Yagami melihat sebuah bola yg meluncur ke arah atas desa iwagakure.. sepertinya bola itu membahayakan, buktinya Chitanda langsung mengurung bolanya dengan suatu jutsu kekkai es.

" Bagus.... kalo aku lihat-lihat, bola itu tercipta dari kompresi kalor. So, keputusan yg bagus untuk membuat udara sekitar menjadi dingin. dengan begitu kalor akan berkurang/mungkin menghilang, dan tentunya bola misterius itu tak akan berkembang lagi.." ~ Yagami seperti menebak hal yg dipikirkan chitanda.

Kaage wrote:

Bunshin yasujiro yang berada di ujung desa lainnya mengaktifkan segel ledakan berikutnya, ratusan kertas peledak yang tertempel ditiap bangunan dan dibawah tanah iwagakure meledak, ledakan ini juga tidak memberi ampun warga desa yang berada di pinggiran, ledakan itu terjadi beruntun dan berantai menghamburkan tembok, batu, dan dinding, serta genting dari rumah warga belum lagi bom yang berada dibawah tanah yang menyebabkan longsor dan ambruknya bangunan - bangunan yang berada diatasnya, korban yang terkena efek ledakan tersebut menambah jumlah kematian serta korban luka teror mengerikan ,ini.

"Sial ada lagi..." ~ Ucap Yagami yg diikuti dengan kemunculan api dari kertas peledak itu.
" Yoso-gai no boei " ~ Air-air pun bermunculan dari tanah desa iwagakure, dan air itu akan memadamkan semua api yg masih menyala.
" U~Otaboru Nojutsu " ~ Untuk menambah kecepatan pemadaman, Yagami kembali mengeluarkan air dari mulutnya yg bertujuan untuk memadamkan api-api disana.

" sedikit lgi... daerah yang tak bisa ku jangkau. mmmmm.... tolong keluarlah. Kuchiyose no jutsu" ~ Munculah kuchiyose katak di depan Yagami... dan dengan cepatnya yagami langsung memerintahkan kuchiyose itu untuk menyemburkan air ke arah api-api yg masih ada. yappp. Suiton teppoudama...

Kurrang dari 1 menit, Semua api di desa iwagakure sudah padam... dan kali ini longsor muncul.

" Satu masalah lagi kahh ??. Mokuton : Mokuryuu " ~ terlihat seekor naga dengan hidung seperti gajah yg muncul dari badan Yagami.....
" Mokuryuu.. gamagami (kuchiyose yagami). tolong tahan tanahnya agar tidak terjadi longsor..." ~ Naga besar dan katak raksasa itu pun langsung menuruti perintah dari tuannya......

" Iwa yado kuzushi " ~ Sesuai dengan pergerakan tangan Yagami... Bebatuan dari daerah lain langsung bergerak ke arah bagian bawah desa iwagakure yg terkena longsor. Setidaknya bisa mengurangi bagian desa yg roboh/terkena longsor....

Quote :

" kau... tak asik.... hanya serangan seperti gennin... "  bisiknya pelan sambil mengangkat alis. Kembali menyarungkan pedang nya dan melompat ke arah selatan kembali.

Tendangannya berakhir sia-sia, orang ini, memang bukan sembarangan, dia bisa tahu keberadaan dirinya. Saat ini wajahnya sangat datar tanpa satu buah ekspresi pun saat melihat orang psiko ini kabur.

"Hh," sesaat kemudian ia memutuskan untuk mengejar orang ini dengan menggunakan Raiton no Yoroi. Tubuhnya dilapisi petir dan ia melesat kencang.

Quote :

Tubuh yasujiro kaage yang asli memebentuk beberapa segel yang panjang, hampir setengah menit ia membentuk segel - segel tersebut, kemudian ia menegadahkan lengannya ke atas dengan telapak tangan terbuka, jilatan - jilatan api merah membara seolah muncul tiba tiba diatas telapak lengannya dan membentuk bola merah padat, bola tersebut terus memadat dan mengecil, proses tersebut diikuti oleh deru angin yang seolah telapak tangannya yang menjadi pusat alirannya, bola api itu kini sempurna dan terlihat seperti mentari kecil didalam genggaman yasujiro.

Ternyata teknik kecepatan yang memanfaatkan Raiton ini berguna juga, terbukti, Yasujiro Kaage berhasil dikejar. Namun, ia berhenti sejenak.

Teknik apa itu?

"Hei!"

Quote :

" terang.... selamat jalan, iwagakure... nee san... semoga kau tak mati " gumamnya pelan sambil berlari secepat mungkin kearah gerbang keluar desa .

Sesaat setelah terjadi ledakan beruntun, orang ini pergi, tepatnya kabur. Tanpa basa-basi lagi Tetsuya segera mengejarnya dengan kecepatan Raiton no Yoroi.

Kuserahkan kepada kalian, Raikage dan Tsuchikage...


[OUT][/quote]

Chitanda yang masih berdiri tegap menghadap kearah langit-langit dimana dia sedang mengosentrasikan cakranya untuk menghentikan sanhando sebelum meledak,

Kini Chitanda sudah mencapai langkah kedua dalam menggunakan jutsunya, diikuti dengan gerakan kedua jarinya yang mengubah posisi jemari sebelumnya, kini kedua telapak tangannya menyatu.

alhasil sanhado yang terperangkap dalam kekkai Howaitomisuto mulai kehilangan kalornya akibat energi kalornya terhisap, udara dalam kekkai menjadi sangat dingin dan membekukan sifat kalor tersebut menjadi bola api yang membeku.

tak beberapa lama kemudian, seseorang Jounin Iwagakure menghampiri Chitanda.

"Tsuchikage-sama ?, ledakan beruntun sebelumnya membuat bangunan dan tanah yang memopang desa kita longsor, disertai pula dengan angin yang kencang dan membuat kobaran api mulai membesar". ucap Jounin tersebut yang nampak panik.

