ran dan obi sudah berada di kedai makanan dekat, sambil makan ramen dengan minuman susu coklat favorit obi mereka pun memulai pembicaraan.

" jadi ran,sudah 10 tahun sejak kau kembali dari gunung kazemaki dan kau sudah bersamaku melewati banyak hal. mulai dari latihan elemen air, tanah dan juga kayu. nona yui juga mengajarimu menggunakan teknik ninja medis. lalu bagaimana perkembangan kemampuanmu sekarang? " obi memulai pembicarannya dengan ran.

" rasanya 10 tahun adalah waktu yg cukup bagiku tuk menguasai jutsu2 terhebat elemen kayu seperti milik hashirama legenda klan senju. aku juga sudah menguasai teknik ninja medis tertinggi layaknya legenda ninja medis dari klan senju lainnya yakni tsunade. kau tenang saja, aku mungkin salah satu yg terbaik dalam hal dua kemampuan tersebut. hanya saja, cakraku tidaklah cukup banyak untuk melakukan jutsu2 tersebut berkali-kali dalam sehari, maksimal aku hanya bisa memakainnya sekali dalam pertarungan kak." jawab ran sambil menyantap makanannya.

" bagus sekali ran, itu sudahllah lebih dari cukup bagimu untuk membantu membackup aku dan pasukan di desa. kalau begitu aku bisa tenang menyerahkan suna padamu dan shinobi desa kita." lanjut obi.

" apa maksudmu kak, apa kau akan pergi? kemana dan apa tujuannya?" tanya balik ran pada obi.

" yeah begitulah ran. blok utara sudah mulai melakukan serangan terhadap blok kita. jika terus dibiarkan mereka akan semakin merajalela. aku akan pergi ke iwa untuk mencoba melakukan serangan diam2 pada mereka sebagai balasan atas apa yg mereka lakukan pada konoha dan kir. aku mengandalkanmu disini bersama pasus dan shin sebagai penjaga keamanan desa." ucap obi menjelaskan.

" baiklah kak aku mengerti. kalau begitu berhati-hatilah dan jangan sampai terjadi hal buruk padamu. kau bisa percayakan keamanan suna padaku. " ran dan obi sudah menyelesaikan makan mereka. mereka lalu keluar dari kedai.

" Kuchiyose no jutsu" *BOFT* Gamakichi pun muncul di hadapan mereka. obi lalu melompat dan naik di atas di kepala kichi.

" baiklah ran sampai jumpa lagi, aku akan segera kembali. gamakichi kita berangkat menuju iwa. " ran melambaikan tangannya dengan senyuman. obi dan kichi lalu melompat menembus kekkai suna dan dengan kecepatan tinggi serta sekali lompatan yg mampu menjangkau satu kilometer, kichi meluncur menuju iwa

" sumi chan.. sumi chan.. " suara khayalan dari sang adik. sebuah lantunan melodi indah yang tak pernah di dengar oleh natsumi sejak umurnya mencapai angka 9 sampai sekarang usianya genap 18 tahun. " sumi chan.. yumi senang bermain disini. " adik sumi telah tiada, kini hanya melodi khayalan yang dapat melepaskan rasa rindunya terhadap yumiro, adik natsumi.

" eh?!! "

tiba-tiba suara puluhan kaki manusia memecahkan suasana. natsumi yang tadinya terdiam kini mulai bergerak karena suara itu. ia mulai berdiri untuk menambah jangkauan penglihatannya " ada apa ini ramai-ramai ? pesta kembang api. " tangan kanan natsumi bergerak menyentuh alisnya dalam posisi horizontal, tapi agak menekuk dibagian telapak.

" sunagakure sedang siaga satu. kita harus mengevakuasi semua warga. termasuk kau, natsumi. " kembali, untuk kedua kalinya, suara manusia membuat natsumi tersontak kebelakang. ia mulai memutarkan kepalanya 180 drajat dan diiringi dengan tubuhnya yang ikut berputar 90 drajat. kemudian natsumi menemukan seorang wanita jangkung berpakaian serba coklat, seperti seragam jounin sunagakure. " evakuasi ?."

