Masih bersandar pada dinding Suna dia merasakan sesuatu yang bergerak dibelakangnya dengan cepat Rizki menoleh dan melihat orang yang tadi berbicara dengan Kaage dengan sebuah bola besar ditangannya.

" Cih , sial ! "

Dengan pergerakannya yang bisa dibilang cepat dia menghindari jutsu itu dengan sangat mudah. Namun karena masih memiliki efek dari penggunaan fuin barusan kini dia menghindari dengan tubuh yang tidak seimbang dan akhirnya jatuh tersungkur.

" Sial kini aku tak bisa bergerak "

Dia lalu memandangi langit dan menenangkan tubuhnya sambil tiduran di pantai atau bisa dibilang pantai pasir itu dan tak menghiraukan yang terjadi dengan orang yang menyerangnya tadi karena tubuhnya masih cukup lelah karena efek fuin tadi.

" Cih "

---

oot : jangan lupa rasengan mudah dihindari :

He-hebat. Doton: Doryuheki bisa menahan Mekkyaku yang sudah bercampur dengan Kazekiri, sugoi >_>

---

...

" Cukup sudah, hentikan tindakanmu mengacau disini coklat. Sekarang aku lah lawanmu. Tapi apa kau masih sanggup melanjutkan pertarungan atau ingin beristirahat dulu? Aku rasa chakra sudah banyak terkuras sejak kau menyerang Konoha dan menyerang disini. Dan tuk Pasukan Jounin mundurlah, juka perlu siapkan pemakaman. Mungkin akan ada yg tewas disini nanti. "

"Aku tidak tahu siapa kau sebenarnya, yang pasti, kau terlalu banyak omong," perlahan ia bangkit. "Mana Yasujiro..." "...serahkan padaku atau desa ini akan lenyap." Ujarnya tanpa terdapat sedikit ekspresi.

Rizki hanya melihat fuinnya yg berceceran dan melihat saja . Namun beberapa saat kemudian fuin itu kembali menyatu dan masuk kembali ke dalam dinding itu. Karena jenis fuin itu tipe permanen :

" Cih , aku harus mencari Yasujiro Kaage , persetan dengan bunshin yang menyerangku tadi "

Dia lalu berjalan menjauh dari Suna dengan langkah yang diseret-seret akibat masih kelelahan dan mengeluarkan terlalu banyak darah.

[out]

" melenyapkan desa ini dengan keadaanmu yg sekarang? kau bermimpi nak. lagi pula Kaage sepertinya sudah pergi sejak kau memulai ritual Kirinmu tadi. mungkin belom begitu jauh jika kau mengejarnya. Kita akan bertemu lagi lain kali dengan kekuatan penuh dan tak ada gangguan untuk bertarung. " ucap Obi pada perusuh itu.

" Cukup pasukan, kita akan kembali dan memperbaiki desa. " ucap Obi pada pasukannya, namun ia tak lantas pergi. Ia masih mengawasi perusuh itu dan mencoba mencari chakra asing laib yg mungkin ada di sekitarab desa.

---

@Kiman temboknya hancur, fuinmu pasti hancur dan gak bisa dipake .

" nyam... nyam.... ,nyaam... nyam.... " bunyi keripik singkok yang ia kunyah dengan santainya ketika kembali dari pantai negara pasir, jauh diselatan sana, bukit pasir masih menghalangi pandangannya dari arah desa.

" satu bukit lagi lalu aku sampai ke desa tercinta... " ujar kagami yang masih mengunyah benda gurih tipis tersebut.

" panaass.... " keluhnya sembari menyeka keringat yang mengucur deras dari balik baju coklatnya, warna khas sunagakure, topi jerami yang lebar membuat wajahnya tetap teduh dari sengatan mentari sunagakure yang sangat terik.

Satu, dua, tiga, langkah demi langkah menanjak ia lewati, hell.. bungkusnya jatuh, mata hijau itu menyorot jauh ke arah desanya sendiri.

" apa yang kau lihat.... tuan sok ganteng.... " seseorang berkata, ia menuduk, namun irisnya masih mencari apa yang sedang terjadi, lagi lagi suara ini.