"beruntunglah, coba kau lihat disana". jawab Chitanda sambil menunjukan arah dimana dia melihat.

"Raikage ??". ucap Jounin tersebut.

MY wrote:

" Yoso-gai no boei " ~ Air-air pun bermunculan dari tanah desa iwagakure, dan air itu akan memadamkan semua api yg masih menyala.
" U~Otaboru Nojutsu " ~ Untuk menambah kecepatan pemadaman, Yagami kembali mengeluarkan air dari mulutnya yg bertujuan untuk memadamkan api-api disana.

" sedikit lgi... daerah yang tak bisa ku jangkau. mmmmm.... tolong keluarlah. Kuchiyose no jutsu" ~ Munculah kuchiyose katak di depan Yagami... dan dengan cepatnya yagami langsung memerintahkan kuchiyose itu untuk menyemburkan air ke arah api-api yg masih ada. yappp. Suiton teppoudama...

Kurrang dari 1 menit, Semua api di desa iwagakure sudah padam... dan kali ini longsor muncul.

"syukurlah, kobaran api telah padam". ucap syukur Jounin tersebut.

"mohon bantuannya dari para shinobi Iwagakure, bencana masih berlasung, coba lihat tanahnya, susun sebuah formasi untuk menghentikan longsoran tanah tersebut, cepatlah, dan segera evakuasi warga yang selamat". pinta Chitanda kepada Jounin tersebut, Jounin tersebut memberikan isyarat mengerti dan segera melaksanakan perintah Chitanda.

sebuah formasi dibentuk oleh puluhan shinobi Iwagakure, mereka bahu-membahu menggunakan teknik dotonnya untuk mengehentikan longsoran tanah agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah lagi, beberapa lainnya mengevakuasi para warga yang selamat.

.

setelah beberapa waktu berselang, tanah yang lonsor mulai berhenti, seluruh shinobi Iwa tersenyum lega melihat bencana tersebut kini telah teratasi.

"syukurlah, maafkan aku sensei, jika dari dulu aku mengikuti pelajaranmu dengan serius pasti aku aku tidak akan merepotkan orang lain seperti ini". gumam Chitanda lirih sembari menatap langit-langit dengan senyuman manis dari wajahnya.

Rizki kemudian hanya melihat sang Tsuchikage dan seseorang lagi yang dengan sigap mengurung sesuatu yang diluncurkan oleh seperti anggota akatsuki itu. Sekarang kobaran api yang semula hampir membakar seluruh desa Iwa kini telah padam dan longsorannya pula.

" Orang itu ! "

Menatap ke arah orang itu yang telah pergi meninggalkan desa Iwa tanpa ada penyesalan dari raut wajahnya. Apalagi dia semakin terbelalak karena sebelumnya orang itu mencium pipi dari sang tsuchikage tanpa perlawanan.

" Mungkinkah dia itu suami tsuchikage ? atau pacarnya ? tapi kenapa dia menyerang Iwa ini. Apa karena tsuchikage selingkuh ya ? "

Pertanyaan demi pertanyaan tak jelas muncul dalam pikirannya dan membuatnya hanya terpaku.

" Oh "

Dia melupakan desa Iwa sejenak dan jutsu yang nampaknya menjadi masalah besar itu karena dua orang yang memiliki level tinggi mencoba menghentikannya.Dengan sigap dia menyuruh Ryu untuk terbang mengelilingi desa serendah mungkin untuk mencari sisa-sisa tangki air dari pemukiman warga.

" yosh.... "

Kemudia dia mengeluarkan 3 bunshin sekaligus dan Ryu mencengkaram tangki air yang cukup besar lalu diarahkan didekat bola api yang tadi dilemparkan oleh orang itu yg sekarang sudah diberada dalam jutsu es milik tsuchikage.

Rizki dan ketiga bunshinnya segera berpisah dan membentuk formasi persegi dan ketiganya menggunakan jutsu dengan handseal yang sama. Tak lama kemudian tangki air yang tadi dilempar oleh Ryu bergerak dan dengan cepat membuat gelombang air air yang serupa dengan benteng

" suiton : junsai " teriak Rizki dan bunshinnya dengan mengerahkan cakra yang sedikit lebih banyak keempat benteng air dengan cepat mengurung bola api itu. Kini bola api itu berada dalam kekkai es milik tsuchikage dan jutsu air miliknya.

" Fyuuh... baguslah. Semua sudah reda." ~ Sukur yagami setelah melihat longsor di desa iwagakure sudah diatasi dengan sempurna. lalu naga mokuryuu dan gamagami pun menghilang...
" Sekarang mana shinobi dari desaku... aku butuh shinobi type sensor, lagi." ~ yappp. Yagami sangat yakin kalau semua shinobi yg dibawa dari desanya akan selamat, karena mereka adalah 20 jounin terbaik dari desa kumo. :3 .

Tak lama kemudian, setelah yagami menemukan salah satu shinobi TS dari desanya..

" Tolong jelaskan, dimana keberadaan tetsuya, orang berambut perak itu, Seluruh shinobi desa kita.. dan..... satu lagi, sebenarnya siapa wanita bersurai merah itu(chitanda) ??." ~ Perintah yagami kepada shinobi yg mengenakan itai ate desa kumo di depannya ini.
" mmm... baiklah.." ~ Ucap shinobi itu sembari mengaktifkan kemampuan sensornya.

" Orang berambut perak itu ada diluar desa kumo, dan tetsuya sedang mengejarnya.... Seluruh shinobi desa kita selamat, mereka bisa menyelamatkan dirinya masing2." ~ Shinobi di depan yagami ini telah menyelesaikan 3/4 pekerjaannya.
" baguslah... semuanya berjalan lancar... lanjutkan." ~ Perintah yagami lagi.