*SLAPHS* Obi muncul di pos penjaga desa, tepat dimana tak jauh dari hadapannya ada orang asing dengan guk2 di bahunya. ran yg mengetahui kedatangannya kakaknya lalu mendekati obi.

" Siapa orang itu kak? Sepertinya dia mencarimu. kami tak melawannya karena dia bilang tak ingin mencari ribut." ucap ran.

Obi tak menjawab pertanyaan adiknya, dia hanya diam saja lalu berjalan ke arah orang itu sambil memanggilnya.

" Hei, kau orang asing. kau siapa dan afa perlu apa mencari Kazekage?" tanya Obi dengan sedikit berteriak.

" hm, Sharinganmu?! tidak mungkin. pemilik sharingan dimataku ini sudah lama mati. kau tidak mungkin... " ucap obi terdiam. ia lalu mengambil toples berisi sepasang sharingan yg di sodorkan manusia bertopeng. kemudian obi memanggil ran yg tak jauh di belakangnya.

" mari ku bantu kak." ran dan obi lalu duduk di sebuah kursi yg ada di dekat sana. dengan cekatan ran lalu melepas sharingan dimata kanan obi dan memasangkan sepasang sharingan yg di toples. ran lemudian membalut mata obi dengan perban dan menyimpan satu mata lainnya ke dalam toples yg lain yg ia bawa sendiri.


" ambilah, ini milikmu sekarang." tanpa banyak omong ran memberi sharingan kakaknya pada kira kemudian menggandeng lengan obi.

" kita akan bertemu lagi nanti. " Obi dan ran lalu menghilang dari sana dan menuju suatu tempat entah dimana.

*SLAPSH* obi dan ran sudah berada di rumah mereka, ran kemudian membaringkan obi di kasur yg berada di kamarnya untuk beristirahat.

" tidurlah dulu kak, saat kau bangun dan membuka matamu kembali maka sharinganmu sudah akan bisa kau gunakan lagi. aku akan menyiapkan kolam air panas dan makanan untukmu." ucap ran kemudian berlalu dari kamar obi.

obi terbangun dari tidurnya. perlahan ia membuka kedua matanya, mata yg baru saja di pasangi Sharingan baru namun tetap hanya tomoe 3.

" Pemandangan yg indah, aku akan mencari cara agar bisa membangkitkan Mangekyou Sharingan di mataku. Baiklah saatnya mencoba kemampuan mata baruku. " Obi lalu bangkit dan menuju ruang makan di rumahnya.

" Ah Ran, kau tertidur di meja makan dengan makanan yg kau siapkan untukku. Baiklah aku akan melahap beberapa makanan ini & juga minuman favoritku, susu coklat dingin. lanjutkan lah tidurmu Ran. Aku akan jalan2 mencoba mata baruku." Obi lalu mengingat2 dimana saja kunai flashnya berada & ternyata ia hanya mengingat baru memasangnya di Konoha.

" Baiklah aku akan ke Konoha dulu." dengan cepat tubuh Obinlenyao menuju Konoha.

[out]

