"Misato - sama, bisakah kau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi sehingga kau ingin ke Kirigakure? Kau bilang akan menceritakannya ketika tiba di Kirigakure," tanya Kizuko penasaran.

"..Kau benar - benar penasaran? Baiklah, aku akan menceritakannya, 10 tahun yang lalu.."

FLASHBACK

"Oniichan? Oniichan!" teriak seorang gadis berambut panjang berwarna coklat. Ya, dia adalah Uchiha Misato, Gennin yang saat itu masih berumur 5--ah, bukan, 7 tahun.

"Hem?" Kitsune, tepat 10 tahun, menoleh ke arah Misato. "Oh, haha, kau membawakanku bunga lavender lagi? Adik pintar," pujinya sambil mengelus kepala Misato, menerima lavender itu dengan perasaan senang. Mereka berada di hutan Kirigakure, keadaan masih sangat sepi, pada saat itu. Mereka adalah anak yatim piatu--jadi wajar saja, mereka tak dijaga oleh ayah dan ibunya, walau berada di hutan seperti itu.

"Tunggu, tunggu, aku ambil pena dulu," ucap Kitsune sambil berjalan ke arah dalam desa. Tidak mungkin kan? Karena mereka tak mempunyai rumah--sudah dihancurkan oleh para orang - orang yang membunuh ayah ibunya. Ya, kata 'ambil' dalam otak mereka berdua, itu berarti : 'curi'.

Kitsune berjalan ke arah toko yang menjual pena, lalu ketika pelanggan baru datang dan pelanggan baru itu asyik bercengkrama dengan sang penjual toko sementara ada banyak pena yang terletak di meja, ia diam - diam mengambilnya walaupun penjual itu menyadarinya. Kitsune langsung saja kabur, sementara penjualnya serta pelanggannya mengejarnya.

Kitsune berhasil bersembunyi di belakang tempat sampah dekat toko lain karena badannya cukup kurus dan pendek sehingga penjual toko itu tak mengetahuinya. Kitsune terkekeh pelan, lalu ketika dirasanya aman ia segera keluar dari tempat persembunyiannya.

Meanwhile, Uchiha Misato.

Misato tetap duduk di bawah pohon, ia menunggu Kitsune datang membawa sebuah pena. Dari tadi, ia merasakan firasat buruk dan juga merasa takut karena suara bisikan yang terdengar di samping kanan belakangnya.

Makin ia diamkan, makin suara bisikan itu menjadi.

Segera berlari, namun gagal, sesosok misterius memegangi kakinya sehingga ia terjatuh dan ditarik oleh sosok itu. Dia ingin berteriak, namun entah kenapa dia tak bisa berteriak. Ketika pingsan karena diminumi oleh obat bius, ia dibawa ke Kumogakure.

END FLASHBACK

"Dan setelah itu.. Saat aku dibawa ke Kumogakure, sosok itu melukai mata kananku memakai pisau. Namun lukanya tak sampai dalam mengenai mataku.. Hanya kulit mata, dan karena itulah aku memakai eye patch, guna menyembunyikan luka." jelas Misato. Kizuko beserta Shinobu mengangguk tanda mengerti.

"Lalu, intinya Anda ke sini untuk mencari kakak Anda?" tanya Kizuko.
"Yup," jawab Misato sambil mengangguk. "Dan lebih baik mulai pencarian, aku akan memeriksa di balik puing - puing sementara Kizuko di beberapa bangunan yang belum agak hancur--contoh, gedung Kage. Bisa saja ia berlindung di situ, juga, Shinobu, periksalah lautan atau berbagai tempat lainnya, yang dikira mencurigakan. Untuk Kizuko, apabila telah selesai pencarian di gedung Kage namun tak ada, segera ke sini dan bantu aku menghancurkan puing - puing ini." perintahnya sambil berjalan ke arah satu puing - puing. Ya, lokasi rumah Hajime dan Hotsuka, teman masa kecilnya. Ia ingat betul tempat ini, tempat di mana ia menginap namun ia diusir dari rumah karena suatu masalah. 1 alasan yang pasti, mayatnya tertimbun di situ. Karena apa? Pasti dia berlindung di situ, tak ada orang lain yang dapat dipercaya untuk berlindung, ah, entah apa yang terjadi namun mungkin api berkobar sehingga menjadikan puing hitam yang berbau gosong.