" Aku dengar kabar dari orang2 desa, kalau gadis bersurai merah itu adalah Tsuchikage desa ini, namanya Uzumaki chitanda. oh ya.. satu lagi... sebelum penyerangan terjadi, aku sempat meraba chakranya. dan ternyata memang benar, dia adalah shinobi keturunan uzumaki asli... namun sekarang chakra gadis itu sudah hampir habis." ~ ucap Shinobi itu dengan panjang lebar.

" Tsuchikage wanita dengan darah uzumaki, ya ??. aku akan menyimpan data-data itu..."
" Baiklah... pertama-tama kita temui semua ninja kumogakure, termasuk ninja medis. chakraku sudah mulai habis...."

Sebelum yagami melakukan pencarian, dia langsung diserbu oleh kerumunan angin yg menerpa tubuhnya....
yagami hanya berpikir itu adalah badai angin biasa, tapi sebenarnya itu adalah angin yg tercipta dari suatu jutsu.


yagami telah mengumpulkan semua shinobi yg ia bawa dari desa kumogakure...
" Ninja medis, tolong pulihkan chakraku...." ~ Perintah yagami kepada seluruh ninja medis yg ia bawa..
" hmppp.... mungkin Aku harus sedikit berbincang dengan Tsuchikage itu." ~ ucap yagami dalam hati sembari mengarahkan matanya ke arah uzumaki chitanda yg masih mempertahankan handsealnya.

" Ohayouu~... Tsuchikage-sama."

"cukuplah, dengan ini berakhir sudah". ucap Chitanda sambil kedua tangannya membentuk cengkraman tangan yang saling menyatu. Langkah ketiga, yakni merubah bentuk kabut menjadi ribuan duri-duri es kecil yang siap diarahkan ke bola api yang telah padam sebelumnya untuk menghancurkannya, serangan tersebut dilancarkan diiringi pula dengan kekkai es Howaitomisuto yang turut hancur pula, efek ledakan penghancuran cukup terselamatkan oleh pelindung Air "junsai" milik dari salah satu ninja berbakat dari Iwagakure.

Chitanda yang telah kehilangan lebih dari setengah cakranya, akhirnya terjatuh dengan posisi duduk sembari mengatur pola pernafasannya serta mengatur keseimbangan cakranya. Chitanda hanya duduk terdiam melihat setiap sudut desanya yang kini telah hancur.

menarik nafas dan membuangnya secara perlahan, disertai dengan tatapan risau, terselip beberapa pikiran dalam otak Chitanda yang makin membuatnya risau.

"Anneki !?, kau baik-baik saja kah ?". ucap Owl dengan tergesa-gesa mendekat kearah Chitanda.

teriakan itu seolah tak membangkitkan Chitanda dalam lamunannya.

"Anneki !?, kau baik-baik saja kah ?". ucap Owl lagi sambil menepuk pundak Chitanda.

"Owl ?". jawabnya lirih.

"Anneki, kau menangis ?". tanya Owl yang melihat mata Chitanda berkaca-kaca yang disertai beberapa tetes air mata yang membasahi pakaiannya.

"aahh, tidak, hanya kemasukan debu akibat angin ini". ucap Chitanda yang berusaha menyangkal.

"kau nampak kelelahan Anneki, lebih baik segera kembali ke rumah dan istirahatlah, biar aku yang akan berperan sebagai pembawa pesan kepada para senpai Jounin Iwagakure". jelas Owl kepada Chitanda.

Chitanda hanya tersenyum sembari mengetuk kening Owl.

"kau tau apa urusan orang dewasa Owl, baiklah, kita urus perbaikan desa secepatnya,". balas Chitanda sambil berdiri dengan senyum yang kembali bersemangat.

Tiba-tiba sebelum Yagami menghampiri Tsuchikage itu, ia langsung menghentikan langkahnya seakan ada sebuah pikiran yg melintas di benak pemuda berambut coklat ini...
"Bagaimana dengan para shinobiku ??. mereka terlihat lelah.... tak mungkin melanjutkan tugas ini.".
" huffttt.. baiklah... Ayo kita cari penginapan di desa ini." ~ Perintah yagami kepada seluruh shinobi kumogakure yg ia bawa...

Raikage pun bergerak menuju penginapan terdekat....

" Akhirnya selesai juga "

Dia bernafas lega setelah melihat tak ada apapun saat sang tsuchikage memberikan lagi beberapa jutsunya. Kini Rizki terlihat cukup lelah dan Ryu terbang mendekati sang tsuchikage yang nampak bersama owl dan diapun juga kelelahan.

Dia hanya mendengarkan percakapan kedua orang itu dari jarak yang tak jauh diatasnya. Dia terkejut melihat sang tsuchikage yang menangis.

" ha ? urusan orang dewasa ? "

' Jadi memang benar jika salah satu antara mereka selingkuh ' dia hanya mengangguk seolah mengerti permasalahan mereka. Kemudian Rizki melompat dari atas punggung Ryu dan mendekati sang tsuchikage.

" Maaf atas kelancanganku nona tsuchikage tapi selesaikanlah urusanmu dengan dingin kepala . Lebih baik menjadi orang setia jika dia tidak setia maka tinggalkan saja "

Kesalah pahaman Rizki semakin menjadi-jadi apalagi dengan ucapan bodohnya barusan yang membuatnya nampak orang sok tau. Kemudian dia memberi salam perpisahan pada kedua orang itu.

" Maaf aku harus latihan kembali jika ada perlu panggil saja aku di padang rumput disekitar Iwa "

Kemudian dia kembali melompat ke punggung Ryu dan dengan sekejap Ryu terbang meninggalkan sang tsuchikage dengan adiknya.

Rizki wrote:

" Maaf atas kelancanganku nona tsuchikage tapi selesaikanlah urusanmu dengan dingin kepala . Lebih baik menjadi orang setia jika dia tidak setia maka tinggalkan saja "

Mendengar ucapan Rizki, Chitanda hanya menghela nafas dan tersenyum ringan kepadanya dan,

"aku tak mengerti masukmu Rizki-kun". Balas Chitanda kemudian sambil tersenyum tangannya mengepal santai menutupi mulutnya.