Selangkah demi selangkah kaki bersepatu hitam itu melangkah diatas pasir yang membuat kakinya sedikit terasa tidak nyaman dan berat.
Tempat tujuanya memang tidak jauh lagi, gerbang perbatasan juga sudah mulai terlihat dari mata birunya.
Berlahan senyumnya berkembang dan matanya berbinar senang.
Lalu ia berlari dengan bersemangat berharap bisa lebih cepat menuju tempat itu.
Beberapa menit kemudian gadis yang sudah tidak lagi kecil itu telah sampai digerbang desa suna.
Dengan nafas yang sedikit tersengal,ia mengelap keringat yang ada didahinya.
"Akhirnya, aku kembali pulang." Ia tersenyum lega.
Ia mendongak keatas, melihat langit lalu mengamati bangunan gerbang itu sedikit berbeda. Tetapi masih dapat ia kenali.
Tersenyum kembali ia mengingat hidupnya dahulu ada dibalik gerbang ini,bersama kawan-kawanya,bersama kakaknya,bersama senseinya.
Namun ia kembali menunduk sedih mengingat perang itu telah membuatnya terpisah dari semua orang yang ia kenal.
Tidak pernah ia bayangkan sebelumnya,hidupnya akan semenderita itu.
Berpisah dengan ayah,ibu dan kakaknya karena perang didesa kecilnya yg dulu.
Setelah ia bertemu lagi dengan kakaknya didesa Suna ini, tidak disangkanya perang kembali menghancurkan hidupnya.
Perang lima tahun yang lalu membuat dirinya kembali kehilangan sang kakak.
Saat itu ia sedang menangis menjerit-jerit memanggil kakaknya yang sudah tidak lagi berada didekatnya ditengah-tengah kerusuhan.
Lalu seseorang yang asing menyelamatkanya dari lemparan kunai dari musuh.
Tersadar dari lamunanya, ia mengusap sedikit air mata yang membasahi pipi putihnya, dan kembali menatap gerbang itu.
Sedikit ragu untuk kembali masuk kedesa yang baru sebentar ia tempati dulu.
Tidak yakin masih ada seseorang yang akan mengenalinya.
Mengingat kini penampilanya telah jauh berubah.
Rambut yang dahulu berwarna pirang pendek itu telah ia rubah warna dan bentuknya.
Bukan hanya rambut yang biru panjang,tetapi juga penampilanya yang sedikit memperlihatkan keindahan perutnya.
Sebagai gadis remaja sekarang ia juga ingin sedikit terlihat cantik.
Walau kesan tomboy masih saja belum hilang dari gesturnya.
"Hhhhh...aku harus menemui siapa?" Gumamnya.
Ia tidak yakin akan menemui siapa,mengingat kabar yang ia terima semua penduduk suna telah banyak yang tidak selamat.

Gadis berambut biru itu memutuskan untuk tetap masuk.
Walau kemungkinan semua orang tidak mengenalnya.
Benar saja, baru melangkah kedalam dia sudah dicegat beberapa penjaga gerbang.
Dengan sedikit penjelasan, akhirnya penjaga itu mempersilahkan Taora masuk.
Karena memang Taora masih memiliki identitas warga suna, dengan menunjukan hitai ate yang masih ia pakai dilengan kananya.
Setelah mendapat ijin masuk,ia berjalan didesa sambil mengingat ingat tempat yang dulu pernah ia singgahi.
Terutama sebuah lapangan yang cukup luas, dimana dulu ia dan kakaknya berlatih disana.
setelah lama berkeliling desa dan tidak menemui seorang pun yg ia kenal, akhirnya ia mengingat gurunya.
"Guru?, iya semoga saja masih ada yang bisa kukenali."
Dengan semangat dan harapan yang besar, ia berlari mencari rumah gurunya Obi.

" ya ampun aku tertidur. bagaimana keadaan kakak ya. " ucap ran saat terbangun dari tidur panjangnya. ia lalu bergegas ke kamar kakaknya namun tak siapapun disana.

" kemana dia.. kak.. kakaaaakkk?!.. " ucap ran sedikit berteriak berharap sang kakak akan mendengarnya. namun tak ada jawaban. ia kembali ke meja makan & baru menyadari kalo beberapa makanan yg ia siapkan beserta minumannya sudah habis.

" jadi dia sudah pergi. ya sudahlah kalo begitu semoga dia baik3 saja." batin ran.

*SLAPH* obi, bunshinnya & youichi tiba di rumah obi.
" Ran kemarilah." ucap obi sedkiti berteriak memanggilnya adiknya. ia lalu menyalankan sebuah kapsul penyembuhan yg ada di ruangan kesehatan (kapsul kayak yg dipake goku & bezita buat nyembuhin diri di planet namec). sementara itu ran sudah datang ke haadapan obi.