" yappari kau belum menyadarinya ryuutaro... " suara itu lagi!, kagami mulai melirik ke kanan, kemudian kekiri, ia tak melihat apapun, rasa takut? iya, bingung?iya.

Srek ! srek srek! ditengah kebingungan ia mulai memikirkan kembali apa yang sering terjadi padanya belakangan ini, intensitasnya semakin sering dan terjadi beberapa kali dalam hari ini saja.

" s-siapa kau !? " ia berteriak. Mulutnya kini kaku, a....apa apaan batin kagami.
"dan... dan.... hell!!!!! siapa kau ! kenapa kau tahu nama asliku !!!?" jika seseorang melihatnya sudah jelas mereka akan meninggalkannya karena dianggap gila.

" aku ryuusuke... baka... cukup sudah kau menyimpanku... tubuh ini terlalu sempit untuk kita berdua... " kagami sendiri yang mengucapkan itu.

Jauh didalam pikirannya mereka seolah berada dalam satu ruangan yang menggunakan satu jendela untuk menggunakan mata, dan satu gagang pintu untuk keluar, tapi kali ini mereka berdua bergesekan, dan hampir tak ada yang mau mengalah.

" hora!? suna terbakar! " ia menunjuk ke arah sunagakure.

" hiiyy!!!! menyeramkan.... ! " Ia memegang lengannya sendiri kemudian, tubuhnya masih merinding mengapa ia bicara seperti tadi, bernada keras namun terdengar kasar. ia menatap lengannya perlahan, dan mengamatinya.

apa ini...siapa sebenarnya aku.... ryuusuke? kenapa kau berada ditubuhku kali ini matanya justru menatap tubuhnya sendiri, dan ia tak mempedulikan suna untuk beberapa alasan.

" arrgh.... aku tak peduli... yang jelas suna... suna... " kagami mengacak ngacak rambutnya sendiri,dan berlari ke arah sunagakure.

saat ia berlari, suara itu muncul kembali. ara?

" yah... aku amakusa kagami, setidaknya itu yang mereka kenal... siapa aku sebenarnya... sebenarnya namaku bukan itu, nei ryuutaro... itu namaku sesungguhnya, tak ada yang mengetahui itu, bahkan kage sekarang pun takan tau.... aku hidup di suna sebatang kara, ayah ibuku menghilang, dan aku entah saudara kandung siapa... setahuku mereka tak pernah mengatakan aku punya saudara, yang kupunya hanya ryuutaro, kalian heran mengapa aku menyebut diriku seperti orang ketiga, ryuutaro adalah aku , dan aku adalah aku... namaku ryuusuke, jangan samakan aku dengan si *sensor* itu...aku tak sudi berada setubuh dengannya tapi aku tak pernah bisa keluar dari sini, aku sendiri tak menerima tubuh lemah seperti ini, hanya saja, terkadang aku merasa hanya ini yang bisa kulakukan, hidup demi ryuutaro, dan ryuutaro menopang hidupku... jadi salahkah aku muncul sekarang ?"

" arrgggh... siapa kau!!!???? " ia kembali berteriak memegang kepalanya sendiri yang sepertinya sudah sangat ingin dilepasnya.

" aku ryuusuke... sudah kukatakan beberapa kali ryuutaro... baka.. ." ia menghhina dirinya sendiri, tak salah memang, hanya saja hal seperti ini kerap membingungkan orang lain.

" kenapa kau membaca narasi untuk dirimu sendiri! " ia masih meneriaki nya meski matanya masih menyorot asap.

" ah lupakan... " ia tiba digerbang suna, tampaknya sepi sekali, gerbang selatan tampak tidak terjaga.

ada apa sebenarnya?

aku tak tahu... aku sendiri baru melihat

bukan kau yang kutanya!?

siapa?

jadi aku kan... kau tak menjawab...

terserah... huh...

ayo cepat dekati sumber nya....

aku tau...! jangan menasihatiku!

" ahahaha! giliranku" ucap ryuusuke kali ini menggunakan tubuhnya, tampaknya ryuutaro sedang menggerutu didalam sana, kini ia berlari melompat tinggi melewati gerbang selatan sunagakure, ia mencari sumber asap tersebut.