"yooo, Rizki, Nita ?". sapa Owl riang.

namun tak beberapa lama Rizki langsung kembali menaiki kuchiosenya dan lalu pergi.

Chitanda kembali menatap langit, Chitanda sempat shock setelah ia mengingat sesuatu, dipikir-pikirnya dengan teliti.

"hmmmm"
"sepertinya tadi ada yang menyapaku saat diriku sedang melamun tad, tapi siapa yah ?". ucap Chitanda yang masih merenung memikirkan apa yang kelupaan.

"anoo, Anneki, bukankah tadi Raikage menyapamu Anneki ?". kata Owl yang sebelumnya dia melihat sang Raikage menyapa Chitanda.

"haaahh, kau benar, aku harus berterima kasih kepadanya, desa kita berhutang banyak pada Raikage, sekarang kemana dia perginya ya". Lanjut Chitanda sambil menengok kekiri, kekanan, maupun kebelakang.

"ahaaayy, itu dia diarah jam 12 , pasti itu Raikage disertai dengan gerombolan shinobi Kumo". Chitanda lekas bergegas menghampiri Raikage yang belum jauh dari pandangannya.

tak lama kemudian Chitanda telah berada didepan hadapan rombongan tersebut.

"tunggu Raikage-sama, anda mau kemana, sebelumnya, terima kasih banyak telah membantu desa kami". ucap Chitanda sembari membungkukkan badannya.

"hari sudah mulai gelap, apa anda bersama rombongan anda akan segera kembali pulang ke Kumogakure, menginaplah dulu Raikage-sama, bahkan aku belum sempat menyambut kedatangan kalian, malahan kalian mau pergi begitu saja, aku memiliki penginapan pribadi tak jauh dari sini, menginaplah disana sampai matahari terbit esok". Pinta Chitanda kepada sang Raikage.

" Oh aku kelupaan sesuatu "

Karena malas diapun membuat sebuah bunsin lalu dia melompat ke arah sang tsuchikage dan adiknya itu. Kemudian dia berjalan mendekati owl dan mendekatkan mulutnya ditelinganya lalu berbisik.

" Aku tidak tau apa yang terjadi 5 tahun yang lalu tapi aku takkan lupa tentang kau yang ingin masuk akatsuki jika kau berniat kembali ke organisasi busuk itu aku takkan segan-segan membunuhmu tidak peduli kau adik tsuchikage "

Kemudian dia berbalik lalu tersenyum pada tsuchikage yang tadi memanggilnya.

" Gomen .. lupakan saja perkataanku tadi nona tsuchikage "

Chitanda wrote:

"tunggu Raikage-sama, anda mau kemana, sebelumnya, terima kasih banyak telah membantu desa kami". ucap Chitanda sembari membungkukkan badannya.

Yagami pun langsung menghentikan langkah kakinya setelah dia mendengarkan suara seorang gadis dari arah belakang....
tanpa ba-bi-bu lagi, Yagami langsung berbalik badan, lalu sontak saja dia segera melompat ke belakang karena ternyata gadis itu sedang membungkuk.... ya... tau sendirilah, kalau ada gadis membungkuk di hadapan seorang pria, benda apa yg ada di depan muka gadis itu ??. :3

Chitanda wrote:

"hari sudah mulai gelap, apa anda bersama rombongan anda akan segera kembali pulang ke Kumogakure, menginaplah dulu Raikage-sama, bahkan aku belum sempat menyambut kedatangan kalian, malahan kalian mau pergi begitu saja, aku memiliki penginapan pribadi tak jauh dari sini, menginaplah disana sampai matahari terbit esok". Pinta Chitanda kepada sang Raikage.

" Ehhhh.... benar juga, hari sudah larut malam. tak baik bagi seluruh shinobiku untuk kembali Ke desa kumogakure.."
" ekekek.... siapa yang mau balik ke kumo ??. wong aku arep nggoleki penginapan ing desa iki.."
~ Ucap Yagami seolah menyembunyikan suatu hal.

" Baiklah.... Apa kita akan tidur satu kamar ??."
" watatatat.... maksudku apakah kita akan tidur satu atap ??. kalau begitu, segera bawa kami ke penginapan yg kau janjikan, Tsuchikage-sama." ~ Lanjut yagami dengan ramah tamah (?)

Rizki wrote:

" Aku tidak tau apa yang terjadi 5 tahun yang lalu tapi aku takkan lupa tentang kau yang ingin masuk akatsuki jika kau berniat kembali ke organisasi busuk itu aku takkan segan-segan membunuhmu tidak peduli kau adik tsuchikage "

"yaahh, aku tidak ingin menjadi hal yang seperti itu riz, setelah aku bertemu dengan Anneki, pikiranku telah berubah, dan kini aku akan tetap pada tujuanku semula, yakni menjadi ninja yang hebat diantara yang terhebat". Jawab Owl tegas dengan semangat.

Yagami wrote:

Ehhhh.... benar juga, hari sudah larut malam. tak baik bagi seluruh shinobiku untuk kembali Ke desa kumogakure.."
" ekekek.... siapa yang mau balik ke kumo ??. wong aku arep nggoleki penginapan ing desa iki.."
~ Ucap Yagami seolah menyembunyikan suatu hal.

" Baiklah.... Apa kita akan tidur satu kamar ??."
" watatatat.... maksudku apakah kita akan tidur satu atap ??. kalau begitu, segera bawa kami ke penginapan yg kau janjikan, Tsuchikage-sama." ~ Lanjut yagami dengan ramah tamah (?)

mendengar ucapan Raikage yang nampak konyol tersebut cukup membuat Chitanda tersenyum.

"tentu tidak Raikage-sama, kita hanya akan tinggal disatu atap, penginapanku cukup luas, kurang lebih ada 35 kamar disana, dan juga tersedia fasilitas lengkap seperti pemandian air hangat/panas, dan banyak wanita-wanita cantik pula disana,". balas Chitanda sembari tersenyum.

