambil menjatuhkan yoichi ke tanah. Obi ternyata bisa bertindak kejam juga.

Shinobi wrote:

" Ghhhh.. keras kepala. selama kau ada disuna. kau tak akan bisa kabur. terlebih, aku sudah memasangkan segel flashku di lehermu. bersiaplah untuk mati." *Cipcipcip* Gemericik suara chidori terdengar dari sumbernya ditangan kanan Obi.*SLAPH* Obi kembali menghilang & muncul dari tanda flash di leher yoichi. kali ini dia memegang leher belakang yoichi dengan tangan kiri sambil mencengkramnya & kemudian*JLEB*

" Maafkan aku, tapi aku tak bisa membiarkanmu hidup lagi." ucap obi pada yoichi dengan chidori menembus punggung yoichi. Obi memegang jantungnya kemudian langsung meremukkannya dengan chidori tsb.

" Entah kenapa, perasaanku tidak nyaman saat kau akan kembali ke kumo. Jadi aku memilih untuk membunuhmu." lanjut Obi kembali sambil menjatuhkan yoichi ke tanah. Obi ternyata bisa bertindak kejam juga.

Shinobi wrote:

" Entah kenapa, perasaanku tidak nyaman saat kau akan kembali ke kumo. Jadi aku memilih untuk membunuhmu." lanjut Obi kembali sambil menjatuhkan yoichi ke tanah. Obi ternyata bisa bertindak kejam juga.

Sebelum itu, Bunshin yg dipersiapkan yoichi akhirnya muncul juga. Lalu ia memeluk tubuh obi.
"Duarr! " Bunshin tersebut bukan bunshin biasa, melainkan bunshin daikubaha. bunshin yg dapat meledakan diri.

Tiba2 sebuah bunshin muncul dari belakang & memeluk obi dengan erat saat obi sedang menunggu kematian Yoichi di bawah kakinya.

" Si-sial.. aku harus teleport.. sekarang."*BOOM**SLAPHS* ledakan dahsyat mengepul dari tkp menghasilkan lubang dengan diameter 3meter. Nampak yoichi sudah hangus, sepertinya sudah mati karena luka parah ditambah efek ledakkan dahsyat bunshinnya tsb.

*BRUk* Obi jatuh di rumahnya dengan posisi telungkup & nampak bagian belakang pakaiannya terbakar & bolong. terlihat juga punggung obi melepuh akibat ledakkan tsb & ia pun sepertinya sudah tak sadarkan diri.

" Ya ampun kak obi, apa yg terjadi padamu? kenapa bisa terluka seperti ini. Taora-chan bantu aku memapah kak obi." Ran lalu memapah obi menuju mesin regenerasi, membuka pintunya, memasukkan obi kemudian memasang masker pernapasan pada mulut obi lalu menutup kembali mesin tsb. ia kemudian memencet tombol regenerasi di mesin itu. air pun mulai mengisi mesin tsb & proses penyembuhan obi dimulai.

Scene Pasus di TKP.
Pasus mendatangi lokasi ledakkan yoichi & memeriksa keadaannya.

"Apa2an ini, orang ini hangus dengan luka parah..." ucap Y yg memeriksa yoichi.

" nafasnya sudah tidak ada. sebaiknya lekas bawa dia ke rumah sakit & masukkan kamar mayat untuk di otopsi." ucap Y pada teman2nya & kemudian mengeksekusi Yoichi.

"Sudah 24 jam, kak Obi masih belom bangun juga. apakah lukanya parah?" batin ran bertanya-tanya sendiri. Ia lalu mendekat ke indikator kesehatan pada mesin.

"Pemulihan tubuhnya sudah 50%. mungkin besok pagi baru dia akan bangun. semoga tak terjadi hal buruk." ucap ran lirih.