" ketemu... " evil grin nya tersinggung mungil diujung bibir.

" pertarungan.... ryuutaro... " gumam nya pada dirinya yang lain.

" pertarungan ? he!? itu ... itu!... kazekage... kenapa dia, tampak kelelahan..."

" mana kutahu" sebut saja kagami, mereka telungkup diatap sebuah bangunan tak jauh dimana kazekage berada.

" sepertinya disini hancur lebur ya... " ucapnya polos, tapi sepertinya kazekage mundur, ia berganti menatap pria disebrangnya, matanya merah menyala.

" ngh! uchiha... " gumamnya meski suaranya sedikit ditekan. kagami menerka pasti dia orangnya yang menyebabkan semua ini, ia semakin menarik diri dan mundur perlahan, mendekati kazekage merupakan prioritasnya saat ini, paling tidak ia harus tau apa yang harus ia lakukan, karena ia terlalu bingung untuk menyimpulkan sendiri.

Obi dan pasukannya akhirnya kembali ke dalam desa, mengingat hari juga sudah mulai gelap dan ia beserta pasukannya sudah cukup lelah setelah melakukan pertarungan yg panjang.

" Pasukan, sebaiknya kita beristirahat. Biar dulu keadaan desa seperti ini, besok pagi setelah matahari terbit kita akan memulai untuk memperbaiki kerusakan2 yg ada. " ucap Obi pada pasukannya yg mengikutinya di belakang termasuk Atsuya. Nampak keadaan Suna cukup parah, bagian depan sekitaran gerbang hancur dan rata dengan tanah. di tengah nampak beberapa bangunan hangus dengan asap masih mengepul dari bangunan2 hangus tersebut namun dengan api yg sudah padam.

" Kalian berjagalah disini, panggil ninja medis dan pergilah ke gudang makanan di bunker tuk mengambil makanan dan menuman tuk memulihkan tenaga kalian. aku akan ke rumahku. Hubungi aku jika terjadi sesuatu dengan telepati kita." ucap Obi pada pasukannya sesampainya ia di tempat yg dulunya adalah pos penjaga gerbang. Sementara beberapa ninja lain nampak melakukan perintah Obi untuk menambah makanan dan ninja medis guna merawat luka dan chakra pasukan Jounin Suna.

*BWUSH* Obi menghilang dan muncul di dalam rumahnya. Ia segera membuka pakaian luarnya lalu memasukkannya ke dalam mesin cuci. kemudian ia membuka alat penghangat makanannya dan mengambil beberapa mangkuk mie ramen isntan disana. Menuju kulkas ia mengambil beberapa botol susu dan membawa makanan minuman tersebut ke ruang makannya. ia lalu menyantao hidangan tersebut hingga habis, kemudian menuju kamar mandi dan beristirahat sambil berendam di kolam air hangat khusus yg ada dizana hingga ia pun tertidur.

Ketika lengannya hendak menggapai sosok besar dari sunagakure itu, eh orang tersebut justru menghilang dari hadapannya, sweatrdop sesaat dengan lengan menjulur seperti patung yang gagal meraih masa depan, perbaiki sikapmu boge ! , oke, ia kembali menguasai diri dan mencoba untuk tegar meski sepertinya ia masih sedikit sakit hati, ingin dirangkul malah diacuhkan.

Antara kesal dan sedikit bingung ia membalikan badan dan melamun sejenak, setelah ia berhasil menemukan apa yang harus ia lakukan ia mulai berjalan, kemudian berjalan cepat, kemudian berlari, dan akhirnya melompati bangunan.

" kemana ? " suke bertanya.

" damarinasai... oke... diem... dekati orang aneh tadi..." pikirnya sekaligus menajawab dirinya yang lain.

Setelah sedikit mendapat jarak yang dirasa aman baginya ia segera tiarap diatas sebuah atap gedung, menyembulkan sedikit kepalanya dan menatap pria yang tengah berada disana.

" kenapa pasukan ditarik mundur...? " taro bergumam. saat ini hanya mengamati yang bisa ia lakukan, masih dalam tahap percobaan sebagai chunnin, dan kemampuan bertarungnya sangat minim, berlagak menghadapi kelas shinobi semacam orang yang ia lihat dari kejauhan ini bukan pilihan bijak.