"ayooo, Raikage-sama". Ajak Chitanda untuk segera bergegas.

Sebelum berangkat, Chitanda melihat Owl sedang berbicang dengan Rizki, dan sepertinya itu pembicaraan yang cukup serius.

Rizki wrote:

Kemudian dia berbalik lalu tersenyum pada tsuchikage yang tadi memanggilnya.

" Gomen .. lupakan saja perkataanku tadi nona tsuchikage "

"tak apa, suatu saat nanti pasti kau akan mengerti Rizki-kun, dan aku mendengar apa yang kalian bicarakan, aku tak berniat untuk membela salah satu pihak, tapi jangan sampai kau membenci seseorang karena perbuatan mereka, pelajari dulu apa yang membuat mereka berbuat onar ataupun kejahatan, yah, dunia memang kejam, banyak mereka yang terasingkan dan ingin mencari perhatian disekelilingnya dengan cara berbuat onar ataupun kejahatan". jelas Chitanda kepada Rizki sambil menatap kearah langit.

"wah, kok aku jadi ceramah begini yah, tapi aku punya prinsip, jangan pernah tinggalkan teman-temanmu walaupun mereka pernah meninggalkanmu, cukup ingatlah itu". lanjut Chitanda berikutnya dengan raut wajah yang cukup serius.

Owl yang melihat pembicaraan tsuchikage dengan Rizki hanya bisa mendengar tanpa mengucap sepatah kata apapun, dia tak pernah melihat kakaknya seserius ini sebelumnya dalam bertutur kata.

Dia hanya melihat sang raikage lalu membungkuk tanda menghormatinya. Kemudian dia sedikit berterus terang karena nona tsuchikage telah mendengarkan percakapannya. Kemudian dia menghadap ke owl sebagai tanda dia berbicara dengannya.

" Baguslah kamu kembali ke jalan yang benar "

Kemudian dia mendengar beberapa nasihat dari nona tsuchikage itu.Dia menghela napas sejenak untuk menghilangkan sedikit stress.

" Maafkan aku nona tsuchikage perkataanmu memang benar tapi maaf aku tak kan mentolerir orang yang memiliki niat untuk melakukan kejahatan sedikitpun walau hanya sedikit kejahatan anda tau sendiri dampaknya nanti "

kemudian dia melihat sang raikage dan kembali membungkuk.

" Maafkan aku raikage-sama telah mengganggu percakapan anda dengan nona tsuchikage "

kemudian dia kembali berbalik ke arah owl dan nona tsuchikage.

" Bahkan jika dia pemimpinan blok sekalipun akan melawannya jika memang dia berbuat kejahatan "

Dia kembali menghela napas karena merasa sedikit gugup berada di antara kedua kage dengan keadaan yangs sedikit mengkhawatirkan.

" Sekali lagi maafkan aku menyita waktu anda nona tsuchikage dan raikage-sama "

Rizki wrote:

" Maafkan aku nona tsuchikage perkataanmu memang benar tapi maaf aku tak kan mentolerir orang yang memiliki niat untuk melakukan kejahatan sedikitpun walau hanya sedikit kejahatan anda tau sendiri dampaknya nanti "

"yah, jika itu asumsimu, maka lanjutkan, aku tidak akan memaksakan kehendak ideologiku terhadap orang lain". jawab Chitanda dengan kembali tersenyum, setelah mengucapkan kata-kata tersebut, pikiran Chitanda mulai risau kembali, entah apa yang ada dipikirannya dirinya sendiri juga tak dapat mengelaknya.

"anneki, ayo pulang, aku sudah lelah berdiri disini terus". ucap Owl.

"hmmm, yah, ayolah".

"nah Rizki, bukannya kau akan kembali ketempatmu, tapi aku mohon, sering-seringlah kerja bakti dengan para penduduk desa dan dengan para shinobi desa iwa lain untuk membangun ulang rumah-rumah yang hancur akibat insiden barusan, aku mohon bantuan mu". pinta Chitanda ramah kepada Rizki.

"nah, baiklah Raikage-sama, ayo berangkat". ucap Chitanda berikutnya.

singkat cerita, Chitanda beserta Raikage dengan gerombolannya telah sampai ditempat penginapan pribadi milik Chitanda, acara penyambutan kecil-kecilan dia adakan sebagai tanda terima kasih. Berkahir sudah malam itu meski dengan kebahagiaan kecil.

matahari yang masih saja tak lelah menampakkan wujudnya, kini ia kembali lagi menampakkan wujudnya dihari berikutnya.

"hmmmm, sudah pagi yah, lebih baik aku pergi mandi dulu, biarkan para pria, kebanyakan para pria kalau tidur suka ngebo".

seusai mandi, Chitanda yang mengenakan pakaian seperti biasanya, pergi jalan-jalan menuju desa, dia melihat para warga desa mulai bekerja baktimembersihkan dan membangun ulang rumah-rumah mereka yang dibantu oleh para shinobi lainnya.

lalu kemudian Chitanda kembali memutuskan untuk menuju ketempat kesukaannya sewaktu kecil dulu, disana terdapat air terjun terbesar didesa iwa, suasana yang sejuk disertai hilir angin yang berhembus menjatuhkan helai pohon rapuh membuat suasana hati makin nyaman disana, Chitanda melangkah menuju batu dimana disitu tertuliskan sebuah bentuk tulisan nama dirinya, Chitanda masih ingat benar siapa yang menuliskan namanya tersebut dibatu itu,

"apa kau masih ingat dengan tempat ini Kaage". gumam Chitanda dengan risau sembari tangannya meraba tulisan tersebut.