Taora mengukuti gurunya untuk berlatih, entah berlatih apa dia masih belum mengerti.
Namun saat berada didepan sebuah kapsul yang dimaksud Obi. tiba2 gurunya berhenti seperti mengingat sesuatu.lalu berpamitan pergi sebentar.
"Tap-tapi sensei? kita akan lat-" sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, Obi sudah menghilang dari hadapan Taora.
"Aaah... selalu saja sensei suka menghilang seenaknya." Taora sebal.
Lalu dengan berat hati kembali menemui Ran.
Lama bercengkrama dengan Ran, sampai rasa lelah menghampirinya.
Tapi baru saja akan beristirahat tiba2 Obi muncul dengan luka yang parah
"Sensei??!" Taora terkejut.
Lalu Ran meminta untuk membantu memapah Obi dimesin...entahlah Taora juga belum tahu.

.......
Beberapa jam kemudian Taora terbangun dari tidurnya diruangan tempat Obi dirawat. Ia menunggui Obi bersama Ran sampai tertidur disebuah kursi.
"Kak Ran?? bagaimana keadaan sensei?" Ucapnya pelan, masih menahan kantuk.
"Apa dia tidak apa-apa?" Tanyanya khawatir.

" Tenang Taora, selama ia tidak mati maka alat ini pasti mampu menyenbuhkan lukanya meskipun itu sangat parah." jawab ran pada taora.

---

satu hari

dua hari

tiga hari

seminggu

dua minggu

tiga minggu

---

" bahkan setelah 3 minggu & aku cek keadaanya sudah normal & grafik healthy menunjukkan angka 100%, tapi kenapa kak obi belom juga bangun. baiklah aku akan membuka alatnya & membangunkannya." ucap ran.

ran lalu melangkah ke depan mesin penyembuhan & membuka pintu mesin tsb. lalu melepaskan masker oksigen di mulut obi & kemudian bermaksud menyentuh wajah kakaknya itu. namun tiba2 obi terbangun & secara refleks membuka matanya yg kini nampak wujud lain dari Sharingan tomoe 3, yap itu adalah Mangekyoy Sharingan. obi yg terkejut seketika mengaktifkan jikkukan dari MSnya & membuat tangan ran hanya menembus wajahnya.

"Ka-kakak?!... apa yg terjadi pada matamu & wajahmu? kenapa aku tak bisa menyentuhnya?.ucap ran terkejut lalu menarik tangannya & melihat apa yg salah dengan tangannya.

" Ran, ternyata itu kau. mataku?.. ah, ran bantu aku keluar dari sini." ucap obi. dibantu ran yg memapahnya, ia lalu keluar dari mesin penyembuh tsb.

" kesana ran, kedepan cermin itu. aku ingin melihat mataku." kemudian obi & ran menuju depan cermin & obi melihat matanya yg bentuknya kini tak lagi tomoe 3 Sharingan, tapi sudah MS.

" ba-bagus, ini pasti mangekyou Sharingan. jadi yoichi sudah mati ya." ucap obi lirih di depan cermin.

" yoichi, pemuda yg kau selamatkan waktu itu? 3 minggu lalu tim medis sudah membawa jasadnya. jadi kau yg membunuhnya kak?" tanya ran.

" begitulah ran, aku ingin makan perutku rasanya lapar sekali. hei, taora masih disini." ucap obi yg berjalan di papah ran menuju meja makan & melihat taora masih tertidur disana.

Tiga minggu telah berlalu, tapi Senseinya belum juga sadarkan diri.
Selama itu juga Taora tinggal dan menemani Ran.
memastikan senseinya akan baik2 saja.

Taora tertidur didekat meja makan, setelah lelah berlatih dihalaman belakang.
Beberapa saat kemudian ia mendengar suara orang sedang berbincang.

Semakin mendekat suara yang didengarnya, membuat ia membuka matanya berlahan.

"S-sensei??" Mata Taora membelalak senang melihat senseinya telah siuman,dan berlari membantu Ran memapah Obi.

"Syukurlah sensei sudah siuman, aku senang sekali...ayo sensei kita makan.kak Ran hari ini masak masakan yang sangat lezat." Taora sangat bersemangat, tidak terlalu memperdulikan senseinya yang masih terlihat kesakitan.