*BOOM* Sebuah suara ledakkan besar dari jarak jauh mampu di rasakan dari pusat desa Suna. hal tersebut membuat pasukan Jounin Suna yg tengah di obati. ngemil dan beristirahat sontak terkejut. mereka saling pandang dan mulai berisik mencari tau dari mana asal suara ledakkan tersebut. Segera beberapa Jounin pun berlari keluar desa, ke tempat dimana tadi mereka bertarung dengan orang asing yg mencoba melemparkan kirin ke arah mereka.

" Apa ledakkan tadi berasal dari dia? aku rasa suaranya cukup jauh. Hei apa yg dia lakukan ya? Sebaiknya kita lemparkan kunai untuk memeriksa apakah dia tidur atau apa, dia pasti bisa mengelak kalo tidak tidur. Aku tak berani mendekatinya krb sepertinya ia kuat. " ucap seorang Jounin.

" kalo banget ayo kita tes, aku akan melempar kunai berlapis fuuton ke arahnya. kau lemparlah kunai berlapis raiton. siap? 1, 2, 3 sekarang." jawab temannya. sepasang kunai berlapis raiton dan fuuton pun meluncur ke arah tetsuya, membidik leher dan kepalanya.

" Cepat menyingkirlah dari sana jika tak mau mati. " ucap salah 1 dari mereka.

Sudah 24 jam...

---

sepasang kunai berlapis raiton dan fuuton pun meluncur ke arah tetsuya, membidik leher dan kepalanya.

Entah apa yang membuat Tetsuya hanya terdiam melihat serangan ini, yang pasti, dua kunai ini takkan bisa menyentuhnya. Kenapa? Karena ia masih dilapisi dengan Raiton no Yoroi yang terkenal dengan pertahanannya yang kuat.

" su-sugoi... raiton nya benar benar hebat.... " gumamnya ketika melihat reaksi dari pria itu hanya berdiri saja. Taro menelan ludahnya sendiri, mencoba menggenapkan setiap keberanian dalam dirinya, mau bagaimana lagi, ia merupakan prajurit sunagakure.

Pasca kejadian aneh yang kerap terjadi padanya, dia ingin menemukan apa yang ia cari dengan terlibat hal hal semacam ini. Ia menyenderkan punggungnya di bibir atap gedung tersebut, kemudian memulai serangan pertamanya melawan shinobi sekelas dia.

" ingat... jangan menatap matanya... " suara itu mendorngnya untuk berlari tanpa menatap matanya, untuk kali ini taro tak berkomentar apapun terhadap perkataan yang dikatakan suke terhadapnya.

" fokus... fokus... fokus.... " ketika beberapa meter darinya ia melemparkan lima buuah kunai yang diujungnya terikat bom kertas di masing masing kunai tersebut.

Saat kunai itu meluncur , ia menghentakkan kakinya dan mundur beberapa meter untuk sekedar mencari jarak dengannya.

"raiha no jutsu" ratusan volt listrik mengalir dan menjalar meski mediumnya pasir merambat dan menyambar ke arah tubuh pria uchiha tersebut, suke masih menunduk tanpa memandangi matanya, itu akan sangat berbahaya baginya.

" berikutnya pasti ia akan menyerang, harus siap... " ia kemudian membentuk segel kembali, berjaga apa bila dia menyerang.

"Jinton swift." Satu kalimat, dan dia kini sudah tidak ada ditempat lagi. Mungkin nafsu bertarungnya sedang tidak ada hari ini.


[OUT]

Muahahahaha XD

"uhuuuk... uhuuuk.."

"sial, akibat benturan jutsu kelas atas itu, bangunan ini hampir runtuh. aku harus keluar secepatnya."

beberapa lama kemudian rinjhi sudah keluar dari bangunan itu. sambil membersihkan pakaiannya rinjhi penasaran dengan apa yg terjadi di pusat benturan jutsu itu.