" ada apa kak & siapa dia?" tanya ran saat melihat youichi.

" masukkan dia ke dalam kapsulnya tsb bunshinku. tapi sebelumnya aku akan memasanh segel flash khusus yg tak bisa hilang & ini akan bisa mendengarkan percakapan antara dia & orang yg ada di sekitarnya." pinta obi pada bunshin yg lalu sang bunshin menuju kapsul, memasukkan youichi ke dalamnya & memasang selang pernapasan serta infus pada youichi. sebelum menutup pintu kapsul, obi meletakkan telapak tangannya di ujung leher belakang youichi.

" ran jaga dia, aku akan pergi lagi. jika dia sadar kau bisa membukakan pintunya & menghubungi aku jika terjadi hal yg buruk. *SLAPH* obi lalu menghilang & bunshinnya pun lenyap.

Setelah dibawa Obi ke suna dalam keadaan tidak sadar, Akhirnya yoichi sadar dari pingsannya lantaran fungsi kapsul penyembuhan milik obi.
" Dimana ini? " Ujar Yoichi dalam keadaan setengah sadar.
" Kau Siapa? " Tanya Yoichi sambil melihat ran.
" Dan apa ini? apakah ini kapsul penyembuhan? " tanyanya sambil memegang kapsul tersebut.

ran yg memang sedang menjaga kapsul penyembuhan yg berisi yoichi di dalamnya, melihat yoichi mulai sadar.

" sepertinya dia sudah sembuh, mungkin sudah saatnya mengeluarkan dia. tapi aku harus mengatakannya pada kakak ku dulu." batin ran.

ran lalu menekan tombol untuk mengeluarkan air yg memenuhi bagian dalam kapsul yg mana air tsb adalah air hangat yg sudah berisikan sel2 untuk menyembuhkan luka. setelah airnya habis, ran lalu menekan tombol untuk melepaskan selang pernapasan yg membantu yoichi bernapas di dalam air. terakhir ia menekan tombol untuk membuka pintu kapsul tsb.

" sekarang kau bisa keluar, sepertinya sudah sembuh. ayo ikuti aku ke ruang makan, kita makan dulu untuk memulihkan chakramu. " ajak ran pada yoichi.

ran kemudian berjalan duluan ke ruang makan dimana ia sudah menyiapkan makanan yg cukup, sebenarnya untuk obi tapi masih cukup banyak untuk diberikan kepada tamu tsb.

" baiklah silakan kau makan dulu, aku akan disini mengawasimu. bagaimana pun kau adalah orang asing tapi akan tetap baik kepadamu selama kau tidak macam. aku hanya berniat membantumu. " lanjut ran lagi.

Quote :

ran yg memang sedang menjaga kapsul penyembuhan yg berisi yoichi di dalamnya, melihat yoichi mulai sadar.

" sepertinya dia sudah sembuh, mungkin sudah saatnya mengeluarkan dia. tapi aku harus mengatakannya pada kakak ku dulu." batin ran.

ran lalu menekan tombol untuk mengeluarkan air yg memenuhi bagian dalam kapsul yg mana air tsb adalah air hangat yg sudah berisikan sel2 untuk menyembuhkan luka. setelah airnya habis, ran lalu menekan tombol untuk melepaskan selang pernapasan yg membantu yoichi bernapas di dalam air. terakhir ia menekan tombol untuk membuka pintu kapsul tsb.
" sekarang kau bisa keluar, sepertinya sudah sembuh. ayo ikuti aku ke ruang makan, kita makan dulu untuk memulihkan chakramu. " ajak ran pada yoichi.

