Hidung Senju Hattori pun mimisan melihat senyuman manis dari Tsuchikage baru tersebut. Membuat perasaannya semakin mendebar-debar. Hattori pun mulai memberanikan diri mendekati Tsuchikage tersebut dan mengabaikan ajakan dari Ryuki.

"Maukah kau menjadi istriku, Diamond G?" ucap Hattori sambil mengeluarkan sebuah cincin dari sakunya yg sudah ia siapkan saat pergi dari Kirigakure.

    

---

"seorang peremuan yah". pikirnya dalam hati.

Owl pun melangkahkan kakinya untuk lebih mendekat, tatapan matanya silih berganti melihat beberapa tamu yang ada di ruangan tersebut.

"sumimasen, aku terima misinya Tsuchikage-sama". ucapnya sambil membungkukkan badannya.

kemudian bocah itu berbalik, tetapi, tatapan matanya masih saja melirik-lirik ke arah tamu-tamu tersebut.

"siapa mereka ?, aku rasa mereka bukan dari desa ini, karena aku belum pernah sama sekali melihat batang hidung mereka, tetapi, perasaanku tidak enak". pikirnya dalam hati.

sembari melangkah, lengkah pertamanya bersamaan dengan seuntai kata yang terucap.

"aku tidak tau apa yang Tsuchikage-sama bicarakan dengan ke dua orang itu, aku pula tak cukup pintar dan tak memiliki hak untuk mengikuti pembicaraan para ninja petinggi, namun satu hal yang harus aku katakan, pikirkanlah terlebih dahulu tentang apa resikonya saat hendak mengambil keputusan " .

dengan sok kerennya bosah ini melangkahkan kaki berikutnya, kedua tangannya pun ia masukkan ke dalam 2 kantong khusus di sisi kiri dan kanan celananya.

"maaf, untuk kelancangannya, Tsuchikage-sama, aku hanya ingin memperingatkan tamu-tamu anda, jika mereka berani macam-macam terhadap anda maupun desa ini, aku tidak akan segan-segan meledakkan otak mereka hingga berkeping-keping".

"ayo jacob"

lagak sok kerennya ia akhiri dengan melangkah keluar dari ruangan tersebut dan menutup pintunya kembali.

ia pun bergegas untuk melaksanakan misinya. :v

Quote :

“ne? renee ngga bilang begitu lohh. tapi tak apalah, sepertinya kalian baik. kalau kalian melanggar janji dengan cara membunuh salah satu warga desa iwagakure atau menyerang desa ini artinya perjanjian kita batal. sebaliknya kalau kalian menjaga desa ini, maka kami akan menyuplai segala macam kebutuhan setiap anggota dari organisasi kalian. ok?” jujur saja, renee tak biasa melakukan perjanjian seperti ini, tapi karena melihat keadaan desa yang mulai tidak karuan, apa boleh buat?

Ryuki: yare yare, kalau begitu anggaplah ini sebagai sebuah perintah yang harus dituruti, Tsuchikage sama.. hahahaha

ucapnya sambil tertawa meskipun tidak sedang melawak

Ryuki: terimakasih atas bantuannya, dan kami akan menjadi penghubung antar desa yang saling beraliansi, yah hanya itu yang bisa kami perbuat agar keseimbangan desa kembali normal.

Quote :

“kunai ini? arigatou. kalau boleh tau siapa namamu? dan bolehkan aku memintamu untuk memberikan segala macam data dari organisasi anda, termasuk anggotanya? yaa untuk jaga jaga saja barangkali suatu waktu aku bertemu dengan teman kalian” ucap renee penjang lebar, dan kembali tersenyum~

Ryuki: Maaf tsuchikage sama, semua informasi dan data organisasi Avalanchw sangat dirahasiakan demi privasi, jadi anggap saja namaku avalanche, sebagai bonus, kau bisa tau dan mengenal rekanku lebih jauh lagi (menunjuk hattori), karena dia sudah membocorkan bahwa dirinya adalah Mizukage.
yaaah, mungkin kalian bisa saling bertukar informasi.

---

Quote :

Owl pun melangkahkan kakinya untuk lebih mendekat, tatapan matanya silih berganti melihat beberapa tamu yang ada di ruangan tersebut.