"aku ingin memastikan keadaan di gerbang suna, aku harus secepatnya kesana. lagipula paman ku berada disana, aku harus mencari nya."

kemudian rinjhi bergegas ke gerbang suna dengan kecepatan maksimal. melewati bangunan atap desa suna.

*tap..!*

sampailah rinjhi di depan gerbang suna, dan memperhatikan kerusakan yg ditimbulkan oleh benturan jutsu kirin dan kame kazekage

"apa-apaan ini? dalam sekejap gerbang dan bangunan rumah desa suna porak-poranda. sungguh jutsu yg menakutkan."

rinjhi memperhatikan dengan seksama, matanya tajam memilih sosok yg dikenalnya di dalam kerumunan pasukan jounin desa suna.

"dimana dia? serangga yg kutitipkan ke tubuhnya pun tdk merespon. apakah dia tewas? tidak.. itu tidak mungkin, aku akan terus mencarinya."

rinjhi berjalan pelan-pelan di tengah kerumunan, berharap bisa bertemu kembali dengan orang yang baru dikenalnya itu.

*BOOM* Suara ledakkan akhirnya sampe juga di telinga Obi yg sedang tertidur. Karna jarak yg jauh dan tentu saja suaranya telat sampe ke rumah Obi. Namun Obi yg mendengarnya akhirnya bangun juga.

" Suara apa itu? Hem sepertinya ini sudah hampir aku, aku tertidur beberapa jam disini. Wah tubuhku lebih enak sekarang. Baiklah aku akan mulai bergerak lagi. " ucap Obi. Ia lalu keluar dari kolam air panasnya, mengganti pakaiannya dan mempersiapkan peralatannya.

" Kunai, bahan peledak, shuriken, kertas segel serbaguna, kacamata hitam, headset, masker oksigen, tabung botol kecil kosong dan yg berisi darahku. Bagus, ini adalah ukuran paling mini dan pas untuk di masukan ke dalam tas ninja kecilku ini. Sekarang aku akan berangkat. " ucap Obi. Kemudian ia keluar dari rumahnya, tak lupa untuk menguncinya dengan segel khusus. Ia pun lalu berangkat dengan melompati atap2 rumah yg ada di sepanjang jalan menuju ke bagian depan desa hingga akhirnya ia sampe kembali di tempat pasukan Jounin tadi berkumpul. Ada seorang bocah yg ternyata sedang.mencoba menyerang Tetsuya. Obi memperhatikan bocah tersebut, kalau2 saja Tetsuya.akan menyerang balik. Diluar dugaan Tetsuya justru.pergi dari sana. Obi lalu.berkeliling mencari penampakkan lain disana.

" Bocah berkacamata hitam? Mungkinkah klan Aburame? Aku akan kesana. " Obi melangkah ke arah bocah tersebut.

" Kau, apa kau dari klan Aburame? Jika bersedia aku punya rank A untukmu. Jika berhasil, aku akan menaikkan rank ninjamu satu tingkat. Aku ingin kau membuat kekkai atau sensor yg akan mendeteksi penyusup/orang2 asing di desa. Andai bisa, buatlah agar aku juga bisa langsung menuju ke tempat orang tersebut dengan mencampur chakraku ke dalam seranggamu. " Obi lalu merogoh tas ninjanya dan mengambil tabung yg berisi beberapa tetes darahnya.

" Ini adalah tabung berisi darahku, tentu saja aku sudah.memasukkan sebagian chakraku di dalamnya. Mungkin ini bisa di kombinasikan dengan seranggamu agar aku bisa muncul di tempat seranggamu berada. Kau bisa melakukannya? Ambillah, aku akan.melanjutkan pekerjaanku. " lanjut Obi lagi kemudiam ia memberi tabung tersebut dan bergegas ke arah bocah pemberani tadi dan langsung menepuk pundak Taro.

" Kau sangat pemberani nak, aku tertarik dengan kemampuan dan keberanianmu. Aku sedang berencenan untuk mengumpulkan bakat2 muda Suna untuk menjadi Ninja yg tangguh kelak. sepertinya kau memiliki kemampuan untuk itu. kau mau ikut berjalan-jalan denganku? aku akan menaikkan satu tingkat rank ninjamu jika kau bersedia dan bisa membuatku terkesan dengan kemampuanmu. Bagaimana? " tanya Obi pada Taro. Hatinya nampak senang karna Suna memiliki banyak ninja muda penuh bakat.