Tanpa disadari, Bulan sudah berubah menjadi matahari... dan dibarengi dengan Hilangnya mimpi indah Yagami.
" Sialan.... sudah 3 hari aku belum menemukan ending dari mimpi ini." ~ Yagami langsung pergi dari kamarnya dan hendak melakukan aktifitas pagi hari yg meliputi : Mandi, makan, dll...


sekarang Yagami sudah terlihat rapih dan kini ia berada di depan penginapan Desa iwagakure.
" ternyata beberapa Bangunan desa ini belum sempurna... lalu, dimana tsuchikage mereka ??. Aku harus mencarinya......"
" OK..... konsentrasi..... dimana tempat pertama kali aku bertemu dengannya ???. hmmmmpp..... AIR TERJUN." ~ Gumam yagami sembari berjalan menuju air terjun iwagakure.

Singkat cerita, Yagami sudah sampai di tempat tujuan, dan ia melihat chitanda sedang memegang sebuah batu yg bagi yagami itu hanyalah batu biasa.
" Ohayouu, tsuchikage~Sama..... Sedang apa kau disini ??." ~ Ucap Yagami dengan nada sedikit keras yg bisa mengagetkan uzumaki chitanda

Yagami wrote:

Singkat cerita, Yagami sudah sampai di tempat tujuan, dan ia melihat chitanda sedang memegang sebuah batu yg bagi yagami itu hanyalah batu biasa.
" Ohayouu, tsuchikage~Sama..... Sedang apa kau disini ??." ~ Ucap Yagami dengan nada sedikit keras yg bisa mengagetkan uzumaki chitanda

Lamunan Chitanda buyar setelah ia dikagetkan oleh suara keras dari seseorang yang tiba-tiba muncul.

“oh, nampaknya anda, ohayo”. Balas Chitanda.
“bagaimana keadaan anda hari ini, mohon jangan terlalu formal, cukup sebut dengan nama saya saja ?”. Tanya Chitanda sambil melangkah menuju hulu air terjun, memandangi dirinya sendiri lewat air yang mengalir cukup tenang di sungai tersebut.

“tempat ini indah bukan, sejak kecil aku sering main disini, di atas batu ini, sepulang sekolah akademi aku selalu duduk diatasnya sambil membaca buku yang aku pinjam dari perpustakaan sekolah, tak seharipun aku lewatkan untuk mampir ke tempat ini, dihari itu, aku yang sedang asyik duduk serius membaca buku diatas batu ini, seseorang anak laki-laki tiba-tiba melakukan terjun bebas dari atas pohon tersebut yang langsung melompat menuju hulu air terjun dimana air berkumpul, luapan air yang begitu deras mengguyurku, aku pun basah kuyup beserta buku yang aku bawa, anak laki-laki tersebut hanya menertawaiku tanpa ada rasa penyesalan sedikitpun, keesokan harinya, aku tak lagi diperbolehkan meminjam buku perpustakaan lagi selama satu minggu, akibat buku yang aku pinjam kemarin menjadi kusut, padahal aku sangat penasaran dengan kelanjutan kisah dibuku tersebut, aku yang nampak kesal kembali ketempat ini lagi, jika anak laki-laki itu muncul lagi, akan aku marahi dia dan minta pertanggung jawaban darinya, namun hari mulai sore, aku memutuskan untuk kembali pulang, lalu kemudian suara anak laki-laki terdengar dari belakang nee-san, begitulah katanya. Ternyata itu anak laki-laki yang kemarin, aku sudah mengambil nafas panjang dan bersiap memarahinya, hmmm, aku masih ingat betul bagaimana ekspresinya saat aku hendak memarahinya, dia menutupi wajahnya dengan sebuah buku sembari matanya mengintip sedikit kearahku , kuurungkan niatku sebelumnya, dia menyodorkan kedua tangannya yang membawa sebuah buku sambil tersenyum kearahku, dia membawakanku buku yang sama persis dengan buku yang aku bawa kemarin, sejak saat itu kami pun berteman”.

“dia memang selalu jahil, lihatlah dibatu ini, ini juga hasil tulisan dari tangan anak jahil tersebut”.

“lohh ? maaf malah jadi curhat”. Ucap Chitanda dengan muka yang memerah karena tidak sengaja menceritakan tentang sepenggal masa kecilnya.

Tak lama kemudian salah seorang Jounin Iwagakure menghampirinya.

“tsuchikage-sama, aku dengar anda memanggilku” ucap Jounin tersebut.
“yah, maaf merepotkanmu, aku mohon bantuanmu, tolong sampaikan surat ini kepada Tetsuya-sama, beliau saat ini sedang ada di Kumogakure”. Balas Chitanda.
“baik”. Sahut Jounin tersebut yang langsung pergi setelah menerima surat gulungan yang berisi pesan tersebut.

" Keadaanku ??. lumayah....." ~ Yagami mulai berjalan ke arah tepian air terjun itu.
" Air terjun ini cukup indah...." ~ Ucap yagami sembari duduk di tempat yg sedang ia pijaki (Tepian air terjun).

Yagami Mulai heran akan tingkah gadis di hadapannya ini yg tiba2 curhat tanpa kuda2... Tapi yasudahlah, lagipula ia juga ingin lebih mengetahui latar belakang dari Uzumaki Chitanda.
Yagami sangat meresapi setiap kata-kata dalam curhatan chitanda, dan terselip satu pertanyaan disana...

" Siapa nama laki-laki itu ??. sepertinya dia Pria yang bertanggung jawab..."
" Sembari mengisi waktu... bisakah kau menceritakan semua hal yg kau ketahui dari pria itu ??. Aku mulai penasaran." ~ itulah yagami.... suka mencampuri urusan orang lain. :v

Tak lama kemudian, Seorang jounin iwagakure pun datang....

" Heii.. heii... bisakah aku titip pesan untuk tet-..." ~ Yagami belum menyelesaikan kata-katanya,, tapi jounin itu sudah pegi.... Sungguh terlaaaaalu. :v

Rizki tampak menyusuri jalanan di Iwagakure banyak renovasi yang sedang berjalan akibat penyerangan kemarin. Saat ini warga yang sedang selamat sibuk membangun kembali desa Iwa yang hampir luluh lantak tak berbentuk.