" Sebelumnya aku sangat berterima kasih padahal kita tidak mengenal satu sama lain dan aku mencurigaimu. Tapi mengingat kau yg menyembuhkanku, aku akan mempercayaimu dan tidak melakukan apa-apa padamu " ujar yoichi

" tapi sebelumnya bisakah kau memberitahuku siapakah namamu dan dimana aku berada sekarang dan juga kenapa aku bisa disini. " tanya yoichi

Quote :

ran kemudian berjalan duluan ke ruang makan dimana ia sudah menyiapkan makanan yg cukup, sebenarnya untuk obi tapi masih cukup banyak untuk diberikan kepada tamu tsb.

" baiklah silakan kau makan dulu, aku akan disini mengawasimu. bagaimana pun kau adalah orang asing tapi akan tetap baik kepadamu selama kau tidak macam. aku hanya berniat membantumu. " lanjut ran lagi.

yoichi lalu mengikuti sosok perempuan tersebut ke ruang makan. Ia lalu melihat sebuah tempat duduk. Ia pun duduk disana.
" terima kasih sebelumnya " ujar yoichi yang langsung memakan makanan tersebut.

Taora berdiri disebuah rumah yang tidak tampak asing baginya, walau berubah disana sini, tapi bangunan yang pernah ia tinggali dahulu masih sangat ia kenali. walau harus bertanya sana-sini untuk menemukan jalanya. Bertanya-tanya pada orang apakah gurunya masih hidup.
Setelah yakin ini rumah gurunya,lantas ia berjalan dan memanggil manggil gurunya.
"Sensei...Aku pulang...."
"Sensei...."
"Aku pulang sensei..." Tapi tidak ada jawaban.
"Hhh...sepertinya tidak ada orang" Taora menunduk lesu.

Shinobi wrote:

" kau, yoichi, sudah sembuh?. " tanya obi.

Yoichi yang tadinya sedang makan dengan lahapnya, tiba-tiba ia dikagetkan oleh seseorang yg bertanya apakah ia sudah sembuh atau belum.
" Tunggu dulu, kau siapa? kok bisa langsung muncul disini? " Heran Yoichi memandang Obi. Lalu Ia memutuskan berhenti makan.
" Hei Ran, Siapa dia? Apakah pencuri? " Tanya yoichi ke Ran dengan muka yang heran

Lalu, pandangan yoichi melihat ke arah ke sosok seorang perempuan cantik nan seksi (padahal ada ran disebelahnya). Dengan Cepat, ia berdiri dan memegang tangan perempuan itu sambil mencium tangannya (dasar mesum).
" Maafkan aku nona, bolehkah saya bertanya siapakah nama anda? " Tanya Yoichi ke Taora dengan nada yang lembut.

"Cklek!" Suara pintu membuat Taora menoleh.
Matanya berbinar,senyumnya berkembang. walau agak beda, tp Taora masih mengenali itu Senseinya.
"Iya Sensei, ini aku. Kau masih mengingatku?" Tanyanya meyakinkan.
Stelah sedikit bereuni, Obi mengajaknya masuk dan bertemu Ran.
"Kak Ran? kau masih ingat denganku?" Sapa Taora dengan senyumnya yang manis.
Dan sebelum Ran menjawab seorang laki-laki yang tidak ia kenal disamping Ran itu tiba2 menarik tanganya dan menciumnya.
"Eh!" Taora terkejut dan menarik tanganya dan melihat gurunya, seakan mengadukan perlakuan pria mesum itu.
"A-aku Taora!," Jawab Taora agak dingin.

Taora Anggara wrote:

Dan sebelum Ran menjawab seorang laki-laki yang tidak ia kenal disamping Ran itu tiba2 menarik tanganya dan menciumnya.
"Eh!" Taora terkejut dan menarik tanganya dan melihat gurunya, seakan mengadukan perlakuan pria mesum itu.
"A-aku Taora!," Jawab Taora agak dingin.

Mendapat perlakuan seperti itu, Yoichi tenang-tenang saja.
" Hmm ... Taora-Chan ya. Berapa umur anda? " Tanya Yoichi dengan rasa penasaran.
" Sepertinya aku menyukaimu. Maukah kau mau menjadi istriku? " Tanya Yoichi tanpa malu sedikitpun.

taora wrote:

"Kak Ran? kau masih ingat denganku?" Sapa Taora dengan senyumnya yang manis.