" Taora-chan, baguslah kau memanfaatkan waktumu untuk berlatih. setelah ini kita akan menjalankan misi. jadi ayo kita sarapan dulu." jawab obi yg sudah menormalkan kembali matanya ke tomoe 3.

" aku harus banyak makan untuk memulihkan chakra & kekuatan tubuhku. mesin itu bisa memulihkan luka2 di tubuhku, tapi tidak dengan chakraku." lanjut obi.

" memangnya kau punya misi apa untuk Taora-chan kak? kau kan sudah lama koma & tak tau keadaan dunina ninja yg terkini bukan? " tanya ran.

" justru karena itu ran, misinya adalah ber-jalan2 untuk mencari tau situasi & kondisi terkini dunia ninja." lanjut obi tersenyum sambil melahap makanan2 di hadapannya.

"Haahh!"

terlihat Nanase Nei yang sedang melemparkan Kunai ke batang pohon.
"Aku harus mematahkan batang pohon itu!" ucap Nanase.

Batang pohon yang terlihat sudah banyak tergores itu semakin lama semakin hancur.

Kemudian, terlihat ia sedang mengalirkan Chakra ke Kunai itu, dan ia pun melempar kunai itu ke batang pohon tersebut.
"KRAAKKK" Batang Pohon itu langsung hancur.

"Hosh, hosh"

Memang saat itu di desa Sunagakure sangat panas, karena itulah keringat banyak keluar dari badannya.

"Setelah ini mungkin aku harus mandi, Panas!"

Sesampainya di Rumah, ia pun mandi. Setelah mandi, dia pergi ke dapur, memakai celemek, dan menghidupkan kompor.
Terlihat ia sedang membuka bungkus ramen cup, dan menuangkan air panas dari ceret ke dalam ramen cup tersebut.

Rumah Nanase sederhana, namun luas, kamarnya bisa menampung 20 orang, setelah kematian Orang Tuanya dan Saudara-saudaranya, ia sekarang sendiri di rumah itu, ia tidak memiliki keluarga ataupun kerabat.



15 Tahun yang lalu
Desa Sunagakure sangat panas, jam setengah 6 pagi, tetangga Nanase berteriak.
"Ichibi menyerang!!, Ichibi Menyerang!!" Ibu dan Ayah Nanase terbangun, mereka langsung memakai baju Jounin dan menuju ke medan perang bersama Saudara-saudara Nanase. Nanase ditinggal sendirian di rumahnya. Nanase sempat terbangun, namun kemudian ia tertidur lagi karena ia sangat mengantuk.

Esok paginya, orangtuanya belum juga pulang, ia pun membuka pintu rumahnya, terlihat orang-orang berkerumunan di depan Rumah Nanase, terlihat orang-orang tersebut membawa jasad Orangtua dan Saudara-saudara Nanase.

"Apa yang terjadi? Siapa itu?" ucap Nanase sambil menunjuk jasad Orangtuanya.

Orang-orang yang berkerumunan itu melihat satu sama lain, setelah itu datang seorang

"Nak, orangtuamu meninggal karena diserang Ichibi."

terlihat mata Nanase yang masih 6 tahun itu berkaca-kaca, dan ia pun menangis. Setelah itu ia dirawat oleh Neneknya, tapi 15 tahun kemudian, neneknya pun meninggal.

selesai makan dan berisitirahat mengisi kembalo cakranya, obi lalu mempersiapkan pakaian baru. Sebuah pakaian bertutup kepala lengkap dengan topengnya. Kemudian mengambil juga sebuah ikat kepala iwagakure yg ia temukan saat mengunjungi desa tsb beberapa waktu lalu, digoresnya lambang iwagakure di ikap kepala tsb seolah ia adalah ninja pelarian dari iwa.

"saatnya beraksi" ia lalu berpamitan kepada ran dan taora, namun hanya berteriak saja agar mereka tak melihat pakaiannya sekarang. Sebuah topeng telah ia kenakan dan ikat kepalanya kini dipasang di lengan kanan seperti shikamaru.