" Perbuatan yang keji " ucapnya lirih.

Sementara Nita yang ikut berjalan disamping Rizki hanya memandangi wajahnya tanpa memperhatikan jalanan. Kemudian Rizki melompat ke sebuah tiang yang cukup tinggi untuk melihat desa Iwa supaya lebih jelas.

" Bukannya itu nona tuschikage dan raikage-sama "

Kemudian dia melompat lompat dari atap rumah satu ke yang lain untuk mendekati nona tsuchikage dan raikage-sama. Nita yang nampak shock ditinggal langsung ikut berlari dijalanan kemana Rizki menuju.

" Apa yang mereka bicarakan ya ? " ucapnya dalam hati yang membuatnya penasaran.

Yagami wrote:

" Siapa nama laki-laki itu ??. sepertinya dia Pria yang bertanggung jawab..."
" Sembari mengisi waktu... bisakah kau menceritakan semua hal yg kau ketahui dari pria itu ??. Aku mulai penasaran." ~ itulah yagami.... suka mencampuri urusan orang lain. :v

Chitanda hanya tersenyum malu mendengar pertanyaan dari Yagami,

"sudah, lupakan saja, lagi pula itu cuman urusan pribadi yang tak begitu penting".
"ternyata anda pria yang unik yah, memiliki rasa penasaran terhadap sesuatu yang tinggi". balas Chitanda yang berusaha mengalihkan pembicaraan.

"laku pernah membaca sebuah prinsip dalam salah satu buku favoritku, sesuatu yang tak harus kau katakan, maka jangan pernah kau katakan, karena hanya karena sebuah kata-kata bisa memicu terjadinya peperangan, aku harap anda mengerti maksudku". lanjut Chitanda dengan senyum tipis diwajahnya.

Rizki wrote:

" Bukannya itu nona tuschikage dan raikage-sama "

Kemudian dia melompat lompat dari atap rumah satu ke yang lain untuk mendekati nona tsuchikage dan raikage-sama. Nita yang nampak shock ditinggal langsung ikut berlari dijalanan kemana Rizki menuju.

" Apa yang mereka bicarakan ya ? " ucapnya dalam hati yang membuatnya penasaran.

beberapa saat kemudian Chitanda menyadari ada salah seorang shonobi sedang menuju kearahnya.

"rizki nampaknya, kebetulan sekali". Ucap Chitanda yang melihat Rizki dari kejauhan.

Meskipun dari jarak yang cukup jauh dia masih bisa mendengar perkataan dari sang nona tsuchikage dan dia bergerak sedikit lebih cepat.

" Oh nampaknya anda ada perlu denganku , apa itu nona tsuchikage ? "

Nita yang masih berlari dibelakang nampak kehilangan jejak dari Rizki dengan terpaksa dia mengeluarkan sedikit cakra untuk mendeteksinya.Beberapa saat kemudian dia menemukannya dengan cakra sang nona tsuchikage dan nampaknya dengan raikage-sama kemarin.

" Ada perlu apa Rizki dengan kedua kage itu ya ? ", tanyanya dalam hati

Kemudian dia segera menyusul Rizki untuk memastikan keadaannya mungkin akan da misi dari nona tsuchikage atau apalah itu.

Chitanda wrote:

"sudah, lupakan saja, lagi pula itu cuman urusan pribadi yang tak begitu penting".
"ternyata anda pria yang unik yah, memiliki rasa penasaran terhadap sesuatu yang tinggi". balas Chitanda yang berusaha mengalihkan pembicaraan.

" Setiap manusia pasti memiliki rasa penasaran yg tinggi. hanya saja aku lebih agresif dlm hal ini."
" Dan, tak ada pria yg penasaran terhadap sesuatu yg tinggi.... Karena mereka sudah memilikinya masing2. #plakkk." ~ Ucap yagami yg diakhiri dengan gumam-an dalam hati

Chitanda wrote:

"laku pernah membaca sebuah prinsip dalam salah satu buku favoritku, sesuatu yang tak harus kau katakan, maka jangan pernah kau katakan, karena hanya karena sebuah kata-kata bisa memicu terjadinya peperangan, aku harap anda mengerti maksudku". lanjut Chitanda dengan senyum tipis diwajahnya.

" Ternyata benar. Pria itu bukan pria biasa dalam kehidupan chitanda..." ~Lnjut yagami dlm hati
" yasudahlah... aku tak tau kalau 'nama pria itu' adalah sesuatu yg tidak harus kau katakan." ~ ucap Yagami sembari bersiap untuk pergi...

rizki wrote:

" Oh nampaknya anda ada perlu denganku , apa itu nona tsuchikage ? "

" Ouwhhh.... Baguslah. sepertinya sudah ada seseorang yang menemanimu berbincang. So, Aku akan pergi sebentar untuk membangunkan semua shinobi yg aku bawa dari kumogakure." ~ Yagami pun langsung berjalan menuju penginapan iwagakure kembali.


" HEIII.... KALIAN SEMUA BANGUNLAH." ~ Teriak yagami dengan nada keras... tapi ternyata seluruh shinobi kumo sudah bangun dari tidurnya, bahkan mereka sudah makan dan mandi. yappp.... intinya, Mereka sudah lama menunggu raikage.
" Kami sudah bangun.... kau terlambat, raikage-sama." ~ Yagami hanya menggaruk-garukan bagian belakang kepalanya saat ia mendengar ucapan salah satu shinobi di depannya ini.

" Baiklahhh.... kalian harus pulang sekarang !!!. masih ada masalah yg harus kuurus di desa ini... lalu, sisakan 1 shinobi type sensor dan 1 medical ninja untukku. kalau bisa, diantara mereka ada yg memiliki elemen doton..." ~ Perintah Yagami kepada seluruh shinobi kumo yg ia bawa, dan dengan segera mereka menuruti perintah dari pemimpinnya.