"kau, Taora-chan kah? ya ampun cantik sekali, padahal dulu kau tidak lebih cantik dariku tapi sekarang bisa menyaingiku. ahahaha.." jawab ran dengan senang dan hendak menghampiri memeluk murid gurunya itu, namun tiba2 yoichi mendahuluinya mencium tangan Taora.

" Ara.. ara.. uhuhumm.. Kau tidak boleh melakukan hal seperti itu pada gadis yg bahkan belum kau kenal Yoichi-kun, itu kurang sopan dan berlebihan." ucap Ran lalu menarik tangan Taora dan memeluknya sebentar kemudian menarik sebuah kursi agar Taora duduk disebelahnya.

" Aku adalah pemilik rumah ini, Uzumaki Obi. Tepat sekali katamu Ran, dan sekali lagi kau bertingkah tidak sopan pada Taora atau yg lainnya disini maka aku akan menyegel mulutmu agar kau tak mengulanginya lagi. pfft.." ucap Obi menakuti Yoichi.

" Duduklah, ayo makan bersama kami. Ambilah makanan dan minuman kesukaanmu. Ceritakan pada kami, kemana saja kau lima tahun ini Taora-chan?" ucap Ran pada Taora.

Taora terkejut dengan pernyataan Yoichi yang menurutnya sangat b0doh, dalam hatinya mempertanyakan apakah pria itu gila atau bagaimana. tiba2 melamar gadis yang umurnya saja belum genap 14tahun.
Untung saja Ran segera menarik Taora dari kebingungan yang baru saja ia alami.
"Kak Ran...kau berlebihan ^^, kau masih cantik seperti dahulu."
Lalu Taora menuruti ajakan Ran untuk makan bersamanya.

Shinobi wrote:

" Ara.. ara.. uhuhumm.. Kau tidak boleh melakukan hal seperti itu pada gadis yg bahkan belum kau kenal Yoichi-kun, itu kurang sopan dan berlebihan." ucap Ran lalu menarik tangan Taora dan memeluknya sebentar kemudian menarik sebuah kursi agar Taora duduk disebelahnya.

" Aku adalah pemilik rumah ini, Uzumaki Obi. Tepat sekali katamu Ran, dan sekali lagi kau bertingkah tidak sopan pada Taora atau yg lainnya disini maka aku akan menyegel mulutmu agar kau tak mengulanginya lagi. pfft.." ucap Obi menakuti Yoichi.

" Ahh Maafkan aku. bukannya aku bersikap tidak sopan, hanya saja aku tidak bisa lagi menahan perasaan ini. " Ujar Yoichi yg matanya menuju ke taora.

taora wrote:

Taora terkejut dengan pernyataan Yoichi yang menurutnya sangat b0doh, dalam hatinya mempertanyakan apakah pria itu gila atau bagaimana. tiba2 melamar gadis yang umurnya saja belum genap 14tahun.

" aku tahu kau mungkin shock atas pernyataanku ini. tapi beginilah perasaanku. Mungkin hari ini kau menolaknya, dan kulihat kau pasti masih sangat muda. Maka aku akan menunggumu 10 tahun lagi. " Ujar Yoichi dengan percaya diri.


" Yah Mungkin saatnya si penganggu ini pergi. Mohon maaf atas kelakuanku hari ini dan aku sangat berterima kasih pada Ran dan Obi karena telah mengobatiku dan memberi makan kepadaku. Dan Untukmu Taora-chan, Kutunggu 10 tahun lagi. " Ujar Yoichi kepada mereka semua.
" Oh ya Obi, Bisakah kau bilang kepada penjaga gerbang Sunagakure kalau aku ingin pulang, nanti mereka menanggapku musuh dari kumogakure. Nah Sampai Jumpa! " Ujar Yoichi.

Yoichi pun pergi berlari meninggalkan rumah Obi.