"Minggir, dasar puing j3lek." ucap Misato sambil menggelindingkan puing itu sehingga puing itu tersingkirkan, namun tidak ditemukan. 5 jam berlalu, Shinobu menemukan mayatnya. Kondisi tubuhnya basah & terbakar, dan seperti ada darah yang mengalir dari matanya. Dan lalu, 1 mayat lagi, mayat seorang anak laki laki berambut pirang, kira - kira berumur 10 tahun.

".." Misato hanya terdiam, terpaku menatap mayat kakaknya. Membuka kedua matanya, apa yang dilihat, matanya telah tak ada. Pantas saja, bagian matanya tak menggembung layaknya diisi oleh sepasang mata.

"Kakak.. Aku.. Pulang." ucapnya pelan sambil mengelus perlahan pipi mayat kakaknya yang telah terkena luka bakar.
"Cukup melelahkan untuk mencarinya," ucap Shinobu. "Karena dia tergeletak di dasar laut dan terlebih laut itu agak luas." lanjut Shinobu sambil menghela nafasnya.
"Kau sudah bekerja dengan cukup bagus, Shinobu," puji Misato. "Dan untuk apa kau membawa anak itu?"
"Entahlah, aku tak tau, tapi aku berfikir, anak ini pasti sudah bekerja sangat keras menghindari badai yang mungkin saja tiba - tiba datang, kasihan sekali. Lalu, mayat kakak Anda bagaimana? Apa dikubur di Kumogakure saja?" tanya Shinobu.
"Tidak, aku menolak.. Dia bahkan bukan siapa - siapa di Kumo." ucap Misato. "Kuburannya bersebelahan saja.." perintah Misato. Shinobu mengangguk mengerti lalu langsung berjalan ke arah pemakaman di Kirigakure.

Sementara Kizuko, ia berlari ke arah Misato dengan cepat. Sesampainya di depan Misato, ia langsung membungkuk dan menghela nafasnya, juga berusaha mengatur nafasnya.

"Hosh, hosh.. Aku belum menemukan mayatnya di mana pun.." keluh Kizuko. "Maaf, Misato - sama.."
"Tidak apa - apa. Shinobu sudah menemukannya.. Dan saat ini, Shinobu menguburnya." ucap Misato. "..Sepertinya beristirahat di Konoha juga tak masalah.." gumam Misato.
Beberapa menit kemudian, Shinobu kembali.

"Bagaimana, Misato - sama? Apa kita akan kembali ke Kumogakure?" tanya Shinobu.
"Tidak." tolak Misato sambil menggeleng. "Lokasi selanjutnya.. Iwagakure."

[OUT]

UPDATE KEPUNGURUSAN KIRIGAKURE

MIZU NO DAIMYOU
Tokugama Ienari

MIZUKAGE
Senju Hattori

JOUNIN ELITE COMMANDER
-
KEPALA JOUNIN
-
KAPTEN ANBU
-

Yang diatas adalah Jabatan Tinggi yg ada di Kirigakure, jika ada yg ingin melamarnya, silahkan masuk ke Kantor Mizukage (read: PM). Tidak ada aturan khusus, melainkan hanya sebuah misi untuk menjadi pemilik jabatan diatas, agar tidak terjadi perebutan kekuasaan. Di Kirigakure semuanya sama rata, tidak ada senior maupun junior, kita semua sama ninja, yg membedakan hanya tingkat kekuatan, tapi kekuatan bukanlah segalanya untuk hidup, tapi kerjasama kita semua sebagai warga Kirigakure.

Regrad

Senju Hattori