Setelah cukup lama akhirnya Rizki baru teringat sesuatu.

" Maafkan aku nona tsuchikage bisa hubungi aku nanti soalnya aku masih memiliki urusan lain ".

Dengan cepat Rizki menghilang dari hadapan tsuchikage dan Nita yang hampir berhasil mengejar menggembungkan pipinya karena melihat Rizki yang baru saja pergi lagi meninggalkannya.

" Oh iya.... Ada hal yg harus aku urus di desa kumo." ~ Ucap yagami sembari menepuk bagian atas kepalanya.
" Aku harus segera ke kamar mandi.... karena itu adalah portal menuju desa kumo." ~ Lanjut yagami dan langsung berlari menuju kamar mandi. tentunya diiringi dengan dua ninja yg mengikutinya....

Sesampainya disana ia langsung melingkis celana panjangnya sampai setinggi paha, dan menyeburkan betisnya kedalam kolam di kamar mandi itu....

" Pergengan satu sama lain !!!." ~ Ucap yagami kepada kedua jounin kumo tsb sembari menglock tempat kemunculannya...
" Suiton : Teleportation." ~ Byushhhh. hilanglah yagami dan dua Jounin kumogakure di telan air...

[OUT]

Rizki wrote:

Setelah cukup lama akhirnya Rizki baru teringat sesuatu.

" Maafkan aku nona tsuchikage bisa hubungi aku nanti soalnya aku masih memiliki urusan lain ".

Dengan cepat Rizki menghilang dari hadapan tsuchikage dan Nita yang hampir berhasil mengejar menggembungkan pipinya karena melihat Rizki yang baru saja pergi lagi meninggalkannya.

"nampaknya kau terburu-buru sekali Rizki-kun". Rizki pun menghilang dengan cepat dari hadapan Chitanda, lalu dia melihat seorang Gadis sedang berlari menuju kearahnya.

"Nita ?, kenapa kau tak ikut dengan Rizki barusan, bukankah kalian selalu terlihat berdua selama ini, fufufu". Ucap Chitanda pelan sembari tersenyum.

"haaahhh, aku tak seberapa tau tentang isi dari pikiran seorang pria, terkadang mereka terlalu ambisi dan mengambil keputusan dengan tergesa-gesa". Gumam Chitanda lirih.

beberapa saat kemudian, terbesit perasaan tidak tenang dalam hati dan pikirannya.

"ada apa ini, perasaanku tidak enak". gumam Chitanda dalam hati dengan tampang gelisah.
"syuuutt, Tsuchikage-sama ?". ucap Jounin utusan Chitanda sebelumnya.
"hmmm, cepat sekali, bagaimana kata Tetsuya ?". tanya Chitanda pada Jounin tersebut.
"ettoo, anoo". ucap Jounin tersebut yang sepertinya lupa akan pesan dari Tetsuya.
"ya ampun, kau selalu saja begitu, sudahlah, aku akan menemuinya sendiri, tolong carikan aku satu orang jounin tipe sensor terbaik, akan aku cari tau tentang keberadaan seseorang serta berkunjung kesuatu tempat". jawab Chitanda berikutnya.
"baiklah Tsuchikage-sama". Jounin tersebut langsung pergi melaksanakan perintah Chitanda.

"oh ya Nita-chan, daripada kamu sendirian disini, mampir aja ketempat Owl, mungkin saat ini dia masih tidur dikamar, sekalian bujuk dia untuk berlatih dia memang malas, mhon bantuannya ya Nita-chan".

Chitanda langsung meninggalkan tempat tersebut dan menuju ke gedung kage Iwagakure, dia membuka pintu yang berisi tentang perlengkapan ninja. Chitanda mengambil kunai, beberapa kertas peledak, pil cakra, beberapa bat-obatan dan sedikit bisa racun dari ular yang ia simpan dalam sebuah tabung kecil miliknya, semua itu ia masukkan dalam ransel miliknya.

Chitanda mengganti pakaiannya dengan baju yang lebih simpel agar lebih leluasa dalam bergerak, tak lupa dia memakai sebuah jaket simpel bertudung pula untuk menutupi kepalanya dari terik sinar matahari.

setelah persiapan usai, Chitanda menunggu seorang Jounin bertipe sensor terbaik yang ia minta, tak harus menunggu lama, mereka datang,

"akhirnya kalian datang juga, kau ikut aku, aku ingin berkunjung kesuatu tempat, dan kau tolong beri komando sementara untuk menjaga desa Iwagakure dan jangan jaga diri kalian masing-masing". pesan Chitanda sebelum pergi entah apa yang dimaksudnya.

"anda hendak kemana nona Tsuchikage".
"ke kuil clan Uzumaki". balas Chitanda singkat.

mereka berdua akhirnya meninggalkan gerbang desa dan berlali ala ninja.

[out]

" Yah , Ti-Tidak seperti itu aku tidak selalu berdua dengannya kok "

Lalu dia hanya diam setelah seorang Jounin mendekati nona tsuchikage dan mereka pergi meninggalkannya. Karena merasa kesepian diapun segera pergi menuju kamar Owl untuk membangunkannya.

Setelah cukup lama berjalan dia akhirnya berada didepan kamar Owl. Kemudian diapun mengetuk pintu tapi alhasil pintu terbuka karena tidak terkunci.

" Ceroboh sekali Owl kenapa pintunya tidak dikunci "

Kemudian dia masuk dan mulai mencari tempat tidur Owl karena kemungkinan besar dia memang masih tidur. Begitu melihatnya ternyata benar dia masih tertidur kemudian dia mendekati Owl dan mengguncang tubuhnya agar segera bangun.

" Hey Owl bangunlah ini sudah siang waktunya kamu berlatih "

Dia terus mengguncang tubuh Owl semakin lama semakin cepat.