Susah susah ia melakukan serangan namun apa yang terjadi, matanya sudah terpejam lama sekali, bahkan ia pejam kan kuat kuat, meski tangan dan kaki nya sedikit gemetar karena bukan main lawan yang ia lawan ini seorang uchiha yang sampai membuat suna hampir hancur lebur.

satu detik, dua detik, tiga detik, serangan tak kunjung datang, ia bahkan tak mendengar langkah apapun, ia mencoba memberanikan diri dan mendongakan wajahnya.

" eh? " hening, itu yang ia dapatkan ketika matanya tidak menangkap seorang pun dihadapannya.

" yang benar saja!!!! " ia mengacak ngacak rambutnya, dia diabaikan dua orang dalam kurun waktu berdekatan, rasanya ia tak sanggup menahan malu terhadap dirinya.

" hiks... " rasanya menyakitkan ketika diabaikan dua orang sekaligus, terutama oleh musuh.

" payah " tiba tiba celetukan itu muncul didalam kepalanya, sontak ia membelalakan matanya dan kembali berteriak tak jelas.

" urusai! baka ! kau tak tahu rasanya! " teriaknya tak jelas.

" tentu aku tau rasanya, aku adalah kau " tubuhnya kini berganti menjadi suke secara tiba tiba dan mengucapkan kalimat itu begitu saja.

Shinsan wrote:

kemudiam ia memberi tabung tersebut dan bergegas ke arah bocah pemberani tadi dan langsung menepuk pundak Taro.

" Kau sangat pemberani nak, aku tertarik dengan kemampuan dan keberanianmu. Aku sedang berencenan untuk mengumpulkan bakat2 muda Suna untuk menjadi Ninja yg tangguh kelak. sepertinya kau memiliki kemampuan untuk itu. kau mau ikut berjalan-jalan denganku? aku akan menaikkan satu tingkat rank ninjamu jika kau bersedia dan bisa membuatku terkesan dengan kemampuanmu. Bagaimana? " tanya Obi pada Taro. Hatinya nampak senang karna Suna memiliki banyak ninja muda penuh bakat.

Sedang galau galaunya dengan masalah diabaikan tiba tiba saja seseorang menepuk pundaknya, sontak ia membelalakan mata dan yang pertama ia pikirkan justru adalah bahwa yang menepuk suke dan taro adalah musuhnya, ia berbalik dan hampir saja lengannya mengibas menghantam wajah itu, tapi ia segera menegapkan tubuhnya dan terburu buru memberi salam serta bungkuk sedalam dalamnya pada orang itu.

" yoroshiku onegaishimasu! nama saya.... a-amakusa kagami... " ucap taro sambil membungkuk, dan membeberkan nama samarannya, ia bahkan tak mau ada yang tahu bahwa nama aslinya adalah nei ryuutaro.

" te-tentu saja s-senpai... uhm! maksud saya... ano,. itu... ooo... kazekage sama ! " matanya berkedip beberapa kali, bukan karena genit atau apa, itu justru karena otaknya benar benar seperti kebakaran, ia tak bisa menyusun kata kata dengan benar, grogi, jelas. Dia baru kali ini berhadapan dengan kazekage.

" payah... " lagi lagi suke kembali angkat bicara didalam sana, ingin sekali menginjak wajahnya jika saja dia berwujud, pikir taro, dan kini ia menunggu perintah selanjutnya dari sang kage.

"kemana paman kojiro, aku khawatir terjadi apa-apa dengan nya"

dengan tatapan mata tajam, rinjhi terus mencoba mencarinya. tiba-tiba ditengah pencarian nya, rinjhi dihampiri oleh seseorang.

Quote :

" Kau, apa kau dari klan Aburame? Jika bersedia aku punya rank A untukmu. Jika berhasil, aku akan menaikkan rank ninjamu satu tingkat. Aku ingin kau membuat kekkai atau sensor yg akan mendeteksi penyusup/orang2 asing di desa. Andai bisa, buatlah agar aku juga bisa langsung menuju ke tempat orang tersebut dengan mencampur chakraku ke dalam seranggamu. " Obi lalu merogoh tas ninjanya dan mengambil tabung yg berisi beberapa tetes darahnya.