Ryuki: " orang aneh "

bathinnya kepada seseorang yang baru datang, tentu saja ryuki tak begitu memperhatikan gerak geriknya, karena tubuh ryuki dilapisi zetsu spiral dan jubah hitam berkerudung

---

Quote :

Hidung Senju Hattori pun mimisan melihat senyuman manis dari Tsuchikage baru tersebut. Membuat perasaannya semakin mendebar-debar. Hattori pun mulai memberanikan diri mendekati Tsuchikage tersebut dan mengabaikan ajakan dari Ryuki.

Ryuki: oy, oy, ero kage, tugas kita sudah selesai, jangan membuang waktu, masih banyak pekerjaan yang harus di kerjakan

dia membalikkan badannya menuju jendela diruang Kage, menunggu pembicaraan hattori selesai.

“gomen ne~ sepertinya kau harus pulang. ini sudah sore lohh, lagipula masih banyak urusan yang harus kuselesaikan. dan terima ini, tisu untukmu” ucapnya seraya menampakan senyuman manis khusus untuk hattori, dan tangan kanannya memberikan tisu putih kepada pria itu.

"Na...naniii?!" Air mata perlahan mengalir dipelipis Hattori diiringi dengan diambilnya tisu yg diberikan oleh Reneesme, sang Diamond G.

"Maafkan aku yg telah lancang padamu Tsuchikage, tapi aku mengatakan ini dari lubuk hatiku yg paling dalam, terimakasih untuk tisunya, aku tidak akan memakainya, tapi aku akan menyimpannya jika sewaktu-waktu aku merindukanmu" ucap Hattori sambil memasukan tisu itu kesakunya, dan suiton masih mengalir di pelipisnya, malah semakin membesar.

"oy, oy, ero kage, tugas kita sudah selesai, jangan membuang waktu, masih banyak pekerjaan yang harus di kerjakan" ucap Ryuki sambil membalik badan.

"Baiklah ayo Ryuki-san, aku tidak kuat harus berlama-lama disini, dan Renchan, terimakasih atas waktumu, tugas kami disini sudah selesai" ucap Hattori yg sekarang wajahnya berubah 180 derajat, sangat serius dan aura negatif muncul dari tubuhnya.

"maaf, untuk kelancangannya, Tsuchikage-sama, aku hanya ingin memperingatkan tamu-tamu anda, jika mereka berani macam-macam terhadap anda maupun desa ini, aku tidak akan segan-segan meledakkan otak mereka hingga berkeping-keping" ucap salah seorang yg tiba-tiba muncul dan pergi dengan cepat, atau mungkin Hattori tidak memperhatikannya.

"Siapa dia Tsuchikage? Lancang sekali dia bertindak seperti itu pada atasannya, kau harus mengajarinya sopan santun" ucap Hattori yg sekarang berbeda dari yg dulu.

"Kita berangkat!" ucap Hattori sambil keluar dari ruangan Kage tersebut.

Bocah itupun langsung keluar dari gedung kage beserta jacob tanpa menghiraukan kata siapa-siapa lagi.
Bocah itu sedikit meregangkan badannya sedikit untuk pemanasan,

Misi Rank D : mengatasi semua kerusakan ini, baik itu kerusakan fisik (kehancuran bangunan) maupun kerusakan jiwa (kematian manusia)


"aahhh, kita mulai dari tempat yang rame seperti pusat perbelanjaan, ayo jacob". ucapnya pada guguk yang mengikutinya, Owl seakan sudah terbiasa dengan rekan hewan seperti Jacob, jadi ia tak mempermasalahkan keberadaannya.


Bocah itu pun berlari, melesat menuju pusat perbelanjaan. Apa yang dilihatnya disana membuatnya ingin menangis, bagaimana tidak, beberepa orang yang ia kenal dan selalu membantunya saat perutnya keroncongan dengan memberikan ia makan secara cuma-cuma, kini mereka terbaring tidak bernyawa.