" ran, taora, aku akan pergi sebentar. " ucap obi berpamitan lalu lenyap dari kamarnya tanpa peduli dengan jawaban dari ran dan taora.

Penampakan obi sekarang ala anom di avatar korra https://i.imgur.com/vORI9.png

Waktu sudah sore, Nanase sudah selesai memakan ramen cup tersebut, lalu ia membuang ramen cup tersebut ke plastik berwarna putih, dan dibuangnya ke tong sampah yang terletak didepan samping rumahnya itu.
Setelah masuk kedalam rumah, pintu rumahnya diketuk oleh seseorang. ternyata itu adalah tetangga Nanase. ia memberikan makanan untuk Nanase makan.

"Terima Kasih" ucap Nanase.

obi muncul kembali di kamar rumahnya dengan space flashnya sambil menggendong owl yg tak sadarkan diri. Ia lalu melepas jubah penyamarannya.

"Kai" seketika jubahnya pun berganti di pakaian berwarna merah oren favoritnya. Ia lalu membawa owl ke mesin penyembuh, memasang segel flash di leher owl lalu memasukkannya ke mesin tsb dan mengunci kemudian menghidupkan mesinnya agar bekerja menyembuhkan owl. Ran yg mendengar suara gaduh, sontak mendatangi asal suara tsb.

" oh ran, aku menemukan orang ini terluka di bawah telinganya lalu aku membawanya kesini untuk menyembuhkannya mungkin dia akan berguna untuk kita nanti." ucap obi saat melihat ran sudah ada di belakangnya.

"begitukah? Baiklah aku akan mengurusnya hingga ia sembuh. Kau mau pergi lagi?" tanya ran kemudian.

" yah aku akan jalan2 lagi, aku hanya ingin menjajal jutsu mangekyou ini. Aku akan segera kembali" ucap obi sembari mengecup pipi adiknya itu kemudian kembali menghilang.

Slaph! Taora dan senseinya beserta pemuda yang asing baginya sampai diruang tamu rumah Obi.
Wajahnya masam, Sedikit kesal karena ia baru meninggalkan rumah ini beberapa hari dan kini ia sudah kembali tanpa membawa sedikitpun kesenangan dari luar sana.
Apa gurunya tidak berfikir betapa panjang perjalananya kemarin.
Namun sikapnya berubah saat Senseinya kesakitan, dan buru2 membantu Ran.
Ran juga menanyakan siapa pemuda itu, tentu saja Taora juga tidak tahu.
Untung saja Obi sedikit bercerita siapa pemuda itu.
"Oh namanya Kagami?apa kami pernah bertemu sebelumnya? ah aku benar2 tidak mengingatnya." Batinya,sambil melirik sebentar kearah pemuda itu. Lalu kembali melihat Ran menyembuhkan Obi.
Saat itu juga Obi bercerita tentang biju dan memberikan misi kepada gadis keras kepala itu bersama pemuda bernama Kagami itu untuk mencari informasi sebanyaknya tentang orang yg melukai gurunya bberapa waktu yg lalu.
"Aku? dan dia??" Taora sedikit terkejut.
Berpartner dengan orang yg blm ia kenali?
Sepertinya akan sulit, Taora sedikit ragu.
"B-baiklah, asal dia bisa menjaga sikapnya."
Lalu Obi mengajak Taora dan Kagami memilih peralatan untuk dibawa oleh mereka.

" anak nakal itu namanya Kagami, aku mengangkatnya menjadi jounin bersamaan dengan Taora chan beberapa waktu lalu. tapi ia sering lebih suka mencari info di luar desa, karnanya mungkin kau baru kali ini melihatnya."

"Sudah puas menyebutku anak nakal kazekage, usia ku 21 sekarang...." Memutar bola matanya, hanya sebagai isyarat jika dia sudah bukan anak - anak lagi kan.

"Padahal kita sudah jounin..."
"Diam ah, udah..."
"Kau juga mengeluh..."
"Jangan buat mood ku makin buruk ryuusuke"
Sementara mereka bertengkar didalam sana, kazekage sudah menginstruksi kan hal lain, kali ini wajahnya berubah total, berusaha mencerna tiap kata yang masuk kedalam telinganya dan menyimpannya baik - baik didalam otak, jadi situasinya sekarang tambah parah, dia ditugaskan keluar desa kembali dan kali ini berhadapan dengan penjahat rank S.