"..........................." rinjhi hanya terpana dengan sosok yg baru dilihatnya itu, lidahnya kaku, tubuhnya seakan tidak merespon impuls dari otaknya, seperti dihipnotis. entah disadarinya atau tidak, rinjhi mengangkat tangan nya dan menerima apa yg orang itu berikan kepadanya.

Quote :

" Ini adalah tabung berisi darahku, tentu saja aku sudah.memasukkan sebagian chakraku di dalamnya. Mungkin ini bisa di kombinasikan dengan seranggamu agar aku bisa muncul di tempat seranggamu berada. Kau bisa melakukannya? Ambillah, aku akan.melanjutkan pekerjaanku. " lanjut Obi lagi kemudiam ia memberi tabung tersebut dan bergegas ke arah bocah pemberani tadi dan langsung menepuk pundak Taro.

*mengangguk*
setelah orang itu pergi, rinjhi pun baru kembali ke sadaranya.

"siapa orang itu, aura dan kharisma yg dia miliki begitu dahsyat" rinjhi berbicara dalam hati

tiba-tiba --

"hei bocah nakal, kenapa kau ada disini?" sambil mentotok pundak rinjhi dengan telunjuk yg telah di aliri cakra.

"paman? paman kojiro? kau baik-baik saja?"
"kenapa? kau kira aku tewas dengan mudah? hahaha, dasar bocah. dengarkan aku, keluarkan serangga milikmu kira-kira 100 ekor, dan taruh di atas telapak tangan ku."
"untuk apa paman?"
"sudah, lakukan saja. penjelasannya nanti saat di rumah. cepatlah, kita tidak banyak waktu"

rinjhi pun mengeluarkan serangganya +- 100 ekor dan ditempatkan di telapak tangan kojiro

"sudah paman."
"sekarang, tuangkan sedikit isi yg ada di tabung itu ke telapak tanganku"
"iyah paman"

setelah dituang, serangga yg ada di telapak tangan kojiro pun bereaksi, keluar asap hijau dari tiap-tiap tubuh serangga itu, kemudian muncul 1 ekor serangga dengan tubuh yg lbh besar dari serangga lainya.

"rinjhi, ambilah serangga yg lbh besar ini. simpan di dalam tubuhmu dan jangan sampai serangga itu mati."
"baik paman"

"tunggu disini sebentar, aku akan meletakan serangga ini ke dalam kekai dan meletakannya di 8 penjuru mata angin desa ini."

setelah beberapa lama, kojiro telah kembali.

"yup, ayo kita pulang. aku akan menjelaskannya di rumah nanti. serahkan urusan ini kepada prajurit desa, masih banyak yg harus aku bicarakan dengan mu"

"tapi paman, setelah kau pergi tadi aku merasakan suatu koneksi dengan seseorang yg tadi memberikan aku tabung ini? aku tidak mengerti paman. bisa kau menjelaskannya kepadaku? apa yg sebenarnya terjadi?"

dengan senyum enteng kojiro pun menjawab singkat

"hehehehe, sang Kazekage memang hebat."

"ka-ka-kazekage katamu? ja-jadi orang yg tadi itu adalah...."

"iyah, beliau adalah kazekage desa ini, beruntungnya dirimu bisa mendapat bagian dari tubuhnya. ini akan sangat berguna untuk mu rinjhi. ayo kita pulang, kujelaskan nanti di rumah."

"baiklah!!"
dengan nada semangat rinjhi pun pulang bersama kojiro

" Jadi Kagami ya, baiklah Kagami kita akan jalan2. Mungkin kau akan dapat pengalaman baru dalam perjalanan nanti. Tunggu sebentar. " Obi lalu menggigit ibu jarinya hingga mengeluarkan beberapa tetes darah kemudian membuat beberapa segel tangan dan menghantamkan telapak tangannya tepat di atas ia berdiri bersama Kagami.