Dengan hati-hati ia memeriksa satu persatu mayat-mayat tersebut, ia kumpulkan satu persatu-persatu, 
, bocah itu mengangkut satu-persatu mayat itu ke tempat peristirhatan terakhir, bukan kuburan tetapi ia menumpukkannya di sebuah altar yang cukup luas.

setelah sekiranya 67 mayat telah ia tumpuk beserta kayu-kayu kering, kemudian ia menyiram mayat-mayat dan kayu-kayu terebut dengan cairan yang mudah terbakar, sebuah batang korek api ia lempar yang kemudian membakar mayat-mayat tersebut.

"selamat tinggal, paman penjual bakpao, aku pasti merindukan bakpao buatanmu". ucapnya dalam hati sembari melihat kobaran api yang melahap puluhan mayat itu.

Owl pun mulai bergerak kembali, sambil menunggu mayat-mayat itu terbakar seutuhnya, ia menyelakan waktunya untuk memperbaiki dan membersihkan pusat perbelanjaan. 

meter demi meter area ia bersihkan sehingga tidak terasa hari akan mulai gelap, meski belum tuntas seutuhnya, tempat itu sudah nampak lebih baik dari sebelumnya. 

Owl yang nampak lelah, ia duduk di balik api unggun, bukan, bukan api unggun, lebih jelasnya api yang membakar mayat-mayat tadi nampak masih berkobar. dengan duduk termenung, kedua tangannya saling menari membuat sebuah bentuk-bentuk hewan dari tanah liat.

"nee, jacob, kau dan majikanmu berasal dari mana ?, aku kok tak pernah melihat kalian ?". tanyanya pada seekor guguk, tentu dan sudah pasti, jwaban yang keluar dari guguk itu hanya "guk guk guk". jawaban yang tidak memuaskan bukan.

Kedua tangannya nampak terampil saat bermain tanah liat, beberapa bentuk burung, kodok, guguk, dan hewan-hewan lainnya telah ia buat sembari menunggu api tersebut melahab habis tumpukan mayat-mayat itu.

Ryuki: heh, aku tidak mengerti kenapa ero kage seperti ini diajak bergabung ke avalanche

ucapnya pelan sambil keluar dari ruang kage.

Zetsu: selanjutnya...?
Ryuki: ya, selanjutnya kita akan pergi ke desa lindungan kabut, oh ya, apakah semua informasi sebelum ini sudah kau sampaikan ke konoha?
Zetsu: aku sudah memberitahu klon ku yang lain melalui telepati, yang pasti informasi ini sudah diketahui tuan akashi, termasuk kepergian mu meninggalkan desa
Ryuki: Nani? aku tidak meninggalkan desa, justru apa yang aku lakukan ini demi keamanan desa.

Ryuki berbisik dengan zetsu spiral yang melapisi tubuhnya dan terus berjalan keluar gedung, kemudian menoleh kearah e
hattori

Ryuki: ero kage, bisakah aku minta bantuanmu? kuharap kau mengizinkanku untuk mengunjungi kirigakure.

[out]

OOT: jawab di trit PDN aja lek

"gluk gluk gluk", bunyi kerongkongan saat di guyur air untuk menghilangkan dahaga.

"aaahhh, untuk membersihkan dan memunguti mayat se desa tidak cukup jika dilakukannya hanya dalam sehari, jelas mustahil lah, jadi lebih baik santai aja, perlahan tapi tak perlu ditahan". gumam Owl sambil meminum kembali sebotol jus jeruk kesukaannya.

tiba-tiba suara langkah kaki yang terdengar seakan semakin mendekat. bocah bersurai kuning kecoklatan itupun menoleh untuk melihat siapa yang mendekat.

"hmmmm, ternyata anda Tsuchikage-sama". tanpa mengharap balasan ucapan dari Tsuchikage itu, Owl langsung berdiri.

"tugasku yang ada disini kurasa sudah selesai, jika anda tidak keberatan, tunggulah disini sembari menunggu Api tersebut melahap habis daging beserta tulang belulang warga Iwagakure yang telah tewas itu, aku akan menuju lokasi yang selanjutnya". tanpa mengharap balasan ucapan dari Tsuchikage itu, Owl langsung berdiri dan pergi dari tempat itu, namun nampaknya, Jacob masih nampak mengikutinya.