"Apa kita bisa..."
"Lakukan saja, nanti ada jalannya..." Mereka selalu dihadapkan pada situasi buruk, itu sudah biasa. Tapi kalo urusan bijuu dan hal - hal semacam ini lain ceritanya.

Lalu satu hal yang membuat Ryuusuke keluar, sedikit membocorkan keberadaannya, yaitu ketika perempuan, tidak, dia bocah, bocah yang berkomentar tentang kelakuan seorang Amakusa kagami.

"B-baiklah, asal dia bisa menjaga sikapnya."

"ehem..." tubuhnya mulai berbalik, iris kuning hasil perubahan kepribadiannya kini menatap lekat wanita muda itu.

"Dengar..." ia sedikit mengangkat telunjuknya dan menyimpannya tetap beberapa senti dihadapan wajah gadis itu.

"Situasinya kian buruk, dan aku tak mau mendengar komentar dan celoteh dari seorang yang sama - sama baru diangkat menjadi jounin, kau pikir aku mau? tidak... dan ini akan semakin buruk... jadi persiapkanlah dirimu... sekarang yang kau hadapi mahluk hidup, bukan rumah kosong..." beberapa rumor mengatakan wanita ini meski berbakat tapi tak pernah diturunkan ke lapangan, berbeda dengannya yang sudah hampir 2 tahun bekerja sebagai mata - mata suna dan mengerjakan situasi sulit diluar sana.

Berusaha tak menangkap ekspresi dari wanita itu, Kagami langsung melengos, setengah tak memperdulikannya, paling tidak untuk saat ini.

"RYUUSUKE SIALAN !!! KENAPA KAU BICARA SEPERTI ITU !!! DIA PARTNER BARU KITA ! KAU MERUSAK SUASANA, MISI KITA SULIT TAU !" Omelnya didalam sana.

"Demokratis lah, tubuh ini bukan hanya milikmu Ryuutaro..."

Ryuutaro tak sempat berkomentar lagi tentang hal tersebut, karena dia sendiri sudah sibuk membawa peralatan Shinobi yang berada dihadapannya.
Fuuma shuriken, belasan kunai dan shuriken, bom kertas, dan beberapa pil serta obat - obatan, tali, kawat, dan hal - hal lainnya yang merupakan perlengkapan taktis shinobi ia jejalkan kedalam ransel yang sudah disiapkan disana.

"u-um...maaf..." tiba - tiba saja pribadinya berubah, ia sedikit mengangkat alis pada wanita muda itu, entah bagaimana menjelaskannya, kalau ketahuan bahwa dia berkepribadian ganda kan aneh.

Seperti tak terima dengan pernyataan Taora, pemuda bernama Kagami itu berbalik dan mengangkat telunjuknya tepat dihadapan Taora dan meminta agar Taora tidak memperkeruh keadaan.
Seketika Gadis berrambut biru panjang itu mengerucutkan bibir dan menautkan kedua alisnya.
"Kau tampak seperti memerintaku? atau mengancamku?" Balasnya sedikit sebal.
tanpa menjawab pemuda itu memilih pergi dan mempersiapkan beberapa peralatan shinobi dan mengabaikanya begitu saja. Dan itu semakin membuatnya kesal.
Beberapa saat Taora ikut memilih senjata apa saja yg akan dia bawa, tapi ia merasa tidak perlu.
Baginya ia sudah cukup mampu tanpa senjata2 itu. Cukup sombong memang.
Namun pemuda itu sedikit menarik perhatianya karena banyak sekali perlengkapan yg akan dia bawa, Taora menghampiri hanya untuk mengejek.
"Hn? Kau seperti ibu2 saja." Cibirnya dengan wajah menyebalkan.
"Memangnya kunai dan shuriken dikantungmu tidak cukup?" Tanyanya, lebih tepatnya mencibir.
"Jangan memperlambat perjalanan kita karena bawaanmu sangat banyak."
Tanpa memperdulikan jawaban pria itu, Taora pergi meninggalkanya diruangan itu.