" Kuchiyose no Jutsu " ucap Obi dan *BOFT* Eager pun kembali muncul disana dan langsung Obi dan Kagami berada di atas punggungnya karna memang Eager muncul dari bawah mereka.

" Hm, kali ini kita akan pergi kemana Obi-San? " tanya Eager pada Tuannya tersebut.

" Mengudaralah dan menuju Kusagakure sekarang. mungkin di sekitar sana asal suara ledakkan tadi. Bagaimana menurutmu Kagami? " ucap Obi pada Eager dan Kagami. Eager pun terbang dan menuju arah Kusagakure.

---

[Out To Kusagakure]

antara otaknya yang masih kosong dan limbung sang kazekage mengucapkan kata jalan - jalan pun tak ada respon berlebih sama sekali darinya, malah terlihat seperti orang yang sedang kosong, namun dia tergugah saat kuchiyose tiba tiba muncul dari bawah mereka dan membawa mereka mengudara.

" ara ?? " matanya kini terfokus pada wajah sang kuchiyose yang menurutnya sedikit aneh, baru kali ini ia menaiki mahluk panggilan seperti ini, terlebih ini kuchiyose milik kage nya sendiri.


" ww-u-wuaaaa!!! sugoi! " pekiknya sambil mengepalkan tangan terkagum kagum melihat kuchiyose yang dapat terbang ini.

" kusa ? mau apa ke kusa... "bisiknya pelan, ia tak sadar tadi saat bertarung, tidak tidak... bukan bertarung, hanya menyerang, saat menyerang tadi ledakan besar terdengar hingga ke suna, namun ia tidak menyadari hal tersebut.

" tak ada pilihan... mengikuti merupakan bentuk kepatuhan terhadap kage " ujar kagami dalam hati.
[OUT]

X yg merupakan ketua pasus & memang sedang berada di gedung kazekage untuk mengamankan arsip desa terkejut ketika ada pria yg menghampirinya & menanyanyakan dimana keberadaan kazekage. ia mengamati pria itu baik2.

" mmmm... mmmm.. kau siapa ya? sepertinya aku tak mengingatmu.. dan ada keperluan apa mencari kazekage? dia sedang pergi ke Konoha. jika sangat mendesak ingin bicara dengannya, kau bisa mengatakannya padaku & nanti akan ku sambungan dengan kazekage-sama melalui telepati kami. katakan saja apa yg ingin kau sampaikan padaku. " ucap kali pada shin.

" Begitu ya.. baiklah aku akan segera menghubungi Kazekage-sama. " singkat cerita X telah menghubungi Obi & menceritakan apa yg dia dengar dari Shin.

" Obi-sama memintaku untuk mengungsikan warga kembali ke persembunyian bawah tanah & mengamankan arsip2 desa di gedung. Selain itu, dia juga memberimu ijin untuk mengomandani pasukan jounin & chunin di desa untuk sementara waktu hingga ia tiba. saat ini desa tidak sedang di kekkai, namun kau bisa mengaktifkan kekkai Kyozetsu no Jikkukan kembali jika menurutmu perlu untuk dilakukan. jelas X pada shin

ran & eager akhirnya sampai di suna kembali.

" Eager, kau kembali lah ke myoboku, tugasmu sudah selesai & terimakasih. " ucap ran.

" tak masalah nona, sampai jumpa " *BOFT* eager pun lenyap dari sana.

tak berapa lama kemudian, Obi juga muncul disana dengan space flashnya.

" Ran ?!"

" Heh, kakak. kau datang secepat ini. kenapa tadi aku tadi ikut saja dengan space flashmu? " ucap ran sedikit sewot.

" bukan masalah cepat atau lambat. tapi Konoha-Suna meskipun cepat dengan jutsu ini tapi itu akan menghabiskan chakra lebih banyak jika aku membawamu serta. itulah sebabnya aku menyuruhmu duluan berangkat diantar eager. "jawab obi.

" Baiklah, aku mengerti. sekarang ayo kita makan di tenda itu, aku kelaparan. " ajak ran pada kakaknya.

" ide bagus ran, ayo. aku juga ingin menanyakan tentang perkembangan jutsumu selama 10 tahun ini. " obi & ran lalu menuju ke tenda makanan tsb.