"hei ?? kenapa kau masih saja mengikutiku, sana ke majikanmu". ucap Owl pada Jacob.
jelas jawaban yang ia terima hanya "guk guk guk". Jacob masih saja mengikutinya.

"yaa ammpunn". keluhnya sambil menepuk jidatnya.

tak lama ia menyusuri jalan, akhirnya ia sampai ke tempat berikutnya. Sebuah permukiman padat penduduk yang nampak rusak berat dengan bau busuk di sudut-sudut bangunan.

"yare-yare, nampaknya aku harus lembur hari ini". Suasana di sana nampak lebih mencekam dari pada di pusat perbelanjaan sebelumnya. Jelaslah lebih mencekap, orang hari sudah mulai petang, gelap akan menambah kesan horor untuk desa mati seperti Iwagakure ini.

bulu kuduk Owl serasa berdiri semua setelah ia mendengar isak tangis seorang anak kecil di dalam rumah reot yang kelihatan cukup besar.

"aaareee !?". pemuda ini memiliki ketakutan tersendiri dengan yang namanya hantu.
"idddiihhh  serem, pulang ah". saat ia memutuskan untuk pulang, Jacob nampak menggonggong berulang-ulang dan berputar-putar di depan pintu masuk tempat suara tadi berasal, seakan memberi isyarat untuk mengecek apa sebenarnya bunyi tersebut.

 meski gemetar, Owl mencoba memberanikan dirinya untuk masuk ke ruangan tersebut. Langkah pertanmanya masuk ke ruangan tersebut nampak lacar-lancar saja, namun saat ia melangkahkan kakinya yg kesepuluh kalinya, secara tidak sengaja ia menginjak dasar lantai yang lapuk sehingga ia terperosok dan jatuh ke ruangan bawah tanah.

"aaaaaaaaaaaaaa, jeburrrr". Owl tersungkur di ruangan bawah tanah, ruangan tersebut nampak kacau dan terdapat genangan air setinggi 10cm mengisi ruangan tersebut.

tak disadari ia menduduki seorang mayat dan tangan kirinya meremas wajah mayat laki-laki "nani kore, gyaaaaaaaa !!!!". sontak Owl langsung meloncat-loncat tak karuan karena ketakutan.

"guk guk guk". setelah mendengar suara Jacob, Owl nampak lebih tenang, 
"byuuuhh, tenangkan dirimu Owl, tenangkan dirimu Owl". ucapnya dalam hati.

"guk guk guk". suara Jacob yang seakan meintanya untuk mengikutinya, Owl pun mengikutinya, "gelap" gumamnya yang kemudian menyalakan sebuah korek gas dari sakunya dan mengambil sebatang rokok, dengan sedikit penerangan, Owl bersama Jacob berpetualang dirumah hantu hancur tersebut.

deru suara tangis semakin jelas, setelah melewati sebuah tangga naik, keringat dingin makin berkcucuran tak jelas di tubuh Owl.

"guk guk guk". Jacob nampak berlari lebih kencang menuju sumber suara, Owl pun bergegas mengikutinya, apa yang ia lihat ,
Sebuah ruang makan, meja lesehan bersis 1 gadis kecil yang menangis disebelah meja, dan dua mayat laki-laki dan perempuan terbujur kaku di ruangan tersebut.

namun nampaknya gadis itu sepertinya sudah berhenti menangis, ia tertunduk seperti mengais sesuatu. "glek" perlahan Owl mendekati gadis itu, "Gadis kecil ?, kau tak apa kan ?". ucapnya, namun gadis itu nampak tak bergeming, Owl pun turut jongkok agar melihat lebih jelas apa yang di lakukannya, kedua tangan Owl memegang bahu gadis tersebut, "nee, gadis kecil siapa namamu". Ia masih tak menjawab, gusar Owl mendorong bahunya sehingga terlihat apa yg dilakukan gadis tersebut.

apa yang ia lihat membuat Owl sangat terkejut, bagaimana tidak, Gadis tesebut nampak memakan sebuah bulatan putih seperti bola mata manusia, mulut beserta tangannya nampak berlumuran darah layaknya zombie, 

Owl melihat ke arah dua mayat disana, nampak kedua matanya seperti tercongkel dan lepas dari kepala.