" Jangan ribut anak2, kalian sekarang adalah tim. Jadi sudah seharusnya kalian bekerjasama. Misi ini sangat sulit, kemungkinan orang yg kalian selidiki memliki kekuatan yg setara atau bahkan lebih kuat daripadaku, jadi kalian harus kompak dan saling menjaga." Nasehat obi pada anak2 tsb sembari meminum susu coklat hangat yg disiapkan Ran.

" Taora chan, kau harus membawa pil chakra serta botol berisi obat itu. Aku sangat yakin jika keduanya akan berguna kalian nanti. Dan aku akan memberi tahu seperti apa yg ku cirgai itu." Obi lalu bangkit dan menghampiri mereka berdua. Kemudian dengan kemampuan MSnya ia memberikan rekaman penampakkan target operasi pada anak buahnya melalui tatapan mata matanya kemata kedua anak itu.

" Itu wajah dan penampakkan mereka, berhati-hatilah jika bertemu mereka. Alirkan chakra kalian pada kunai flashku, segel flashnya mengandung chakraku yg akan bereaksi mengirim sinyal padaku sehingga aku bisa merasakan jika kalian membutuhkanku dan aku segera menuju tempat kalian. Tapi sebelum kalian berangkat, ayo kita makan dulu." Lanjut obi yg kini sudah dimeja makan bersama ran

"S-sensei? Kau mendengarnya?" Ucap Taora setelah melihat Senseinya sudah berada dimeja makan.
Lalu dengan segera iapun ikut duduk disalah satu kursi dimeja makan itu.
"Aku sudah membawa Obat dan pil chakranya, sensei tidak usah khawatir." Jawab Taora, sambil menepuk kantung ninja yg berada dipaha kananya. sambil tersenyum kearah Ran.
Beberapa saat kemudian Obi mengaktifkan mangekyou sharinganya dan menunjukan target yang dimaksud Obi.
Mata Taora tak berkedip, menampakan ekspresi tegang, lalu segera mengerjapkan mata birunya setelah Obi selesai menunjukanya.
"A-aku mengerti sensei." Jawabnya saat Obi mengingatkanya untuk berhati-hati dan untuk mengalirkan chkra saat butuh senseinya.
"Baiklah, aku sudah lapar sekali. Sepertinya masakan ini sangat lezat, Iya kan kak Ran?" Ucap Taora bersemangat, sambil menyantap makanan yg disiapkan Ran.

“Dia mengatai kita seperti ibu2! Biar kubunuh bocah ini!” Ucap Ryuusuke dalam hati, bahkan ia mencoba menguasai tubuh yang terpaksa berbagi dua pribadi tersebut.

“s-sudahlah!Ryuusuke!hentikan!” Seolah sedang menahan gerakannya sendiri, dia justru terlihat seperti seorang yang sedang sakit perut.

Setelah semuanya selesai, Kagami menggendong  benda berat tersebut dengan sedikit tenaga yang ia kerahkan. Ditengah perjalanannya mengejar sang ‘belia’ ia dipaksa untuk melihat sesuatu yang seharusnya tak bisa ia lihat.

“Ya tuhan…” Gumamnya pelan ketika melihat sosok – sosok yang masuk kedalam visualnya.
“Mereka semakin terlihat cantik dan tampan saja…” Komentarnya, memang seperti orang yang salah fokus, tapi kenyataannya memang begitu, tak terlihat seperti penjahat.

“Ehem, oke…” Ketika mendengar kata makan, tentu saja, mengapa tidak, lagipula sangat lapar, sejak mereka di kirigakure, ia bahkan remah pun tak sampai kedalam tenggorokannya.

"dan sepertinya aku jadi diabaikan gara gara kau,suke" bisiknya pelan sambil mendecak ketika mengikuti sosok sosok lainnya yang berada didepannya.