"nee, Onii-chan ??, mau ??".

"gyaaaaaaa !!!!!!!".

seketika Owl terbelalak, dan menepuk kedua mimpinya, 

"guk guk guk" "guk guk guk". 

"aree, Jacob ?? dimana aku ??, jadi tadi itu hanya mimpi". gumam Owl yang nampak tersedar dari mimpi buruknya, setelah ia meninggalkan tempat dimana ia bertemu dengan Tsuchikage di tempat pusat perbelanjaan, ia merasa lelah dan memutuskan untuk Istirahat, tanpa tak sengaja ia terus ketiduran dan terjadilah mimpi diatas. :


OOT : nge Gaje dikit Gpp kan :

Mata Owl kali ini benar-benar terbelalak saat mendengar teriakkan yang cukup keras mendengung di antara kedua gendang telinganya, dengan pandangan yang masih sedikit buram ia melihats sesosok bayangan di depannya.

"aaahhh, hantuuuuu !!!". teriakknya keras, nampaknya bocah itu masih terbawa mimpinya saat tidur tadi.

Owl langsung mengucek-ucek matanya, pandangannya perlahan menjadi fokus kembali.

"opsss !?". ucapnya reflek sambil menutup mulutnya.

"gomen, tsuchikage-sama, gomen". ujarnya sambil sujud berkali-kali.

"Tsuchikage-sama ?, ada apa gerangan ?, separuh dari tempat ini sudah aku bereskan, dan mayat-mayatnya aku bakar secara masal disebelah sana". ujar Owl sambil menunjuk kearah yang dia maksud.

"mungkin aku beruntung bisa selamat dari peristiwa ini, saat invansi aku sedang tidak berada didesa, dan saat pulang, tau-tau desa sudah begini". ucap Owl pada Tsuchikage dengan tampang memelas.

"tapi anda tenang saja, kali ini aku akan melindungi desa Iwagakure sekuat tenagaku". ujar tegas Owl.

"dan aku permisi dulu, masih banyak daerah lain yang harus dibereskan". kata terakhir Owl yang kemudian meninggalkan Tsuchikage wanita itu.

*SWIRL* sebuah pisaran nampak muncul di depan gerbang iwa, tak salah lagi itu adalah obi yg sedang memakai jubah dan bertopeng muncul disana. Sebenarnya dia muncul dari kunai flash yg banyak ia tanam di sekitaran desa iwa sejak jaman tsuchikage acy, bahkan meja kagenya pun ia pasangi segel flash tapi entah sudah berapa jaman ia lewati sejak saat itu dan apakah saat ini masih ada atau tidak. Yg jelas obi ingin jalan2 saat ini, boleh dibilang ia ingin mengetes mangekyou barunya.

" mari mencari lawan uji coba." ucapnya lalu masuk ke dalam desa iwa, MSnya sedang aktif untuk berjaga-jaga jika tiba2 ada serangan mendadak maka ia akan bisa menyembunyikan dirinya di dimensi kamui. Ia lalu melihat seorang pria (owl) yg sedang bersama seekor guk2 tak jauh dari posisinya. Mungkin pria tsb belum menyadar keberadaan obi. Obi lalu menyiapkan sebuah kunai biasa dan dialirinya dengan elemen petir.

"aku hanya iseng, tapi kalau kau sampai mati artinya kau ninja yg payah." *SWUSH* dengan sekuat tenaga obi melemparkan sebuah kunai beraliran petir kearah kepala owl.

"b-*sensor*, kenapa dia diam saja. Kalau begini kan dia bisa kena." *JRESH* kunai yg dilemparkan obi menancap di bagian bawah telinga kepala belakang orang tsb (owl) beruntung bukan area yg terlalu vital namun cukup untuk membuat orang itu roboh dan kehilangan kesadaran.

"padahal aku ingin bertarung, tapi malah dia roboh duluan. Yasudah ku bawa pulang dan ku obati saja dulu. Mungkin bisa berguna untukku nanti." ucap obi mendekati tubuh owl yg tergelatak itu, mengangkatnya lalu menghilang dari sana.

[OUT]